Sabtu, 29 Desember 2012

Selagi Ada Kesempatan




Jogja....
Menyenangkan bisa mengunjungi kota yang terkenal dengan ramahnya itu. Dan kemaren tujuan kami adalah Borobudur dan tidak ketinggalan Malioboro pastinya :D Rencana awal perjalanan ini kami sebut honey moon... tapi nyatanya engga' lebih dari pelepas penat dan jalan-jalan berdua :'). Maklum karena perginya juga mencuri waktu disela-sela kesibukan bekerja jadinya singkat banget sabtu malam nyampek Jogja minggunya ke borobudur dam keliling jogja malamnya jalan-jalan di malioboro then..besoknya dah balik surabaya.

Borobudur....
Pagi abis sarapan langsung tancap gas menuju borobudur dengan armada "vario" sewaan dari penginapan kami. Lumayan jauh ternyata dari jl. nakula - jogja menuju candi bodobudur. Tiba di borobudur menjelang pukul 12.00 Wib. Bisa dibayangkan betapa puanasnya di sana. Tapi kami cukup menikmati setiap tangga yang kami tanjaki dan candi-candi yang kami lihat. Mumpung bawa camdig dengan batrai terbatas jadilah kami poto-poto berdua. Ceritanya poto pasca wedding hihihi tapi seadanya, tanpa photografer, tanpa penata gaya. Potonya juga suka-suka hati, camdignya di-timer ditaruh di bebatuan, tunggu sebentar and action hehehe...

Kata orang kami berdua seperti orang pacaran, senengnya melancong... mbok ya uangnya ditabung buat beli rumah ato keperluan lain. Ehm... iya sih memang kami sedang menikmati pacaran selagi masih diberi waktu sama Allah. Sebelum ada buah hati yang begitu kami dambakan hadir dalam pernikahan kami. Emang pengennya selagi Allah belum mempercayakan kami jadi orang tua, kami bisa bepergian keliling Indonesia :D amiin... Jadi ntar kalau udah jadi bunda dah jadi ayah ga' penasaran pengen kesana kesini karena sudah puas keliling-keliling. Itupun kalau ada rejeki lebih buat jalan- jalan. Sekalian poto-poto berdua dasar akunya yang banci poto hahaha... masku mah ogah-ogahan kalau diajak poto-potoan. Kudu dengan rayuan raja gombal dikeluarin.

Pengennya juga selamanya seperti ini, tetep bisa pacaran, bisa akur, bisa langgeng, bisa saling mengisi sampai jadi bunda dan ayah, sampai kakek nenek, sampai buyut-buyut. Amiin Ya Allah...






Jumat, 23 November 2012

Curhat Pada Kekasih

Langit malam ini memang begitu indah, bintang-bintang bertaburan menghiasi pekatnya langit yang jarang sekali terjadi, bulanpun tak segan membagi cahayanya untuk menerangi malam ini. Anginpun juga sedang bersahabat dengan sang malam. Seharusnya aku bisa menikmati malamku ini tanpa rasa yang bernama gundah, seharusnya...

Mungkin Allah sengaja menyuruh para penghias langit malam itu menemaniku, sekedar menjadi teman aku bercerita tentang hati, berceloteh tentang resah. Mendengarkan aku curhat pada Sang Pemilik Hidup. Wahai langit bolehkah aku meminjammu untuk menuangkan isi hatiku? Duhai bintang ijinkan aku meminta kerlap kerlipmu untuk menulis di langit Ah... bulan... maukah kau menjadi peneranganku? Aku tak bisa menulis jika kau tak ada bersamaku...
Ya Rabb...

Tak ada satupun yang luput dariMu dan tak ada sesuatu yang terjadi tanpa seijinMu. Kalaupun hamba tak bercerita apapun Engkau pasti tahu apa yang terjadi pada hamba.
Rabb...
Dulu, hamba takut kalau hamba menikah dengan orang yang tidak hamba cintai, hamba takut jika suami hamba tidak sesuai dengan harapan hamba tapi Engkau mengirimkan malaikat tanpa sayap untuk melengkapi hidup hamba :’) Engkau menghadirkan dia seorang laki-laki penyabar yang mampu menyembuhkan luka yang begitu perih kurasa.
Dan kini, ketakutan itu menampakkan diri lagi pada hamba. Ketakutan akan terjadi sesuatu dalam rahim hamba hingga hamba tak mampu memberikan buah hati pada suami hamba tercinta.

Ya Rabb...
Engkau yang Maha Segalanya, Engkau yang memiliki keajaiban, Engkau yang menyembuhkan apa yang sakit, Engkau yang menyuburkan apa yang gersang. Engkau Sang Maha Besar... ijinkanlah hamba mengandung Ya Allah, tanamkanlah benih dalam rahim hamba, ijinkanlah hamba mengandung dan menjadi seorang bunda. Ijinkanlah hamba dan suami hamba mendidik dan membesarkan buah hati kami kelak.

Ya Allah Ya Tuhanku...
Hanya pada Engkau hamba memohon dan meminta, ijinkanlah hamba membahagiakan suami hamba, ijinkanlah hamba membahagiakan orang-orang di sekitar hamba. Jika hamba tak mampu membahagiakan mereka hamba mohon bahagiakan hidup mereka Ya Rabb...

Tanpa kusadari ada genangan air di pelopak mataku yang hampir saja tumpah, ah... aku tak ingin menangis! Aku sudah lelah seharian menangis! Aku percaya Allah Tuhanku Maha Besar, Dia akan memberikan yang terbaik dan Dia tak pernah ingkar janji. Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, pelukan yang hangat dan aku kenal dengan pasti milik siapa pelukan itu –milik suamiku-
“luv u... sayang” bisiknya, mungkin dia tahu kalau aku sedang berusaha menghilangkan gundahku. Dekapan itu terasa semakin kuat, menyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja.
Langit... bintang... bulan... terima kasih telah menemaniku malam ini, terima kasih telah mau berbagi denganku tentang kisah yang mungkin akan kau dengar lagi dari orang lain.

_Alia_

Selasa, 28 Agustus 2012

Baiti Jannati

Seharusnya rumah itu bisa menjadi tempat favorit bagi penghuninya. Tempat yang selalu membuat penghuninya merindu akan pulang dan melepas lelah. Rumahku - Surgaku begitu kan ya seharusnya? tapi... kenapa aku tak merasakan itu ya :'(. Dulu aku merasakannya di rumahku sendiri bersama orang tua dan saudara2 tersayangku tapi kini di rumah ini...tidak kutemukan itu semua hiks....argh aku merindukan rumahku dan seisinya :')

Rumah seharusnya selalu bisa membuat penghuninya tersenyum dan tertawa bahagia, pastinya semua akan tampak apa adanya tidak ada sandiwara dan pemain watak. Tapi...kurasa saat ini aku sedang memerankan peranku jadi pemain watak yg handal. Untuk selalu tersenyum walau hati rasanya lelah untuk terus bersandiwara. Hem...ingin rasanya memiliki rumah sendiri dan menjadikan rumah ini menjadi surga dunia untukku dan semua penghuninya.

Baiti Jannati.... begitu seharusnya...

Jumat, 24 Agustus 2012

.:: Tentang Cinta ::.


Tentang Cinta...
Tentang Hati...
Tentang Perasaan...

Kepadamu aku ceritakan tentang cinta yang ada dalam hati, yang bisa kau rasakan keberadaannya setiap kali kau berada di sampingku. Kepadamu teman hidupku, kubagikan perasaan yang kadang enggan untuk menampakkan diri. Bahwa rasa itu telah kutitipkan padamu untuk kau jaga dan kau semai agar dia tidak layu apalagi hilang tak bernyawa.

Kepadamu...yang kini sisa umurku kupercayakan bersamamu...dengarlah sejenak cerita ini...
Cintaku penuh dengan pernak pernik merah jambu yang menyelimuti hati yang hangat di dalam diri ini dulu. Dia penuh dengan kisah kadang dia tersenyum kadang dia tertawa terbahak-bahak tapi tak jarang juga dia menangis sesenggukan. Tapi dia tetap bahagia dengan keberadaannya bersamaku tentunya. Dan ketika kau hadir dan menjadikan dia bagian dari dirimu saat itulah dia berbagi hati denganku. Dan saat itulah dia menetap di tempat yang nyaman walau membuatnya tak sebebas merpati :') yaitu hatimu.

Dia tahu dengan pasti bahwa cinta yang melekat pada namanya tidak selalu merah jambu, kadang penuh warna bak pelangi yang indah, kadang juga berubah warna menjadi hitam pekat tapi...bisa jadi berubah keabu-abuan. Dia tahu bahwa ketika dia memutuskan untuk tinggal di hatimu dan bersamamu saat itu dia harus bisa menerimamu apa adanya tanpa berharap bahwa kau bisa menerima dia apa adanya. Dia memiliki sejuta mimpi yang ingin dia jadikan kenyataan bersamamu. Dia telah merajut asa bersamamu tentang istana kecil yang ingin dia bangun. Dia memang terlihat begitu kuat tapi taukah engkau bahwa dia juga bisa rapuh ketika kau tanpa sengaja membuatnya kesal, ketika dia lelah berjalan sendiri sedang engkau asik dengan duniamu. Tenang...dia tidak akan berpaling darimu selelah apapun dia, serapuh apapun dia, dia akan tetap menemanimu. Taukah kau bahwa dia dengan keras berusaha mengikhlaskan semua yang tidak mampu dia raih bersamamu.

Pernahkah kau bertanya padanya? pada cinta yang menjilma sebagai perasaan dalam hatimu...apakah dia bahagia disana? apakah dia...nyaman bersamamu? apakah dia masih mengenal yang namanya air mata? Pernahkah kau berbincang-bincang dengannya walau hanya sekedar tapak tilas akan masa-masa pedekate kalian? Kalau iyah ceritakan padaku bagaimana dia sekarang? dan sampaikan salamku padanya. Katakan bahwa aku merindukan dia yang dulu saat bermain-main di hatiku yang tenang. Kalau kau sudah jarang bercengkrama dengannya, mulailah lagi untuk mendekatinya jangan pernah kau tinggalkan dia sendiri. Jadikanlah dia bukan sekedar teman dalam sisa hidupmu tapi menjadi partner tempatmu berbagi akan bahagiamu dan sedihmu. Sekali lagi sampaikan rinduku padanya ya...



Kamis, 23 Agustus 2012

Hati Yang Luka...


"Sekarang kamu sudah bahagia ya kak...sedang aku...masih gini-gini aja" jleb! bbm itu membuat aku tertegun sejenak. Dia adalah "adik" yang sudah hampir 5 tahun aku kenal. Dia yang dulu selalu menemani aku kemanapun aku pergi maklum diriku tak bisa mengendarai motor jadinya kemana-mana bergantung padanya. Dia yang dulu menjadi tempat sharing, Dia yang berani memarahi aku ketika yang lain hanya bisa diam. Dia juga yang mengenalkan aku pada sosok laki-laki pemalu dan pendiam (awalnya ^ ^) yang kini menjadi iman dalam hidupku. Yah...dia adikku yang sedang patah hati - andreanta -

Kubaca lagi bbm itu dan ingatankupun tertuju pada suatu hari dimana dia dengan semangat menceritakan tentang kekasih hati yang bisa menerima dia apa adanya, seorang wanita berparas ayu yang mampu membuat adikku yang satu ini selalu ceria & bersemangat menata masa depannya. Hadirnya pujaan hatinya yang membuat aku berhenti dari kecerewetanku padanya. Masih jelas teringat binar mata itu ketika rasa yang bernama cinta masih dia genggam. Belum pudar dalam benakku bahasa tubuhnya yang begitu lincah ketika jemari mereka masih bertaut.

Kini...ketika untuk kesekian kalinya aku melihatnya jatuh, menangis dan tertatih untuk bangkit, rasanya ingin sekali kupeluk erat dan kubasuh air mata yang menggenang di pelupuk mata belonya. Sayangnya kami bukan mukhrim jadinya mendoakannya adalah caraku memeluknya dari jauh. Sedih ketika dia yang telah mengantarkan aku pada kebahagiaan terjatuh dan aku tak mampu berbuat apapun selain memberi semangat untuk bangkit dan melanjutkan langkah yang masih jauh. Tahukah kau adikku bahwa aku juga ingin mengantarkanmu menjemput kebahagiaanmu sepeti kau telah mengantarkan aku sampai depan pintu masa depanku.

 Aku tak punya pilihan kata-kata bagus yang mampu kurangkai sebagai balasan bbm itu. Dan akhirnya deretan kalimat yang begitu panjang yang terkirim entah apakah itu jawaban yang tepat atau tidak, hanya satu harapanku bahwa dari deretan kalimat itu ada yang membuatnya tersenyum walaupun hanya sebaris kalimat. Ah....dulu ketika kau patah hati karena kekasihmu lebih memilih untuk bersama sahabatmu aku tak berada di dekatmu untuk sekedar mendengarkan curahan hatimu, untuk menemanimu kesendirianmu, untuk membasih air mata yang tak mampu kau bendung. Dan kini ketika kau patah hati (lagi) aku juga tidak bisa berbuat apa-apa - maaf -

