Sabtu, 20 September 2014

Baaaakiiiinnnggg (lagi) :D

Lagi-lagi lama gak nongol di rumah sendiri. Sekalinya nongol banyak yang pengen ditulis :). Mood baking lagi membaik jadinya lebih sering mainan di dapur :D

Pertama belajar bikin kue sus isi vla gegara waktu beli kata suami rasanya kurang greget gitu akhirnya memberanikan diri setelah nongkrongin blog favorit saya yang isinya resep-resep menggiurkan selain itu juga dijabarin cara bikin plus gambar-gambarnya jadi lebih memudahkan buat newbie seperti saya hehe. Resepnya juga saya dapatkan dari justtryandtaste. Penampakannya sih jaaauuuhh kalau dibandingin sama yang di blog justtryandtaste tapi menurutku ini sudah berhasil choux pastry adonannya mengembang sempurna dan dalamnya berongga :p *mujidirisendiri*.

Entah kenapa bentuknya bisa pecah-pecah gitu bisa jadi sayanya kurang rata ngolesin telurnya. Dari rasa ehm... choux pastrynya dah pas enak kata suami, untuk vlanya terlalu manis & susunya terasa banget jadi agak eneg ini karena saya pake gula yang kuning kecoklatan jadi manis banget dan lagi susunya saya pake 2 sachet dancow yang saya cairkan dengan 500 ml air mungkin kebanyakan ya takarannya :). Nih gambar hasil karya saya, ini sudah diisi vla sengaja enggak dibanyakin vlanya karena ya..itu tadi kalau banyak eneg.

Resep yang kedua yang saya coba adalah kue pukis. Kue ini lama banget pengen saya coba tapi gak punya cetakannya jadi selalu tertunda. Kemarin karena sudah kepingin pake banget pas gugling nemu resep yang sederhana jadi dieksekusi deh resepnya, cetakannya? pake cetakannya kue lumpur sodara-sodara hehe. Menurut saya (lagi) berhasil adonannya mengembang dengan sempurna berserat-serat gitu dan rasanya enak gak terlalu manis juga. Resepnya bisa dilihat disini. Tapi ya lagi-lagi bentuknya kurang cantik sayanya kurang pas men-set apinya.

Masih ada 2 resep lagi yang saya praktekin sebenarnya tapi di postingan selanjutnya saja soalnya masih nyari dokumentasinya :)





Selasa, 10 Juni 2014

Menunggu itu Masih Tidak Menyenangkan (Bagiku)

Sepuluh menit, tiga puluh menit, satu jam, satu jam lebih... Ah sudah satu jam berlalu dan sedari tadi aku tidak beranjak dari tempat dudukku. Bukan karena aku enggan, bukan juga karena aku menikmati kursi yang aku duduki tapi aku takut ketika aku beranjak dia yang aku tunggu akan mencariku. Kalau boleh jujur rasanya aku ingin meninggalkan tempat ini, tapi... lagi-lagi tapi, aku masih menunggunya, menunggu dia yang telah lama ingin aku lihat.

Kulihat sekelilingku sudah banyak pengunjung yang silih berganti bahkan mereka yang duduk di meja seberang mejaku sudah meninggalkan resto yang didekor romantis ini. Pelayan juga kian sibuk melayani raja-rajanya dengan tetap melempar senyum ramah. Jus jambu merah yang aku pesan tinggal tiga kali teguk sedang dia tak kunjung datang.

Kenapa tidak ditelpon atau dibbm atau wa atau disms saja dia? jangan ditanya sudah berkali-kali aku menelponnya tapi tidak diangkat juga, bbm hanya D gak R, R (kayak lagu saja ya...) wa dan sms sama saja hasilnya nihil! pikirku mungkin dia masih perjalanan, mungkin jalanan teramat sangat macet karena kalau tidak, seharusnya hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit dari rumahnya ke sini. Mungkin dia masih lembur? ehm.. sepertinya tidak karena hari ini adalah hari minggu dan sudah lama juga aku dan dia merencanakan untuk pertemuan malam ini.

Ah sudahlah, akan kutunggu tiga puluh menit lagi kalau tidak datang aku akan beranjak pulang. Sudah terlalu jengkel hati ini dibuatnya, sudah tidak enak dilihat wajah ini kalaupun dia datang setelah dua jam aku menunggu kurasa hatiku tak akan lagi bahagia seperti awal tadi, mataku juga tidak bakal berbinar-binar lagi saat melihatnya nanti malah yang ada wajah cukel menahan marah.

Ah sudahlah, jam dinding di ruangan itu menunjukkan pukul 21.00 Wib. Sudah waktunya aku beranjak segera kumasukkan ponselku ke dalam tas, kuhabiskan sisa jus jambuku dan kubayar lalu kupergi. Aku tak peduli dia akan datang atau tidak, aku juga tidak peduli dengan penjelasan apapun yang akan dia lontarkan. Yang aku pedulikan mataku mulai terasa panas, begitu juga dengan wajahku sudah memerah bertanda aku sedang menahan tangis. Ternyata untuk kesekian kalinya aku masih saja berharap bahwa bukan harapan palsu yang dia berikan.

Seharusnya dua jam yang lalu dia ada disini bersamaku, duduk berhadapan, menikmati makan malam yang sesekali bernuansa romantis dan saling bercerita tentang "kita" Iyah tentang kita yang sudah lama terkikis dengan kesibukannya yang tak kenal waktu bahkan untuk meluangkan waktu satu-dua jam bersamaku. Hari ini adalah tahun ke-3 aku dan dia merajut kisah berjudul KITA.....

Ah sudahlah, lupakan... maafkan... mungkin semua akan terasa lebih ringan dan mudah

-Alia-

Apadaya Nasi Menjadi Bubur..

 
Untuk kesekian kalinya masih penasaran membuat kue bolu zebra akhirnya mencoba lagi setelah sempat berhasil walau tidak sempurna. Tapi sayangnya kali ini gagot alias gagal total :( si bolu ga' mau gembang gede plus bagian atas ga' mau kering kecoklatan, daripada ga' kemakan saya sulap menjadi bola-bola coklat keju hehehe. Kebetulan di kulkas masih ada sisa keju, coklat blok dan susu kental manis jadi langsung cus...beraksi :D

Bolunya saya halusin jadi remahan, dicampur susu kental manis trus dicampur keju parut dimasukin kulkas bentar biar mudah dibentuk. Setelah sekiranya mudah dibentuk, dibentuklah bulet-bulet abis itu dicelupin coklat blok yang udah dilelehin trus dimasukin kulkas lagi. Dan tara... jadi deh bola-bola coklat kejunya, dinikmatinya kalau udah padet dan dingin, enak kok ga' eneg :). Biasanya sih bola-bola coklat ini dari remahan biskuit.

Selasa, 06 Mei 2014

Bukan Pecandu Tapi Penikmat


Drama korea... :p
Jujur saya bukan pecandu drama korea hanya penikmatnya. Dulu jaman masih kuliah lagi booming full house yang dimainkan oleh Rain dan Song Hye-kyo, pukul 17.00 tet udah duduk manis di depan TV cuman buat mantengin tuh drama, gak bakal angkat pantat kalau gak adzan maghrib yang manggil hehehe. Hampir tidak ada satu episodepun yang terlewat saat itu. Tapi ya gitu, nontonnya di TV saja enggak sampai yang nyewa atau mengoleksi dvdnya.

Alasan nonton drama korea yang pertama adalah pemainnya, kalau pemainnya cakep dan cantik bakal suka :D, yang kedua ceritanya kan yang diliat pertama kali packaging-nya :) ya kan ya...? Selama ini drama korea favorit yang melekat di hati ya full house itu selain pemainnya cakep-cakep (tetep euy) ceritanya juga gak termehek-mehek.

