Jumat, 16 Desember 2011

Andai...Hanya Sebatas Andai


Seperti putaran jarum jam yang terus bergerak searah, seperti juga siang yang berlalu menjadi malam. Semua tidak akan pernah bisa kita putar kembali. Kita tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu kita walaupun hanya dalam hitungan detik.

Pernah salah mengambil keputusan? pernah merasa ingin kembali ke suatu kejadian dan memperbaiki kesalahan kita yang dulu?. Hem...itulah yang aku rasakan saat ini. Ingin rasanya kembali ke masa itu dan merevisi keputusanku. Seandainya bisa rasanya ingin kuputar kembali yang namanya waktu. Berharap semua ini hanya mimpi hingga ketika kuterbangun semua akan seperti sedia kala, semua berjalan dengan baik. Tapi ternyata tidak, kenyataannya adalah bahwa semua ini memang terjadi dan tidak dapat kuubah - sama sekali -

Andai saja kutahu yang akan terjadi seperti ini, tidak akan pernah aku mengambil keputusan itu, dan mungkin seandainya tidak aku putuskan hal itu maka semuanya masih sama seperti yang dulu, aku masih bisa menikmati semua yang aku punya dengan senyum dan tawa. Yup...seandainya, hanya sebatas andai :'(

Kenyataannya sekarang, mau tidak mau aku harus mengambil resikonya walau sekarang aku harus berkenalan lagi dengan yang namanya tangis, sedih dan bimbang. Dan lagi, aku mengambil keputusan lagi untuk berlari dan meninggalkan keputusanku yang pertama dan tentu akan ada resiko yang akan mengikutiku. Lagi - lagi... siap tidak siap aku harus siap dengan apa yang akan aku dapatkan nanti. Bergarap bahwa semua akan kembali membaik sekalipun tidak sebaik seperti sedia kala.

Kadang kita terlalu berlebihan melihat sesuatu yang tampaknya indah, kadang kita terlalu berangan tinggi melambung. Ketika kita mendekatinya semua terlihat sebaliknya dan yang kita dapati adalah sakit. Yah...kali ini Allah sedang mengajarkan aku untuk lebih bersyukur dengan nikmatNya, ketika Allah telah memberikan nikmat yang lebih dari cukup kita malah menginginkan lebih. Dan ketika Allah memberikan yang kita inginkan ternyata kita masih belum siap untuk kompensasi yang harus kita tanggung. Ya Allah ampuni hamba yang telah kufur nikmat ini Ya Rabb..

Seperti malam yang berganti pagi, mentari menghangatkan kembali bumi yang dingin karena angin sang malam. Begitu juga diriku saat ini berharap bahwa esok akan lebih baik dari hari ini. Ya Allah jangan pernah tinggalkan hamba sedetikpun :'( hamba bukan apa-apa tanpaMu....


Selasa, 29 November 2011

Semua Tentang Kita ^^


Hem...
Hari itu tanggal 22 november 2011 tak kusangka menjadi hari terakhirku bersama kalian. Sudah 3 tahun 8 bulan berada diantara kalian, warna warni kalian menghiasi hari-hariku. Gelak tawa hari itu di WBL [Wisata Bahari Lamongan] membuatku begitu bahagia. Hem.... pengen nangis :'( kalau ingat kenanganku di rumah hijau ini.

Memang pernah ada sedih dan luka yang tergores tapi semua itu tertutup oleh indahnya kebersamaan. Kalianlah yang membuat aku bertahan sampai sejauh ini. Kalian yang mampu membuatku menemukan zona nyamanku disini. Bagaimanapun di rumah hijau inilah ada kenangan terindahku, banyak yang aku dapatkan ilmu, kesempatan, persaudaraan dan kesalahan terindahku juga kualami disini. Banyak banget yang sudah kulalui di sini. yah...3tahun 8bulan menjadikan rumah hijau ini rumah kedua bagiku.

Dan sekarang...aku akan meninggalkan semuanya, keluar dari zona yang membuatku terlena sekian lamanya. Aku akan melangkah keluar, menatap langit di luar sana dan berjuang di medan yang baru. Medan yang masih belum tersentuh olehku, belum terbayangkan akan seperti apa diriku disana. Tapi... life must go on, life is choice begitu kalau temenku bilang hidup itu pilihan, kita sendiri yang menentukan mau bagaimana kita. Yup bener dan hari ini aku memutuskan untuk melihat dunia luar, berharap ini adalah yang terbaik bukan untukku saja tapi untuk semua orang yang akan hadir di masa depanku. Semoga nantinya aku dapat memberikan waktu lebih banyak untuk mereka sebagai ganti selama ini aku tak punya banyak waktu untuk mereka. Kupilih jalan ini sebagai bentuk kasih sayangku untuk mereka.

Untuk kalian semua yang selama di rumah hijau ini menemaniku...
Terima kasih banyak atas persaudaraannya, atas persahabatan, atas senyum dan canda tawa selama ini
Terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan pada diri ini untuk menjadi lebih pintar, untuk menikmati naik pesawat, bermalam di hotel berbintang dan untuk melihat bumi jakarta :)
Terima kasih banyak telah menguatkan diriku ketika kaki ini mulai lunglai untuk melangkah lagi hingga aku mampu untuk terdiri tegak lagi dan meneruskan jalanku
Terima kasih telah membakar semangatku saat hati ini lelah untuk berharap hingga aku mampu untuk menatap kembali masa depanku, untuk mengingatkan bahwa jalanku masih panjang

Maafkan aku kawan...
Jika selama bersama kalian telah ada luka yang menggores di hati kalian
Jika pernah ada kata yang terucap dari mulutku yang menyakitimu
Jika tingkah lakuku sempat membuat kalian tidak nyaman
Maaf jika ada janji yang teringkari selama ini

Kepada Rabbku...
Ya Rabb, hamba menitipkan saudara, sabahat & teman-teman hamba padaMu
Mudahkanlah segala urusannya seperti Engkau memudahkan segala urusan hamba selama ini
Ya Rabb, untuk mereka jagalah setiap detak jantungnya agar selalu dalam lindungan & kasih sayangMu
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baiknya Penjaga

Dan...
Ketika ada yang bertanya "maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?", jawabannya tidak ada tak satupun nikmat yang bisa kita dustakan.
Dan...
Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita, semua akan diberikanNya indah pada saatnya jadi jangan pernah berhenti berharap padaNya. Sesungguhnya DIA sesuai dengan prasangka kita

Thanks a lot Ya Rabb
Luv U all, always

-Alia-

Senin, 28 November 2011

Katakanlah...

Dear Alia...
Sayang...

Aku tidak punya indra ke-6 sehingga aku tidak bisa membaca pikiranmu
Aku juga bukan paranormal yang bisa tahu apa yang ada di dalam hatimu
Jadi kumohon katakan apa yang kau inginkan
Katakanlah apa yang kau rasakan
Hingga aku bisa memberikan apa yang kamu inginkan
Melakukan apa yang bisa membuatmu merasa nyaman

Dear Alia...
Maaf jika diri ini kadang tidak mengerti apa yang kau inginkan
Karena diriku hanya seseorang yang penuh dengan keterbatasan
Jadi kumohon katakanlah jika kau menginginkan sesuatu
Jangan diam seribu bahasa dan manyun berkepanjangan
Katakanlah sayang....

Hem... mungkin itu yang akan dikatakan seseorang saat aku jengkel karena  merasa tidak dimengerti atau kurang peka terhadap perubahan sikapku. Mungkin juga itu yang kukatakan jika seseorang protes karena diri ini kurang perhatian dan tidak peka juga hehehe.. :p

Minggu, 20 November 2011

Ketika Cinta Diserahkan Kepada Allah

Tulisan di bawah ini saya dapat dari blognya mas adriannugraha. Mungkin sudah ada yang pernah membacanya  tapi baru kali ini saya baca kisah ini hehehe. Subhanallah... sungguh sosok yang mengagumkan, beliaulah Eko Pratomo Suyatno. Siapa wanita yang tidak menginginkan sosok suami seperti beliau? Lelaki yang sungguh mencintai istrinya bukan karena apa-apa tapi karena Rabbnya - Allah SWT-


Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.
 Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.
Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.
“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” Sambil menangis

” Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.