De'.... (begitulah aku memanggilnya)
Suatu hari nanti kau pasti akan mendapatkan kebahagiaan sepertiku, hanya saja saat ini Allah sedang mengajarkanmu bagaimana menjadi kuat. Be Strong... karena yang namanya patah itu pasti sakit entah itu patah tulang, patah kaki, patah hati, patah apa aja. Aku tahu begitu beratnya harus melepas apa yang selama ini kita perjuangkan, aku juga tahu bagaimana sulitnya membuat kenangan yang tidak sehari dua hari kita rajut dengan manis, aku tahu....tapi mau tidak mau kita harus melewatinya, kita tidak bisa menghindarinya bahkan kita tidak bisa bersembunyi dan lari dari yang namanya sakit. Kalau jodoh ga' akan lari kemana kok, tenang ajah yang penting ikhlas. Sekarang saatnya memperbaiki apa-apa yang perlu diperbaiki, menata satu per satu masa depanmu hingga saat itu tiba untuk menjemputnya kembali jika dia masih untukmu :)

Mungkin klise apa yang kupaparkan tapi itulah adanya, kalau Allah sudah berkehendak tidak ada hal yang tidak mungkin. Tugas kita tinggal menjalankannya sebaik mungkin walaupun itu harus tertatih melewati setiap ujiannya. Semoga Allah selalu menuntunmu dan menyembuhkan setiap luka hatimu Amiin... ^ ^


-Luv You-

  .:: Alia ::. 

:: My Soul ::

Bahagia itu...
Ketika aku masih memiliki waktu untuk mereka
Bahagia itu...
Saat aku masih mampu membuat mereka tersenyum
Bahagia itu...
Dimana diri ini masih bisa untuk berbagi

 
dan....
Kalianlah yang membuat aku bahagia
Kemarin...Kini...dan Selamanya
Insya Allah ^ ^

Selasa, 07 Agustus 2012

Kamu & Hatimu


Aku tahu aku telah berjanji untuk tidak membuka emailmu [lagi]. Tapi siang itu tak bisa kucegah jemariku untuk memasukkan username & password milikmu dan....terbuka. Pernah ada goresan yang perih saat membuka emailmu dulu, kuharap tidak akan terjadi lagi kali ini. Aku harap akan ada cerita tentangku yang kau bagi dengan sahabatmu yang selalu kau jadikan tempat curhat. Kau tahu jemariku seakan sudah hafal tempat dimana cerita-cerita dengan sahabatmu itu kau simpan. Yup...ketemu...dalam folder bertuliskan "mine" tanpa ragu jemariku meng-klik-nya hingga terpampang di depanku banyak ceritamu dengan sahabatmu itu, curhatanmu tepatnya. Dan ter-update berjudul "mimpi". Sekali lagi aku tau bahwa aku telah berjanji untuk tidak membuka emailmu tapi aku ingin mengetahui isi hati yang selama ini tidak sepenuhnya jujur [menurutku].

Rasanya seperti dejavu! kenapa terulang lagi? batinku, bukan untuk pertama atau kedua tapi untuk yang kesekian kalinya. Ya Rabb...jangan biarkan aku menangis....teriak batinku. Tidak ada tissue di sampingku, tidak ada sapu tangan, tidak ada benda yang bisa menghapus air mataku, aku tidak ingin menangis!. Terlambat, mataku mulai berkaca-kaca hingga tak jelas lagi deretan huruf di layar monitorku :'( kuusap berlahan genangan air di pelopak mataku dan kulanjutkan membaca cerita yang mungkin bagimu itu sangat penting. Sungguh sebenarnya aku tidak ingin melanjutkan ceritamu tapi aku ingin tahu apa yang sebenarnya ada di hatimu yang selalu tertutup untukku. 

Sampai juga aku pada kalimat yang seakan mencekik leherku, ya..kalimat itu kalimat yang dituliskan oleh sahabatmu petanyaan untukmu tepatnya "jika suatu hari kau harus memilih mantanmu atau calon istrimu...siapa yang akan kamu pilih?" tanpa berfikir panjang kau menjawab dengan singkat, padat & tegas "mantanku!" hem...tak kusangka jawabanmu membuat aku sesenggukan. Apa kau heran aku mengatakan bahwa kau menjawabnya tanpa berfikir panjang? lihatlah...jedah antara sahabatmu bertanya & kau menjawab hanya dalam hitungan detik dan itu sangat menyakitkan bagiku!

Aku berharap ini hanya bunga tidurku saja tapi ternyata aku masih terjaga dengan nyawa yang sepenuhnya masih segar. Tuhan....what should i do? apa aku harus bertahan dengan keadaan seperti ini?. Aku bisa bertahan selama ini, aku bisa mengesampingkan perasaanku yang merasa tidak lebih dari sekedar pelarian, aku bisa....aku bisa tersenyum di atas luka yang kau beri walau tanpa kau tidak menyadarinya atau mungkin kau tidak peduli entahlah!. Tuhan....aku mencintainya tapi aku tak sanggup jika suatu hari nanti dia lebih memilih masa lalunya dan meninggalkanku. Bukan tak sanggup patah hati tapi aku tak sanggup melihat orang-orang terkasihku yang telah banyak berharap terluka karenanya. Tuhan....katakanlah padaku apa yang harus kuperbuat?


diantara bimbangku

          -Alia-

Senin, 09 Juli 2012

Ingatkan Aku...


Tolong ingatkan aku...
Sebenarnya hakikat pernikahan itu apa? Apa fungsi seorang istri dalam rumah tangga?
Tolong ingatkan aku...
Bagaimana seharusnya rumah tangga itu dijalankan?
Bagaimana roda perekonomian keluarga diatur? Siapa yang seharusnya mengaturnya?
Kumohon...ingatkan aku...



Jumat, 22 Juni 2012

Ya Rabb...

Ya Allah...
Cukupkanlah hamba atas nikmatMu
Ikhlaskan hamba atas takdirMu
dan...Sabarkanlah hamba atas ujianMu
Amiin Allahumma Amiin...

Jumat, 15 Juni 2012

Arsyad Namanya


Melihat dia selalu mengingatkanku pada adikku, padahal ya ga' mirip tapi entah kenapa seperti itu. Dan pucuk dicinta ulampun, Allahpun mendekatkan kami sebagai sahabat dan sebagai saudara. Dia yang dibesarkan di dunia pesantren selalu membuatku kagum dengan cerita-ceritanya tentang hari-harinya di pesantren dan berhasil membuat aku iri dengan bekal yang dia terima selama di pesantren. Walaupun selisih usia kami hampir 4 tahun tapi menyenangkan setiap berbincang dengannya begitu juga ketika sharing tentang sebagian dari kisah hidup masing-masing. Tentang keluarga, tentang saudara-saudara kami atau tentang seseorang yang spesial bagi kamu saat itu :)

Terkesima diri ini ketika suatu hari dia bercerita tentang seorang akhwat yang begitu mempesonanya di kereta perjalanan dari jakarta ke surabaya. Laki-laki ini memang jarang menatap mata saya ketika berbincang-bincang, memang begitu bukan seharusnya :) tidak sepertiku yang sebaliknya, justru selalu memandangnya ketika berbincang hehehe eh...tapi tidak menimbulkan hal-hal yang menggetarkan hati kok :'). Terkesima juga saat dia menceritakan bagaimana kisahnya hingga sampai di pesantren yang menjadikan dia seorang laki-laki berbalut iman. Persis seperti tokoh utama dalam kisah negeri 5 menara, paksaan dari amak dan abahnyalah yang membuat dia hijrah dari bumi jawa barat menuju salah satu kota di jawa timur. Salut ketika bocah berusia 12 tahun harus merantau dan berjauhan dengan keluarga demi sesuatu yang tidak akan terjual dengan apapun IMAN dan ISLAM.