Sekitar bulan november tahun lalu di transTV diberitakan kalau si aktor idola saya Reza Rahardian menjadi pengisi suara drama korea yang akan ditayangkan di transTV. Sudah menunggu beberapa lama akhirnya tayang juga tapi tidak bisa anteng menikmati karena sang suami anti drama korea, yang ada rebutan remote TV akhirnya saya yang kalah :( dan sayangnya lagi tidak begitu lama drama itu tidak ditayangkan lagi. Alasan saya kali ini nonton drama korea pertama bukan karena pemain atau ceritanya tapi saya tertarik dengan mas pengisi suaranya :D hahaha... (tapi eh tapi suara pengisi suaranya aneh, semacam tidak pas gitu selain bahasa yang digunakan)

Kebetulan sahabat saya adalah pecandu drama korea, jadilah saya dijanjikan akan dipinjemin dvd tuh drama yang katanya ceritanya bagus, tapi ngantrinya luama karena masih dipinjem si ini trus si itu trus temennya si itu. Dan 2 minggu yang lalu tiba giliran saya yang pinjem, awalnya tidak begitu antusias menontonnya, saya taruh saja di rak buku toh waktu pinjam saya masih lama sampai  bertemu lagi dengannya. Tapi setelah stock buku bacaan saya habis saya lahap dan suami lagi seneng-senengnya maen PES jadilah saya memutuskan untuk menonton drama yang terdiri dari 4 keping dvd, 16 episode (panjang bener). Inilah cover depan dvd itu "That Winter The Wind Blows"

Dari Pemainnya saya suka, pemeran utama wanita adalah pemainnya full house yang cantik dan menyenangkan itu dan pemeran utama pria yang bernama Zo In-Sung juga cakep banget kalau diliat-liat haha... *ups. Selain itu, sesuai dengan judul settingnya musim dingin dan musin semi. Dari segi cerita memang drama banget dan seperti kebanyakan drama korea yang penuh tangisan bombay tapi saya tidak sampai mengambil tissue buat mengusap air mata dan ingus hanya berkaca-kaca sesekali. Ya iyalah lha wong nontonnya ditemenin suami yang asyik PESan, kalau dia tahu saya menangis bombay yang ada diledekin habis-habisan hihihi.
Kemarin saya mengkhatamkan nonton 3 keping dvd terakhir yang terdiri dari 9 episode. Dari jam 1 siang sampai jam 2 dini hari tadi kepotong ke kamar mandi, nyiapin makan dan arisan PKK gak sholat? saya lagi 'cuti' (Rekor dah pokoknya!) tapi saya nontonya sudah dapat acc dari suami kok walaupun dianya ngasih ijinnya dengan suara yang berat dan geleng-geleng kepala. Habisnya kalau enggak sekalian diselesaikan nontonnya jadi penasaran *alibi :p

Berikut sinopsisnya Oh Young (Song Hye Kyo), seorang gadis yang kehilangan pengelihatannya sejak kecil. Karena keterbatasan fisiknya, ia menjadi gadis mandiri bertekad kuat yang tidak mudah mempercayai orang lain, sehingga menderita karena kesepian.
Saat ayahnya meninggal, Oh Young mewarisi perusahaan besar di Korea senilai 78 miliar Won. Seorang penjudi profesional, Oh Soo (Jo In Sung) memutuskan untuk menipu Oh Young dan para kerabatnya dengan mengaku sebagai kakak Oh Young yang selama ini menghilang sehingga mendapatkan bagian dari warisan tersebut.

Dari drama ini kita ditunjukin bahwa cinta yang datangnya dari hati pada akhirnya akan diterima pula oleh hati, sekalipun kita tak mampu melihat seperti apa dirinya tapi kita mampu merasakan cinta yang ditunjukkan dengan sikapnya. Cinta itu sederhana hanya dengan melihat orang yang kita cintai bahagia. Satu percakapan di akhir cerita yang ngena banget kira-kira begini
"... memiliki kekasih buta pasti merepotkan ya.."
" tidak, dia menggunakan seluruh tubuh dan hatinya untuk melihatku.."

Yup! ini adalah drama korea favorit saya setelah full house
“Tak bisakah aku menjadi alasanmu agar kau tetap hidup”- Oh Soo

Rabu, 26 Maret 2014

Si Imut Ijo Lumut

Ternyata oh ternyata tangan saya masih gatel untuk membuat sesuatu buat camilan setelah sebelumnya saya membuat makanan khas gresik. Kali ini berbahan dasar tepung ketan, gula merah dan kepala muda parut. Mudah banget ya ketebaknya, yup saya bikin klepon :). Kenapa yang dipilih klepon pastinya karena mudah buatnya dan bahannya murah meriah, selain itu karena mba ipar saya seneng sama jajanan pasar satu ini. Terlalu banyak kalau dihabiskan berdua saya sama kangmas tercinta jadinya dibagi-bagiin, karena dibagi-bagikan itulah dipilih yang sekiranya semua suka.

Inilah si imut ijo lumut :D, warna ijonya saya buat dari daun pandan yang diblender biar lebih terasa pandannya (menurut saya). Resepnya sih kalau dari om google ada air kapur sirihnya, tapi saya skip dan rasanya menurut saya masih enak. Parutan kepala yang gurih agak asin dikombinasikan dengan gula merah yang cess pas digigit rasanya so yummy..
 
Alhamdulillah satu resep jadinya buanyak jadi bisa lebih banyak juga yang dibagi-bagi. Alhamdulillah juga habis tak tersisa, seneng kalau membuat jajanan dan habis tak terbuang rasanya tuh kalau kata anak jaman sekarang puas bingits :p
Sekarang saya lagi pengen roti spiku atau sejenis roti lapis surabaya tapi pas ngublek-ngublek resepnya kok ya butuh telor banyak jadi dipending dulu saja. Kapan-kapan saja membuatnya :).

Gegara Keinginan Tingkat Dewa :D

Ceritanya nih beberapa hari lalu saya teringat dengan makanan sejenis krupuk khas gresik, jawa timur. Saya kenal makanan itu pertama kali saat silaturahmi lebaran ke rumah saudara, kedua kalinya ada teman kantor yang membawa si getas itu. Berbahan tepung beras, santan, bawang putih dan garam ini (informasi dari teman saya yang membawakannya) rasanya agak atos (keras) dan asin gurih gitu. Katanya sih makanan ini hanya dibuat pada saat lebaran dan kalau ada acara pernikahan. Dan, berhubung tidak ada yang menjualnya di daerah surabaya sedangkan keinginan untuk ngemil makanan satu ini sudah tidak terbendung (cie..bahasanya :p) mau gak mau harus membuatnya sendiri. Berbekal instruksi yang diberikan teman saya itu akhirnya saya mencoba membuatnya. Saya campur semua bahan, lalu saya kukus terus dipotong-potong (maksud hati memotongnya agak tipis biar tidak terlalu atos) kemudian digoreng. Tara.... inilah penampakan si getas buatan saya :D.

Dari rasa dan bentuknya sih tidak semantap si getas aslinya tapi lumayanlah buat obat pengen.Tepung beras 1/4kg bisa jadi setoples penuh. Kata suami rasanya kurang asin. Sengaja memang tidak terlalu banyak saya ngasih garamnya soalnya sering keasinan tiap kali membuat masakan jadinya agak trauma gitu.. *alesan*
Bisa ditebak siapa yang menghabiskan setoples getasnya, dia adalah saya hihihi

Aslinya sih ya penampakan dari si getas dari gresik itu seperti ini. Jauh ya dari yang saya buat :D, tak apalah namanya juga masih belajar *pembelaanlagi*
Gambar di sebelah kanan ini saya pinjem dari om google. Dari sekian pencarian cuman nemu satu gambar ini. Dari gambarnya kayaknya teksturnya enggak keras dan rasanya empuk ya.


Ternyata saya belum terpuaskan setelah membuat getas.
Tangan saya masih gatel rasanya, masih pengen mainan di dapur. Akhirnya dibuatlah camilan selanjutnya. Tapi bukan getas lagi pastinya :). Cerita selanjutnya  di judul berbeda yach..

Sabtu, 22 Maret 2014

(masih) 2 tahun..


Perjalanan itu belum usai
Masih 2 tahun berlalu sejak hari itu. Hari dimana untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya (sampai saat ini) dia bilang "ade' cantik hari ini" hehehe. Yah, masih sekali dia bilang kalau saya cantik :D. Hari itu, sabtu 10 maret 2012 pukul 07.00 Wib terucap ikrar dari bibirnya, dia sedang melakukan perjanjian besar dengan Tuhannya. Bukan dia saja tapi juga saya.

2 tahun bersamanya, semuanya belum berubah, tabiat kami masih sama seperti sebelum menikah. Eits.. bukan tabiat buruk kok semuanya positif. Kan kata orang antara pacaran dan menikah itu beda bakal terlihat sifat dan perilakunya yang asli, yang kalau pas pacaran aja manisnya minta ampun tapi pas nikah hem...perbandingan manis sama asemnya banyakan asemnya :D. Alhamdulillah pernyataan itu tidak berlaku dalam hubungan kami sebelum dan sesudah menikah. Rasanya sama saja selain sekarang tinggalnya serumah dan intensitas berduanya lebih banyak. Kerikil-kerikil kecil pasti ada dalam setiap perjalanan, debu-debu tipis juga tak jarang harus kami bersihkan dari "rumah hati" kami. Intinya tidak ada hal yang sempurna, tinggal bagaimana kitanya yang membuatnya sempurna (menurut kita) dan kami masih terus belajar untuk itu.

Banyak teman yang mengatakan kalau kami berdua ini seperti orang pacaran saja seperti belum menikah, awet muda. Alhamdulillah kalau terlihat awet muda padahal usia dah pada kepala 3 :D. Mungkin teman-teman sering melihat foto-foto seperti di samping, foto-foto iseng setiap kali maen ke satu tempat semacam prewed tapi bukan prewed hehe. Secara kami masih berdua saja belum ada momongan jadinya ya.. dibuat pacaran dulu saja, dipuas-puasin kencannya, maen kesana-kesini biar ntar kalau udah ada si dedek bisa anteng di rumah (yakin bisa anteng di rumah? :p). Di usia pernikahan yang memasuki 2 tahun tapi belum dapat momongan itu rasanya gimana gitu, jadi beban tersendiri buat saya. Apalagi nih ya kalau ada pertanyaan "sudah hamil? kok lama belum hamil?" atau "anaknya sudah bisa apa? lho belum punya anak? kok lama banget belum hamilnya?". Rasanya tuh nyesek di hati ditanyain tentang momongan, ujung-ujungnya nangis di kamar hehe. Berusaha untuk tidak memasukkan ke hati tapi entahlah berkali-kali gagal untuk cuek. Pertanyaan itu jauh menyakitkan dibandingkan pertanyaan yang dulu sering diajukan "kapan nikah?" ups kok jadi curcol ye.. :')

Tentang momongan, itu bagian dari perjuangan yang belum selesai. Masih terus iktiar, terus berdoa, terus berprasangka baik sama yang punya nyawa dan terus berusaha. Insya Allah akhirnya akan lebih indah dari mimpi saya. Bismillah.... toh sebenarnya tujuan pernikahan bukan hanya mendapatkan momongan tapi membangun pernikahan yang samara begitu bukan?. Menjadikan pernikahan menjadi pernikahan yang barokah dunia akhirat, amiin :)

Oh iya.. kata orang juga, titik aman pertama sebuah pernikahan itu adalah kalau sudah melewati 5 tahun pernikahan. Semoga saya dan dia mampu melewati 5 tahun pertama kami dengan baik, bahkan sampai tahun-tahun selanjutnya sampai hanya Allah yang menutup tahun pernikahan kami.
Sekian dulu ya latepost saya ini.. kapan-kapan dilanjut lagi

  











Sabtu, 01 Maret 2014

Jawabannya..

Baru kemaren lusa mengeluh, hari dah dapat jawabannya
Sungguh Maha baik Engkau, Allah Ya Rabbi..
Terima kasih :')

Jumat, 28 Februari 2014

Dear Allah #1

Dear Allah..
Hamba lelah Ya Rabb
Lelah menyimpan sakit ini sendiri.
Lelah diperlakukan berbeda
Lelah untuk tidak dianggap
Lelah menahan tangis yang kadang tak mampu terbendung
Lelah berpura-pura bahwa hamba baik-baik saja

Dear Allah..
Tidak ada tempat hamba bercerita selain Engkau, hanya padaMu Ya Rabb hamba melepas rasa ini

Dear Allah..
Hamba telah melakukan yang terbaik yang hamba bisa, semampu hamba
Tapi kalau semua yang telah hamba lakukan masih jauh dari baik di mata mereka, hamba bisa apa? Diam..
Masih terasa sakit kalimat itu terdengar bahwa hamba selalu tidak tepat walaupun bukan yang pertama kalinya terdengar

Hamba tahu ikhlas tidak pernah terucap sebagaimana dalam kalamMu, sekalipun bernama ikhlas tak ada satu ayatpun yang mengandung kata itu.
Hamba tahu, hamba harus kuat dan tegar tapi..kadang dada hamba terasa sesak menahan tangis
Hidup itu menerima segala keputusanMu dan menjalankan sebaik mungkin tanpa kata tanya tapi tanya itu selalu ada di sudut hati hamba "kenapa seperti ini Ya Allah?"

Dear Allah..
Ampuni hamba Ya Rabb, maafkan segala dosa hamba. Ampuni hamba yang masih bertatih meniti jalanMu

Tertanda,
HambaMu

Selasa, 18 Februari 2014

2 Bulan di 2014

Welcome 2014.. (telat ya ngucapinnya :p)
Per awal tahun 2014 ini saya sudah tidak bekerja lagi alias sekarang dah jadi ibu rumah tangga (sementara) sebelum memutuskan untuk bekerja lagi. Satu pertanyaan di menjelang hari H jadi irt, apa yang akan saya lakukan ya?, akan bosenkah di rumah? bakal melebarkah ini badan?. Sebenernya sih tujuan utama memutuskan berhenti bekerja adalah program hamil. Yah, biar tidak terlalu capek gitu dan bisa menjalankan program hamil lebih baik lagi. Semoga segera ada kabar baik bahwa si dedek mau ada di perut wanita yang kebelet jadi ibu ini amiin :)

Ngomongin kegiatan 2 bulan ini jadi ibu rumah tangga, kegiatan saya selain yang udah jalan sebelumnya selayaknya irt pada umumnya sekarang ketambahan demen coba-coba resep jajanan. Hampir tiap hari buka om google dan liat-liat jajanan yang sederhana dan mudah dibuatnya. Dan inilah jajanan yang udah saya coba :D

Yang pertama dibuat adalah bolu kukus gula merah keju
Kue ini lumayan bisa saya taklukkan karena memang mudah tinggal dikukus saja. Bahannya juga cukup sederhana, terdiri dari tepung terigu, baking powder, gula merah, minyak sayur, telor dan keju sebagai bahan tambahannya :) dan inilah penampakannya hehe
Yang kedua saya coba resepnya adalah bolu marmer
Percobaan saya yang ini bisa dikatakan tidak berhasil. Banyak koreksi yang perlu diperbaiki lain waktu. Masih sekali ini saya menggunakan baking pan milik alm. ibu mertua saya dan mungkin terlalu lama manasin alasnya atau apinya kegedean (padahal apinya dah kecil banget loh menurut saya *alibi) jadinya si bolu gosong :(. Selain itu juga adonan yang bagian coklat yang harusnya bermotifkan marmer ini mengendap didasar roti lengkap dengan keju & kismis yang seharusnya sebagai hiasan di atas roti, mungkin ini karena coklatnya saya pakai yang blok dan belum dingin dari proses pelelehan sudah saya campur dengan tepung. Terakhir setelah si bolu dikeluarkan dari pan berlahan menyusut sebagian pesss jadi tidak segede pas masih di pan :(, kata ibu saya penyebabkan karena terlalu lama dimixer dan tidak langsung dioven. Tapi untuk rasa pas menurut saya, texturenya juga lembut hehe menghibur diri sendiri :D. Dan... ini dia si bolu marmer itu
 
Yang terakhir saya minggu ini adalah bidaran keju
Mudah banget bikinnya tapi cukup melatih tingkat ketahanan, kudu sabar mlintiri satu-satu dan mbentuknya kecil-kecil biar bagus karena pas digoreng dia mengembang. Awal bikin semangat45 kecil-kecil lucu, setengah perjalanan yang bikin udah agak bosen ukuran plintiran jadi agak gede, dan akhirnya separoh adonan dibungkus dan masuk kulkas hihihi. Catatan, lain kali bikinnya setengah resep aja karena itu dah jadi setoples penuh. Ini dia camilan yang terakhir... :D
Baiklah... sekian postingan pertama di tahun 2014 ini. Semoga yang punya blog gak males-males ngisi blognya hehe :D