Minggu, 13 November 2011

Dialah Istri Salehah


Istri salehah akan selalu menjadi sumber kekuatan
tempat bertenang ketika gelisah melanda jiwa
tempat berbagi ketika resah menghimpit hati
Istri salehah bulankah tipe wanita materialistis
yang ketika ada uang abang disayang
nggak ada uang abang jangan pulang atau piring melayang
Sabar di saat kesulitan melanda
qana'ah dengan apa yang ada
dan bersyukur ketika mendapat kelebihan rezeki
Bagi istri salehah
keridhaan suami adalah di atas segalanya
walau ia harus melawan keinginannya

Kutipan tersebut saya dapatkan dari buku berjudul "Kujemput Jodoh dengan Tahajud" dari penulis Tendi Krishna Murti. Kutipan itu sebagai pengingat saya ketika kelak menjadi istri dari seorang laki-laki yang telah Allah ciptakan khusus untuk saya. Semoga saya mampu menjadi istri salehah Amiin Ya Rabb :)

* gambar dipinjem dari om google :)

Kamis, 03 November 2011

Secangkir Cappucino


Dimulai dari hari yang melelahkan, melelahkan pikiran, tenaga dan hati. Aku tahu aku masih dalam proses belajar di dunia yang baru bagiku ini. Aku masih belajar untuk mengenal pribadi teman-teman dan berusaha memenangkan hati mereka. Tugaskupun bukan menilai kinerja teman-teman tapi tugasku mengingatkan teman-teman apa yang kurang sehingga bisa teman-teman perbaiki sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan. Tapi engga' semua memahami dan merespon dengan baik apa yang aku lakukan walaupun aku sudah "pedekate" sebagai teman dan sahabat tapi selalu saja ada yang salah mengerti.

Hari itu niat untuk mengingatkan ternyata tak bersambut dengan baik hingga jawaban yang aku terima diluar perkiraanku, terlampau jauh malah. Konsentrasi yang udah aku pupuk dengan baik dari awal jam kerja seketika buyar entah kemana :( dan menyisakan sedikit sakit di hati. Belum lagi email yang aku kirim ke dia untuk review diforward ke banyak orang, emang sih ga' ada yang penting di email itu selain mengingatkan apa yang harus ditingkatkan dari dia tapi kenapa juga email itu harus diforward ke orang lain?. Hem... rasanya dongkol hati ini, marah, jengkel pengen nangis. Pengen bilang ke dia "maaf tidak ada maksud apa-apa dari emailku hanya mengingatkan saja biar nilaimu baik tidak lebih, bisakah kau mengerti sedikit saja?" hufh...

Ketika kubagi cerita dengan seseorang yang sudah lama tidak bersua & berbincang dengannya, dia mengatakan "sudah Al..ga' usah dipikirkan dia memang orangnya seperti itu, sabar ya.." kubalas dengan senyuman yang kupaksakan sebelum dia berlalu. Mungkin dia sudah mengenalku sebagai orang yang mudah nangis tapi bukan cengeng ya hehehe ngeles lagi kaya' bajaj :) dia bilang lagi sambil meninggalkan saya sendiri "jangan nangis lho ya.." hem dibilangin gitu tambah pengen nangis nich mataku :'(

Tak lama berselang, tiba-tiba ada seseorang yang meletakkan secangkir cappucino di meja kerjaku dan berkata "nich cappucino jangan nangis lagi ya..". Ketulusan hatinya membuatku terharu, mungkin buat orang lain itu hal biasa dibuatkan segelas teh, secangkir kopi tapi buat aku itu lebih dari sekedar biasa. Itu adalah perhatian dari seorang sahabat yang tulus apalagi kalau dia menyempatkan membuatnya diantara deretan jadwal dia yang padat. Dan pasti dah bisa ditebak siapa yang membuatkan aku secangkir cappucino itu, yup dia adalah seseorang yang sudah lama tak berbincang denganku, dia adalah sahabat dari seseorang yang dulu dekat denganku.

Secangkir cappucino itu mengingatkan aku pada seseorang yang sudah lama pamit dari hidupku, seseorang yang dulu rajin membuatkan aku teh hangat dan menyuguhkan di meja kerjaku :'( hem...tanpa kusadari air mataku menetes juga. Lama tidak ada yang membuatkan aku teh hangat (selain mas-mas & mba-mba OB ya..). Jadi keinget masa-masa yang lalu. hal yang simple yang sebenarnya siapapun bisa melakukan hal itu tapi kadang kita lupa kalau hal kecil itulah berarti. 

Terima kasih ya pak, terima kasih atas secangkir cappucinonya, terima kasih untuk perhatiannya, terima kasih masih menjadi sahabatku walaupun keadaan sudah tidak seperti yang dulu...

Jumat, 28 Oktober 2011

Sumpah Pemuda

Hari ini tanggal 28 Oktober 2011
Hari ini adalah hari sumpah pemuda
Masih adakah yang ingat ikrar sumpah pemuda ada berapa dan bagaimana bunyinya? ^_^
Untuk refresh inilah ikrar sumpah pemuda :)

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Selamat hari Sumpah Pemuda
Semoga kita bisa menjadi pemuda anak bangsa yang bermanfaat
dan Semoga dapat memajukan Bangsa Ini - Indonesia Raya - :p
Pantai...
Selalu saja mempesonaku :)

Kamis, 27 Oktober 2011

Indahnya Malam Pertama ^_^

Kembali majelis taklim di kantor mengadakan kajian dan seperti biasa menyajikan tema yang ringan tapi sangat bermanfaat & dapat menambah wawasan ilmu tentang agama kita tercinta – ISLAM. Kali ini tema yang disuguhkan adalah “Indahnya Malam Pertama??”

Hem… menarik bukan? ^_^ engga’ hanya bermanfaat bagi mereka yang sudah menikah tapi juga untuk bahan persiapan buat yang mau nikah. kajian disampaikan oleh Ustadz Agus Suhaili Idris? Monggo guys…

Pertama disampaikan oleh Ustadz bahwa Pernikahan itu merupakan tuntunan syari’at paling awal sekaligus yang akan terus berlanjut hingga akhir zaman. Bahkan hingga di surga kelak dimana sifatnya adalah sunnah muakadah “siapa yang tdk menikah, dia bukan ummatku” begitulah sabda Nabi. Meminang merupakan inisiatif laki-laki sebagai representasi dari peristiwa adam dan hawa. Walaupun hawa diciptakan untuk menemani adam, namun adam yang lebih dulu mendekati hawa, dari inilah kenapa perempuan itu harus jaim, sekalipun sama-sama memiliki rasa yang sama tapi tetap pihak laki-lakilah yang memulai. Dan masalah mahar sebaiknya yang bernilai keuangan dan itu adalah sepenuhnya hak sang istri karena sudah diberikan suami, jadi ya terserah mau diapakan oleh istri tapi tetap harus bermanfaat untuk menggunaannya :) sesuai firman Allah “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya”. (QS. An Nisa: 4). Tapi perlu diingat juga bahwa “Sebaik-baik mahar adalah mahar yang paling mudah (ringan).” (HR. al-Hakim : 2692, beliau mengatakan “Hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari Muslim.”). sebagai contoh mahar yang diberikan Nabi Adam AS pada saat itu adalah sholawat kepada Rosulullah saw sebanyak 10 kali. 

Key… itu masalah nikah dan mahar, lalu bagaimana setelah ijab dan sah menjadi suami istri? J. Pastinya semua dah pada tahu kalau laki-laki itu adalah seorang imam, seorang pemimpin dalam keluarga, seorang nakoda yang bertugas untuk mengendalikan kemana kapal akan ia dibawa :D. Oleh karena itu, para suami harus tahu apa ajah yang kudu & wajib ia ketahui untuk menjalankan tugas Negara ini antara lain, 1. Cara suami meperlakukan istri, Seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya Perempuan (hawa) diciptakan dari tulang rusuk, yang artinya mempunyai sifat keras dan bengkok. Sehingga membutuhkan cara-cara halus, dan  tidak memaksa untuk memimpin rumah tangga. Begitu juga ketika istri tidak patuh kepada istri, suami tidak boleh serta merta memarahi istri melainkan dilakukan bertahap diingatkan secara baik dengan lisan, kemudian apabila tidak mempan bisa dengan cara dijauhi/didiamkan (di tempat tidur, tidak di pergaulan sehari-hari). Yang terakhir boleh memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan (contohnya njotos dll). Langkah tersebut harus dilakukan secara berurutan. 2. Dalam hal pekerjaan rumah tangga, sebenarnya Memasak dan melakukan pekerjaan rumah lainnya  bukan tanggung jawab istri, tetapi suami. Bahkan apabila suami tidak mampu melakukan tugas-tugas  itu, istri berhak meminta kepada suami untuk membayar pembantu. Tapi selama suami istri dapat bekerjasama Insya Allah kerjaan rumah bisa diselesaikan dengan pembagian tugas misalnya :)

Hal ketiga yang disampaikan oleh Ustadz Agus adalah tata cara menjadikan yang haram menjadi halal ^_^’
Ketika tiba malam pertama maka sang mempelai tidaklah boleh melampiaskan hasrat yang dimiliki sebagai tanda cinta mereka melainkan ada tuntunan agar proses tersebut bisa berjalan dengan indah J. Bagaimanakah adabnya? Beginilah… hehehe,
Dimulai dengan bersuci dari hadas besar & hadis kecil then sholat 2 rakaat, menggunakan pakaian yang paling baik dan menyenangkan kemudian berdoa sebelum memulainya agar tidak diganggu syech tonirrojim “Allahumma Jannibnasy Syaithon wa Jannibisy Syaithon Maa Rozaqtanaa” (Wahai Allah jauhilah kami dari setan dan jauhilah setan dari kami terhadap rezeki yang Engkau berikan kepada kami). Sesungguhnya jika dikehendaki diantara mereka berdua seorang anak saat itu maka setan tidaklah dapat mencelakakannya selamanya.” (Muttafaq Alaihi). Rosul melarang kita “bertempur” seperti binatang, maksudnya Hendaknya “pertempuran” itu didahului dengan cengkrama, merayu, dan warming up yang cukup. Boleh bertempur dengan berbagai gaya (gaya dada, kupu2, gaya bebas, hehehe). Tidak boleh memecah keperawanan dengan jari :)

Dalam Hal ini, tidak boleh egois melainkan harus saling memuaskan antara kedua belah pihak, tidak boleh sepihak saja. Jika mau nambah hendaknya bersuci dulu. Minimal istinja’ (membersihkan “sesuatu” baik istri maupun suami) dan berwudhu. Untuk menyiasati agar tidak malu dengan mertua, boleh mandi besar secara bertahap. Malamnya membasahi seluruh kepala, kemudian paginya mandi seperti biasa (sambil pura2 mau ngantor hehehe). Perhatian ketika ingin melakukan ibadah yang indah ini sebaiknya dilakukan di 1/3 malam (ketika menjelang Shubuh) dan tidak dalam keadaan kenyang atau lapar. Sunnah melakukan malam pertama yaitu di malam jum’at (membunuh seorang kafir) dan malam senin :D. Tambahannya adalah haram mencium mata klo gak salah, makruh melihat kemaluan.

Ukay… Sekian dari kajian yang diadakan hari jumat, 21 Oktober 2011 kemarin, semoga bermanfaat bagi kita-kita yang belum, akan dan sudah menikah. Semoga malam pertama dan malam-malam selanjutnya dalam pernikahan teman-teman yang sudah menikah dan teman-teman yang akan menikah menjadi Indah dan bernilai Ibadah kelak. Amiin Allahumma Amiin…

Minggu, 23 Oktober 2011

Catatan Lelaki

Ini adalah cerita yang saya dapat dari sahabat-sahabat laki-laki saya. Curhatan tentang cinta yang pernah, sempat dan sedang mereka alami. Cinta yang menurut saya tidak jujur, terlarang dan menyakitkan. Cerita yang membuat saya takut akan laki-laki dan pernikahan tapi itu dulu kalau sekarang jujur masih sedikit takut sih hehehe ^_^

Panggil saja namanya abhi (nama samaran hihihi...) beberapa tahun yang lalu dia bercerita bahwa dia sedang jatuh cinta, cinta yang membuatnya bersemangat untuk melakukan banyak hal, hem...jatuh cinta? tanya saya dalam hati saat itu, saya pikir dia jatuh cinta kepada istrinya (lagi) romantis sekali pikir saya tapi saya salah dia jatuh cinta dengan orang lain. Oh no.. itu adalah pertama kalinya ada sahabat yang bercerita tentang cinta terlarang dan perselingkuhan kepada saya dan sukses membuat saya terbengong-bengong tak kusangka tak kuduga itu terjadi pada sahabat saya. Saat itu panjang lebar ia bercerita bahwa dia bisa jatuh cinta lagi karena istrinya tidak dapat menjalankan perannya sebagai seorang istri yang harusnya patuh & menghormati suami selama itu dalam hal kebaikan tentunya. 

"Jangan bermain-main dengan hati, tinggalkan dia dan kembalilah pada istrimu. Baik buruknya istrimu tergantung bagaimana kamu mendidiknya kamu adalah seorang imam abhi.." taukah jawaban yang asya dapat saat itu? menggelikan dan mencekang hehehe lebay ah alia :) "aku sangat mencintai dia al, aku tidak bisa meninggalkan dia aku tidak bisa hidup tanpa dia. Dengannya aku mendapatkan rasa nyaman yang tidak kudapat dari istriku". What??? Hello...??? segitunya ya mencintai seseorang, ga' munafik ya..saya juga pernah jatuh cinta bahkan mungkin saya juga sempat salah dalam mencintai seseorang. Menangis tersedu-sedu karena cinta tak berbalas juga pernah tapi tidak segitunya juga tanpa dia saya masih bisa hidup sehat wal afiat. 

Berbeda dengan sahabat saya yang lain ndan namanya (kali ini bukan nama samaran tapi panggilan sayang saya untuknya :p), kala itu kami sedang chat di YM entah dari mana asal hingga sampai pada pembahasan tentang soulmate - belahan jiwa. Hem...di benak saya langsung tertuju pada ia yang menjadi istrinya dan sosok yang nantinya menjadi suami saya yaitu orang yang akan menghabiskan sisa hidupnya dengan kita. tapi kali ini saya salah lagi hehehe...sungguh saya tidak mengerti pikiran lelaki :).

Katanya begini "mantanku yang satu itu adalah yang terindah al, dia soulmateku tidak akan pernah terganti oleh siapapun" dengan polosnya saya bertanya "terus kenapa kamu menikah dengan orang lain ndan? berarti kamu ga' mencintai istrimu?" jawabannya terasa enteng menurut saya "karena mantanku sudah menikah & mempunyai anak, aku cinta ke istriku al tapi tidak sebesar aku mencintai mantanku dulu. pokoknya ga' ada yang bisa nandingin dia, dia spesial banget buat aku" Ow MG...shock saya dibuatnya, Ya Allah apakah memang seperti itu makhlukMu bernama laki-laki Ya Rabb?

Lain lagi dengan sahabat saya ketiga, sesuatu terjadi padanya beberapa bulan menjelang pernikahannya. Saya tahu kalau orang akan menikah itu cobaannya banyak tidak hanya dari internal tapi juga dari external. Dan kali ini cobaan yang diterima sahabat saya adalah wanita hohoho ada yang bilang wanita adalah racun dunia tapi wanita sebenarnya adalah perhiasan paling indah di bumi Allah ini ^_^. Ketika seseorang sudah memutuskan untuk menikah berarti dia sudah mantap dengan pilihannya jadi seharusnya tidak ada orang lain yang mampu membuat salah satu atau masing-masing dari mereka berpaling bahkan hanya sekedar untuk melirik itu menurut saya sih dan harapan saya ketika saya memutuskan untuk menikah dengan seseorang maka mulai saat itu tidak ada orang ketiga diantara kami hanya ada saya, calon suami saya dan Allah sebagai penjaga kami. 

