Saya adalah anak sulung, yang pembawaannya selalu dewasa di depan adik-adik saya & di depan ayah ibu saya begitu juga bila berhadapan dengan orang yang lebih muda dari saya atau yang memanggil saya mbak selalu tenang, dewasa, pokoknya selayaknya seorang kakak dech :). Eits, tapi sikap itu tidak saya buat-buat lho keluar begitu saja. Tapi, jangan disangka kalau saya sudah dihadapkan dengan orang yang lebih tua dari saya atau lebih dewasa atau yang memanggil saya adik, mendadak pembawaan saya yang dewasa sirna menguap begitu saja yang ada adalah sifat childish, manja pokoknya sifat si bungsu dech yang keluar. Maklum saya haus kasih sayang seorang kakak tepatnya saya ingin punya kakak, ingin merasakan jadi seorang adik lebih-lebih jadi si bungsu hehehe :)
Januari 2010, di bulan inilah saya mulai dekat dengannya, sebelumnya sudah kenal memang karena kami bekerja di tempat yang sama, berasal dari kota yang sama kota yang paling indah bagi saya yang selalu membuat saya rindu untuk menapakkan kaki saya lagi disana - Malang hehehe...(ya iyalah namanya juga kota ibu pasti ngangenin ^_^). Awal kedekatan kami karena sama-sama mencari kos yang baru dan akhirnya bisa satu kos dengannya. Sudah hampir satu tahun saya tinggal satu atap dengannya, hampir 24jam sehari kami bersama, bagaimana tidak kami satu kosan, satu kantor untungnya ga' satu kamar & meja kerjanya engga berdekatan jadi dia ga' bosen melihat wajah saya & berinteraksi dengan saya 24jam full sehari hehehe...
Panggil saja dia eta, nama sebenarnya kok :) dia lebih tua dari saya 2tahun, seorang wanita cantik, pintar, sosok yang cukup dewasa, perhatian, telaten dan kuat pastinya. Yup dia seperti seorang kakak bagi saya, kadang juga seperti ibu saya kalau dia masak kemudian menyiapkan bekal makan siang saya sedangkan saya masih asyik di dunia mimpi saya bersama bantal & guling saya ditemani boneka banana kecil saya :). Dia yang mengelola uang makan kami selama sebulan, yang selalu bertanya kepada saya mau dimasakin apa, yang membuat list apa-apa saja kebutuhan kosan yang perlu dibeli setiap bulannya, persis seorang ibu dengan anaknya kan? hehehe. Adanya dia membuat saya seperti menjadi seorang adik, ada yang merhatiin, yang selalu ngingetin & nasehatin kalau saya mulai salah bertindak.
Hampir 12 Bulan kami bersama, tidak sedikit cerita yang kami bagi berdua, banyak kisah yang sebelumnya kami simpan sendiri sedikit demi sedikit kami saling percaya untuk ceritakan mulai dari keluarga, saudara-saudara kami, hari-hari kami, perjuangan cintanya, kisah hati saya, kecewa kami, sedih kami, senang kami bisa leluasa kami bagi bersama. Kadang walaupun di kos bertemu & bisa bercerita, di kantorpun tidak jarang kami bercerita via email atau YM, yah seperti inilah kami :)
Masih jelas di ingatan saya, malam itu 25 Desember 2010 saya menangis tersedu-sedu karena malam itu saya harus mengakhiri kedekatan saya dengan orang yang saya sayang hem...tidak ada seorangpun yang menemani saya malam itu di kos, mba eta pulang malang, hanya sms-sms dia yang menguatkan saya bahwa saya kuat melewatinya, satu sms terakhir dari dia malam itu sebelum saya tertidur karena lelah menangis & mata saya sudah sembab terlalu lama menangis "menangislah biar hatimu lega, setelah ini tidak boleh nangis lagi". Dan paginya, saya terbangun dengan mata masih sembab & pastinya bengkak sampai untuk membuka mata saja berat rasanya. Dan dia balik ke kos dengan membawakan bubur ayam kesukaan saya untuk sarapan, tidak ada pertanyaan apa-apa dari dia hanya tersenyum pada saya, mungkin dia tahu kalau dia bertanya sedikit saja, saya bakal nangis lagi. Dia juga yang menemani saya menangis di toilet & membawakan saya tissue ketika saya tidak bisa membendung air mata saya di kantor karena masih teringat perpisahan semalamnya (halah lebay dech kalau lagi patah hati hehehe)
Tapi jangan salah, saya pernah dimaharin juga walaupun via email sih hihihi. Saat itu tanggal 31 Desember 2010, jatah saya pulang malang tetapi gagal karena ada meeting mendadak di kantor. Berhubung di rumah ada acara tanggal 1 Januari 2011 maka mau tidak mau saya harus pulang tanggal 1 Januarinya sebelum subuh sudah harus berangkat dari kos dan sudah pasti tidak mungkin saya berangkat sendirian dari kos ke terminal bungurasih sebelum subuh. Akhirnya saya diantarkan oleh seseorang yang karenanya, tanggal 25 desember saya menguras air mata saya. Dan mengenai siapa yang mengantar saya pastinya sudah bisa ditebak oleh mba eta dan tanggapannya tidak seperti yang saya bayangkan, isi emailnya "pasti dianterin dia, masih aja jalan ma dia!, ga' takut juga ya? awas ya nangis lagi" saya hanya bisa membalas "cuman nganterin aja kok buk" dan tidak ada lagi balasan email dari dia dan tidak ada pertanyaan apapun tentang itu sesampainya di kos. Dia memang sering menasehati saya agar tidak berhubungan dengan seseorang itu lagi bahkan lebih tepatnya melarang saya. Saya tahu dia melakukan itu karena dia sayang sama saya, iyah saya tahu dia melarang saya karena tidak ingin saya terluka, tidak ingin saya dibuatnya menangis lagi, saya tahu mungkin sayanya yang bandel engga bisa dinasehatin :(. Saya janji saya tidak menangis lagi di depan sahabat-sahabat saya yang dengan tidak bosan-bosannya menasehati saya
Yah...seperti inilah kami, kedekatan kami menjadikan kami seperti saudara. Semoga persaudaraan ini tidak pernah pupus, semoga suatu hari nannti di saat kami sudah berjalan sendiri-sendiri dengan kehidupan baru kami, dengan keluarga kami masing-masing silatuhrahmi ini tidak akan pernah putus. Semoga masih tetap berlanjut berbagi ceritanya berlanjut dengan suami-suami kami, anak-anak kami, cucu-cucu kami, dan seterusnya. Ehm...indah membanyangkannya
Ya Allah Ya Rabb...
Jagalah dia di setiap saat, teguhkanlah jiwanya yang telah memilih Engkau sebagai sandaran hidupnya, mudahkanlah segala urusannya, tuntunlah kami untuk selalu memahami satu sama lain, untuk saling menghargai dalam persaudaraan ini Amin Allamumma Amin
Tulisan sederhana ini untuk ikut memeriahkan Tanda Cinta di Januarinya keluarga Zulfadhli :)
Panggil saja dia eta, nama sebenarnya kok :) dia lebih tua dari saya 2tahun, seorang wanita cantik, pintar, sosok yang cukup dewasa, perhatian, telaten dan kuat pastinya. Yup dia seperti seorang kakak bagi saya, kadang juga seperti ibu saya kalau dia masak kemudian menyiapkan bekal makan siang saya sedangkan saya masih asyik di dunia mimpi saya bersama bantal & guling saya ditemani boneka banana kecil saya :). Dia yang mengelola uang makan kami selama sebulan, yang selalu bertanya kepada saya mau dimasakin apa, yang membuat list apa-apa saja kebutuhan kosan yang perlu dibeli setiap bulannya, persis seorang ibu dengan anaknya kan? hehehe. Adanya dia membuat saya seperti menjadi seorang adik, ada yang merhatiin, yang selalu ngingetin & nasehatin kalau saya mulai salah bertindak.
