Jumat, 31 Desember 2010

Renungan di Akhir Tahun


Jangan menunggu bahagia, baru tersenyum.
Tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia

Jangan menunggu kaya, baru mau beramal.
Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya

Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi

Jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli,
Tapi pedulilah dengan orang lain! maka anda pasti akan dipedulikan...

Jangan menunggu sukses, baru bersyukur.
Tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu
  

Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang.
Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai sejahtera.

Jangan menunggu orang memahami kamu, baru kita memahami dia.
Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu

Jangan menunggu terinspirasi, baru menulis.
Tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

Jangan menunggu proyek, baru bekerja.
Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu

Jangan menunggu dicintai, baru mencintai.
Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai

Jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu bisa, baru melakukan.
Tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti

Seribu kata akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!
Happy New Year 2011, semoga semakin sukses. 

...::: didapat dari email SPV di kantor :) :::...

Kamis, 30 Desember 2010

Aib Diri


Sungguh Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar
Tidak ada satupun kejadian yang luput dari sepengetahuan Allah. Apapun yang kita lakukan dalam hitungan detikpun Allah mengetahui dengan jelas, baik buruk, benar atau bohong, yang terucap maupun yang tersimpan rapat dalam hati tidak ada yang tidak diketahui oleh Allah Sang Pemilik jagad raya & segala isinya ini.  Dan Allah adalah satu-satunya pemegang kendali dalam kehidupan ini, yang Maha Berkehendak atas setiap kejadian.

Bagi Allah membalikkan bumi yang kita pijak ini sangatlah mudah jika Ia berkehendak, apalagi hanya membuka sedikit aib atau kesalahan kita di depan orang lain sungguh teramat sangat mudah sekali. Dan, jika itu terjadi apa yang bisa kita lakukan? jika Allah membuka sedikit saja aib kita di depan orang lain padahal begitu rapatnya kita menutupinya, bisakah kita  protes ke Allah? bisakah kita menghindarinya? tidak, sama sekali kita tidak bisa apa-apa.

Sungguh, tidak bisa terbayangkan sama sekali di benak saya, jika itu terjadi pada saya. Seandainya Allah membuka kesalahan-kesalahan saya pada orang lain, membeberkan aib saya, pasti saya akan menutup diri saya dari semua orang, pasti saya tidak sanggup menatap pandangan mereka kepada saya, menjawab setiap pertanyaan, menerima setiap kata-kata sumbang, mungkin mata saya akan sembab karena terlalu sering menangis, mungkin mata saya akan cekung karena sulit tidur, banyak kumungkinan yang tidak berani saya bayangkan naudzubillah min dzalik, semoga diri ini tetap terjaga.

Bukan hanya saya yang akan menerima akibat perbuatan saya, tapi orang lain akan menerima imbasnya, orang tua tercinta saya, adik-adik tersayang saya, sanak saudara saya, sahabat-sahabat saya, teman-teman dekat saya. Hem, bagaimana saya akan mempertanggungjawabkan semuanya? begitu teganyakah saya hingga membuat mereka merugi? tidak, saya tidak sanggup jika itu terjadi

Ya Allah...
hanya Engkau yang mengetahui apa yang hamba nyatakan maupun yang hamba simpan dalam hati hamba, hanya Engkau yang tahu dengan benar apa yang telah hamba lakukan dalam setiap detak hamba menghembuskan nafas hamba,
hamba mohon Ya Allah lindungilah hamba dari segala fitnah atas diri hamba, tutupilah aib-aib hamba Ya Rabb janganlah Engkau biarkan seorangpun mengetahuinya cukup hamba dan Engkau yang tahu
Amin Allahumma Amin...


Rabu, 29 Desember 2010

So Sorry...


Setiap orang berhak untuk menilai kita dari kaca mata mereka masing-masing. Yup, mereka punya hak sepenuhnya untuk menilai kita seperti apa dan kita tidak berhak untuk protes :). Tidak selamanya mereka menilai kita dengan sempurna yang didalamnya hanya kebaikan-kebaikan tentang kita, tak jarang di mata mereka kita adalah orang yang jelek, yang tidak punya perasaan yang tidak bisa mengerti sekitarnya bahkan dilihat dari kacamata mereka kita jauh dari yang namanya baik. Dan apa yang bisa kita lakukan saat mereka menilai kita tidak sesuai dengan penilaian kita terhadap diri kita sendiri? mau protes ke mereka? menyalakan mereka karena menilai kita jelek? teriak? mengatakan bahwa kita tidak seperti yang mereka katakan? hem...bisa saja sih tapi apa iya mereka bisa dengan mudah menerima penjelasan dari kita? atau sebaliknya kita akan berbalik menilai mereka yang tidak baik? janganlah ya kalau sampai membalikkan penilaian seperti itu. Belajar untuk tidak menyalahkan orang lain dan belajar untuk mengenal diri kita lebih dekat lagi :)

Itulah yang saat ini sedang saya pelajari, belajar untuk tidak menyalahkan orang lain ketika penilaian mereka tentang saya tidak sesuai dengan penilaian saya. Hem, tidak mudah memang tapi yah learning by doing :). Kalau selama ini teman-teman saya menganggap saya pendiam, baik hati, tidak sombong, ramah dan murah senyum saya pasti bisa menerima itu dengan hati terbuka selebar-lebarnya [hehehe.. lebay.com]. Tapi ketika ada satu saja dari mereka yang mengatakan bahwa saya adalah perempuan yang tidak punya perasaan, seketika hati ini sakit rasanya. Hati ini seakan protes "saya? ga' punya perasaan? kamu tidak berhak men-judge saya tidak punya perasaan, kamu tidak tahukan apa yang sebenarnya terjadi, kenapa sampai saya melakukan itu, kenapa saya melakukan itu?" ingin sebenarnya meneriakkan kalimat itu tapi sekali lagi itu hak mereka untuk menilai saya seperti apa, karena mereka hanya melihat hasil bukan proses, melihat apa yang sudah saya lakukan, mereka tidak tahu dibalik apa yang saya lakukan itu.

Seperti beberapa hari yang lalu, saya mendapat sms yang isinya cukup membuat saya sesenggukan karena tidak mampu menahan air mata saya. "Berjilbab kok ga' tau malu.." Ya Allah... kalimat itu sangat menusuk di hati, berjilbab tapi tidak tahu malu hiks.. :( padahal sekalipun bertemu dengan si pengirim sms saya tidak pernah, bagaimana bisa dia mengatakan itu? ya sudahlah mungkin inilah cara Allah menegur saya ketika saya melakukan kesalahan tanpa saya sadari atau sadari tetapi tidak saya akui. Kalau dia bisa menuliskan kalimat itu berarti ada sikap atau tingkah laku saya yang membuat dia jengkel, yang melukai dia sehingga dia mengatakan itu. Itu sama sekali bukan salah dia, saya yang salah tidak menjaga tingkah laku saya hingga kalimat menyakitkan itu tertuju pada saya. Apa yang kita tanam itulah yang akan kita terima bukan begitu? dan kalau sms seperti itu yang saya terima berarti saya telah menanam hal yang tidak baik sehingga berbuah pahit seperti itu.

Kepada dia yang mengirim sms itu untuk saya, saya minta maaf atas semua tingkah laku saya yang begitu menyakitkanmu, yang tidak sesuai denganmu sehingga membuatmu menuliskan kalimat yang menyakitkan itu untuk saya, maaf bila karena saya membuatmu menjadi seseorang yang berkata seperti itu. Terima kasih, terima kasih telah mengingatkan saya dengan smsmu, terima kasih telah membuat saja bisa melihat kembali ke dalam diri saya, membuat saja belajar mengenal diri ini dan memperbaiki sifat & apa-apa yang buruk dari dalam diri saya.

Kepada jilbab saya, yang selalu menjaga diri ini, yang meneguhkan langkah ini. Yang selalu menjadi pengingat saat saya mulai keluar dari jalur yang benar, saya minta maaf :( maafkan saya karena saya mebuatmu terhina, karena saya dirimu mendapat cemooh. Saya janji sms itu adalah yang pertama dan yang terakhir yang mencoreng nama baikmu. Saya akan berusaha menjadikan diri ini secantik dirimu dengan akhlak saya yang dari ke hari akan saya perbaiki.

"Ya Rabb.. Ya Tuhanku.. Kuatkan langkah ini untuk selalu melangkah dalam kebaikan, untuk tidak menanamkan benih yang menyakitkan, untuk tidak menburkan kejelekan dan tidak melukai hati siapapun. Jadikanlah setiap perbuatan saya adalah kebaikan yang bermanfaat untuk sekitar hamba,  jadikanlah hambaMu yang tidak merugi Ya Rabb, Amin Allahumma Amin..."