"Dulu aku pernah sakit karena perempuan dan saat itu aku mengira bahwa aku tidak mungkin jatuh cinta lagi - no time for love - hingga akhirnya aku memutuskan untuk menikah dengan siapa saja yang mau denganku, yang mencintai aku dan menerima aku apa adanya. Tapi aku salah ternyata aku bisa jatuh cinta lagi di saat aku akan memulai kehidupanku yang baru. Aku jatuh cinta pada dia..semua yang aku inginkan sebagai seorang istri ada padanya al, tapi aku tidak bisa membatalkan pernikahanku, aku tidak akan tega membuat semuanya kecewa dan membuat orang tuaku menanggung malu. Sayang aku terlambat untuk mengenalnya" 

Saya berusaha menempatkan diri saya di posisinya juga di posisi calon istrinya ketika dia mengungkapkan uneg-uneg hatinya itu. Seandainya saya menjadi dia atau menjadi calon istrinya, dua posisi itu sama-sama menyakitkan, sama-sama terlukanya. Dan...untuk kesekian kalinya Allah mengenalkan saya dengan cerita cinta terlarang mungkin Allah sedang mengajarkan saya tentang cinta dari sisi lain dan tentang MakhlukNya yang bernama lelaki itu :).

Well, mungkin apa yang sahabat-sahabat saya alami itu bisa dialami oleh sahabat-sahabat perempuan hanya saja yang bercerita kepada saya semuanya laki-laki jadi kesannya laki-lakilah yang tidak setia atau mudah berpaling hatinya atau...whateverlah. Tapi tidak semua laki-laki seperti itu tergantung pribadi masing-masing ya kan? (menenangkan diri sendiri :p). Mungkin juga itu terjadi pada mereka karena ada yang salah dengan kita - para wanita maka perlu juga kita berinstropeksi diri :).
Harapan saya semoga saya dan laki-laki yang nantinya menjadi calon suami saya dan suami saya tidak mengalami apa yang dialami sahabat-sahabat saya itu. Semoga kami berdua bisa saling mengisi satu sama lain dan semoga cinta & iman kami selalu ada untuk menjaga kami sampai kakek nenek sampai pada saat hanya waktu yang memisahkan kami berdua.

Ya Allah..
Jadikanlah hamba menjadi orang yang menempati hatinya setelah Engkau, Rasulnya dan kedua orang tuanya
Jika dalam perjalanan ini, ia merasakan jatuh cinta lagi maka buatlah ia jatuh cinta kepada hamba Ya Rabb..
Hamba serahkan semua kepadamu, sesungguhnya seluruh apa yang ada di langit & di bumi adalah milikMu
Amiin Ya Rabb..

Rabu, 19 Oktober 2011

Sepanjang Hidup

aku bersyukur kau di sini kasih
di kalbuku mengiringi
dan padamu ingin ku sampaikan

kau cahaya hati
dulu ku palingkan diri dari cinta
hingga kau hadir membasuh segalanya
oh inilah janjiku kepadamu

sepanjang hidup bersamamu
kesetiaanku tulus untukmu
hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
sepanjang hidup seiring waktu
aku bersyukur atas hadirmu
kini dan selamanya aku milikmu
yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
semoga Allah berkahi kita
kekasih penguat jiwaku
berdoa kau dan aku di Jannah
ku temukan kekuatanku di sisimu
kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
oh inilah janjiku kepadamu

yakini hatiku bersamamu ku sadari inilah cinta
tiada ragu dengarkanlah
kidung cintaku yang abadi
[By Maher zain]

Selasa, 04 Oktober 2011

Just Remind U Al.. [again]

Oleh-oleh dari blog walking :)
Berawal dari rumahnya mba aninta dapat sesuatu yang mengingatkan saya untuk selalu kembali kepada Allah dan apapun yang terjadi saat ini pada saya itu tidak lain tidak bukan karena Allah telah menetapkannya dalam buku hidup saya begitu juga dengan comment mba rindu di tulisan itu. Sebuah doa penghamba-an kepada Allah.

ya ALLAH, hamba tahu bahwa hidup tidak selalu seperti apa apa yang hamba inginkan, berilah hamba kekuaatan, keikhlasan jika hamba harus berada di keadaan yang tidak hamba inginkan, ENGKAU lah tempat hamba kembali, kemana lagi jika bukan ENGKAU ya Rabb

Dan lagi ketika saya main ke rumahnya kang dudi, banyak banget yang saya dapat dari sana, inilah yang bisa saya bawa pulang dari rumahnya kang dudi :)


“Ingatlah bahwa ALLAH tak pernah ingkar janji, mungkin ada yang salah dengan diri kita dan selayaknya kita selalu berprasangka baik kepada ALLAH. Jangan pernah berhenti berusaha dan berdoa. Karena ALLAH akan selalu menggenggam doa dan mimpi para hambaNYA selama hambaNYA yakin dan mau berusaha mewujudkannya.” (Ustadz Yusuf Mansur)

“Aku yakin bahwa rezekiku tidak tertukar, karena itu hatiku tenang. Aku yakin amalku tidak mungkin digantikan oleh yang lain, karena itu aku semangat beribadah. Aku yakin bahwa ALLAH mengawasiku, karena itu aku malu bermaksiat. Aku yakin bahwa mati selalu membuntutiku karena itu aku selalu siap menghadapinya.”
(Hasan al-Bashri, ulama zuhud ketika ditanya rahasia ketenangan hidupnya) 

Itulah indahnya BW banyak kisah dan pelajaran yang bisa kita ambil, saling mengingatkan satu sama lain dan saling berbagi :). Bagi yang ingin berkunjung ke rumah mereka sudah saya berikan link-nya di nama masing-masing di atas. Makasih buat sahabat-sabahat bloger atas sharing kisahnya selama ini ^_^

Minggu, 02 Oktober 2011

Kapan Ya GIliranku...

Hem...
Dalam waktu 2 hari ini, aku menerima 4 email perpisahan dari teman-teman kerja yang pada resign. Memang banyak hal yang membuat itu terjadi, bisa dari luar bisa jadi dari dalam diri kita sendiri. Perubahan yang kadang membuat tercengang yang belum siap kita terima dalam sekejab, membuat kami termasuk aku mau tidak mau harus keluar dari comfort zone. Karena alasan tersebut juga banyak yang mencari pekerjaan baru di luar, tidak terkecuali diriku :) bukan tidak mensyukuri apa yang aku dapat sekarang tapi aku ingin melanglang buana lagi, ingin melihat dunia luar dan pastinya ingin mendapat yang lebih baik, aku ingin office hour!. Bosan rasanya bekerja shifting selama lebih dari 3,5 tahun inginnya bisa merasakan hidup normal lagi hari liburnya sama dengan orang pada umumnya minggu :). 

Sama dengan teman-teman yang lain, keinginan resign itu ada dan sering sekali menggodaku tapi apa daya belum ada tambatan (pekerjaan) yang lain jadi masih belum bisa pindah ke lain hati hehehehe. Apa yang mereka rasakan jenuh, bosan, lelah aku juga rasakan tapi aku tidak bisa mengambil keputusan untuk resign sebelum aku mendapat gantinya tentu yang lebih baik lagi. Ga' mau dech kalau keluar dari sarang harimau masuk ke mulut buaya :). Dulu kerja di tempatku bekerja saat ini niatnya hanya sebatas sebagai batu loncatan tapi keterusan sampai tidak terasa 5 bulan lagi menginjak 4 tahun. Udah lama juga ternyata euy...

3 tahun 7 bulan tentu bukan waktu yang singkat untuk merangkai setiap hari yang kulalui menjadi sebuah kisah yang indah. Tentu tidak hanya ada jenuh, lelah, bosan dalam perjalananku ini tapi masih ada senyum, ada tawa ada ceria yang menghiasi hari-hariku. Yang paling kurindu dari perjalanan ini adalah rasa kekeluargaan dan persahabatan. Hal itulah yang selalu menguatkan diriku untuk terus bertahan di sini. Kantor seperti rumah kedua bagi kami, teman kerja sudah seperti saudara kami sendiri. Itu yang kami rasakan -dulu- tapi kini satu per satu telah undur diri untuk melanjutkan perjalanannya sendiri di luar sana.

