Kamis, 03 November 2011

Secangkir Cappucino


Dimulai dari hari yang melelahkan, melelahkan pikiran, tenaga dan hati. Aku tahu aku masih dalam proses belajar di dunia yang baru bagiku ini. Aku masih belajar untuk mengenal pribadi teman-teman dan berusaha memenangkan hati mereka. Tugaskupun bukan menilai kinerja teman-teman tapi tugasku mengingatkan teman-teman apa yang kurang sehingga bisa teman-teman perbaiki sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan. Tapi engga' semua memahami dan merespon dengan baik apa yang aku lakukan walaupun aku sudah "pedekate" sebagai teman dan sahabat tapi selalu saja ada yang salah mengerti.

Hari itu niat untuk mengingatkan ternyata tak bersambut dengan baik hingga jawaban yang aku terima diluar perkiraanku, terlampau jauh malah. Konsentrasi yang udah aku pupuk dengan baik dari awal jam kerja seketika buyar entah kemana :( dan menyisakan sedikit sakit di hati. Belum lagi email yang aku kirim ke dia untuk review diforward ke banyak orang, emang sih ga' ada yang penting di email itu selain mengingatkan apa yang harus ditingkatkan dari dia tapi kenapa juga email itu harus diforward ke orang lain?. Hem... rasanya dongkol hati ini, marah, jengkel pengen nangis. Pengen bilang ke dia "maaf tidak ada maksud apa-apa dari emailku hanya mengingatkan saja biar nilaimu baik tidak lebih, bisakah kau mengerti sedikit saja?" hufh...

Ketika kubagi cerita dengan seseorang yang sudah lama tidak bersua & berbincang dengannya, dia mengatakan "sudah Al..ga' usah dipikirkan dia memang orangnya seperti itu, sabar ya.." kubalas dengan senyuman yang kupaksakan sebelum dia berlalu. Mungkin dia sudah mengenalku sebagai orang yang mudah nangis tapi bukan cengeng ya hehehe ngeles lagi kaya' bajaj :) dia bilang lagi sambil meninggalkan saya sendiri "jangan nangis lho ya.." hem dibilangin gitu tambah pengen nangis nich mataku :'(

Tak lama berselang, tiba-tiba ada seseorang yang meletakkan secangkir cappucino di meja kerjaku dan berkata "nich cappucino jangan nangis lagi ya..". Ketulusan hatinya membuatku terharu, mungkin buat orang lain itu hal biasa dibuatkan segelas teh, secangkir kopi tapi buat aku itu lebih dari sekedar biasa. Itu adalah perhatian dari seorang sahabat yang tulus apalagi kalau dia menyempatkan membuatnya diantara deretan jadwal dia yang padat. Dan pasti dah bisa ditebak siapa yang membuatkan aku secangkir cappucino itu, yup dia adalah seseorang yang sudah lama tak berbincang denganku, dia adalah sahabat dari seseorang yang dulu dekat denganku.

Secangkir cappucino itu mengingatkan aku pada seseorang yang sudah lama pamit dari hidupku, seseorang yang dulu rajin membuatkan aku teh hangat dan menyuguhkan di meja kerjaku :'( hem...tanpa kusadari air mataku menetes juga. Lama tidak ada yang membuatkan aku teh hangat (selain mas-mas & mba-mba OB ya..). Jadi keinget masa-masa yang lalu. hal yang simple yang sebenarnya siapapun bisa melakukan hal itu tapi kadang kita lupa kalau hal kecil itulah berarti. 

Terima kasih ya pak, terima kasih atas secangkir cappucinonya, terima kasih untuk perhatiannya, terima kasih masih menjadi sahabatku walaupun keadaan sudah tidak seperti yang dulu...

2 komentar: