Kamis, 19 April 2012

Impianku... (Dulu)


Dulu...
Mimpiku ketika sudah menikah adalah mempunyai rumah sendiri walaupun itu masih ngontrak. Rumah yang mungil yang serba biru di dalamnya, yang halamannya dipenuhi tanaman sayur mayur ada tomat, ada cabai, ada kemangi, ada terong. Aku ingin memiliki rumah yang menjadi tempat kehidupan dimulai dan pendidikan pertama bagi anak-anakku :). Tempat ternyaman yang selalu dirindukan oleh penghuninya, yang penuh kasih sayang, penuh canda tawa dan keterbukaan. Yach...mimpiku memiliki rumah yang menjadi surga bagi keluarga kami.

Mimpiku dulu...dan masih menjadi mimpiku sampai sekarang :')

Selasa, 10 April 2012

Dia.. Dulu.. dan Sekarang..


dia...
ehm..
kalau kau tanya padaku tentang dia dulu...
dia lebih dari seorang sahabat bagiku bisa dibilang dia sudah seperti saudara kandungku sendiri. Hampir tak ada cerita yang tidak kami bagi bisa dikatakan deritamu adalah deritaku dan ceriaku juga milikmu
yach..seperti itulah aku dan dia dulu, sekali lagi ya dulu!!!

dan...
kalau kau bertanya lagi padaku sekarang tentang dia
entahlah, rasanya apa yang kami miliki bersama dulu kini menguap begitu saja
mungkin ingatannya sedang melayang ke negeri antarabrantah atau sudah dia buang ke laut hingga hilang bersama deburan ombak hem..
kini aku tak mengenalnya sedikitpun jangankan sebagai saudara sebagai temanpun rasanya aku sudah tak bisa menemukan dirinya yang dulu aku kenal

kepercayaanku dulu tinggi menjulang padanya tapi sekarang dia telah robohkan hingga rata dengan tanah yang menyisahkan abu-abu yang menyesakkan hati
sebenarnya juuuaaaauuuuhhhh di dalam hatiku rasa ini tetap seperti yang dulu padanya tak sedikitpun berubah - sebagai sodara - tapi tak bisa kupungkiri juga bahwa amarah telah mengkabut menyusup relung hatiku
ingin rasanya kucaci dan kumaki, kutampar sekeras-kerasnya biar dia sadar dan kembali seperti dulu - saudaraku -

salahkah? salahkah jika aku melakukan "kejahatan" kepadanya untuk membuatnya kembali di sisiku lagi? seperti dulu

Tuhan...bolehkan saya bertanya padaMu?
apa salah saya hingga perih ini justru dikarenakan oleh tusukan seseorang yang menamakan dirinya sahabat???
Saya tahu Tuhan...bahwa yang berhak memiliki hati, dan merubah dari setiap hamba adalah DiriMu
maka ketika saya menyalahkan dia atas luka yang menyesakkan ini apakah saya termasuk orang yang menyalahkan atas takdirMu?
jika jawabanMu adalah "IYAH" maka ikhlaskanlah hati ini Ya Rabb, hapuslah semua luka ini dan sejukkan dengan kasih sayangMu
Amiin....