Dulu ketika masih satu tempat kerja dia mengajakku untuk main ke gresik, berkeliling di kota dimana dia menyelesaikan S1nya serta pesantren tempat dia menghabiskan waktu setelah kuliah. Dia juga dengan antusias mengajak ke tempat-tempat dia melepas penat dengan teman-temannya. Dan ada rencana juga buat makan bareng di rumah makan favoritnya tapi sayang rencana tinggal rencana. Alasan pertama tidak bisa pergi karena jadwal kerja kami yang selalu bentrok. Giliran saya-nya sudah tidak bekerja di tempat yang sama, eh...menikah jadi waktuku tidak sebanyak dulu untuk bermain dengan teman-teman. Sekarang giliran dia sudah pindah kerja eh...kerjanya jauh juga di jakarta sana. Hem.. akhirnya semua tinggal keinginan yang belum bisa terwujud :'(

"Mbak Yu, tahaddutsan bin ni'mah, alhamdulillah aku ketrima di PT. Phapros, penempatan di jakarta :) Alhamdulillah..." whatsapp yang aku terima itu seketika membuat hati berdesir. Alhamdulillah...hatiku ikut senang mendengarnya, kalau dia kerja di jakarta itu berarti dia tidak jauh dari keluarga walaupun masih 4-5 jam perjalanan, itu berarti dia tidak perlu menunggu cuti untuk pulang kampung. Tapi itu juga berarti bahwa dia tidak lagi berada di surabaya, tidak lagi bisa bertemu dia dan berbincang-bincang, kalau aku maen ke kantor lama tidak ada lagi dia disana. Tiba-tiba mataku terasa panas, mataku berkaca-kaca dan tes...aku menangis hiks... sedih rasanya harus berpisah apalagi tanpa bersua untuk sekedar berucap selamat jalan tambah sedih :'(

Laki-laki itu bernama Arsyad! Dan ini email pamit darinya untuk keluarga besar rumah hijau :)

Selamat sore kawan-kawan :)  
Luar biasa, mungkin itu kalimat yang bisa sedikit mewakili kesan saya bekerja di sini selamat dua tahun lebih. Persaudaraan, persahabatan dan pertemanan semuanya saya temukan dan rasakan. Tapi memang episode kehidupan tak pernah diberitahukanNya kepada kita, sehingga tetap menjadi rahasiaNya yang indah. Rasanya seperti mimpi ketika menyadari bahwa ternyata kini giliran saya undur diri dari keluarga besar CCSBY. Selanjutnya saya akan melanjutkan perjalanan yang entah bagaimana, tentu saja Lebih Baik adalah harapan saya satu-satunya. Semoga ini memang jalan yang sudah disiapkanNya.
Dua tahun lebih tentu bukan waktu yang singkat untuk menjadi bagain dari sebuah keluarga yang dibangun atas integritas, loyalitas  dan kehangatan ini sudah barang tentu lebih dari sekedar rangkaian perjalanan hidup, ini adalah sebuah pembelajaran yang tidak akan sia-sia. Di perusahaan inilah saya menemukan keteladanan, kebijaksanaan, kerja keras, pembuktian dan hal lain tentang kehidupan yang tak terkira banyaknya. Dan karena diterima disini pulalah saya bisa dan pernah menjadi bagain dari ‘Arek’; semangat dan keberanian menantang hidup [wani tok pokoke! :)
], semangat yang berapi-api dalam hidup dan keberagaman yang indah. Ya, budaya Arek memang khas. Luar biasa.
Tentu saja terlalu besar rasa terima kasih saya ini kepada perusahaan ini sehingga rasanya sulit menemukan kalimat yang dapat mewakilinya. Terima kasih semuanya, terima kasih.
Juga rasanya sudah terlalu banyak kesalahan dan khilaf yang sudah saya lakukan selama bekerja disini, maka dengan segala kerendahan hati, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas semua itu.
Semoga silaturrahim kita tetap terjaga, sekali lagi mohon maaf atas segala salah dan khilaf dan terima kasih.

Ya Allah...
Lindungilah dia dimanapun dia berada, mudahkanlah segala urusannya ya Rabb...
Amiin

I'll miss U
  -Alia-

Kamis, 14 Juni 2012

Serpihan...

Tidak kusangka sisa-sisa masa lalu itu masih ada di sela-sela email yang mulai usang
Kukira semuanya sudah kubersihkan dari email, dari folder yang bertulis namamu di flash diskku
Tapi ternyata masih ada yang terselip....hem...
dan tangan ini tergoda untuk membuka email yang tertulis tanggal pengirimannya 20 November 2010
Satu setengah tahun yang lalu gumamku...semua tentangnya adalah yang teristimewa (dulu)

Kubaca kemudian ku-delete dari forder "personal" di emailku, tak lupa juga kumusnahkan dari kotak sampah :')
Sudah bukan waktunya lagi untuk tetap menyimpan serpih-serpih masa lalu itu
Bye kenangan... bye dirimu... bye masa laluku yang dulu begitu indah ^^

Rabu, 30 Mei 2012

So Tired!

Aku lelah... sangat!
Lelah hati ini untuk diam terus menerus...
Lelah untuk membunuh mimpi yang kian lama kian nyata menggoda
Lelah untuk bersandiwara dalam senyum manisku

Aku lelah...sampai saat ini aku masih lelah!
Lelah untuk berpura-pura bahwa aku baik-baik saja
Sungguh...aku lelah sekali dengan episode ini
Isinya tidak lebih dari kepura-puraan

Lalu...sampai kapan harus seperti ini terus?
Aku tak sanggup Ya Allah.... :'(

Jumat, 18 Mei 2012

Hai...Pakabar?