Banyak kenangan sudah terajut yang pastinya akan kurindukan ketika suatu hari nanti aku undur diri juga. Banyak hal yang telah aku dapat di sini, aku bisa naik pesawat gratis, tidur di hotel berbintang gratis, bisa mengikuti training ini itu, bisa mengikuti ajang bergengsi dengan gratis pula ^_^. Karena kerja disini juga aku bisa merasakan touring, bisa main kesana kemari dengan teman-teman yang kebanyakan usianya masih di bawahku jadinya ga' ngrasa kalau diriku semakin menua hehehe serasa masih muda terus :)


Suatu hari nanti ketika tiba giliranku untuk undur diri, pasti aku juga akan menuliskan email untuk "keluarga besarku" di sini. Sebuah email yang ber-subject "Alia Pamit" yang isinya untuk berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung aku dalam perjalanan ini, yang telah menemani dan menguatkan aku ketika aku lelah untuk meneruskan perjalanan yang masih panjang terbentang di depan. Email itu nantinya juga akan ada permintaan maaf atas semua salah dan khilaf yang telah aku torehkan selama bersama mereka, permintaan maaf atas kata, perilaku yang tanpa aku sadari telah membuat goresan luka di hati saudara-saudaraku di sini. Suatu hari nanti akan ada giliranku mengirim email perpisahan juga Insya Allah. 

Dan, jika hari itu datang aku ingin mengakhiri perjalananku ini dengan indah tanpa meninggalkan luka dan kesan negatif tentunya. Dulu aku datang dengan baik-baik dengan mengucap Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh maka aku juga akan pamit dengan baik-baik dengan salam  yang sama, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 
-Semoga diberikan keselamatan atasmu, dan rahmat Allah serta berkahNya juga kepadamu-
 

Jumat, 30 September 2011

Big Gift



Rasanya baru kemarin saya menggendong adik kembar saya yang selisih 7 tahun dengan saya, rasanya baru kemarin juga saya mengantarkan mereka ke sekolah dan menemani mereka belajar di bangku TK, menemani mereka jalan sehat setiap hari jumat. Hem...rasanya waktu berlalu begitu cepat. Adik laki-laki kembar saya dan adik bungsu saya kini sudah remaja. Kalau dulu selisih 7 tahun terasa banget, sekarang tidak lagi seakan usia kami tidak terpaut jauh hehehe.

Kalau dulu ketika adik-adik saya masih kecil rumah sangat ramai dengan bertengkar berebut mainan,rebutan mandi ato si bungsu mandinya lama belum lagi kalau waktunya berangkat sekolah pada ribut dengan keperluannya masing-masing maklum si kembar dan si bungsu hanya selisih 1 tahun :). Sekarang rumah terasa sepi karena si kembar sudah mulai bekerja, si bungsu sudah masuk bangku kuliah dan saya sendiri kerja di perantauan walaupun sebulan sekali pulang. Kalau lagi pulang mudik tidak jarang di rumah hanya ada ibunda tersayang saya, sepi. Dulu sewaktu adik-adik saya masih sekolah, setiap saya mudik pasti diluangkan waktu untuk keluar bersama berempat ditemani ibunda kami sedang ayah jarang sekali ikut serta karena jadwal kerja berbeda dengan saya. Saat-saat itulah yang selalu saya rindukan. Saat itulah yang sulit saya dapatkan sekarang.
Sekarang, mungkin sulit bisa keluar bersama lagi seperti dulu kecuali kalau lebaran dan liburan yang jauh-jauh direncanakan sehingga saya dan ayah tercinta bisa cuti kerja barang sehari dua hari ^_^. Tapi ada yang tidak pernah berubah sedikitpun, keluarga saya tetaplah keluarga yang hangat. Tukar cerita satu sama lain tetap seperti dulu. Ayah dan ibu kami selalu tahu apa yang terjadi dengan anak-anaknya, saya dan adik-adik juga tidak ada rahasia tentang seseorang yang lagi dekat, tentang hari-hari yang kami lalui. Istilahnya - tidak ada dusta diantara kita - hehehe. Satu lagi yang selalu diajarkan oleh kedua orang tua kami yang sampai saat ini melekat dalam diri kami, keluarga kami selalu diajarkan untuk bisa mudah membaur dengan anggota baru entah itu sahabat kami, teman dekat kami sehingga membuat mereka nyaman di kaluarga kami, kalau bahasa jawanya grapyak = welcome :). 

Jika suatu hari nanti saya menikah, mempunyai keluarga sendiri menjadi seorang istri, seorang ibu, akan saya buat keluarga saya kelak keluarga yang hangat, baiti jannati - rumahku adalah surgaku - Yup saya ingin kelak rumah adalah tempat favorit untuk saya, suami saya dan anak-anak saya kelak. Tempat kami berbagi kisah, melepas penat. Akan saya bawa apa yang diajarkan oleh kedua orang tua kami dalam rumah tangga saya kelak. Menjadi istri dan ibu yang tidak hanya sekedar menjadi istri & ibu tapi mampu menjadi saudara dan sahabat bagi suami & anak-anak saya nanti.

Ya Allah..
Terima kasih banyak atas semua nikmat yang telah Engkau berikan pada hamba
Terima kasih Engkau telah memberikan keluarga yang hangat
Terima kasih telah Engkau titipkan hamba pada kedua orang tua yang hebat
Terima kasih telah Engkau berikan saudara-saudara yang menyenangkan
Terima kasih juga Ya Rabb..Engkau menambahkan anggota baru yang dapat membaur dalam keluarga kami

"maka nikmat Tuhanmu mana yang engkau dustakan?"
Jawabnya tidak ada satupun nikmat yang dapat kita dustakan, begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan sekalipun tidak kita minta sebelumnya, nikmat yang kadang kita tidak sadari, dari hal-hal kecil yang kadang terlupakan untuk kita syukuri ^_^

Selasa, 27 September 2011

Kubuka Lembaran Baru


Dulu...
Kupenuhi catatan harianku dengan setiap hal yang aku jalani dengannya - seseorang yang telah mengenalkan aku dengan cinta dan kehilangan - tak satupun hari yang terlewatkan dari catatan harianku tentangnya dan saat-saat bersamanya. Tapi, setelah hari itu berlalu, setelah semuanya bukan milikku lagi tak pernah lagi kubuka catatan itu apalagi membubuhinya dengan tulisan-tulisan kecilku. Catatan itu berdiri rapi diantara buku-buku dan novel-novel yang aku susun berjajar. Hem... apa kabar catatan harianku? apa dirimu baik-baik di sana? maaf lama aku tak bercengkrama denganmu. Sebentar lagi aku pasti akan lebih banyak lagi berbagi cerita denganmu, akan kututup lembaran yang kemaren kita perbincangkan dan akan kutuliskan cerita baru padamu di lembar yang baru, akan kuceritakan padamu kisahku selama kita berjauhan, kisah tentang aku dengannya - seseorang yang menyembuhkan aku dari rasa kehilangan, yang mengenalkan aku kembali dengan cinta-


Bocah laki-laki kecil itulah yang membuatku membuka lembaran baru di catatan harianku dan dia juga yang membuat aku bisa bercerita panjang dan lebar. Itu adalah dia 29 tahun yang lalu :) seseorang yang tidak kusangka sebelumnya bahwa aku dan dia akan merajut cerita dan mimpi tentang masa depan bersama, tak kuduga sebelumnya bahwa dia dapat membuat aku sembuh dari luka yang saat itu terasa sulit untuk sembuh saat itu, dia yang telah mampu menyakinkan aku bahwa aku akan baik-baik saja. Dia adalah orang yang dapat mengikhlaskan segala yang telah kutorehkan di masa laluku sekalipun pada saat itu dunia menghujamku, dia tetap berada di sisiku tanpa bertanya sedikitpun.