Rabu, 22 Desember 2010

Bawalah Cintaku...

Sumpah tak ada lagi
Kesempatanku untuk bisa bersamamu
Kini ku tahu bagaimana cara ku
Untuk dapat trus denganmu

Bawalah pergi cintaku
Ajak ke mana pun kau mau
Jadikan temanmu
Temanmu paling kau cinta

Di sini ku pun begitu
Terus cintaimu di hidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan
Kita nanti

by Afgan

Kamis, 16 Desember 2010

Penguat Diri...

Orang beriman selalu punya cara sendiri untuk menata hatinya 
Meski berlawanan dengan apa yang diterima dalam kehidupan..
Saat mendapat musibah, air matanya menetes tapi hatinya terilhami untuk yakin
Bahwa apa yang diberikan Allah padanya pasti yang terbaik baginya
Fisiknya mungkin lelah, pikirannya mungkin penat tapi tidak dengan hatinya
Hati yang terus yakin bila ia diuji Allah sebagai tanda bahwa Allah masih sayang padanya
Amin Ya Allah..

[makasih buat yang telah mengirimnya untuk menguatkan hati & iman ini :)]

Kamis, 09 Desember 2010

Hikmah Pagi

Pagi tadi dapat forward-an message dari seorang teman di YM
Untuk pengingat diri sendiri saja :)

Dari Rumah Zakat: Hikmah Pagi..
Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : 
---------
“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a.”
(HR Turmudzi dan Hakim)

Selasa, 07 Desember 2010

Big Thanks...

Kali ini saya ingin menceritakan tentang sahabat saya, saudara bagi saya. Seorang wanita berkulit putih, cantik, lembut dan baik hati. Dia yang menemani saya sejak duduk di bangku kuliah semester 2, dia adalah teman sekamar saya waktu masih ngekost, dia tempat saya berbagi cerita, mempercayakan rahasia kecil dalam hidup saya yang tidak bisa dengan leluasa kuceritakan dengan yang lain, padanyalah rahasia saya kuungkap. Dialah Dewiana Siti Filistine, nama yang indah bukan? iya seindah orangnya :)

Sudah lebih dari 3 tahun, saya tidak pernah bertemu muka dengannya hanya via telfon, sms, ym, email dan sesekali fb kami bertukar cerita tentang hari-hari kami, tentang cita-cita dan tentang kabarnya hati kami. Seperti pepatah bilang jauh di mata dekat di hati, hem..begitulah kami sekalipun dia jauh di bogor sana saya di surabaya tetapi jarak itu rasanya tidak pernah menjauhkan hati kami. Dia masih saja mengerti bagaimana saya dan saya harap saya juga masih bisa memahami bagaimana dirinya.
Dew...kangen...hehehe
Dew adalah nama panggilan sayangku untuknya. Sekarang dia semakin cantik saja dengan jilbab yang dikenakannya, dia semakin mempesona dengan iman yang semakin hari semakin dia pegang teguh. Cintanya pada RabbNya semakin besar aahh.. itu juga yang membuat saya cemburu padanya. Kangen dengan celotehnya, dengan jemarinya yang selalu memainkan rambutnya saat dia menjelang tidur, kangen saat dia menasehati saya.

Makasih ya dew...
Makasih dah menjadi saudara saya, menjadi kakak, menjadi sahabat selama 8 tahun ini semoga untuk selamanya. Makasih kamu selalu mengingatkan ketika saya melakukan kesalahan, yang cerewet jika saya mulai bandel :) makasih juga kamu ga' pernah bosan mendengarkan cerita saya yang itu-itu saja, kisah yang mungkin dah puluhan kali saya utarakan dengan bahasa yang sama hehehe...Big thanks dew, thanks a lot for everything yak.

Ya Rabb...
Dimanapun saudara yang cantik ini berada, jangan pernah meninggalkan dia sedikitpun Ya Rabb..dekaplah dia selalu Ya Rabb...hapuslah semua sedihnya gantilah dengan senyuman terindahnya. Mudahkanlah setiap urusannya Amin...

Uhibbuki fillah dew... :)
baik2 ya disana, miz u

Senin, 06 Desember 2010

Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1432H


Selamat Tahun Baru 1 Muharam 1432H
Ya Allah.. Ya Rahman Ya Rohim...
Karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk sesalu teguh di sepanjang perjalanan meniti ruas jalanMu
Semoga di tahun ini semuanya akan lebih baik dari tahun kemarin, semoga diri ini mampu menjadi insan yang selalu berbenah diri, menjadi manusia yang lebih bermanfaat, tidak menjadi hambaNya yang merugi, semoga semua dosa-dosa & segala khilaf yang tertoleh di tahun kemaren dibukakan pintu ampunan yang selebar-lebarnya. Amin Allahumma Amin

Doa Akhir Tahun
Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani 'anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubati wa da'autani ilattaubati minhu ba'da jur'ati alaa ma'siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa'adtani 'alaihits-tsawaaba fas'alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha' rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.

Doa Awal Tahun
Dengan doa ini kita sebagai Mu'min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa 'alaa fadhlikal-'azhimi wujuudikal-mu'awwali, wa haadza 'aamun jadidun qad aqbala ilaina nas'alukal 'ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa'ihi wa junuudihi wal'auna 'alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu'i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu 'alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.

Sumber :
[http://www.jafarsoddik.com/doa/12/Doa-akhir-tahun-dan-awal-tahun-baru-Islam-Hijriyah]

Selasa, 30 November 2010

Indahnya Kehilangan

Whats…??? Indahnya kehilangan??? Apa ga’ salah tulis tuh? Atau lagi ga’ sadar yang nulis? Hehehe…
Engga’ kok, itu tidak salah tulis kok, yang nulis juga dalam keadaan sadar sesadar-sadarnya hehehe. Memang sih selama ini yang namanya kehilangan itu pasti pahit kaya’ obat rasanya, pasti buat hati sakit, kecewa, sebel dan ujung-ujungnya nangis, marah-marah bahkan kadang kita protes ke Allah? Iya ato iya? Hayu.. jawab.. pasti jawabnya iya ngaku.. hehehe Coba dech sekarang kita liat definisi kehilangan versi mereka yang di luar sana, bukan versi kita.

Kemaren waktu maksi bareng ma temen yang menjadi relawan untuk korban bencana alam merapi. Satu minggu dia di sana dan tahu apa yang dia ceritakan pada saya? Sungguh menakjubkan apa yang dia ceritakan, sungguh banyak pelajaran yang didapat di sana. “seandainya kau ada disana alia.. pasti kau akan menangis melihat seperti apa sleman dan orang-orang korban meletusnya merapi itu” tak ayal pikiran saya langsung melayang ke tepat pangungsian itu, terlintas di benak saya seperti apa kota yang bernama sleman yang sekarang sudah rata dengan tanah yang warnanya tidak lagi coklat melainkan abu-abu, tidak ada kehidupan sama sekali kecuali sebatang pohon kelapa yang sudah layu pastinya, yang lebih pantas disebut padang pasir bukan daratan. Itu masih kotanya yang sudah tidak berpenghuni, bagaimana dengan penduduknya? Seolah teman saya bisa membaca pertanyaan dalam hati sayadia bercerita lagi “dan tahukah kau alia.. ketika sampai di tempat penampungan, lebih dari 5.000 pengungsi dari anak kecil sampai lansia yang tidak sedikit dari mereka terpisah dari sanak saudaranya. Bisa kau bayangkan alia, bagaimana seandainya kita yang ada disana sendiri tanpa ibu, ayah, adik kakak bahkan kekasih yang biasanya ada menemani kita tidak ada disana?” ada desiran halus menggelayut dalam hati saya tenggorokan saya sesaat seperti ada yang menyekik, iya bagaimana seandainya saya adalah salah satu dari para korban itu, I can’t imagine it!. “hanya teko tempat membuat teh ini mas yang sempat saya selamatkan itupun karena saat merapi meletus saya sedang minum teh” begitu jawab sang bapak ketika teman saya bertanya apa yang sempat terselamatkan dari bencana itu, ketika ditanya barang berharga yang bapak itu bawa ke tempat pengungsian, beliau menjawab dengan tenang tak ada nada sedih sedikitpun dijelaskan bahwa tidak ada satupun yang terselamatkan kecuali teko dan baju yang melekat di badannya itu. Papar teman saya membuat semakin tercekat rasanya tenggorokan saya, bagaimana bisa mereka setegar itu dalam keadaan kehilangan semua yang mereka miliki termasuk rumah & harta yang telah mereka kumpulkan dengan susah payah, dengan cucuran keringat, dengan banting tulang setiap hari. “Ya Allah…” hanya itu yang keluar dari mulut saya menanggapi cerita teman saya tentang mereka.

Ternyata tidak sampai disitu ceritanya “yang membuatku merasa kecil dan merasa bukan apa-apa ketika ada seorang nenek berkata padaku alia, beliau menuturkan kalau bicara sedih pasti pastilah sedih mas, tapi semua kan datangnya dari Gusti Allah, dan kembali ke Gusti Allah, nanti juga akan diberikan lagi gantinya jadi buat apa susah mas selama masih bisa tersenyum ya kita senyum Alhamdulillah mas Allah masih memberikan kesempatan untuk hidup” saya dapati suara teman saya mulai gemetar, raut wajahnya begitu sendu begitu juga dengan saya, rasanya ingin kutumpahkan air mata yang mulai menggenang di pelupuk mata saya. Lagi-lagi saya hanya mampu menimpalinya dengan kata “Ya Allah..” entahlah saya yang biasanya cerewet tiba-tiba speechless. Dalam hati tiba-tiba ada yang ikut nimbrung dalam pembicaraan saya dengan teman saya itu, hati saya tak henti-hentinya bersyukur atas apa yang saya miliki sampai saat ini, semuanya sekecil apapun yang saya miliki yang kadang terlupa untuk saya syukuri atas keluarga, teman, pekerjaan, bahkan atas helaan nafas yang masih bisa saya rasakan sampai detik ini.

See…
Bagaimana definisi kehilangan versi mereka lain dengan kita yang hanya kehilangan uang ribuan rupiah, sebuah hape atau kehilangan pacar yang kita sayangi. Mereka kehilangan semuanya sobat, tidak tersisa satupun, hanya pakaian yang melekat pada tubuh mereka dan pastinya bukan pakaian yang bersih, wangi dan bagus seperti yang kita miliki sobat…yang mereka pakai sudah usang.
Bagaimana mereka masih mampu tersenyum dan ikhlas menerima kehilangan demi kehilangan yang menimpa mereka. Bagaimana dalam keadaan tanpa sanak saudara mereka mampu berkata bahwa semua adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Tidak ada amarah dan protes seperti apa yang sering kita lakukan. Begitulah indahnya kehilangan bagi mereka, kehilangan yang menyisakan syukur atas nafas yang masih mereka rasakan, syukur atas mata yang bisa melihat dunia, telinga yang masih bisa digunakan untuk mendengar celoteh anak dan cucu mereka, atas tangan kaki dan semua anggota badan yang mereka miliki. Indah bukan? Ketika kita mampu melihat kehilangan dari sisi yang lain, memaknai kehilangan dengan syukur atas apa yang kita miliki dan apa masih kita miliki sampai saat ini.

Minggu, 28 November 2010

Surat Sayang Untuk Kakakku...


Kak…
Taukah kau apa yang selama ini ada di hatiku? Taukah dirimu rasa yang selalu kusimpan rapat-rapat berharap kau tidak pernah mengetahuinya? Bahkan aku berharap kau tidak pernah mampu menduganya dan bertanya-tanya sedikitpun.

Hem…
Anyway…
Ketika aku bersamamu, ingin rasanya waktu berjalan dengan lambat hingga aku bisa bersamamu sedikit lebih lama, iya aku ingin bersamamu lebih lama lagi. Tapi, setiap di dekatmu entah mengapa waktu seakan berjalan lebih cepat dari biasanya seolah ia cemburu aku berlama-lama denganmu hehehe…

Ketika kau menatap mataku, kau membuatku salah tingkah. Kalau agak lama kau memandangku dalam hatiku selalu bertanya apa yang sedang ada di pikiranmu saat itu, apa yang ingin kau temukan dariku. Karena itu aku tak mampu membalas tatapanmu lama-lama, karena itu kenapa setiap kau menatapku aku selalu memalingkan wajahku. Aku tidak berani beradu mata denganmu karena aku pasti kalah, aku tidak ingin kau membaca apa yang sedang kurasakan saat itu. Tapi aku bahagia ketika mendapatimu sedang memandangku, menatap mataku hems :)

Kakakq…
Sadarkah dirimu? bahwa aku sering memandangmu ketika kau alihkan pandanganmu dariku? aku senang memandang wajahmu, aku memandangmu lekat-lekat berharap aku mampu merekamnya dalam ingatanku hingga kecil kemungkinan untuk terlupa akan raut wajahmu kecuali kalau memang Sang Pemilik ingatan itu memintanya kembali :)
Berbincang denganmu membuatku lupa waktu, aku menikmati setiap cerita yang kau tuturkan, selalu saja yang keluar dari mulutmu adalah hal-hal yang baik, aku seperti disodori es teh manis segelas gede saat dehedrasi tinggi ketika kau mulai berbicara tentang Ilmunya Allah. Iya sadarkah kamu kak, kalau kau seperti gudang ilmu untukku, sekolah bagiku.

Tapi kutahu tak selamanya kau akan bersamaku karena memang kau punya kehidupan sendiri tanpaku tentunya. Yup, kehidupan yang di dalamnya sama sekali tidak ada hadirku, bahkan bayanganku pun tak boleh hadir menyertaimu. Hanya sampai disini saja waktumu yang Dia berikan untuk menemaniku, singkat dalam hitunganku tapi tidak denganNya bagiNya ini sudah lebih dari cukup untukku. Kukira bisa lebih lama lagi bersamamu tetapi ternyata tidak ya kak, ternyata sampai disini saja baiklah kalau begitu. Bisa bersamamu adalah nikmat tersendiri yang telah Allah berikan dalam catatan perjalananku menapaki ruas jalanNya.

Tidak ada satu kejadianpun yang Allah tetapkan tanpa maksud dan tujuan, ya kan kak? Begitu juga kenapa Allah menghadirkanmu di sebagian hariku. Darimu Allah ingin mengajarkan aku banyak hal, banyak banget bahkan sama sekali tidak pernah terbesit dalam benakku aku akan mengalami semua ini. Teguran yang sangat halus dari Allah untuk memanggilku kembali kepadaNya disampaikan melalui dirimu setelah sekian lama diri ini bersenang-senang dengan dunia yang kubuat sendiri, dunia yang hampa walaupun tak terlihat seperti itu di luarnya. Allah ingin hambaNya yang satu ini menjadi sosok yang lebih baik lagi, menjadi lebih kuat, lebih cantik di MataNya :). Dengan sakit yang kadang menggores hati, dengan tangis yang tak jarang membuat sesak di tenggorokanku, dengan kecewa, dengan senyum dan tawa, dengan semua itulah Allah mendewasakan diri ini untuk menjadi lebih tegar dari sebelumnya. Dan semuanya dititipkanNya padamu, seseorang yang aku kagumi, sosok sepertimulah yang aku harapkan menjadi imamku tidak hanya dalam sholatku tapi juga dalam kehidupanku, dunia dan akhiratku. Sekali lagi, sosok sepertimu kak tidak berarti itu kamu ;p

Terima kasih Ya Rabb…
Terima kasih telah Engkau hadirkan di 1 episode hidupku seseorang yang mampu menjadi sahabat & kakak bagiku
Terima kasih telah Engkau Ijinkan diri ini mengenalnya lebih dekat sampai hati ini berharap lebih dari yang seharusnya
Terima kasih telah mengajarkan rasa syukur atas apa yang tidak kumiliki, mengajarkan untuk tidak berharap atas apa yang bukan hakku
Terima kasih diantara rasa kecewa tidak setetespun air mata Engkau ijinkan menetes dari mataku, atas senyum diantara perihnya lara dalam hati ini
“Maka nikmat Tuhanmu mana yang engkau dustakan?” tidak ada Ya Rabb.. tidak ada satupun nikmatMu yang pantas kudustakan

Ya Allah…Dzat yang menggenggam jiwa dan raga ini, Sang Pemilik hati dan hidup ini
Hamba menitipkan kakak hamba padaMu Ya Rabb…
Jagalah dia di setiap helaan nafasnya lindungilah dia dalam setiap langkahnya sayangilah dia melebihi Engkau menyayangi hamba
Teguhkanlah imannya dalam agamaMu Ya Rabb, lembutkan hatinya, jadikanlah setiap kata yang keluar dari bibirnya hanyalah kebaikan saja
Sampaikanlah padanya dimanapun dia berada, ada seseorang yang selalu menghadirkan dia dalam setiap doanya yaitu adiknya ini
Sampaikan pada kakak hamba Ya Rabb, disini ada yang selalu menyayanginya, seseorang yang dia panggil adik..

Makasih ya kak…
Atas semuanya, semua yang telah kau hadirkan dalam hari-hariku
Makasih untuk waktu yang engkau sisikan untukku, terima kasih telah bersedia memanggilku adik
Maaf ya kak.. jika selama ini aku selalu membuatku susah, buatmu sedih
Tolong dibukakan seluas-luasnya pintu maafmu untuk luka yang mungkin telah aku goreskan di hatimu
Hingga aku mampu meneruskan jalanku dengan tenang, tanpamu lagi pastinya ;p
Selamat meneruskan langkahmu, semoga jalanmu di depan akan lebih baik bahkan jauh lebih lagi
Aku sayang kakak..

Selasa, 23 November 2010

Just Remind...

 Just Remind buat diri sendiri :)
Lagi inget ma perkataannya sahabat saya ketika saya mengharapkan sesuatu yang salah  
"Buat apa sih ngarepin yang bukan hak lo.."  
Singkat, padat, jelas. Yups.. buat apa selalu memikirkan apa yang bukan hak kita, memikirkan apa yang tidak kita miliki, dan berharap sesuatu yang bukan hak kita.

Makasih ya dah diingetin Ndan... 
Begitu memang seharusnya sahabat saling mengingatkan di saat kita salah
Thanks a lot...

Rabu, 17 November 2010

Indahnya Pelangi


Setiap orang pasti berkata bahwa pelangi itu indah, mejikuhibiniu penuh warna warni yang membuatnya begitu mempesona, dia tidak datang setiap saat hanya sesekali dan itupun tidak dalam waktu yang lama. Hems.. yakin dech setiap orang pasti akan menantikannya dan akan berharap bisa melihatnya. Pelangi yang begitu mempesona itu datang setelah adanya hujan dan panas, hujan yang sangat lebat mungkin dan panas yang begitu membakar kulit.

Seperti itulah perjalanan hidup menghadapi masalah ehm...lebih tepatnya ujian, iya ujian yang Allah berikan untuk menjadikan kita insan yang lebih baik, ujian yang harus kita lewati untuk bisa naik kelas di sekolah milik Allah :) diibaratkan saja ujian itu adalah hujan dan panas, ujian yang kadang membuat lelah badan dan pikiran, yang membuat hati sesak dan tidak jarang membuat kita berkeluh kesah, protes kenapa harus seperti ini? kenapa harus saya? tapi sadarkah kita bahwa semuanya itu akan membuat kita menjadi sosok yang lebih kuat? sadarkan bahwa Allah memberikan pelajaran itu karena sayang kepada kita? Sungguh Allah tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambaNya dan pastinya kita tidak akan lupa bahwa sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan iya kan? Yup benar sekali memang tidak ada suatu masalah pun yang tidak ada jalan keluarnya.

Lalu...apa yang harus kita risaukan? apa yang harus kita proteskan kepada Allah? Apa yang membuat kita selalu berkeluh kesah, setelah tahu kenapa Allah memberikan ujian itu? Tidak inginkah kita melihat pelangi setelah hujan itu redah? tidak inginkah kita menikmati mejikuhibiniu milik sang pelangi? saya rasa semua akan mengharapkan begitu, mendapati happy ending :) Ketika ujian itu datang maka mari kita mempertebal kesabaran kita dan menikmati apa yang Allah berikan kepada kita, kita selesaikan tugas-tugas kita sebaik mungkin, mari kita serahkan hasil akhirnya kepada PemilikNya dan menjadikan setiap ujian itu untuk mendekatkan diri kita pada Sang Pemilik Jiwa. Hingga pada akhirnya Allah akan memberikan nikmat yang begitu besar, lebih indah dari apa yang kita rencanakan, Allahlah yang akan menyelesaikan semua urusan itu. Pada saat itulah kita dapati pelangi. Indah bukan?

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al-Baqarah 153)
so... siapa yang tidak ingin bersama Allah? siapa yang tidak ingin ditemani oleh Allah di setiap helaan nafasnya? Saya tentunya, saya sangat ingin selalu bersama Allah :)



Kamis, 11 November 2010

Jika Saat Itu Datang...

Cepat atau lambat hari itu akan datang...
Hari dimana dia akan meninggalkan saya, hari dimana dia akan meneruskan hidupnya tanpa saya, dia akan memenuhi janjinya yang telah terucap sebelum bertemu dengan saya. Saya tidak tahu kapan itu akan terjadi entah besok? satu minggu lagi? atau beberapa bulan lagi? yang saya tahu hari itu akan datang kecuali jika Allah menetapkan lain jika Allah menghendaki dia tetap bersama saya, Wa Allahu A'lam bishshowab (semoga Amin :) hehehe). Dan mulai saat itu, jika telah tiba saatnya dia harus meninggalkan saya maka tidak akan pernah sekalipun dia akan hadir di hari-hari saya lagi, tidak sekalipun dia akan menemani saya, yang hadir hanya kenangan yang dia tinggalkan pada saya.

Mulai saat itu pasti saya akan merindukannya, seseorang yang tidak hanya mampu menemani saya duduk, bercerita tapi seseorang yang selalu mengingatkan saya pada Sang Pemilik Jiwa. Iya, dari setiap tutur katanya terlihat jelas bahwa dia sangat merindukan Rabbnya. Saya akan merindukan setiap doa yang dia ajarkan, saya akan merindukan bagaimana dia mentransfer hasil kajian yang pernah dia ikuti kepada saya, saya akan merindukan lantunan ayat suci Al Quran dari dirinya, saya akan merindukan cerita tentang impiannya untuk hafidz Quran. Saya pasti akan sangat merindukan wajah teduhnya, rasa nyaman yang dia berikan, kesederhanaan yang dia miliki.

Membayangkan saya tidak akan bisa bersamanya lagi, rasanya berat tapi mau tidak mau kalau Allah sudah berkehendak mau berbuat apa? bukankah Allah mengetahui apa-apa yang terbaik untuk setiap hambaNya? lalu kenapa harus merasa berat? iyakan...? dia adalah milik Allah, kapanpun ketika Allah menetapkan habisnya masa saya dengannya saya tidak boleh protes kan? :) dia bukan milik saya, saya sama sekali tidak berhak atas dirinya. Bisa mengenal sosok sepertinya dan bisa bersamanya selama ini adalah anugerah tersendiri yang Allah berikan kepada saya.

Dengan atau tanpa dia, hidup saya akan tetap berlanjut tanpa dia saya akan baik-baik saja :) ada Allah yang  akan selalu bersama saya, yang tidak akan pernah meninggalkan saya. Tidak ada yang harus saya khawatirkan tentang hari itu, akan datang atau tidak itu hak prerogatif Allah untuk menetapkannya Yang datang pasti akan pergi dan yang hilang pasti akan ada gantinya Insya Allah...bukan begitu kehidupan? semua akan berputar tinggal bagaimana kita memaknainya. Semoga saya dan dia termasuk hambaNya yang mampu mengambil hikmah.

Saya + Allah = cukup :) 
Saya tidak butuh yang lain sebagai penolong saya ;)
Bila saat itu tiba, semoga tidak ada air mata yang menyesakkan dada, tidak ada yang mencekat di leher. Bila saat itu tiba, semoga kita mampu mengembalikan semuanya kepada Pemiliknya dan menyerahkan diri kepadaNya. Amin Allahumma Amin...

Minggu, 07 November 2010

Jangan Berhenti Melangkah..

Jadilah seperti karang yang tetap teguh dihempas ombak...
Pesan itu yang ingin kusampaikan ketika kakak laki-lakiku sedang diuji untuk menjadi seorang imam. Pernikahan yang dibinanya hampir 12 tahun itu sedang diuji ketahanannya saat ini. Kepercayaan, kesetiaan dan keikhlasan saat ini sedang dipertanyakan, sudah sekuat apa? sudah kokohkah hingga tidak akan terkikis oleh godaan apapun? Si sulung yang sudah mulai meranjak remaja dan si kecil yang sedang lucu-lucunya apakah tidak cukup kuat untuk mempertahankan janji kepada Sang Ilahi saat ijab diucapkan?
Ujian... 
Cepat atau lambat pasti ujian itu akan datang, bukan untuk menghancurkan semua yang mulai tertata rapi, tapi untuk menguji dan menguatkan apa yang sudah dibangun. Untuk mereview kembali apa-apa yang kurang selama ini. Tidak semua jalan itu mulus bukan? ada kalanya kerikil dan bebatuan itu membuat kita tersandung, tidak hanya sekali mungkin beberapa kali dan sandungan itu tidak membuat kita berhenti berjalan bukan? tapi membuat kita lebih hati-hati melangkah. Seperti halnya karang di laut, ia tetap kokoh berdiri walaupun beribu-ribu kali ombak menghantamnya.
Masih 12 tahun perjalanan itu, masih panjang jalan yang harus ditempuh, sangat panjang.
Masku...kuatkan dirimu, perteballah perisaimu untuk menghadang semua yang menghalangi jalanmu, lihatlah mas si sulung dan si kecil masih membutuhkan ayah dan bundanya, mereka membutuhkan ruang yang hangat untuk merasa aman dan itu diantara ayah bundanya yang selalu memberikan kasih sayang kepada mereka. Masku...yakinlah Allah tidak akan salah memberikan takaran ujian kepada hambaNya, yakinlah bahwa Allah memberikan kita ujian bukan karena Allah tidak sayang kepada kita tapi sebaliknya karena Allah begitu sayang dan menginginkan kita untuk semakin dekat denganNya
Jangan berhenti melangkah mas, jangan merasa lelah akan semua yang sedang mas lalui. Jalanmu masih panjang dan pasti masih banyak jalan yang berliku, masih banyak kerikil dan bebatuan yang akan menghalangi langkahmu maka lewati ujian kali ini dengan kemenangan, dengan harapan baru yang lebih baik. Lakukan yang terbaik dan selebihnya serahkan pada Yang Maha Memiliki, wish everything will be fine


Ya Rabb..
Jangan pernah meninggalkan dirinya walau hanya sesaat, ingatkanlah dia untuk selalu mengingat dan mendekat padaMu Amin Allahumma Amin...