Pantai...teriakku dalam hati, selalu saja mempesonaku gradasi warna birunya itu lho yang selalu saja membuat hati damai. Dan pantai ini tidak banyak berubah masih terasa sama dari pertama kali berkunjung. Pandanganku langsung tertuju pada sepasang kursi di salah satu sisi pantai. Kursi itu memang paling nyaman untuk diduduki karena dari sana bisa memandang hamparan birunya pantai lengkap dengan ombak-ombak yang berkejaran. Tergoda juga hatiku untuk mendekatinya dan sejenak menikmati suasana yang dulu pernah singgah di sudut hati ini. Belum lama aku duduk di kursi itu, belum puas aku menikmati semilir angin yang menerpa jilbab merah jambuku ketika itu tiba-tiba lamunanku harus menyingkir dalam sekejap.

 "Assalamu'alaikum...alia.." suara itu tidak asing lagi di telingaku hanya saja sekarang terdengar lebih berat. Dulu suara itu membuat hatiku berdesir-desir, suara itu jua yang dulu memporak-porandakan hari-hariku sesaat. "Wa'alaikumsalam warahmah..." jawabku dengan setengah hati menatap wajahnya. Wajah seorang laki-laki yang dulu begitu teduh, sekarang masih seperti itu adanya. Berlahan gambaran masa laluku dengannya berkelibat silih berganti di benakku dan kucoba menghalau agar bayangan itu tidak terus berlanjut. "Apakabar Al?" tanpa kusadari sosok itu sudah duduk di sebelahku, kurapikan dudukku dan kujawab sekenanya, padat singkat jelas "Alhamdulillah sehat" tidak ingin lagi kumemandang sorot matanya, tak ingin lagi kumenikmati senyum yang dulu pernah menjadi bagian dari hidupku - sudah cukup -. "Tak kusangka kita dipertemukan lagi ya Al...di pantai ini pula, banyak kenangan denganmu di sini dan sampai saat ini masih membekas di benakku. Ya kan Al? kau masih ingat bukan hari dimana kita menghabiskan waktu kita di pantai ini?". Antara sadar dan tidak aku mendengarkan setiap celotehnya dan tidak ada jawaban keluar dari mulutku selain senyuman yang terlihat jelas aku paksakan.

"Kau bahagia Al?" ah...kenapa pertanyaan itu yang dia ajukan..protes batinku "Kadang..." kenapa juga aku jawab begitu bukankah ada jawaban yang lebih bagus lagi protes hatiku :'( "Kau tidak bahagia maksudmu?" hufh...lagi-lagi pertanyaan yang tidak aku suka! kali ini aku tidak menjawab pertanyaannya. Dan rupanya sikapku tidak membuatnya menyerah untuk menyuguhiku sejuta pertanyaan. "Bagaimana dengan pernikahanmu?" Semakin lama dia bertanya rasanya semakin tidak membuatku nyaman, pantai yang tadinya begitu indah kini tidak lagi walaupun pandanganku sedari tadi tidak lepas dari ombak-ombak yang berlarian dengan riangnya itu tapi tetap saja aku tidak menikmatinya. "Baik-baik saja" ketusku dan sosok itu masih saja bisa menikmati indahnya pantai milikku -tadinya sebelum ia datang- sesekali dia melirik dan memandang wajahku, aku tahu itu dia memandangku, memandang wajah yang dulu begitu ceria bersamanya, wajah yang dulu pernah membuatnya galau tingkat dewa hehehe

"Al....melihatlah padaku...aku tidak sedang berbicara pada pasir, tidak juga dengan pantai dan ombak, aku berbicara padamu Al, lihatlah aku sebentar saja. Apa kau tidak ingin melihat laki-laki yang dulu begitu mencintaimu? Apa kau tidak ingin tahu bagaimana dia menjadi seorang ayah sekarang?" hah...berbicara apa orang ini? bisa-bisanya berbicara seperti itu padaku, punya hak apa dia menyuruh-nyuruh aku hah...? hatiku masih sakit karena dia rupanya, tidak seharusnya sakit itu berbekas, seharusnya sudah sembuh total tanpa bekas sedikitpun. Tapi ternyata kini luka itu terbuka lagi dan rasanya perih karena air laut yang asin ini. Aku masih tidak berkutik dari diamku, pandanganku masih saja lurus ke depan dan kosong, itu yang kurasa. "Kau masih secantik dulu bahkan sekarang kau terlihat lebih cantik dan semakin dewasa, tapi maaf kau semakin kurus" ssssttt diam! kau tidak pantas menilaiku sekarang. Kali ini mataku tajam menatapnya dan aku yakin degup jantungnya sedang naik turun karenanya bukan terpesona olehku tentunya tapi karena aura kebencian yang masih tersisa di mataku padanya.

Berlahan kucoba menguasai amarahku yang lucu bin aneh ini. Seperti anak kecil saja diri ini, kuperbanyak istighfar dan sholawat biar syetan-syetan dalam hatiku terbakar dan menghilang hehehe. Kasihan sosok itu juga dicuekin dari tadi :). Pelan-pelan kulembutkan tatap mataku, sesekali kuberikan senyuman yang tulus dari hati. Dan kembali dia tersenyum sambil bercerita ini itu kepadaku. Tentang hidupnya sekarang, tentang anaknya yang sedang belajar mengeja kata A-Y-A-H, tentang hafalan Qur'annya yang tinggal beberapa juz lagi. Tak lupa ia selipkan ceplikan-cuplikan cerita saat denganku tentang mimpi yang terkubur begitu saja dan tentang air mata yang saat itu sering tak terbendung. Jujur, jauh di dasar hatiku aku merasa sedang mengkhianati seseorang yang saat ini begitu mencintai dan menjagaku, seseorang yang mungkin tidak lebih baik dari sosok itu tapi seseorang itu mampu menjadi yang terbaik untukku kemarin, saat ini, esok dan selamanya -dialah suamiku- "Ya Rabb...ampuni hamba sungguh tidak ada maksud untuk berada di suasana seperti ini, sungguh bukan inginku berdua dengannya disini, ampuni hamba jika ini adalah khianat tapi sungguh Ya Allah tidak ada perasaan apapun yang membuatku berpaling ke sosok ini."

....kaulah yang pertama ingin kulihat saat mentari mulai bersinar...kaulah yang terakhir ingin kulihat saat kupejamkan mata....lantunan dari lagunya Abdul dan teman-temannya ini mengharuskan sosok itu berhenti dari cerita panjangnya dan aku sendiri tersadar bahwa sudah terlalu lama aku meninggalkan rumah singgah tempat keluarga besarku beristirahat di sudut pantai itu. Kuraih handphone dalam tas "NdudQ" tertera di layar. Itu suamiku, sebentar aku menyingkir dari tempatku duduk dan menerima telfon dari suamiku tersayang, semakin merasa bersalah saja ketika suamiku lama menungguku sedangkan aku berlama-lama duduk dengan laki-laki yang bukan mukhrimku :'( tak lama aku pamit pada sosok itu dengan membawa seribu pertanyaan dan hujaman yang sudah kuputuskan untuk aku lupakan.