Dulu...
Setelah hari itu berlalu, aku pikir aku tidak dapat membuka hatiku lagi untuk seseorang bernama laki-laki. Aku mengira sejak hari itu aku tidak bisa lagi merasakan jatuh cinta karena apa yang kurasakan saat itu begitu dalam dan rasanya tak ingin aku hilangkan dalam hatiku. Aku rela rasa itu menyelimuti hatiku dan tak rela kuserahkan ruang kosong itu kepada orang lain. Yah...aku sama sekali tidak menduga kalau aku bisa merasakan semua ini kembali - merasakan jatuh cinta dan memiliki - Dia telah membuat aku jatuh cinta ^_^

Sungguh tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah jika IA telah berkehendak dan hanyalah Allah yang mampu membolak-balikkan hati hambanya. Allah yang telah mengenalkan dan mendekatkan laki-laki itu padaku, Allah yang menyembuhkan luka dan membuka mata hatiku kembali, Allah yang menjadikan semuanya berjalan begitu saja. Allah juga yang telah menetapkan hati ini untuk memilih dia sebagai imamku tidak sekedar imam dalam sholatku tapi juga imam dalam hidupku kelak. Allahlah yang membuat semua ini menjadi nyata. Terima kasih Ya Rabb telah Engkau pilihkan seorang laki-laki yang sabar membimbing aku, yang tidak pernah lelah mengingatkan aku, yang tidak pernah kalah dengan amarahnya :)

Ya Allah Ya Tuhanku...
Kutitipkan dia padaMu karena hanya Engkau sebaik-baiknya penjaga
Mudahkanlah segala urusannya Ya Rabb
Ringankanlah langkahnya dalam mendekat padaMu
Teguhkanlah imannya dalam setiap detik nafasnya

Kepadamu...
Terima kasih telah hadir dalam hidupku 
Terima kasih telah menerima aku dengan segala kekuranganku
Terima kasih telah menjadikan aku seseorang yang kau percaya sebagai teman dalam hidupmu
Mungkin aku tidak selalu ada di sisimu, mungkin aku tidak bisa menjagamu setiap saat 
Mungkin juga ada kalanya aku tak mampu memberimu yang terbaik dari diriku
Tapi ingatlah bahwa Allah - Tuhanmu dan Tuhanku - tidak akan pernah membiarkanmu sendirian
Dia akan selalu berada di sisimu, menjagamu dan selalu memberikan yang terbaik padamu dalam segala hal


- Alia -


Jumat, 09 September 2011

Kiss The Rain


Untuk rasa yang pernah hadir dalam sebait kisah hidupku
Untuk cinta yang pernah mengisi sebagian ruang di hatiku
Untuk tawa dan tangis yang telah menemaniku saat itu
Untuk kasih yang tidak pernah kudapatkan walau telah kuperjuangkan

Dan untuk seseorang yang mengajarkan apa arti memiliki serta kehilangan
Seseorang yang telah membuatku semakin kuat dan dewasa
Terima kasih telah menjadikan diriku menjadi bagianmu walau hanya sesaat
Maaf jika selama aku menemanimu banyak air mata dan kecewa yang aku beri

Ini untukmu... - Kiss The Rain -
I often close my eyes
And I can see you smile
You reach out for my hand
And I'm woken from my dream
Although your heart is mine
It's hollow inside
I never had your love
And I never will

And every night
I lie awake
Thinking maybe you love me
Like I've always loved you
But how can you love me
Like I loved you when
You can't even look me straight in my eyes

I've never felt this way
To be so in love
To have someone there
Yet feel so alone
Aren't you supposed to be
The one to wipe my tears
The on to say that you would never leave

The waters calm and still
My reflection is there
I see you holding me
But then you disappear
All that is left of you
Is a memory
On that only, exists in my dreams

I don't know what hurts you
But I can feel it too
And it just hurts so much
To know that I can't do a thing
And deep down in my heart
Somehow I just know
That no matter what
I'll always love you

Kamis, 08 September 2011

Sahabat Itu,,,


Kemarin, saya cek Facebook saya yang memang jarang banget dibuka, ada update status dari mba Ade yang mengingatkan saya apa itu sahabat & persahabatan. Mungkin selama ini saya melupakan sahabat-sahabat saya karena kesibukan dan kesenangan saya sendiri. Mungkin selama ini saya telah lupa untuk membagi kisah dengan mereka, membuat rahasia-rahasia kecil seperti dulu. Mungkin saya berlahan tanpa saya sadari saya telah menjauh dari sahabat-sahabat saya yang membuat mereka berpikir bahwa saya telah berubah dan sikap merekapun menjadi dingin kepada saya.

Jengkel rasanya ketika sikap sahabat saya dingin kepada saya tanpa ada teguran kalau saya melakukan kesahalan pada mereka tapi saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Perubahan sikap itu pasti ada sebabnya dan sebabnya pasti kembali kepada saya. Sedih rasanya ketika saya bertanya adakah yang saya lakukan jawabnya "sori..lagi ga' pengen mbahas ginian" :'( pengen nangis rasanya, sama sekali tidak saya sangka sebelumnya bahwa jawaban itu yang akan saya terima. Didiemin itu adalah hal yang paling tidak mengenakkan sekali selain menunggu (lebay.com).

Dan kemarin status FB mba ade mendinginkan hati saya yang mulai campur aduk antara sedih, marah, jengkel. Dari mba Ade, Allah mengingatkan saya betapa sahabat itu sangat berarti, bahwa sebuah persahabatan tidak bisa digantikan oleh apapun juga. Teringat nasehat ibu saya "mencari teman itu mudah, tapi mendapatkan sahabat yang mengerti kita itu yang tidak mudah, makanya ketika kamu sudah mendapatkannya jangan pernah kamu sia-siakan dia". Dan ini adalah statusnya mba Ade, membaca status ini seakan mba Ade di depan saya dan sedang menasehati saya makasih mba Ade :)

Sahabat sesungguhnya adalah mereka yang menyerang kekurangan kita, mengkritik sampai mual, inilah sahabat, kita tidak akan belajar untuk memperbaiki kekurangan jika tidak tahu kekurangan, meski kadang disampaikan dengan cara menusuk "jleb jleb" TAPI ini semua membuat kita sabar dan bijaksana.
Saking baiknya, bahkan mereka rela masuk neraka karena marah marah, jadi biarkan kritik datang dan mendewasakan, maafkan amarahnya, kalau gak dimarahin mungkin kita tak akan berubah (Ade a.k.a Rindu)

Note: gambarnya pinjem dari om google :)

Kamis, 01 September 2011

Kusadari Ketika Sudah Berakhir


Ketika pertama bertemu dengannya dan bertegur sapa rasanya ingin terus & menghabiskan waktu dengannya. Ada kerinduan yang telah lama berdiam diri dalam hatiku. Lebih dari 300 hari memendam rindu rasanya sedikit terbayarkan di hari pertama aku mengucap salam padanya. Seperti orang sedang jatuh cinta inginnya selalu bersama dan melakukan yang terbaik yang mampu kita berikan untuknya. Yup aku jatuh cinta padanya, jatuh cinta pada pandangan pertama :)

Tapi…ternyata rasa cintaku tak sebesar yang aku duga sebelumnya, sering aku tergoda dengan yang lain, tak jarang aku meninggalkan dia begitu saja. Aku lupa bagaimana aku merindukan dulu, aku lupa bahwa belum tentu aku bisa bertemu lagi dengannya dan menikmati hari-hari bersamanya lagi. Aku juga lupa bahwa waktuku dengannya hanya sejenak mungkin ini adalah terakhir kalinya aku bisa bercengkrama & merajut kasih dengannya. Bahkan aku tak ingat bahwa aku akan berpisah dengannya dalam waktu yang telah ditentukan tidak akan bisa diundur walau sekedar hitungan detik.

Hem…dan ketika hari itu akan berakhir barulah aku menyadarinya bahwa sebentar lagi dia akan meninggalkan aku. Janji yang di awal aku nyatakan rasanya tidak lebih dari kata-kata pemanis saja. Dan ketika ingin kutepati semua janjiku kini telah terlambat. Tak ada jalan untuk aku kembali ke hari dimana aku mulai  berpaling dulu. Waktu yang telah berlalu tidak akan bisa aku putar kembali dan kuhapus hitamku untuknya. Dan ketika ingin kudapatkan lagi cintanya mungkin kini telah menjadi milik orang lain.

Dan kini, dia telah meninggalkan aku. Waktu yang telah Allah pinjamkan padaku untuk menikmati hari-hari bersamanya telah berlalu. Jika kau bertanya padaku bagaimana perasaanku kini? Jawabku aku merasa kehilangan dia. Sungguh meruginya diriku yang menyia-yiakan dia begitu saja. Aku ingin bisa kembali bertemu dengannya lagi dalam keadaan yang lebih baik. Dimana aku bisa jatuh cinta lagi padanya untuk kesekian kalinya dan memberikan yang terbaik untuknya. Tidak akan lagi kumemalingkan wajahku pada yang lain, tidak ada lagi waktu untuk bermain-main lagi jika nanti aku bisa bersamanya lagi. Seperti kata orang, kita akan merasa bahwa dia berharga ketika kita sudah tidak bersamanya lagi dan yang kita rasa tinggal kehilangan. Yah..begitulah yang aku rasa saat ini.

Ya Rabb…

Terima kasih telah Engkau ijinkan aku untuk bertemu lagi dengannya, maafkan aku yang telah menyia-yiakan waktu yang telah Engkau berikan dalam 30 hariku dengannya. Jika boleh ku meminta padaMu, maka ijinkanlah aku bertemu lagi dengannya. Ingatkanlah aku jika ia datang dalam hidupku lagi, ingatkan aku Ya Rabb..untuk menjaganya dengan baik agar aku tidak lagi menjadi golonganMu yang merugi.

Kepadamu..Ramadhanku..

Terima kasih telah sudi hadir lagi dalam satu episode hidupku. Terima kasih engkau telah menemaniku dalam 30 hari terakhir ini. Maafkan aku yang telah berpaling darimu, yang telah membiarkanmu berlalu begitu saja. Bila masih ada kesempatan bagi kita bertemu lagi, kumohon jangan menolakku, tetaplah seperti pertama kali kita bertemu. Kau berucap salam padaku dengan senyum ikhlas, kau temani siangku dengan sabar dan kau jaga malamku dengan indahnya dzikir. Dan sebaik-baiknya dzikir adalah membaca Al Quran. Nanti bila kita bertemu lagi ingatkan aku pada janjiku :)

Selamat Idul Fitri 1432H

Minal Aidin WaFaidzin – Mohon Maaf Lahir & Bathin



Dariku yang selalu merindukanku



-Alia-

August 30, 2011

Minggu, 31 Juli 2011

Tentangnya

 

Bissmillahirrohmanirrohim...
Ya Rohman Ya Rohim...Ya Rabb hanya Engkau yang menggenggam seluruh hati dan jiwa setiap hambaMu. Hanya Engkau yang mampu membolak-balikkan hati manusia dan hanya Engkau yang paling memahami setiap decak hati kami....Ya Rabb. Ya Allah Yang Maha Menguasai segala hal yang ada di bumi dan di langit. Hanya kepadaMu tempat untuk mengadu tempat untuk berkeluh kesah dan tentu saja hanya Engkau tempat kami memohon

Ya Rabb...
Diriku selalu mengadukan hal yang sama setiap hari setiap saat, tentang satu hal dan Engkau tahu dengan pasti bagaimana hal tersebut memenuhi setiap mimpi & harapku. Tentang masa depanku menapaki jalanMu tentang seseorang yang kelak akan menuntunku dalam menapaki setiap ruas jalanMu Ya Rabb. Siapakah sosok orang yang akan menjadi Imam di setiap sujudku.. siapa dia yang akan mampu membuatku lebih terhormat di hadapanMu, yang mampu membuat hati ini lebih tenang dalam mengarungi samudra hidupMu

Tentang dia yang selalu kuadukan kepadaMu tentang kegundahan hati ini dalam menunggunya, menunggu sesuatu yang sama sekali tak kutahu ujungnya dimana. Aku sedang menantikan seseorang yang sama sekali tak kutahu, dalam bayanganpun tak sanggup kumenerkanya. Sebenarnya siapa dia? bagaimana dirinya? seperti apa wajahnya? apakah dia seperti yang aku dambakan selama ini? ataukah melebihi yang kuharapkan? atau...sama sekali berbeda dengan yang kuharapkan?

Ya Rabb lindungi aku dari prasangka burukku aku tahu apa yang Engkau berikan itu adalah yang terbaik selalu maka kumohon Ya Allah  jadikanlah apa yang di mataMu baik, baik pula di pandanganku. Karena kutahu hanya Engkau yang mampu yakinkan hati ini tentang apa yang terjadi adalah yang terbaik untuk setiap hambaMu. Mudahkanlah jalanku untuk menemukan dirinya mudahkanlah aku dalam menggapai masa itu dekatkanlah dia padaku Ya Allah. Ringankanlah kakinya menujuku hingga dia mudah untuk menjemputkan untuk masuk dalam hidupnya menemaninya dalam menyempurnakan separoh dari Diennya

Siapapun dia... 
Dimanapun dia...
Kutitipkan dia padaMu Ya Rabb... 
Kumohon jagalah dia di setiap langkahnya...
Amiin Ya Allah...

Written On October 10th, 2008

- Alia -

Marhaban Ya Ramadhan


Bila kata merangkai dusta
Bila langkah membekas lara
Bila hati penuh prasangka
Dan bila ada langkah yang menoreh luka
Mohon bukakan pintu maaf
Marhaban Ya Ramadhan
Semoga kita mampu menghiasi bulan penuh berkah ini dengan iman & islam
Amiin Ya Rabb...

Minggu, 17 Juli 2011

Lelah

Aku lelah dengan semua ini
lelah untuk berjalan lebih jauh lagi
ingin rasanya mengambil jalan lain
meninggalkan semua yang kumiliki saat ini
dan meraih sesuatu yang membuatku lebih nyaman

Rabu, 29 Juni 2011

Aku Cemburu

Langit sudah mulai berubah menjadi kekuningan, mentari mulai menyiapkan diri untuk kembali ke peraduannya, begitu juga dengan laut, airnya sedikit demi sedikit menyapa pasir yang seharian telah diterpa sang mentari. Beberapa nelayanpun terlihat sudah bersiap-siap untuk melaut. Saya sangat menikmati lukisan Sang Maha Besar sore itu karena memang saya suka dengan laut dan langit, rasanya damai memandang luasnya laut dan langit yang menyatu di satu titik dan membentuk garis lurus, indah. Enggan rasanya saya beranjak dari batang pohon pisang yang sedari tadi menjadi tempat duduk saya. Lamunan saya tiba-tiba buyar ketika ibu saya duduk menemani saya menikmati pergantian waktu.

"Nduk..." panggilan sayang ibu saya itu selalu membuat hati saya damai. "ya ma..." begitu saya menjawab panggilan ibu saya dengan senyuman yang mengambang antara ada dan tiada. "nduk, makan dulu yuk mama suapin" hem ini yang paling saya suka dan tidak pernah membuat saya malu walaupun saya sudah bukan anak kecil lagi saya paling suka disuapi ibu saya tanpa memakai sendok sekalipun di depan orang banyak. Rasanya nikmat banget apalagi sambil memandang laut ga' peduli orang yang lalu lalang menilai saya apa hehehe whateverlah :). Sambil menyuapi saya, ibu saya mengatakan pada saya "mama senang sekarang kamu sudah ada yang nemenin, sudah ada tempat berbagi, sudah ada yang njagain kamu..tapi mama sedih" seketika saya menghentikan aktivitasku mengunyah ada apa dengan ibu saya "kenapa ma?" tanya saya. beliau menjelaskan lagi "mama sedih karena sekarang tiap kamu pulang bukan mama yang jemput tapi kamu selalu diantar pulang ke rumah itu berarti waktu kita saling bercerita berkurang, sekarang yang menemani kamu kemana-mana bukan lagi mama tapi dengan masmu, mama cemburu"

Selama ini saya memang dekat dengan ibu saya, hampir tidak ada cerita dalam hidup saya yang tidak saya bagi dengan beliau. Beliau tidak hanya sebagai ibu bagi saya tapi juga guru dan sahabat saya selama ini. Saya tidak mengira bahwa ibu saya akan kehilangan saya karena saya dekat dengan seseorang yang nantinya akan menjadi imam dalam sisa hidup saya Insya Allah :). Saya mengira selama ini ibu saya merasa tenang karena sudah ada yang menjaga saya sehingga beliau tidak perlu mengkhawatirkan saya di perantauan. Saya kira ibu saya bahagia karena anaknya sudah mendapatkan seorang laki-laki yang bertanggung jawab, yang mampu menjadi imam dalam keluarganya kelak Insya Allah, ternyata saya salah.

Mama...maaf kalau sudah membuat mama sedih, maaf telah membuat mama merasa kehilangan aku karena waktuku sekarang sudah kubagi dengan yang lain. Tapi, sungguh tidak ada niat sedikitpun untuk menjadikan mama yang kedua saat ini. Laki-laki itu juga pilihan mama karena aku tidak akan pernah menjadikan dia imamku kelak jika mama tidak merestuinya. Mama pasti masih ingat hari dimana aku mengenalkan laki-laki itu pada mama agar mama bisa menilai bagaimana dia dan mama mengatakan kalau mama yakin dia mampu menjadi yang terbaik untukku "nduk...apalagi yang kamu cari? mama lihat dia bisa menjagamu dengan baik, dia bertanggung jawab dan dia bisa menerima apa adanya keluarga kita". Kalimat mama itulah yang menguatkan istikarahku bahwa dialah yang kupilih sebagai partner untuk menyempurnakan separoh dari dien-ku, dialah yang nantinya akan mengingatkan aku pada Rabbku saat aku lalai kelak, dia juga yang akan membimbingku meraih surgaku.

Suatu hari nanti aku akan menikah dan pada saat itulah mama akan menjadi yang kedua setelah dia - suamiku. Perkataan suamiku akan menjadi sabda Rabbku ma, perintahnya adalah ibadahku pada Tuhanku tapi aku yakin suamiku kelak tidak akan membatasi ruang buat mama denganku karena dia bukan sekedar suami dari anak mama tapi dia adalah anak mama sama sepertiku, yang menganggap mama bukan sekedar ibu mertua tapi sebagai orang tua baginya. Aku dan dia akan membahagiakan mama melebihi aku bisa membahagiakan mama selama ini.

Langit sudah berubah warna menjadi jingga kemerahan mentari perlahan meninggalkan bumi yang telah seharian bermain dengannya dan deburan ombak semakin tinggi begitu juga dengan air laut sudah mulai pasang pertanda saatnya kami meninggalkan pantai sore itu. Tapi rasanya saya masih enggan beranjak dari tempat saya duduk. "nduk... yuk pulang" suara ibu saya membuyarkan lamunan saya dan menyadarkan saya bahwa beberapa saat saya membiarkan beliau diam sendiri di samping saya, hanya menemani saya melamun setelah memuntaskan suapan terakhir saya.

Untuk ibu saya..
Terima kasih atas kasih sayang yang tidak akan pernah pudar
Terima kasih atas doa yang tidak pernah putus
Terima kasih atas restu yang menguatkan langkah ini
Terima kasih atas semuanya.... 
Aku sayang mama :)

Sabtu, 18 Juni 2011

Bukan untuk seseorang

Tadi malam saya bersms ria dengan sahabat saya nan jauh di bogor sana :). Seperti biasa kami saling bercerita tentang bagaimana hari-hari kami seminggu terakhir dan ujung-unjungnya curhat on air hehehe. Kami mengakhiri sms kami tadi malam dengan saling menguatkan satu sama lain. Ada satu pesan sahabat saya yang membuat saya tertohok rasanya.

"lakukan yang terbaik yang kamu bisa al, lakukanlah bukan untuk seseorang tapi untuk Allah"

Hem...
Pesan singkat dari sahabat saya itu membuat saya diam sejenak untuk mengingat apa yang telah saya lakukan selama ini. Entah itu dalam kehidupan sehari-hari, entah itu dalam pekerjaan. Apakah selama ini saya lakukan untuk Allah? ataukah hanya sekedar untuk seseorang?. Yah selama ini lebih banyak karena seseorang karena takutlah, karena sungkanlah, karena malulah. Mulai hari ini akan selalu saya tanamkan dalam diri saya bahwa apa yang saya lakukan, apapun itu akan saya lakukan karena Allah bukan untuk yang lain. Tidak perlu lagi saya merisaukan apa yang akan mereka berikan sebagai kompensasi, cukup Allah yang menilainya :)

Jumat, 17 Juni 2011

Yang Aku Tahu

Yang aku tahu...
Allah itu selalu bersama dengan hambaNya, sangat dekat dan lebih dekat dari urat leher
Allah itu tidak akan memberikan suatu ujian melebihi kemampuan hambaNya
Allah itu akan memberikan kemudahan setelah kesukaran dan kemudahan itu ada bersama kesabaran 
dan Allah itu ada bersama orang-orang yang sabar :)

Yang aku tahu...
Hidup itu seperti roda yang terus berputar kadang di atas, kadang di samping dan kadang di bawah
Tidak mungkin kita dalam keadaan senang terus, tidak selamanya juga bersedih terus
Tergantung bagaimana kita memandang dan menyikapinya :)

Yang aku tahu...
Allahlah yang menjadikan kita tertawa dan tersenyum
Allah juga yang menjadikan semua indah pada waktunya dengan caraNya sendiri
tapi, Allah tidak akan mengubah nasib hambaNya jika ia tidak berusaha mengubahnya

So...
Jangan bersedih
Jangan lelah untuk berusaha
Jangan berhenti berdoa
Selalu berprasang baiklah kepada Allah
karena sesungguhnya "AKU sesuai prasangka hambaKU"

Selasa, 14 Juni 2011

Semua Sudah Sesuai Takarannya


Dua minggu ini rasanya saya naik roller coaster yang memicu adrenalin saya. Baru saja saya meredam guncangan hati saya, tiba-tiba ada kejadian lain yang membuat saya shock dan harus menata hati lagi. Hem...rasanya pengen nangis, pengen marah, pengen lari dan berdiam diri di suatu tempat yang hanya ada saya, di tempat yang bisa membuat hati saya adem dan melupakan semuanya kalau bisa meninggalkannya hehehe :). Andai saya bisa melakukannya, saya ingin tidak tersenyum padahal saya ingin menangis. Rasanya sudah tidak kuat lagi kaki ini untuk berpijak di sini seperti sudah mati rasa diri saya.

Saya tidak tahu lagi siapa yang harus saya percaya, siapa yang membantu dan siapa yang sekedar  "memanfaatkan" saya. Siapa yang berkata benar dan siapa yang hanya "pemanis" saja. Semuanya manis di depan saya tapi begitu menyakitkan di hati saya. Saya memang masih bisa tersenyum dan berkata baik-baik aja tapi rasanya ingin asya berteriak berkata HENTIKAN!!. Saya lelah dengan permainan ini tapi masih tidak bisa mengakhiri dan harus terus mengikuti alur cerita permainan yang membuat sesak dada saya.

Tapi saya tahu saya harus bertahan, saya harus mampu melewati ini, saya harus "tahan banting" karena itu akan membuat saya semakin kuat, membuat saya semakin tinggi. Tidak mudah untuk tetap berdiri tegak seperti sedia kala tapi saya harus berusaha kembali seperti sebelumnya dan yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Badai pasti berlalu, roda pasti akan berputar begitu kan ya? hehehe menghibur diri sendiri :)
Bismillah...Insya Allah saya bisa melewati ini dan Allah tidak akan meninggalkan saya sendirian. Seperti pak mario teguh bilang memintalah bantuan kepada Tuhan karena Dialah yang akan menguatkan bagian di mana engkau lemah.

Ingatlah alia sayang... [berbicara pada diri sendiri :)]
Allah tidak akan membebankan sesuatu kecuali hambaNya mampu menyelesaikannya. Semua sudah Allah atur sesuai takarannya masing-masing. Kalau Allah kasih ini buat alia berarti Allah yakin alia bisa melewatinya, kalaupun tidak maka Allah yang akan mengambil alih. Allahlah yang akan menyeleseikan semuanya dengan caraNya. Inget al... innallaha ma'ana, sesungguhnya Allah bersama kita jadi tidak usah khawatir asal tetap berjalan di koridor yang benar tidak lupa akan jalannya dan menjauh dari Allah everything will be fine :). Kalau kita yakin bisa pasti bisa, semangat al.......mulailah bersahabat dengan keadaan yach.