Begitu kata orang jawa bilang, cinta itu ada karena terbiasa bersama dia. Percaya? ehm...saya antara percaya dan tidak percaya hehehe belum sepenuhnya merasakan soalnya. Kalau melihat kisah orang-orang jaman dahulu kala yang menikah karena dijodohkan, yang awalnya tidak kenal, bahkan tidak ada rasa sedikitpun akhirnya bisa saling cinta dan langgeng sampai Allah memisahkan mereka berarti benar dong ya tresno jalaran soko kulino?. Sebenarnya untuk menikah apakah cinta menjadi syarat utama? apakah pernikahan tanpa cinta akan menjadikan pernikahan itu sesuatu yang menakutkan?. Apakah cinta dalam pernikahan bisa tumbuh seiring berjalannya waktu?
Ketika ada seseorang yang mendekati saya dan mengungkapkan niat baiknya untuk tujuan yang lebih serius tapi saya sama sekali tidak memiliki perasaan apapun padanya, seorang sahabat mengatakan pada saya "Jalani ajah dulu Al, tho lambat laun kamu juga bisa jatuh cinta sama dia percaya dech tresno jalaran soko kulino Al. Coba kenali dia & lebih dekat lagi dengannya.." Saya hanya bisa diam mendengar pendapatnya, pikiran saya bertanya pada hati saya bisakah saya mencintainya kelak?, bisakah saya lebih dekat dengannya kalau keinginan untuk bersama dia saja tidak ada?, apa iya kalau saya mengenal dia lebih jauh saya bisa jatuh cinta dengannya? kalau tidak bagaimana? adakah jalan untuk kembali ke titik 0? apakah nantinya tidak menyakiti dia ketika di tengah perjalanan saya memutuskan untuk undur diri?. Entahlah terlalu banyak keraguan yang bermain-main dalam benak saya. Saya tidak berani maju juga tidak bisa mundur. Terlalu pesimis ya saya? ga' bisa positif thinking sama sekali :(
Berat saya menjawab dengan "IYA" kepadanya tapi tidak adil juga kalau saya tidak memberi kesempatan padanya. Ahirnya jawaban yang saya berikan padanya "Maaf saya tidak bisa menjawab sekarang, lebih baik kita saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Saya akan memberikan jawaban setelah saya istikharah dan mendengar pendapat kedua orang tua saya. Kalau mas mau mengenal perempuan lain silahkan itu haknya mas sepenuhnya, siapa tahu di luar sana ada yang lebih baik dari saya". Saya tidak tahu itu jawaban penerimaan atas niat baiknya ataukan penolakan secara halus, saya hanya ingin menyampaikan bahwa saat ini saya tidak memiliki jawaban apapun selain itu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa dia lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah dia bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan sekiranya Engkau tahu bahwa dia lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah dia dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.
Kepadamu yang sedang menunggu jawaban saya
Sungguh tidak ada maksud untuk mempermainkan perasaanmu, tidak ada niat sedikitpun untuk membuatmu menunggu. Tapi, sungguh saya tidak ingin bermain-main dengan masa depan saya apalagi menyangkut dunia dan akhirat saya. Karena itu saya tidak ingin gegabah mengambil keputusan. Kalau kamu mengatakan bahwa cinta itu datang karena terbiasa bersama, maaf saya belum bisa mengiyakan. Saya tidak ingin berspekulasi dengan hati bagaimanapun hati tidak akan bisa dipaksakan. Saya yakin kamu paham mengenai hal itu. Kalaupun nama saya yang Allah tuliskan dalam bukumu sebagai jodohmu maka aku tidak akan kemana-mana melainkan akan menuju padamu. Hanya satu pintaku pada Sang Pemilik Cinta, jika memang engkau yang dipilihkan sebagai jodoh saya kelak, saya meminta kepadaNya untuk memberikan cinta dalam hati saya untukmu, cinta yang bermuara padaNya hanya padaNya :).
semoga lekas diberi jawaban ya Mbak,..olehNya agar tidak ada kebimbangan di hati juga di hatinya.
BalasHapusAmin makasih doanya :)
BalasHapusahh..istikharah aja mbak..semoga segera mendapatkan jawaban dari do'anya ya mbak.. :)
BalasHapushe em kudu istikharah memang fit
BalasHapusAmiin :)
Mohon share ya :)
BalasHapussilahkan mba :)
BalasHapusmakasih dah mampir