Jumat, 15 Juni 2012

Arsyad Namanya


Melihat dia selalu mengingatkanku pada adikku, padahal ya ga' mirip tapi entah kenapa seperti itu. Dan pucuk dicinta ulampun, Allahpun mendekatkan kami sebagai sahabat dan sebagai saudara. Dia yang dibesarkan di dunia pesantren selalu membuatku kagum dengan cerita-ceritanya tentang hari-harinya di pesantren dan berhasil membuat aku iri dengan bekal yang dia terima selama di pesantren. Walaupun selisih usia kami hampir 4 tahun tapi menyenangkan setiap berbincang dengannya begitu juga ketika sharing tentang sebagian dari kisah hidup masing-masing. Tentang keluarga, tentang saudara-saudara kami atau tentang seseorang yang spesial bagi kamu saat itu :)

Terkesima diri ini ketika suatu hari dia bercerita tentang seorang akhwat yang begitu mempesonanya di kereta perjalanan dari jakarta ke surabaya. Laki-laki ini memang jarang menatap mata saya ketika berbincang-bincang, memang begitu bukan seharusnya :) tidak sepertiku yang sebaliknya, justru selalu memandangnya ketika berbincang hehehe eh...tapi tidak menimbulkan hal-hal yang menggetarkan hati kok :'). Terkesima juga saat dia menceritakan bagaimana kisahnya hingga sampai di pesantren yang menjadikan dia seorang laki-laki berbalut iman. Persis seperti tokoh utama dalam kisah negeri 5 menara, paksaan dari amak dan abahnyalah yang membuat dia hijrah dari bumi jawa barat menuju salah satu kota di jawa timur. Salut ketika bocah berusia 12 tahun harus merantau dan berjauhan dengan keluarga demi sesuatu yang tidak akan terjual dengan apapun IMAN dan ISLAM.

Dulu ketika masih satu tempat kerja dia mengajakku untuk main ke gresik, berkeliling di kota dimana dia menyelesaikan S1nya serta pesantren tempat dia menghabiskan waktu setelah kuliah. Dia juga dengan antusias mengajak ke tempat-tempat dia melepas penat dengan teman-temannya. Dan ada rencana juga buat makan bareng di rumah makan favoritnya tapi sayang rencana tinggal rencana. Alasan pertama tidak bisa pergi karena jadwal kerja kami yang selalu bentrok. Giliran saya-nya sudah tidak bekerja di tempat yang sama, eh...menikah jadi waktuku tidak sebanyak dulu untuk bermain dengan teman-teman. Sekarang giliran dia sudah pindah kerja eh...kerjanya jauh juga di jakarta sana. Hem.. akhirnya semua tinggal keinginan yang belum bisa terwujud :'(

"Mbak Yu, tahaddutsan bin ni'mah, alhamdulillah aku ketrima di PT. Phapros, penempatan di jakarta :) Alhamdulillah..." whatsapp yang aku terima itu seketika membuat hati berdesir. Alhamdulillah...hatiku ikut senang mendengarnya, kalau dia kerja di jakarta itu berarti dia tidak jauh dari keluarga walaupun masih 4-5 jam perjalanan, itu berarti dia tidak perlu menunggu cuti untuk pulang kampung. Tapi itu juga berarti bahwa dia tidak lagi berada di surabaya, tidak lagi bisa bertemu dia dan berbincang-bincang, kalau aku maen ke kantor lama tidak ada lagi dia disana. Tiba-tiba mataku terasa panas, mataku berkaca-kaca dan tes...aku menangis hiks... sedih rasanya harus berpisah apalagi tanpa bersua untuk sekedar berucap selamat jalan tambah sedih :'(

Laki-laki itu bernama Arsyad! Dan ini email pamit darinya untuk keluarga besar rumah hijau :)

Selamat sore kawan-kawan :)  
Luar biasa, mungkin itu kalimat yang bisa sedikit mewakili kesan saya bekerja di sini selamat dua tahun lebih. Persaudaraan, persahabatan dan pertemanan semuanya saya temukan dan rasakan. Tapi memang episode kehidupan tak pernah diberitahukanNya kepada kita, sehingga tetap menjadi rahasiaNya yang indah. Rasanya seperti mimpi ketika menyadari bahwa ternyata kini giliran saya undur diri dari keluarga besar CCSBY. Selanjutnya saya akan melanjutkan perjalanan yang entah bagaimana, tentu saja Lebih Baik adalah harapan saya satu-satunya. Semoga ini memang jalan yang sudah disiapkanNya.
Dua tahun lebih tentu bukan waktu yang singkat untuk menjadi bagain dari sebuah keluarga yang dibangun atas integritas, loyalitas  dan kehangatan ini sudah barang tentu lebih dari sekedar rangkaian perjalanan hidup, ini adalah sebuah pembelajaran yang tidak akan sia-sia. Di perusahaan inilah saya menemukan keteladanan, kebijaksanaan, kerja keras, pembuktian dan hal lain tentang kehidupan yang tak terkira banyaknya. Dan karena diterima disini pulalah saya bisa dan pernah menjadi bagain dari ‘Arek’; semangat dan keberanian menantang hidup [wani tok pokoke! :)
], semangat yang berapi-api dalam hidup dan keberagaman yang indah. Ya, budaya Arek memang khas. Luar biasa.
Tentu saja terlalu besar rasa terima kasih saya ini kepada perusahaan ini sehingga rasanya sulit menemukan kalimat yang dapat mewakilinya. Terima kasih semuanya, terima kasih.
Juga rasanya sudah terlalu banyak kesalahan dan khilaf yang sudah saya lakukan selama bekerja disini, maka dengan segala kerendahan hati, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas semua itu.
Semoga silaturrahim kita tetap terjaga, sekali lagi mohon maaf atas segala salah dan khilaf dan terima kasih.

Ya Allah...
Lindungilah dia dimanapun dia berada, mudahkanlah segala urusannya ya Rabb...
Amiin

I'll miss U
  -Alia-

2 komentar: