Kamis, 14 Oktober 2010

Kukembalikan Rasa Itu...

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" saat pertanyaan itu dilontarkan sahabat saya, tenggorokan saya tiba-tiba terasa sakit, rasanya sesak nafas saya, mata yang masih sembab seakan ingin menangis lagi, "saya masih berusaha menata hati saya lagi" begitulah jawaban yang saya berikan. Memang begitulah suasana hati saya 2 hari yang lalu berantakan setelah keputusan tegas itu saya ambil, keputusan yang awalnya berat untuk diambil sampai sahabat saya mengatakan "lakukan yang benar jangan membenarkan apa yang kamu lakukan". Iya kalimat itu benar memang saya harus melakukan yang benar sekalipun saya sakit & hati saya berontak, walau takut kehilangan itu ada, sungguh berat melepas apa yang selama ini saya inginkan. Semua yang sebelumnya tidak berani saya sampaikan akhirnya mau tidak mau harus disampaikan padanya.

Ketika seseorang yang selama ini saya sukai, saya kagumi juga mempunyai perasaan yang sama dengan saya betapa bahagianya saya. Keinginan untuk menjadi tidak sekedar berteman itu mulai ada, harapan saya dialah yang akan menjadi imam dalam kehidupan saya. Karena sosoknyalah yang saya damba untuk menemani & menuntun saya di JalanNya kelak. Rasanya seperti mimpi ketika dia mempunyai keinginan yang sama, semua terlihat begitu indah di mata saya, hehehe lebay.com ;) tapi semua berbeda ketika dia katakan "Sayang saya terlambat bertemu denganmu seandainya saja saya mengenalmu beberapa bulan yang lalu.." Seketika semuanya terlihat gelap, lebay.com lagi dech hehehe ;)

Terlambat bertemu? mungkin iya, tapi saya yakin Allah mengatur semuanya dengan tepat, tidak ada yang terlambat tidak ada yang salah perhitungan. Kalaupun saya dipertemukan dengannya di saat sudah ada seseorang yang dipilihkan sebagai pendamping hidupnya, berarti ada sesuatu yang Allah sampaikan melalui dia, Allah menjawab pertanyaan saya ketika saya hanya bisa melihatnya dari kejauhan saat saya bertanya tentangnya di setiap sujud saya. Yup Allah menjawabnya dengan mendekatkan saya dengannya "sudah ada seseorang yang menunggunya alia..karena itu kenapa tidak Kudekatkan dia padamu saat itu, karena  tidak ingin kau terluka" seakan dengan begitu lembut Allah membisikkan kalimat itu dalam hati saya yang galau. Melalui dia juga Allah ingin mengingatkan saya bahwa laki-laki sebaik dia, yang mengenal baik Rabbnya akan diperuntukkan wanita yang baik pula, dan saya mungkin masih jauh dari predikat wanita yang baik apalagi wanita solehah maka jangan pernah berhenti untuk memperbaiki diri, begitu nasehat hati nurani saya. Melalui dia juga Allah memberitahu saya bahwa masih banyak amalan yang belum saya kerjakan, banyak hal yang harus saya pelajari dan saya akan melakukannya tanpa dia. Karena yang saya cari bukan cintanya tapi Sang Pemilik Cinta, yang Maha memberi cinta.

Wake up alia...
"mau sampai kapan bermimpi? mau sampai kapan terlena dengan sesuatu yang semu? mau sampai kapan membenarkan apa yang kamu lakukan padahal dirimu tahu bahwa itu adalah salah?" hati saya mulai bertanya, iya saya tidak mau berlama-lama bermain-main dengan hati, dan membuat luka di hati yang lain. Saya akan bangun sekarang! :) Seperti kata dia dikutip dari AA Gym katanya setelah menikah itu adalah cinta, cinta di luar pernikahan itu adalah permainan, godaan dan selebihnya itu fitnah. Iya ini memang permainan, maka harus diakhiri walaupun masih ingin meneruskan hubungan ini. Kalau ini godaan maka harus dilawan dan jika akan menimbulkan fitnah maka harus dihindari. Bayangan dia kadang masih hadir di benak saya, kadang mata ini masih mencari dimana sosoknya, saya bisa memakluminya karena semua butuh proses. Tadi malam Allah menenangkan saya lagi dengan menuntun tangan ini untuk membaca-baca tulisan dari blog yang lain dan saya temukan tulisan-tulisan yang begitu indah sebagai obatnya kutinggalkan dia demi DIA dan indahnya ikhlas

Allah memang sayang kepada hambaNya, terima kasih Ya Rabb Engkau tidak pernah meninggalkan di saat diri ini begitu rapuh, dan Engkau yang akan menyelesaikan segala urusan. Terima kasih Ya Rabb Engkau telah memimjamkan rasa yang begitu indah, terima kasih telah mengenalkan saya dengannya, terima kasih telah menjawab pertanyaan saya & memberikan saya lebih dari yang saya harapkan. Terima kasih bahwa di balik kehilangan Engkau menitipkan Nikmat yang begitu indah. Hari ini saya kembalikan rasa itu kepadaMu Ya Rabb...saya tidak akan memintanya lagi sampai Engkau memberikan saya yang halal. Saya kembalikan dia kepadaMu Ya Rabb, sayangi dia lebih dari Engkau menyayangi saya Ya Rabb, lindungilah dia seperti Engkau melindungi saya dan tuntunlah dia dalam setiap langkahnya. 
Amin Ya Allah..Ya Tuhan Dzat Penggenggam jiwa dan raga saya.

Kamis, 07 Oktober 2010

Mendung....

Pertama kalinya kuinjakkan kakiku disini, tak ada tujuan yang ingin kuraih selain dekat dengan orang2 yang kusayangi...Tak ada niat untuk terus melangkah lebih jauh lagi karena kutahu ini bukan duniaku. Awalnya hanya sesaat saja inginku disini hanya sebagai batu loncatan tuk mendapat yang lain yang sesuai dengan jiwaku tentu saja sabagai pemain di belakang layar. Tapi tanpa kuduga angin membawaku semakin jauh di jalan ini, padahal sama sekali tak ada niat dan keinginan untuk terus jauh melangkah sama sekali TIDAK TAK INGIN. Sebenarnya apa yang telah aku perbuat sampai aku menjadi seperti ini?? aku sama sekali tak merasa berbuat apa2 tapi kenapa mereka justru menarikku ke jalannya? menuntutku untuk terus berlari.

Apa krn aku selalu diam & terlihat tenang? apa karena aku tak banyak bicara? padahal apa yang terlihat belum tentu itu yang sebenarnya. Apa aku harus tunjukkan kekesalan yang selalu kusimpan di hati? apa aku harus berkeluh kesah pada semua orang termasuk mereka agar mereka tahu apa yang kurasakan? semuanya! tentang semuanya. Kesalku, letihku, jengkelku, bahkan..tentang ketidaksetujuanku akan apa yang diterapkan. Ingin sekali berontak, ingin kuteriak mengeluarkan semua unek2 yang selalu membuat hati ini sesak tapi...percumakan?. Aku teriak dari A sampai Z juga g akan digubris kan? hanya dianggap angin lalu atau bahkan setelah kuteriak sepuasnya aku dibuang...bisa jadi & sangat mungkin.

Mulai beberapa hari yang lalu air mataku. selalu menetes karena tekanan yang tak henti2nya menerjangku seolah ingin ia remuk redamkan hati yang sekuat tenaga ku jaga agar tidak hancur berkeping2 apakah setiap hari akan seperti ini..?. Apa air mata ini akan selalu menetes karena tak sanggup menahan tekanan2? Ingin ku berbelok arah di tikungan depan dan kutemukan jalan menuju duniaku yang memang sesuai dengan jiwaku ingin kujalani hari2ku dg tenang walau itu di tempat yang sederhana sekalipun daripada hidup serba kecukupan di sangkar emas...terpenjara jiwa, pikiran & ragaku
Memang benar dimana kaki berpijak disitu, lagit dijunjung, langit yang menaungiku terlalu mendung hingga tak sebersitpun kulihat sinar matahari yang menghangatkan. Jadi aku akan mencari tempat berpijak yang langitnya mampu menaungiku dengan keteduhan yang ia miliki hingga kumampu rasakan kehangatan yang diberikan.. ehm...tak sabar kutemukan jalan itu..smg sj kumampu meraihnya amin...(Writen on 28th, October 2008 )

Uneg-uneg yang saya tulis sekitar 2 tahun yang lalu ketika adaptasi dengan lingkungan yang menurutku saat itu begitu keras ;) tapi sampai saat ini saya masih ada di sini, masih di lingkungan yang sama, masih dengan mereka, ternyata sesering apa saya ingin berlari dan berbelok, sekuat tenaga saya ingin keluar dari lingkungan ini bila Allah masih menginginkan saya di sini, maka tidak akan terjadi kan? Iya sampai saat ini Allah masih menginginkan saya tetap di tempat saya karena ingin mengajarkan saya banyak hal. Belajar untuk menjadikan lingkungan saya sebagai sekolah, tempat saya mencari ilmu sebanyak mungkin yang nantinya bisa saya gunakan di luar sana. Allah mengajarkan saya bagaimana memahami sifat dan watak teman-teman yang beraneka ragam dan bagaimana memperlakukan mereka dengan berbeda-beda sesuai sifatnya masing-masing. Belajar untuk menahan emosi ketika ada teman yang berbicara tanpa memperdulikan jika hati saya terluka karena perkataan itu, belajar untuk memaafkannya. Allah mengajarkan untuk menjadi seseorang yang kuat akan tekanan, yang tidak mudah menyerah dengan keadaan, belajar tersenyum kepada setiap orang walaupun hati saya sedang sakit. Banyak hal yang Allah ajarkan selama lebih dari 2 tahun 7 bulan ini, ehm...tidak terasa bisa bertahan sampai selama ini :) 

Ketika saya mulai mengeluhkan rutinitas saya, ketika saya seakan tidak kuat lagi dengan semua ini, Allah mengingatkan saya melalui ibu saya, ibunda tercinta saya yang selalu ada untuk saya. "Bukankah di luar sana masih banyak yang tidak bisa menikmati apa yang kamu dapatkan saat ini? tidak bisakah kau melihat bahwa masih banyak yang sulit mendapatkan pekerjaan, masih banyak yang kerjanya di lapangan, harus menguras tenaga, kesana kemari di siang yang matahari pas di atas kepala, belum lagi ketika mereka harus kehujanan?, tidak bisakah dirimu merasa lebih baik, padahal di luar sana masih banyak yang pendapatannya lebih kecil darimu?, bahkan jauh lebih kecil? dan lihatlah dirimu sekarang, kamu setiap hari bekerja di ruangan yang ber-AC, yang tidak merasakan panas & kehujanan, cukup duduk manis di depan komputer dan menggunakan pikiranmu untuk menyelesaikan tugas-tugasmu, pendapatkan yang setiap bulan kamu terima juga lebih dari cukup bisa untuk memenuhi kebutuhanmu, bisa untuk membantu ayah & ibu, bisa menabung, masih bisa bersenang-senang untuk sekedar me-refresh pikiranmu yang mulai penat. Tidak cukupkah semua nikmat yang kamu terima? Allah memberimu begitu banyak nikmat tetapi kenapa tidak bisa kamu syukuri? maag kamu juga sekarang tidak pernah kambuh lagi, sakit kepalamu juga tidak pernah kamu keluhkan, apa tidak cukup nduk?"

Hems...
Panjang kali lebar kali tinggi ibu saya membeberkan semua itu pada saya, membuka mata saya, menghilangkan emosi saya dan membuat saya malu dengan Allah, membuat saya takut jika nanti Allah marah kepada saya karena saya lupa untuk bersyukur, karena saya terlalu disibukkan memikirkan apa yang tidak saya dapatkan dan apa yang tidak saya miliki. Saya takut jika Pemilik Semua yang ada di langit dan di bumi menghentikan semua nikmatNya dari diri saya, dan tidak ingin lagi dekat dengan saya, tidak ingin mendengar saya curhat lagi, melindungi saya, menyayangi saya, saya takut jika Pemilik Jiwa ini tidak ingin mengenal saya lagi. Jangan tinggalkan saya sendiri Ya Allah Amin Allahumma Amin...

"Belajarlah bersyukur dari hal-hal yang kecil karena yang besar itu sesungguhnya berasal dari yang kecil"
Nasehat ini yang selalu saya tanamkan di hati saya, sebagai pengingat saat ego ini mulai mengajak bermain-main, ketika setan mulai membisikkan rayuannya.


Sabtu, 02 Oktober 2010

Indahnya Kebersamaan...


Harta yang paling berharga adalah keluarga bukan?
Iya, keluarga adalah harta yang paling berharga yang saya miliki. Keluargalah yang selalu menerima saya dengan apa adanya saya, yang bisa menerima semua kekurangan yang melekat pada diri saya, yang selalu mendukung di setiap langkah saya, yang bisa mengingatkan ketika saya lalai, yang tidak ragu untuk menegur ketika saya salah melakukan kesalahan dan dari merekalah doa-doa terbaik selalu mengiringi hidup saya.

Dan saat yang paling membahagiakan adalah ketika semua anggota keluarga bisa mengumpul bersama, saling bertukar cerita tentang hari-hari saat kami berpisah, tentang kesibukan masing-masing, tentang rencana-rencana yang ingin dilakukan, tentang ini dan tentang itu ehm...berkumpul adalah saatnya melepas rasa rindu yang lama tertahan, saatnya bermanja-manja ria dengan ayah, ibu, paman, bibi, sepupu, saatnya bebas menjadi orang yang cerewet, yang narsis hehehe ^_^ karena di depan merekalah saya bisa menjadi diri saya seutuhnya tanpa merasa takut ada yang tidak suka dengan sikap saya, tanpa merasa was-was karena takut ada yang tersaiki dengan tingkah laku saya, ada yang tersinggung oleh perkataan saya dan sebagainya.

Tidak setiap saat keluarga besar saya bisa berkumpul dan liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk mengatur jadwal pertemuan dan pastinya hari yang dipilih adalah sabtu karena selain hari itu tidak ada hari libur bagi saya maklum kerjanya di dunia telekomunikasi jadi ya tidak mengenal tanggal merah, tidak mengenal libur hari besar yang saya kenal tentang libur adalah hari sabtu saja ;)
Alhamdulillah liburan sekolah kemaren bisa terlaksana acara kumpul-kumpul dan liburan bareng ke pantai tamban, salah satu pantai yang letaknya di malang selatan. Tempat yang tidak terlalu ramai tetapi cukup membuat refresh pikiran khususnya sepupu-sepupu saya yang masih kecil-kecil asyik bermain pasir dan berenang. Saya...saya lebih senang memperhatikan kegembiraan mereka dengan mengambil gambar mereka sambil menikmati pemandangan pantai siang itu.
Begitu indahnya kebersamaan hari itu, setiap wajah dihiasi senyuman, tawa dan canda walaupun terbesit rasa lelah karena rutinitas. Seperti kakak sepupu saya katakan tidak perlu nunggu kaya untuk mendapatkan BAHAGIA. Katanya seseorang sebaiknya tidak pernah menelantarkan keluarganya untuk mendahulukan bisnisnya, yup sepakat mas ;p

Maka nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang kamu dustakan? jawabnya tidak ada. Allah telah memberi saya begitu banyak nikmat bahkan lebih dari yang saya inginkan. Keluarga besar saya yang utuh, sehat wal afiat dan saling mendukung satu sama lain adalah nikmat yang begitu indah. Alhamdulillah...Segala Puji bagi Engkau Tuhan Semesta Alam, terima kasih Ya Rabb untuk semua nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada kami semua, untuk nafas yang sampai detik ini masih Engkau titipkan kepada kami semua. Hamba menitipkan mereka semua kepadaMu Ya Rabb hanya Engkaulah Sebaik-baiknya Penjaga. Dekaplah kami semua dalam kasih sayangMu, tuntunlah langkah kami untuk selalu berada di koridorMu dan jangan biarkan kami semua lalai akan rasa syukur kepadaMu Amin Ya Allah...