Kamis, 14 Oktober 2010

Kukembalikan Rasa Itu...

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" saat pertanyaan itu dilontarkan sahabat saya, tenggorokan saya tiba-tiba terasa sakit, rasanya sesak nafas saya, mata yang masih sembab seakan ingin menangis lagi, "saya masih berusaha menata hati saya lagi" begitulah jawaban yang saya berikan. Memang begitulah suasana hati saya 2 hari yang lalu berantakan setelah keputusan tegas itu saya ambil, keputusan yang awalnya berat untuk diambil sampai sahabat saya mengatakan "lakukan yang benar jangan membenarkan apa yang kamu lakukan". Iya kalimat itu benar memang saya harus melakukan yang benar sekalipun saya sakit & hati saya berontak, walau takut kehilangan itu ada, sungguh berat melepas apa yang selama ini saya inginkan. Semua yang sebelumnya tidak berani saya sampaikan akhirnya mau tidak mau harus disampaikan padanya.

Ketika seseorang yang selama ini saya sukai, saya kagumi juga mempunyai perasaan yang sama dengan saya betapa bahagianya saya. Keinginan untuk menjadi tidak sekedar berteman itu mulai ada, harapan saya dialah yang akan menjadi imam dalam kehidupan saya. Karena sosoknyalah yang saya damba untuk menemani & menuntun saya di JalanNya kelak. Rasanya seperti mimpi ketika dia mempunyai keinginan yang sama, semua terlihat begitu indah di mata saya, hehehe lebay.com ;) tapi semua berbeda ketika dia katakan "Sayang saya terlambat bertemu denganmu seandainya saja saya mengenalmu beberapa bulan yang lalu.." Seketika semuanya terlihat gelap, lebay.com lagi dech hehehe ;)

Terlambat bertemu? mungkin iya, tapi saya yakin Allah mengatur semuanya dengan tepat, tidak ada yang terlambat tidak ada yang salah perhitungan. Kalaupun saya dipertemukan dengannya di saat sudah ada seseorang yang dipilihkan sebagai pendamping hidupnya, berarti ada sesuatu yang Allah sampaikan melalui dia, Allah menjawab pertanyaan saya ketika saya hanya bisa melihatnya dari kejauhan saat saya bertanya tentangnya di setiap sujud saya. Yup Allah menjawabnya dengan mendekatkan saya dengannya "sudah ada seseorang yang menunggunya alia..karena itu kenapa tidak Kudekatkan dia padamu saat itu, karena  tidak ingin kau terluka" seakan dengan begitu lembut Allah membisikkan kalimat itu dalam hati saya yang galau. Melalui dia juga Allah ingin mengingatkan saya bahwa laki-laki sebaik dia, yang mengenal baik Rabbnya akan diperuntukkan wanita yang baik pula, dan saya mungkin masih jauh dari predikat wanita yang baik apalagi wanita solehah maka jangan pernah berhenti untuk memperbaiki diri, begitu nasehat hati nurani saya. Melalui dia juga Allah memberitahu saya bahwa masih banyak amalan yang belum saya kerjakan, banyak hal yang harus saya pelajari dan saya akan melakukannya tanpa dia. Karena yang saya cari bukan cintanya tapi Sang Pemilik Cinta, yang Maha memberi cinta.

Wake up alia...
"mau sampai kapan bermimpi? mau sampai kapan terlena dengan sesuatu yang semu? mau sampai kapan membenarkan apa yang kamu lakukan padahal dirimu tahu bahwa itu adalah salah?" hati saya mulai bertanya, iya saya tidak mau berlama-lama bermain-main dengan hati, dan membuat luka di hati yang lain. Saya akan bangun sekarang! :) Seperti kata dia dikutip dari AA Gym katanya setelah menikah itu adalah cinta, cinta di luar pernikahan itu adalah permainan, godaan dan selebihnya itu fitnah. Iya ini memang permainan, maka harus diakhiri walaupun masih ingin meneruskan hubungan ini. Kalau ini godaan maka harus dilawan dan jika akan menimbulkan fitnah maka harus dihindari. Bayangan dia kadang masih hadir di benak saya, kadang mata ini masih mencari dimana sosoknya, saya bisa memakluminya karena semua butuh proses. Tadi malam Allah menenangkan saya lagi dengan menuntun tangan ini untuk membaca-baca tulisan dari blog yang lain dan saya temukan tulisan-tulisan yang begitu indah sebagai obatnya kutinggalkan dia demi DIA dan indahnya ikhlas

Allah memang sayang kepada hambaNya, terima kasih Ya Rabb Engkau tidak pernah meninggalkan di saat diri ini begitu rapuh, dan Engkau yang akan menyelesaikan segala urusan. Terima kasih Ya Rabb Engkau telah memimjamkan rasa yang begitu indah, terima kasih telah mengenalkan saya dengannya, terima kasih telah menjawab pertanyaan saya & memberikan saya lebih dari yang saya harapkan. Terima kasih bahwa di balik kehilangan Engkau menitipkan Nikmat yang begitu indah. Hari ini saya kembalikan rasa itu kepadaMu Ya Rabb...saya tidak akan memintanya lagi sampai Engkau memberikan saya yang halal. Saya kembalikan dia kepadaMu Ya Rabb, sayangi dia lebih dari Engkau menyayangi saya Ya Rabb, lindungilah dia seperti Engkau melindungi saya dan tuntunlah dia dalam setiap langkahnya. 
Amin Ya Allah..Ya Tuhan Dzat Penggenggam jiwa dan raga saya.

Kamis, 07 Oktober 2010

Mendung....

Pertama kalinya kuinjakkan kakiku disini, tak ada tujuan yang ingin kuraih selain dekat dengan orang2 yang kusayangi...Tak ada niat untuk terus melangkah lebih jauh lagi karena kutahu ini bukan duniaku. Awalnya hanya sesaat saja inginku disini hanya sebagai batu loncatan tuk mendapat yang lain yang sesuai dengan jiwaku tentu saja sabagai pemain di belakang layar. Tapi tanpa kuduga angin membawaku semakin jauh di jalan ini, padahal sama sekali tak ada niat dan keinginan untuk terus jauh melangkah sama sekali TIDAK TAK INGIN. Sebenarnya apa yang telah aku perbuat sampai aku menjadi seperti ini?? aku sama sekali tak merasa berbuat apa2 tapi kenapa mereka justru menarikku ke jalannya? menuntutku untuk terus berlari.

Apa krn aku selalu diam & terlihat tenang? apa karena aku tak banyak bicara? padahal apa yang terlihat belum tentu itu yang sebenarnya. Apa aku harus tunjukkan kekesalan yang selalu kusimpan di hati? apa aku harus berkeluh kesah pada semua orang termasuk mereka agar mereka tahu apa yang kurasakan? semuanya! tentang semuanya. Kesalku, letihku, jengkelku, bahkan..tentang ketidaksetujuanku akan apa yang diterapkan. Ingin sekali berontak, ingin kuteriak mengeluarkan semua unek2 yang selalu membuat hati ini sesak tapi...percumakan?. Aku teriak dari A sampai Z juga g akan digubris kan? hanya dianggap angin lalu atau bahkan setelah kuteriak sepuasnya aku dibuang...bisa jadi & sangat mungkin.

Mulai beberapa hari yang lalu air mataku. selalu menetes karena tekanan yang tak henti2nya menerjangku seolah ingin ia remuk redamkan hati yang sekuat tenaga ku jaga agar tidak hancur berkeping2 apakah setiap hari akan seperti ini..?. Apa air mata ini akan selalu menetes karena tak sanggup menahan tekanan2? Ingin ku berbelok arah di tikungan depan dan kutemukan jalan menuju duniaku yang memang sesuai dengan jiwaku ingin kujalani hari2ku dg tenang walau itu di tempat yang sederhana sekalipun daripada hidup serba kecukupan di sangkar emas...terpenjara jiwa, pikiran & ragaku
Memang benar dimana kaki berpijak disitu, lagit dijunjung, langit yang menaungiku terlalu mendung hingga tak sebersitpun kulihat sinar matahari yang menghangatkan. Jadi aku akan mencari tempat berpijak yang langitnya mampu menaungiku dengan keteduhan yang ia miliki hingga kumampu rasakan kehangatan yang diberikan.. ehm...tak sabar kutemukan jalan itu..smg sj kumampu meraihnya amin...(Writen on 28th, October 2008 )

Uneg-uneg yang saya tulis sekitar 2 tahun yang lalu ketika adaptasi dengan lingkungan yang menurutku saat itu begitu keras ;) tapi sampai saat ini saya masih ada di sini, masih di lingkungan yang sama, masih dengan mereka, ternyata sesering apa saya ingin berlari dan berbelok, sekuat tenaga saya ingin keluar dari lingkungan ini bila Allah masih menginginkan saya di sini, maka tidak akan terjadi kan? Iya sampai saat ini Allah masih menginginkan saya tetap di tempat saya karena ingin mengajarkan saya banyak hal. Belajar untuk menjadikan lingkungan saya sebagai sekolah, tempat saya mencari ilmu sebanyak mungkin yang nantinya bisa saya gunakan di luar sana. Allah mengajarkan saya bagaimana memahami sifat dan watak teman-teman yang beraneka ragam dan bagaimana memperlakukan mereka dengan berbeda-beda sesuai sifatnya masing-masing. Belajar untuk menahan emosi ketika ada teman yang berbicara tanpa memperdulikan jika hati saya terluka karena perkataan itu, belajar untuk memaafkannya. Allah mengajarkan untuk menjadi seseorang yang kuat akan tekanan, yang tidak mudah menyerah dengan keadaan, belajar tersenyum kepada setiap orang walaupun hati saya sedang sakit. Banyak hal yang Allah ajarkan selama lebih dari 2 tahun 7 bulan ini, ehm...tidak terasa bisa bertahan sampai selama ini :) 

Ketika saya mulai mengeluhkan rutinitas saya, ketika saya seakan tidak kuat lagi dengan semua ini, Allah mengingatkan saya melalui ibu saya, ibunda tercinta saya yang selalu ada untuk saya. "Bukankah di luar sana masih banyak yang tidak bisa menikmati apa yang kamu dapatkan saat ini? tidak bisakah kau melihat bahwa masih banyak yang sulit mendapatkan pekerjaan, masih banyak yang kerjanya di lapangan, harus menguras tenaga, kesana kemari di siang yang matahari pas di atas kepala, belum lagi ketika mereka harus kehujanan?, tidak bisakah dirimu merasa lebih baik, padahal di luar sana masih banyak yang pendapatannya lebih kecil darimu?, bahkan jauh lebih kecil? dan lihatlah dirimu sekarang, kamu setiap hari bekerja di ruangan yang ber-AC, yang tidak merasakan panas & kehujanan, cukup duduk manis di depan komputer dan menggunakan pikiranmu untuk menyelesaikan tugas-tugasmu, pendapatkan yang setiap bulan kamu terima juga lebih dari cukup bisa untuk memenuhi kebutuhanmu, bisa untuk membantu ayah & ibu, bisa menabung, masih bisa bersenang-senang untuk sekedar me-refresh pikiranmu yang mulai penat. Tidak cukupkah semua nikmat yang kamu terima? Allah memberimu begitu banyak nikmat tetapi kenapa tidak bisa kamu syukuri? maag kamu juga sekarang tidak pernah kambuh lagi, sakit kepalamu juga tidak pernah kamu keluhkan, apa tidak cukup nduk?"

Hems...
Panjang kali lebar kali tinggi ibu saya membeberkan semua itu pada saya, membuka mata saya, menghilangkan emosi saya dan membuat saya malu dengan Allah, membuat saya takut jika nanti Allah marah kepada saya karena saya lupa untuk bersyukur, karena saya terlalu disibukkan memikirkan apa yang tidak saya dapatkan dan apa yang tidak saya miliki. Saya takut jika Pemilik Semua yang ada di langit dan di bumi menghentikan semua nikmatNya dari diri saya, dan tidak ingin lagi dekat dengan saya, tidak ingin mendengar saya curhat lagi, melindungi saya, menyayangi saya, saya takut jika Pemilik Jiwa ini tidak ingin mengenal saya lagi. Jangan tinggalkan saya sendiri Ya Allah Amin Allahumma Amin...

"Belajarlah bersyukur dari hal-hal yang kecil karena yang besar itu sesungguhnya berasal dari yang kecil"
Nasehat ini yang selalu saya tanamkan di hati saya, sebagai pengingat saat ego ini mulai mengajak bermain-main, ketika setan mulai membisikkan rayuannya.


Sabtu, 02 Oktober 2010

Indahnya Kebersamaan...


Harta yang paling berharga adalah keluarga bukan?
Iya, keluarga adalah harta yang paling berharga yang saya miliki. Keluargalah yang selalu menerima saya dengan apa adanya saya, yang bisa menerima semua kekurangan yang melekat pada diri saya, yang selalu mendukung di setiap langkah saya, yang bisa mengingatkan ketika saya lalai, yang tidak ragu untuk menegur ketika saya salah melakukan kesalahan dan dari merekalah doa-doa terbaik selalu mengiringi hidup saya.

Dan saat yang paling membahagiakan adalah ketika semua anggota keluarga bisa mengumpul bersama, saling bertukar cerita tentang hari-hari saat kami berpisah, tentang kesibukan masing-masing, tentang rencana-rencana yang ingin dilakukan, tentang ini dan tentang itu ehm...berkumpul adalah saatnya melepas rasa rindu yang lama tertahan, saatnya bermanja-manja ria dengan ayah, ibu, paman, bibi, sepupu, saatnya bebas menjadi orang yang cerewet, yang narsis hehehe ^_^ karena di depan merekalah saya bisa menjadi diri saya seutuhnya tanpa merasa takut ada yang tidak suka dengan sikap saya, tanpa merasa was-was karena takut ada yang tersaiki dengan tingkah laku saya, ada yang tersinggung oleh perkataan saya dan sebagainya.

Tidak setiap saat keluarga besar saya bisa berkumpul dan liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk mengatur jadwal pertemuan dan pastinya hari yang dipilih adalah sabtu karena selain hari itu tidak ada hari libur bagi saya maklum kerjanya di dunia telekomunikasi jadi ya tidak mengenal tanggal merah, tidak mengenal libur hari besar yang saya kenal tentang libur adalah hari sabtu saja ;)
Alhamdulillah liburan sekolah kemaren bisa terlaksana acara kumpul-kumpul dan liburan bareng ke pantai tamban, salah satu pantai yang letaknya di malang selatan. Tempat yang tidak terlalu ramai tetapi cukup membuat refresh pikiran khususnya sepupu-sepupu saya yang masih kecil-kecil asyik bermain pasir dan berenang. Saya...saya lebih senang memperhatikan kegembiraan mereka dengan mengambil gambar mereka sambil menikmati pemandangan pantai siang itu.
Begitu indahnya kebersamaan hari itu, setiap wajah dihiasi senyuman, tawa dan canda walaupun terbesit rasa lelah karena rutinitas. Seperti kakak sepupu saya katakan tidak perlu nunggu kaya untuk mendapatkan BAHAGIA. Katanya seseorang sebaiknya tidak pernah menelantarkan keluarganya untuk mendahulukan bisnisnya, yup sepakat mas ;p

Maka nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang kamu dustakan? jawabnya tidak ada. Allah telah memberi saya begitu banyak nikmat bahkan lebih dari yang saya inginkan. Keluarga besar saya yang utuh, sehat wal afiat dan saling mendukung satu sama lain adalah nikmat yang begitu indah. Alhamdulillah...Segala Puji bagi Engkau Tuhan Semesta Alam, terima kasih Ya Rabb untuk semua nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada kami semua, untuk nafas yang sampai detik ini masih Engkau titipkan kepada kami semua. Hamba menitipkan mereka semua kepadaMu Ya Rabb hanya Engkaulah Sebaik-baiknya Penjaga. Dekaplah kami semua dalam kasih sayangMu, tuntunlah langkah kami untuk selalu berada di koridorMu dan jangan biarkan kami semua lalai akan rasa syukur kepadaMu Amin Ya Allah...



Minggu, 26 September 2010

Virus Merah Jambu :'(

Ehm...
Paling ga' suka kalo lagi gini, terjangkit virus merah jambu :( kenapa ga' suka? virus merah jambu bukannya virusnya orang yang sedang jatuh cinta ya? hehehe iya bener istilah buat orang yang lagi jatuh cinta. Dan yang namanya jatuh cinta bukannya semua serba merah jambu? serba indah? bawaannya senang terus? dan senyum terus? trus kenapa ga' suka? something wrong? kok ga' suka.. :)
He em.. ada yang salah memang, salah saya karena terus membiarkan virus merah jambu itu menyebar di  ruang hati saya, salah juga karena saya terus membiarkan pikiran saya dipenuhi oleh bayangannya sampai akhirnya sulit untuk disembuhkan. 

Tidak bisa bila tidak membalas smsnya dia, tidak bisa juga bila harus mengabaikan telfon darinya begitu juga email dari dia pasti sesegera mungkin saya replay. Kenapa tidak bisa mengabaikan semua itu? takut dia menjauh? takut kalau tidak mendapatkan perlakuan yang seperti itu lagi? jawabnya iya, saya tidak ingin dia menjauh, saya juga tidak ingin dia berubah, saya ingin dia selalu dekat dengannya. Sungguh jika boleh memilih saya tidak ingin mengenal dia, cukup mengagumi sosoknya dalam diam saya, memperhatikan dia dari jauh itu seperti dulu lebih membuat saya nyaman dan hati ini lebih tenang. Sungguh saya tidak ingin bermain-main dengan hati ;'(

Saya tidak suka ketika virus merah jambu menyebar dan memenuhi ruang di hati saya, karena itu akan menumbuhkan penyakit hati, iya membuat penyakit hati. Bagaimana tidak, saya lebih suka mendengar suaranya bercerita di ujung telfon daripada mendengarkan lantunan ayat-ayat cintaNya. Saya rela tidur larut  bukan untuk berdzikir tetapi menerima telfonnya dan ngobrol panjang kali lebar kali tinggi. Hati ini bergetar jika dekat dengannya, jantung ini juga berdetak lebih kencang ketika dia melihat mata saya. Berjam-jam dengannya tidak akan terasa lama. Apakah getaran itu juga hadir di hati saya ketika suara adzan berkumandang? apakah jantung ini akan berdetak lebih kencang  juga jika ayat-ayat cintaNya dilantunkan? apakah saat sholat malam, saat bermunajat, saat curhat kepada Pemilik  Jiwa betah berlama-lama  bersimpuh dan larut dalam heningnya di sepertiga malam? Sederet pertanyaan dari nurani ini menyadarkan betapa diri ini masih dikalahkan oleh hawa nafsu, betapa iman ini teramat sangat dangkal sekali.

Tidak malukah ketika yang berada pada deretan pertama di hati adalah "seorang dia" bukan "Sang Pemilik dia dan saya"? kalau tidak malu sungguh ter-la-lu seperti kata bang roma :). Saya tidak ingin menjadi hambaNya yang nakal, saya tidak ingin menjadi hambaNya yang mudah dipermainkan oleh setan dengan rayuan mautnya. Kalaupun rasa ini adalah virus yang indah yang berwarna merah jambu (sok tahu banget hehehe) semoga dia bisa dijinakkan dan semoga suatu hari nanti, semua perasaan yang ada akan menjadi halal bagi saya dan dia sehingga terbebas dari virus apalagi sampai menyebabkan penyakit hati Amin Ya Allah.. ;)

so..untuk saat ini biar berjalan seperti semula, menjaga hati dengan cukup mengagumi sosoknya dalam diam saya, belajar untuk mundur teratur tidak mudah mungkin tapi bukan berarti tidak bisa kan? Insya Allah dimana ada kemauan disitu ada jalan. Cukup Allah tempat mengembalikan semua rasa dan tempat menggantungkan semua harapan. Allah adalah sebaik-baiknya pengambil keputusan, dan Allah tidak akan salah menjodohkan hambaNya, PASTI maka semua kuserahkan kepada Pemiliknya rasa ini dan harapan ini, yang perlu dilakukan hanya menjadi wanita yang baik dan pantas mendapatkan laki-laki yang baik pula.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,laki-laki yang keji untuk wanita yang keji pula.Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik,dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik pula..”
(QS.An-Nur : 26)

Untukmu, seseorang yang saya kagumi yang membuat hari ini terjangkit virus merah jambu :)
Saya akan menjaga hati saya sebaik mungkin hingga setiap perhatian yang kau berikan tidak lagi membuat diri ini menomor sekiankan Pemilik dirimu dan diri saya ini, sehingga hati ini tidak akan dag dig dug der ketika dekat denganmu dan ketika matamu menatap saya (lebay.com). Jika memang apa yang kau rasakan sama dengan yang saya rasakan, jika semua berlandaskan cinta karenaNya, jika niatnya untuk ibadah maka jadikanlah ini halal bagi kita (ngarep.com hehehe). Mari kita akhiri saja bermain-main dengan hati-nya cukup sampai di sini saja agar tidak terlalu lama dan tidak terlalu dalam masuk perangkap setan. Mari kita kembali ke jalan yang benar, mari kembali menuju cinta yang sejati, kembali ke Pemilik cinta itu.
Kepadamu... saya ucapkan terima kasih banyak atas semuanya yach ;)





Kamis, 23 September 2010

Dia..Dia..Dia...


Judulnya pinjem dari lagunya Afgan :)

Dia...
Dia adalah embun di pagi hati, penyejuk hati
Dia adalah sahabat baru saya, yang Allah dekatkan beberapa minggu ini. Seseorang yang mengerti islam jauh melebihi saya pastinya :), seseorang yang tidak pernah lepas dari dzikir dan shalawatnya. Seseorang yang sedang belajar untuk menghafal Al Qu'ran. Ehm... sungguh indah pribadinya dengan kesederhanaan yang dia miliki, di setiap kata yang terucap dan teduhnya pandangannya dan merdunya suaranya ketika melanltunkan ayatNya seperti embun yang menyejukkan jiwa yang rapuh.

Tidaklah Allah menjadikan sesuatu tanpa maksud dan tujuan, begitu juga dengan mendekatkan saya dengannya, agar saya lebih banyak belajar tentang islam, tentang akhirat, tentang apa yang benar dan yang salah.  Darinya saya mendapat Duratun Nasihin, mendapat kumpulan salawat, dan ada 1 buku yang saya lupa judulnya apa yang belum sempat saya baca :( darinya juga saya belajar doa-doa. 
Saya lebih banyak mendengar jika dengannya, tidak seperti biasanya yang cerewet. Senang mendengar dia menjelaskan tentang ilmu fiqih, apalagi jika dia menguraikan tentang hadist ehm...saya seperti seorang murid yang dengan cermat mendengarkan gurunya menerangkan di depan kelas. Belum lagi kalau dia menceritakan kehidupan di jaman Nabi, saya seperti anak kecil yang sedang dininabobokkan sebelum tidur :)

Iya...
Dia adalah sahabat baru saya, guru kehidupan bagi saya, seseorang yang selalu mengingatkan jika saya mulai lalai, yang dengan telaten mengajari doa sampai saya hafal. seseorang yang membuat saya iri, iri akan ilmunya yang lebih dari saya, iri mendengar dia melantunkan ayat-ayatNya dengan lancar & indah yang sedikit demi sedikit sudah dia hafal, ehm...kalau diumpamakan sekolah dia sudah duduk di bangku perkuliahan, saya masih duduk di kelas play group hiks... kemana saja saya selama ini? apa saja yang saya lalukan sampai tertinggal begitu jauh? kapan saya bisa menjadi seperti dia? ;'(

Ya Allah...
Lindungilah dia dalam setiap langkahnya, tuntunlah dia untuk selalu mendekat padaMu, jadikanlah ilmu yang dia miliki bermanfaat di MataMu, permudahlah setiap urusannya Ya Rabb...
Amin..

Sahabatku,
Jangan berubah ya..tetaplah menjadi dirimu yang seperti ini ;p


Kamis, 16 September 2010

Untuk Saudaraku...


Ya Rabb….
Tuhan tempatku menyandarkan hidup
Hari ini aku berdoa untuk saudaraku
Seseorang yang telah Engkau beri kesempatan untuk menghirup sejuknya udaraMu lagi pada hari ini dan setelahnya…
Seseorang yang  telah Engkau ijinkan untuk mengukir kisahnya kembali dalam hidupnya
Di usia yang telah berkurang satu tahun dari jatah yang telah Engkau siapkan

Kutitipkan dia padaMu Ya Rabb….
Karena hanya Engkau sebaik-baiknya Penjaga setiap hati dan jiwa
Kumohon padaMu... tuntunlah dia dalam setiap langkahnya agar selalu berada di  jalanMu
Jangan biarkan dia kembali ke jalan itu hingga ia terjatuh ke dalam jurang yang sama
Bimbinglah dia tuk selalu mendekat padaMu walau kadang rasa lelah itu hadir dalam langkahnya

Ya Rabbku....
Zat Yang Menggenggam Hidupku
Kumemohon untuk saudaraku
Dekaplah dia dalam kasihMu hingga tak sekalipun ia merasa Kau tinggalkan Ya Rabb...
Berikanlah ketenangan dalam hatinya hingga ia mampu menapaki hidupnya tanpa ragu
Sesibuk apapun dia jangan biarkan ia lupa akan hadirMu dalam sepanjang waktunya
Ingatkan dia untuk selalu menyapaMu, merajut doa untuk sebuah harapan di masa depannya

Ya Allah.... Ya Tuhanku...
Hanya Engkau yang mengetahui yang terbaik untuk hambaMu,
Mengetahui setiap isi hati yang sekalipun kami ingkari dengan kemunafikan kami
Karena tidak ada yang paling memahami selain yang Menciptakan kami
Berikanlah yang terbaik di mataMu untuknya, jadikanlah impiannya menjadi kenyataan
Jadikanlah yang terbaik di mataMu baik pula di pandangan, pikiran dan hatinya
Hingga dia tak pernah mendustakan setiap NikatMu Ya Rabb...

Untuk saudaraku....
Ya Rahman Ya Rohim...
Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebih baik dari hari ini
Jadikanlah masanya sekarang adalah kesempatan baginya untuk meraih impiannya
Jadikanlah saudaraku ini menjadikan sifatMu ada padanya Ya Rabbku...
Hingga dia menjadi seseorang yang mampu menyejukkan hati di sekelilingnya
Dengan halusnya tutur katanya, dengan tulusnya senyumnya dan dengan keikhlasannya

Amin Allahumma Amin....

Teruntuk saudaraku yang ultah
Met Milad... :)

Rabu, 15 September 2010

Perjalanan Itu Sudah Usai


Malam itu, malam yang sangat indah untuk sebagian besar umat termasuk diriku. Malam yang dihiasai suara takbir di penjuru arah, malam penuh keceriaan mempersiapkan hari kemenangan Idul Fitri, berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Tapi suasana hati saya seketika berubah saat saya terima sms dari sahabat saya "Abis maghrib tadi masnya nisa meninggal dunia" innalillahi wa innalillahi rojiun
Ya Allah... Sesungguhnya kami semua berasal dariMu dan akan kembali kepadaMu hanya waktunya saja yang tidak pernah diketahui kapan, dimana dan bagaimana. Siapa yang menyangka masnya nisa (begitu kami memanggil dia) yang sudah satu minggu ini membaik & sudah sehat, sudah bisa berkomunikasi tiba-tiba harus masuk ICU lagi dan malam itu selesai sudah jatah umur yang Allah pinjamkan kepadanya, jatah umur yang habis bertepatan dengan habisnya umur Ramadhan :(

4 tahun mereka memperjuangkan kasih sayang mereka setelah lamaran masnya nisa dikembalikan oleh ayah nisa dengan alasan yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. 4 tahun menjaga hubungan jarak jauh, back street membuat nisa lelah, keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan merekapun akhirnya diambil nisa hingga berakibat kecelakaan itu. Kecelakaan yang membuat masnya nisa tidak sadarkan diri selama 5 hari, hanya suara nisa saat mengaji yang membuatnya mampu menggerakkan jemarinya walaupun hanya via telfon. "Mba...kalau mas sadar aku akan menuruti permintaannya untuk menikah sekalipun ayah tidak setuju" itu yang nisa katakan pada saya. Saya hanya bisa mengiyakan, tanpa bisa berkata apapun karena bisa saya rasakan betapa lelahnya menjalani hubungan seperti itu. Alhamdulillah akhirnya masnya nisa sadar, sudah bisa berkomunikasi sudah bisa sms & telfon lega rasanya semuanya mulai membaik. Malam sebelum meninggalpun masih berkomunikasi dengan nisa, tidak ada tanda sakit itu muncul lagi sama sekali tidak.

"Sabar ya nis...ikhlaskan semuanya, semua adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Semoga amal ibadah masnya nisa selama ini diterima & mendapat tempat terindah di sisiNya" itulah isi sms yang saya kirim kepada nisa malam itu. Sabar & Ikhlas kata yang sederhana tapi sungguh butuh perjuangan untuk menerapkannya.
Selesai juga perjalanan kasih mereka, selesai juga perjuangan untuk mempertahankan hubungan itu, perjuangan untuk meraih restu orang tua, untuk menyempurnakan sebagian dien mereka. Perjalanan yang panjang untuk mendapatkan restu yang akhirnya harus dilepaskan juga, perjalanan kasih yang kadang terasa melelahkan, tak jarang membuat air mata menetes pelupuk mata sahabat saya ini, rasa kecewa itu sekilas terlihat di wajahnya tapi saya bangga bahwa air mata kehilangan itu hanya ada selama 2hari, kini senyumnya sudah menghiasi wajahnya. Ya..saya bangga pada nisa sekalipun akhirnya tidak sesuai harapannya tapi bisa dia terima dengan tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa, sepanjang dan selebar apapun ia bercerita tentang masa-masa dengan masnya tetap tidak berkaca-kaca matanya, senyum keikhlasan begitu tampak di wajahnya.

"Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, 
dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup 
untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya, 
dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk [67]: 1-2)
 
Hanya Allah yang mengetahui yang terbaik untuk setiap hambaNya dan tidaklah sesuatu terjadi tanpa ada hikmah di baliknya. Iya, apa yang baik di Mata Allah belum tentu baik pula di pandangan kita dan apa yang pahit, sakit menurut kita belum tentu itu pahit menurut Allah justru sebaliknya. Tidak ada yang paling mengetahui yang terbaik selain yang menciptakan :). Allah yang berhak mengakhiri sebuah perjalanan hidup hambaNya, yang memutuskan hasil akhir dari cerita setiap hambaNya.

Hari ini tepat 7hari kepulangannya..
Semoga diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya,
Semoga mendapat tempat terindah di sini Allah Sang Pemilik Hidup
Amin Ya Rabb...

Rabu, 08 September 2010

Di Penghujung Ramadhan...


Tak terasa Ramadhan akan segera berlalu...
Hanya tersisa hari ini dan esok Insya Allah, cepat sekali berlalu 30hari terasa begitu singkat. Rasanya belum banyak diri ini berbenah, masih banyak yang belum terlaksana, kerinduan akan Ramadhan belum juga hilang sekarang harus berpisah lagi. Seandainya bisa ingin Ramadhan jangan berakhir, ingin lebih lama lagi bersamanya, masih ingin kuhabiskan hari-hariku bersama Ramadhan. Ada rasa kehilangan di dalam hati ini, ada rasa tidak ingin berpisah, takut bila tidak bisa kubertemu dengan Ramadhan lagi, ada rasa yang menyesakkan di dada yang membuat air mata ini ingin tertumpahkan.

Ramadhan...
Aku ingin memelukmu dengan erat, ingin kuhabiskan waktu yang tersisa ini lebih banyak lagi denganmu. Aku ingin memberikan kenangan yang indah, tanpa ada kesia-siaan di dalamnya, tanpa ada yang terbuang begitu saja hingga ampunan Sang Pemilik Jiwa ini kudapatkan, hingga diri ini menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Seperti akan berpisah dengan saudara, dengan kekasih, dengan sahabat yang begitu kita sayangi sedih itu mulai menggelayut lembut di hatiku, dadaku semakin sesak ketika kuingat waktu untuk berpisah semakin dekat. Aku belum siap melepas Ramadhan masih banyak yang belum aku lakukan ;(

Di Penghujung Ramadhan ini,
Sebelum berpisah, sebelum Ramadhan berlalu, selagi masih ada waktu tersisa ijinkan diri ini memohon dibukakan pintu maaf untuk kata yang merangkai dusta, untuk langkah yang membekas lara, utnuk hati yang penuh prasangka dan untuk tingkah laku yang menoreh luka agar kita dapat meraih indahnya kemenangan yang hakiki.

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
Taqaballahu Minna Wa Minkum Taqobal Yaa Kariim…
Kullu ‘Amin Wa Antum Fi Khoir…

Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir Dan batin”