Hampir 12 Bulan kami bersama, tidak sedikit cerita yang kami bagi berdua, banyak kisah yang sebelumnya kami simpan sendiri sedikit demi sedikit kami saling percaya untuk ceritakan mulai dari keluarga, saudara-saudara kami, hari-hari kami, perjuangan cintanya, kisah hati saya, kecewa kami, sedih kami, senang kami bisa leluasa kami bagi bersama. Kadang walaupun di kos bertemu & bisa bercerita, di kantorpun tidak jarang kami bercerita via email atau YM, yah seperti inilah kami :)
Masih jelas di ingatan saya, malam itu 25 Desember 2010 saya menangis tersedu-sedu karena malam itu saya harus mengakhiri kedekatan saya dengan orang yang saya sayang hem...tidak ada seorangpun yang menemani saya malam itu di kos, mba eta pulang malang, hanya sms-sms dia yang menguatkan saya bahwa saya kuat melewatinya, satu sms terakhir dari dia malam itu sebelum saya tertidur karena lelah menangis & mata saya sudah sembab terlalu lama menangis "menangislah biar hatimu lega, setelah ini tidak boleh nangis lagi". Dan paginya, saya terbangun dengan mata masih sembab & pastinya bengkak sampai untuk membuka mata saja berat rasanya. Dan dia balik ke kos dengan membawakan bubur ayam kesukaan saya untuk sarapan, tidak ada pertanyaan apa-apa dari dia hanya tersenyum pada saya, mungkin dia tahu kalau dia bertanya sedikit saja, saya bakal nangis lagi. Dia juga yang menemani saya menangis di toilet & membawakan saya tissue ketika saya tidak bisa membendung air mata saya di kantor karena masih teringat perpisahan semalamnya (halah lebay dech kalau lagi patah hati hehehe)
Tapi jangan salah, saya pernah dimaharin juga walaupun via email sih hihihi. Saat itu tanggal 31 Desember 2010, jatah saya pulang malang tetapi gagal karena ada meeting mendadak di kantor. Berhubung di rumah ada acara tanggal 1 Januari 2011 maka mau tidak mau saya harus pulang tanggal 1 Januarinya sebelum subuh sudah harus berangkat dari kos dan sudah pasti tidak mungkin saya berangkat sendirian dari kos ke terminal bungurasih sebelum subuh. Akhirnya saya diantarkan oleh seseorang yang karenanya, tanggal 25 desember saya menguras air mata saya. Dan mengenai siapa yang mengantar saya pastinya sudah bisa ditebak oleh mba eta dan tanggapannya tidak seperti yang saya bayangkan, isi emailnya "pasti dianterin dia, masih aja jalan ma dia!, ga' takut juga ya? awas ya nangis lagi" saya hanya bisa membalas "cuman nganterin aja kok buk" dan tidak ada lagi balasan email dari dia dan tidak ada pertanyaan apapun tentang itu sesampainya di kos. Dia memang sering menasehati saya agar tidak berhubungan dengan seseorang itu lagi bahkan lebih tepatnya melarang saya. Saya tahu dia melakukan itu karena dia sayang sama saya, iyah saya tahu dia melarang saya karena tidak ingin saya terluka, tidak ingin saya dibuatnya menangis lagi, saya tahu mungkin sayanya yang bandel engga bisa dinasehatin :(. Saya janji saya tidak menangis lagi di depan sahabat-sahabat saya yang dengan tidak bosan-bosannya menasehati saya
Yah...seperti inilah kami, kedekatan kami menjadikan kami seperti saudara. Semoga persaudaraan ini tidak pernah pupus, semoga suatu hari nannti di saat kami sudah berjalan sendiri-sendiri dengan kehidupan baru kami, dengan keluarga kami masing-masing silatuhrahmi ini tidak akan pernah putus. Semoga masih tetap berlanjut berbagi ceritanya berlanjut dengan suami-suami kami, anak-anak kami, cucu-cucu kami, dan seterusnya. Ehm...indah membanyangkannya
Ya Allah Ya Rabb...
Jagalah dia di setiap saat, teguhkanlah jiwanya yang telah memilih Engkau sebagai sandaran hidupnya, mudahkanlah segala urusannya, tuntunlah kami untuk selalu memahami satu sama lain, untuk saling menghargai dalam persaudaraan ini Amin Allamumma Amin
Tulisan sederhana ini untuk ikut memeriahkan Tanda Cinta di Januarinya keluarga Zulfadhli :)
Hi Alia, salam kenal yah. Mangap Bu Bunting baru sempet maen dimari. Semalem kaga sempet ngenet boo. Zahia kebo eh emaknya ikutan kebo juga dah :-)
BalasHapusBener2 persahabatan yang indah. Semoga langgeng terus yaaaahhh. Gw uga ampe sekarang masih tuh ketemuan (kalo pas gw mudik) ama sahabat2 dari jaman SD ampe kerja. Huehehe, nostalgila tiada henti ceritanya.
Ya sutra, dah ekye daftarin sebagai peserta. Tar tanggal 19 ada launching nama peserta & nilai tukar RM ke rupiah. Kalo pengumuman pemenangnhya mah tanggal 26.
Salam kenal juga buat Mba Eta. JAdi pengen nyobain masakan doski neh :-)
makasih bundanya Zahia dah amen2 kesini
BalasHapusntar salamnya Insya Allah disampein :)
Wuaahh, enak banget di kosan ada yg ngurusin kaya gituu, persis dirumah ya Al? heheh!
BalasHapusMudah2an pertemanannya langgeng deh yaah, biar sampe anak2nya juga berteman nanti, Amin ya Rabb! :wink:
he em enak banget mba
BalasHapusga' pusing2 mikirin makan apa
dah disediain hehehe...
*dasar akunya yang males :p
makasih dah mampir ya mba bhi..