Senin, 16 Mei 2011

Who Knows..


Jika saya ditanya laki-laki seperti apa yang saya harapkan untuk jadi suami saya, maka saya akan menjawab seorang laki-laki yang bisa menjadi imam tidak hanya dalam sholat saya tetapi juga dalam kehidupan saya, yang bisa membimbing saya, yang bisa mengajari saya mengaji, yang bisa menjadi tempat dimana saya bisa bertanya tentang banyak hal tentang agama, hidup dan lain hal. Yah, itu adalah deretan kriteria yang saya dambakan ada dalam sosok laki-laki yang kelak akan menjadi suami saya. Seorang suami yang lebih dari saya agar saya lebih banyak lagi belajar mengenal DIA.

Dalam setiap doa sayapun, gambaran sosok itulah yang saya ajukan kepada Allah untuk dijadikan sebagai suami saya kelak, seorang imam yang bisa diandalkan. Pun ketika saya dihadapkan pada pilihan untuk memilih laki-laki yang mendekati saya, saya menetapkan kriteria tersebut pada mereka. Dan, ketika saya dapati mereka ternyata tidak memenuhi kriteria tersebut maka tidak akan saya pertahankan. Sok idealis mungkin ya saya? secara tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna termasuk saya tapi memang laki-laki seperti itu yang saya inginkan. Allah membebaskan hambaNya untuk meminta apa saja kan ya? dan keputusan akhirnya itu adalah hak Allah sepenuhnya, memberikan seperti yang hambaNya kehendaki atau tidak.

Hidup, mati, rejeki dan jodoh Allah yang mengatur. Siapa yang tahu dengan siapa saya akan berjodoh, apakah dengan laki-laki seperti impian saya ataukah sebaliknya, Who knows? :). Kalau nantinya saya berjodoh dengan laki-laki idaman saya berarti saya adalah wanita yang beruntung, impian saya akan terwujud. Tapi bagaimana jika sebaliknya? Jika ternyata laki-laki yang menjadi suami saya sama sekali bukan sosok idaman saya? bagaimana jika dia sama sekali tidak memenuhi kriteria saya?. Apakah saya bisa menolak kehendak Allah? tentu saja tidak bukan? mau tidak mau, suka tidak suka saya harus menerima qodar yang telah Allah tetapkan atas diri saya.

Yup, saya tidak pernah tahu dengan siapa Allah akan menjodohkan saya, karena itu saya harus siap dengan siapapun nantinya saya menghabiskan sisa hidup saya. Saya tidak akan menanti sosok yang memenuhi deretan kriteria saya untuk membimbing saya mendekat kepada Allah, saya tidak akan menunggu dia terlalu lama untuk mengajari saya mengaji, untuk bertanya banyak hal tentang agama, tentang kehidupan. Saya sendiri yang akan melakukan semua itu. Saya akan mencari jalan sendiri untuk mendekat kepada Allah tidak perlu saya menantikan laki-laki yang belum tentu saya dapatkan. Saya akan belajar mengaji dengan guru saya sendiri tanpa menunggu suami yang mengajari saya karena belum tentu suami saya kelak pandai mengaji. Dan saya akan belajar tentang banyak hal sebelum Allah menjodohkan saya. Saya akan mempersiapkan diri saya sebaik mungkin untuk menjadi istri yang solehah, istri yang ketika suami saya kelak masih belajar untuk menjadi seorang imam, saya bisa menemani dan menguatkan dia dengan ilmu saya. Menjadi istri yang bisa suami saya andalkan, tempat dia bertanya ketika dia ingin mengetahui tentang Rabbnya. Menjadi teman yang membuatnya nyaman untuk lebih mengenal Tuhannya. 

Mulai saat ini saya yang akan membekali diri saya sendiri, tidak perlu menanti sosok laki-laki yang soleh, yang mengerti agama melebihi saya, yang pandai mengaji dan sebagainya. Karena sekali lagi saya katakan bahwa laki-laki seperti itu belum tentu saya dapatkan. Allah tidak akan mempercayakan laki-laki yang soleh selain kepada wanita yang solehah bukan? dan Allah tidak akan menciptakan laki-laki yang baik melainkan hanya untuk wanita yang baik-baik pula kan ya?. Mulai saat ini saya tidak akan disibukkan dengan mencari-cari laki-laki idaman saya, tapi saya akan menyibukkan diri untuk memperbaiki iman dan akhlak saya. Hasil akhirnya, laki-laki seperti apa yang menjadi suami saya kelak biar Allah yang menentukan. DIA adalah sebaik-baiknya pengambil keputusan.

4 komentar:

  1. semoga kita ditemukan oleh seorang imam yang kita inginkan yah mba :)

    BalasHapus
  2. Logis, dan bener banget, aku suka postingan ini Aaall.. :)

    Semoga menjadi wanita yang semakin baik lagi, semoga segala harap terdengar, dan mendapatkan pendamping yang baik dan sesuai.. amiin!

    BalasHapus