"Maaf...aku harus balik mas, sudah terlalu lama aku menghilang dari rombonganku hehehe, maaf juga tadi dah sewot ya sorry i didn't mean to, syukron dah ditemenin duduk-duduk disini" ih..aneh rasanya memanggilnya "mas" dulu aku memanggil dia dengan sebutan "kak". Dengan seutas senyum terindah, dengan tatapan mata yang teduh yang dulu pernah kuberikan padanya aku berpamitan, aku merapikan jilbabku yang berkibar-kibar diterpa angin dan bersiap-siap berlalu tapi dia menghentikan langkahku "Al...inget janji kita waktu itu...salah satu dari kita harus bahagia, kau harus bahagia Al...!" kali ini suara itu terdengar agak parau mungkin dia sedang menata hatinya (lagi). Aku tersenyum menyakinkan dia bahwa aku baik-baik saja "bukan salah satu dari kita mas...tapi kita...kau bahagia dengan hidupmu begitu juga denganku, aku bahagia dengan orang-orang hebat di sekitarku. Salam ke dede' kecil dan bundanya ya mas" timpalku lalu kukatupkan kedua tanganku di dadaku bertanda jabat erat dariku "Assalamu'alaikum..." dia membalas salamku dan mengatupkan kedua tangannya juga di dadanya.

Ya Rabbi....apa maksud semua ini Ya Allah...kenapa Engkau pertemukan lagi hamba dengannya? di tempat yang sama aku dengannya pernah merajut mimpi. Kenapa Ya Rabb Engkau membuka kembali kenangan dengannya ketika Diri ini sudah bukan yang dulu lagi? Ya Allah....jagalah hati ini agar tidak terbuai oleh syetan yang selalu keukeuh merayu dan menjerumuskan diri ini, jagalah dia dan kami semua. Jauhkan kami dari fitnah yang bisa membuat keluarga kami menerima cercaan dan hinaan. Amiin...^ ^ Tak henti-hentinya istighfar kusuarakan dalam hatiku, tak kulepas sadarku dari sholawat dan salam pada Rasulku berharap Beliau akan memberikan syafa'atnya pada kami semua.

Di ujung senja yang mulai kemuning dan kutengok sejenak tempatku tadi menikmati pantai, masih kulihat sosok itu duduk sendirian menjemput sunset. Kali ini tidak ada air mata yang tersisa untuknya, tidak ada sesak di hati ketika aku menjauh darinya, semua terasa biasa saja -hambar- Tak ragu lagi aku berlari meninggalkannya menuju titik dimana suamiku berdiri tegak menantiku kembali. Sambil tersenyum cengar cengir manja aku meraih tangannya dan merasakan hangatnya genggaman tangannya. "Darimana saja sayangku....?" tanyanya sambil mencubit hidungku yang tak semancung hidungnya dan aku lagi-lagi cuman senyum-senyum memperlihatkan gingsulku yang kata orang membuatku terlihat manis ^ ^ kata orang lho ya bukan aku hehehe, jawabanku atas pertanyaannya "Luv U Sayang..." (ga' nyambung sama pertanyaannya yach? hihihi, biarin :D)

NB : gambarnya pinjem dari sini

Jumat, 11 Mei 2012

Itu Nikmat..Itu Pengingat..


Sakit itu nikmat maka nikmatilah... 
Karena ia akan membuatmu menyadari apa arti sehat
Sakit itu anugrah maka syukurilah...
Karena ia bisa menghapus dosa-dosamu sedikit demi sedikit

Tersenyumlah...jangan cemberut memikirkan sakitmu
Karena Allah sedang menyapamu dan ingin kau mendekat PadaNya
Mungkin nikmatnya sehat membuatmu terlupa akan Sang Pemilik Raga
Karena itu saatnya mendekat sekarang padaNya...
Bukanlah ketika kau sakit, merintih dan menangis ingatanmu selalu tertuju PadaNya?

Sudahlah...jangan kau paksakan tubuhmu untuk terus bertahan
Dosa bagimu jika kau mendzolimi tubuhmu sendiri
Robot saja bisa rusak bila digunakan terus menerus
Apalagi tubuhmu dia butuh istirahat sayang...
Sendi-sendimu juga butuh udara untuk bernafas

Sejenak...biarkan dia menenangkan diri
Biar tubuhmu bisa kembali sehat seperti semula dan menemanimu lagi sepanjang hari
Tidak usah memikirkan waktumu yang terbuang
Karena jatahmu sudah ditentukan di awal olehNya ^ ^

Tubuhku...
Maafkan aku jika melalaikanmu dan tidak menjagamu dengan baik
Sendi-sendiku...
Afwan jika aku terlalu keras memaksamu untuk terus bekerja untukku
Sekarang...Beristirahatlah :D
Mau spa? atau mau dipijat wahai tubuhku dan sendi-sendiku yang kucintai?
Get well soon yach ^ ^



Selasa, 08 Mei 2012

...Dariku Untukmu :*

Sayang...
Ini adalah surat pertamaku padamu setelah kita menikah, hem....surat pertama sejak kita bersama tepatnya :). Kau tahu sayang... sama sekali tak terlintas di benakku bahwa engkaulah seorang laki-laki yang pada akhirnya menemaniku melewati sisa umurku, bahwa engkaulah laki-laki yang dipilihkan Allah untuk menjadi imam dalam hidupku. Dan aku yakin kamu juga tidak pernah menyangka kalau akhir cerita kita sampai pada pernikahan hehehe :*
Sayang...
Dua bulan sudah kita menjalani pernikahan kita tapi rasanya kok seperti belum menikah yach, aku merasa tidak ada yang berubah dari sebelum menikah dan sesudah menikah. Dirimu masih tetap yang dulu, masih saja sabar, masih saja memanjakan diriku, semoga selamanya seperti ini ya sayang Amiin :). Ehm...bagaimana dengan aku sayang? apakah ada perubahan dengan sikapku setelah menikah? apa aku semakin manja? tambah cerewet? semakin menjengkelkan? hehehe semoga engga' :D kalaupun ada yang berubah dengan diriku ataupun dirimu semoga perubahan itu adalah perubahan yang baik Amiin lagi Ya Allah
Ya iyalah alia masih awal-awal nikah coba dech agak lamaan umur nikahnya yakin masih semanis ini? mungkin itu kali ya yang dikatakan sama sebagian yang sudah merasakan asam manisnya pernikahan hehehe
Insya Allah semoga tidak ada yang berubah dengan pernikahan ini masih semanis seperti di awal walau pasti ada asem, ada pahitnya juga semoga engga' banyak-banyak dan tetep manis pada akhirnya *maksa.com

Masku sayang...
Terima kasih ya sudah menjadi partner yang bisa diandalkan ^ ^, terima kasih telah dengan telaten menghadapi egoisku yang kadang masih saja muncul padahal kau tahu sayang aku sudah berusaha sekuat tenaga menghilangkannya, beneran... bukannya membela diri tapi itu kenyataan tidakkah kau merasakan perubahannya? hehehe *ngeles kaya' bajaj*. Terima kasih banyak sayang sudah menjadi kakak, sahabat dan tempatku bermanja-manja ria dan ga' banyak menuntut aku harus gini harus gitu, ga' boleh ini ga' boleh itu. Makasih dah merekakan pipinya buatku kucubitin, lengannya yang kadang kugigit habisnya bawaannya gemes gitu ke mas hohoho sakit ya sayang? muup :') *ngeles lagi

Masku...
Maafin ade' ya...yang masih belum bisa menjadi istri yang baik, menjadi istri yang solehah buat mas. Masih banyak yang harus ade' pelajari lagi buat jadi yang terbaik, engga' buat mas aja tapi buat ade' sendiri buat anak-anak kita kelak, buat keluarga besar kita juga buat orang-orang sekeliling kita. Someday I will...Insya Allah can be the best for you :)

Eiiittssss jangan senyum-senyum dulu sayang, bukan berarti mas jadi pangeran dengan sejuta kesempurnaan lho ya.... Kadang mas itu menjengkelkan, menjengkelkan ketika ade' bersih-bersih rumah sedangkan mas masih pulas dalam balutan selimut dengan wajah sepolos wajah bayi. Menjengkelkan lagi ketika ade' mencuci baju segunung mas bisa terbahak-bahak menikmati acara komedi di TV hufht....*lebay :p* Iyah tahu sayang...mas capekkan karena seharian kerja sampai tidurnya pulas banget seakan menemukan oase di padang pasir *lebay lagi. Iyah ade' tahu juga kalau kadang mas bantuin ade' membilas pakaian ade' tambah manyun, abisnya mas cerewet sih kadang.. ups, maap sayang keceplosan pisss :D

But...over all mas sosok suami yang menyenangkan, kan ga' ada tuh ya manusia yang sempurna tanpa kekurangan sedikitpun begitu juga dengan mas dan aku sendiri. Bahkan mungkin ketika mas me-list tentang aku banyakan kekurangan daripada kelebihannya ya... hehehe. Ah sudahlah seperti apa kita semoga kita saling instropeksi diri, selalu melangkah untuk menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik untuk masing-masing. Semoga Allah selalu membimbing jalan kita ya sayang. Semoga Allah selalu menuntun kita menghiasi rumah tangga ini dengan hiasan terindah untukNya sampai kapanpun sampai Allah sendiri yang memisahkan kita Amiin Ya Allah Amiin

 
Luv U Sayang :')  


With Love,

  -Alia-


Kamis, 19 April 2012

Impianku... (Dulu)


Dulu...
Mimpiku ketika sudah menikah adalah mempunyai rumah sendiri walaupun itu masih ngontrak. Rumah yang mungil yang serba biru di dalamnya, yang halamannya dipenuhi tanaman sayur mayur ada tomat, ada cabai, ada kemangi, ada terong. Aku ingin memiliki rumah yang menjadi tempat kehidupan dimulai dan pendidikan pertama bagi anak-anakku :). Tempat ternyaman yang selalu dirindukan oleh penghuninya, yang penuh kasih sayang, penuh canda tawa dan keterbukaan. Yach...mimpiku memiliki rumah yang menjadi surga bagi keluarga kami.

Mimpiku dulu...dan masih menjadi mimpiku sampai sekarang :')

Selasa, 10 April 2012

Dia.. Dulu.. dan Sekarang..


dia...
ehm..
kalau kau tanya padaku tentang dia dulu...
dia lebih dari seorang sahabat bagiku bisa dibilang dia sudah seperti saudara kandungku sendiri. Hampir tak ada cerita yang tidak kami bagi bisa dikatakan deritamu adalah deritaku dan ceriaku juga milikmu
yach..seperti itulah aku dan dia dulu, sekali lagi ya dulu!!!

dan...
kalau kau bertanya lagi padaku sekarang tentang dia
entahlah, rasanya apa yang kami miliki bersama dulu kini menguap begitu saja
mungkin ingatannya sedang melayang ke negeri antarabrantah atau sudah dia buang ke laut hingga hilang bersama deburan ombak hem..
kini aku tak mengenalnya sedikitpun jangankan sebagai saudara sebagai temanpun rasanya aku sudah tak bisa menemukan dirinya yang dulu aku kenal

kepercayaanku dulu tinggi menjulang padanya tapi sekarang dia telah robohkan hingga rata dengan tanah yang menyisahkan abu-abu yang menyesakkan hati
sebenarnya juuuaaaauuuuhhhh di dalam hatiku rasa ini tetap seperti yang dulu padanya tak sedikitpun berubah - sebagai sodara - tapi tak bisa kupungkiri juga bahwa amarah telah mengkabut menyusup relung hatiku
ingin rasanya kucaci dan kumaki, kutampar sekeras-kerasnya biar dia sadar dan kembali seperti dulu - saudaraku -

salahkah? salahkah jika aku melakukan "kejahatan" kepadanya untuk membuatnya kembali di sisiku lagi? seperti dulu

Tuhan...bolehkan saya bertanya padaMu?
apa salah saya hingga perih ini justru dikarenakan oleh tusukan seseorang yang menamakan dirinya sahabat???
Saya tahu Tuhan...bahwa yang berhak memiliki hati, dan merubah dari setiap hamba adalah DiriMu
maka ketika saya menyalahkan dia atas luka yang menyesakkan ini apakah saya termasuk orang yang menyalahkan atas takdirMu?
jika jawabanMu adalah "IYAH" maka ikhlaskanlah hati ini Ya Rabb, hapuslah semua luka ini dan sejukkan dengan kasih sayangMu
Amiin....

Rabu, 14 Maret 2012

10 Maret 2012


10.03.12 sebuah deret angka yang menjadi bagian dari salah satu hari penting dalam hidupku. Deret angka itulah yang menjadi mahar di pernikahanku kemarin :) Alhamdulillah akhirnya diri ini mampu menyempurnakan separuh dari dienku. Terima kasih Ya Rabb Engkau mudahkan segalanya hingga pernikahan hamba berjalan dengan lancar dengan dihadiri keluarga besar yang telah lama tak bersua.

Aku tahu perjalananku tidak hanya sampai di sini, ini adalah sebuah awal menuju jalan yang panjang yang akan aku lalui. Masih banyak hal yang harus aku pelajari lagi, menjadi istri yang solehah, menjadi istri yang bisa menjadi sahabat, partner dan saudara bagi suamiku. Aku juga harus belajar bagaimana menjadi menantu yang baik yang tidak hanya sekedar menantu tapi menjadi anak dari bapak ibu mertuaku. Menjadi ibu yang baik untuk anak-anakku kelak.

Ya Allah Ya Tuhanku...
Engkaulah yang menggenggam hidup hamba, Engkau jugalah Sutradara dalam perjalanan hidup hamba. Hamba mohon Ya Rabb jadikanlah hamba menjadi pemain panggung sandiwaraMu yang handal. Memainkan peran hamba sebagai seorang anak bagi kedua ayah dan kedua ibu hamba, menjadi istri bagi suami hamba, menjadi ibu bagi anak-anak hamba kelak, menjadi saudara bagi semuanya.

Ya Rabbi...
Ridhoilah pernikahan kami, jadikanlah pernikahan yang penuh dengan rahmatMu
Jadikanlah keluarga kami menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah
Tuntunlah kami dalam membina keluarga yang selalu berada di jalanMu Ya Rabb
Tuntunlah kami dalam menjadikan rumah kami menjadi surga bagi penghuninya
Rumah yang dihiasi dengan kalamMu
Amiin Allahumma Amiin... ^ ^


Rabu, 22 Februari 2012

Duhai Cinta...


Duhai Cinta...
Apakah kau lelah menemaniku lagi?
Apakah kau bosan bersamaku?
Karena hati ini merasakan berbeda denganmu :'(
Tak seperti saat awal-awal dirimu denganku

Selasa, 21 Februari 2012

Be Strong...

Sejenak ku menghela nafas panjang bukan untuk mengeluh 
Tapi untuk melepas rasa yang membuat hati ini kadang lelah :'(
Belajar untuk menjadi kuat Alia....
Belajar untuk positif thinking bahwa semuanya akan baik-baik saja
Bukankah tidak ada satu kejadianpun yang terjadi tanpa kehendak Allah?
Yup..bahkan daun yang jatuh dari rantingnya tidak akan terjadi jika Allah tidak berkehendak ^^

Be Strong Alia....
Allah tidak akan meninggalkan hambaNya sedetikpun...

Senin, 02 Januari 2012

Desemberku...


Desemberku…
Desember sudah berlalu kini telah berganti tahun 2012. Di tahun ini begitu banyak kisah yang mengisi setiap episode hidupku, banyak pelajaran yang aku dapat untuk membekali diri menjadi lebih baik. Alhamdulillah Ya Rabb.. masih Engkau ijinkan hamba menapak di bumiMu yang indah ini sampai detik ini.

Sekilas terbesit cuplikan kisah yang pernah ada. Cerita tentang diriku dengan seseorang yang membuat aku jatuh bangun memperjuangkan cinta yang katanya salah walaupun akhirnya aku harus bersahabat dengan takdir bahwa ia bukan untukku, cinta yang saat itu begitu indah walau banyak air mata yang membasahi kisahnya. Cerita tentang keadilan dan kekecewaan atas janji yang hanya sekedar pemanis saja, cerita tentang seorang laki-laki yang menyembuhkan luka hati dan melukiskan pelangi di hatiku ^^, dan tentang keputusan yang akhirnya membuatku menyesal begitu dalam, kesalahanku karena telah kufur nikmat. Astagfirroh… Ampuni hamba Ya Allah :’(
Jika kumelihat ke belakang, kudapati jejak langkahku yang masih nyata di benakku. Jejak yang sungguh tak beraturan, ada jejak langkah kecilku, ada jejak dimana aku berlari, ada jejak dimana aku berhenti berjalan dan bermain dengan tanah dan hujan. Yah… di satu tempat yang pernah aku singgahi dulu aku pernah bermain dengan hujan karena aku tak ingin seorangpun tahu bahwa saat itu aku sedang menangis, saat itu aku ingin menghapus sesak yang memenuhi relung hatiku. Ada juga tempat yang indah dimana aku bisa tertawa lepas dan menikmati indahnya warna warni kupu-kupu, pantai itu juga selalu menenangkan aku dan selalu mempesonaku.

Sejenak aku berhenti dari langkahku dan menoleh pada episode hidupku yang lalu, begitu panjang jalan yang telah kulalui dan begitu jauh sudah aku meninggalkan tempatku pertama kali singgah. Persinggahan yang kini telah kutinggalkan untuk meneruskan jalanku menuju tempat dimana aku akan menetap. Aku tersenyum mengingat bagaimana diriku pertama kali menginjakkan kakiku di persinggahan itu. Mataku berkaca-kaca saat aku mengingat bagaimana aku bertahan terus melangkah ketika kaki ini rasanya sudah tak kuat lagi untuk berdiri. Tenggorokanku mulai tercekat saat teringat aku pernah menangis tersedu-sedu ketika harus kudapati kekecewaan yang tak sekali dua kali. Dan tak kuasa kumenahan air mataku yang mulai menetes ketika aku ingat begitu sombongnya diri ini dengan apa yang Allah titipkan didiriku hingga akhirnya membawaku ke jurang kufur nikmat dan merasakan bagaimana Allah memberi pelajaran berharga padaku.

Tak ada nama yang aku sebut selain Allah Ya Rabbi, tidak hentinya bibir ini beristigfar semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa yang telah kutolehkan dalam buku kehidupanku. Semoga Allah tidak marah padaku amiin ^^. Padahal seandainya diri ini lebih dapat bersyukur dan lebih dekat melihat apa yang telah Allah beri maka tidak akan pernah ada kesalahan dalam mengambil keputusan. Tidak akan ada yang namanya penyesalan. Tapi semua sudah menjadi bubur kini bagaimana menjadikan bubur itu menjadi bubur yang nikmat. Menjadikan apa yang telah terjadi sebagai cermin untuk berkaca, sebagai pelajaran hidup agar nantinya tidak akan terjatuh di lubang yang sama. Kalaupun pernah salah itu wajar karena kita bukan makhluk yang sempurna, kalaupun pernah jatuh itupun bukan aib karena kita adalah makhluk yang penuh dengan keterbatasan. Hanya saja perlu kita ingat bahwa Allah Maha Membolak-balikkan segalanya maka jangan pernah sekalipun kita menjadi makhluk yang sombong & lupa untuk bersyukur. 

Semoga tahun 2012 ini, diri ini mampu menjadi hambaNya yang lebih baik, memperbaiki yang di tahun ini masih banyak kekurangan. Lebih pandai untuk bersyukur atas apa yang Allah beri. Sekalipun keputusan Allah tidak seperti yang kita kehendaki tapi jika kitadapat melihat lebih dalam, apa yang Allah beri adalah yang terbaik untuk kita mungkin tanpa kita sadari lambat laun kita akan merasakannya. Apa yang Allah adalah jawaban apa yang kita butuhkan kita tinggal menjalankan & menjaganya sebaik mungkin agar suatu hari nanti ketika Allah meminta kembali apa yang diberikan pada kita tidak ada kekecewaan yang datang menghadang. Insya Allah…

Sudahkan kita bersyukur hari ini? \^^/