Minggu, 20 Maret 2011

20 Maret 2011


Pagi ini begitu cerah, langit berwarna biru muda dihiasi gumpalan-gumpalan awan putih yang berarak setelah gerimis mengguyur bumi sepanjang tadi malam. Pagi yang menyenangkan untuk mengawali hari seharusnya, tapi saya masih merasakan gerimis tadi malam. Saya awali hari ini dengan seutas senyum dan sederet doa bahwa hari ini akan baik-baik saja, bahwa hari ini akan lebih baik dari kemarin dan semoga saya bisa melewati hari ini tetap dengan tersenyum dan tanpa air mata. Saya menatap kalender yang terpampang dekat tempat tidur saya agak lama, hari ini minggu 20 maret 2011 hari spesial untuk saya walaupun bukan hari lahir saya, hari ini adalah hari besar untuk seseorang yang spesial bagi saya. Yah seorang laki-laki yang pernah menemani saya mengisi hari-hari saya dalam tujuh bulan terakhir ini.

20 Maret 2011, di suatu tempat pergelaran akbar itu sedang dilangsungkan dengan gelak tawa kebahagian yang menghiasi setiap wajah yang berada di sana. Ada seorang perempuan cantik yang menjadi ratu di sepanjang hari ini sedang mengatur degup jantungnya yang terus berdetak dengan kencang, ada cemas, was-was, takut menyelimuti hatinya tapi saya yakin dia sangat bahagia hari ini paling bahagia dibanding yang lain. Dia sedang menanti seorang laki-laki yang selama ini dia cintai mengucap janji untuk menerima dan menjaganya sampai sisa umur yang diberikan Allah habis. Hari inilah yang selalu dia mimpikan selama ini, menjadi ratu sehari bersanding dengan laki-laki yang dia cintai yang akan menemani sepanjang hidupnya. Menikah, menikah adalah hal yang paling indah yang dimimpikan setiap perempuan termasuk saya.

Dan angan saya beralih pada seorang laki-laki yang tidak asing lagi bagi saya. Laki-laki itulah yang akan mengucap ijab, dialah yang akan berjabat tangan dengan ayah perempuan tadi dan berjanji akan menerima putrinya dan menjaganya sebagai wujud cintanya kepada Rabbnya, hari ini dia akan menyempurnakan sebagian dien-nya. Saya ingin mendekatinya dan bertanya apa yang dia rasakan saat ini, tapi saya tidak bisa saya hanya mampu memandangnya dari kejauhan. Entah bagaimana perasaan dia sekarang bahagiakah?, sedihkah? atau bingungkah? apakah dia merasakan kebahagiaan yang sangat seperti yang terpancar di wajah perempuan cantik itu? saya sama sekali tidak bisa membacanya. 

Saya hanya tahu kemarin sore ketika laki-laki itu menemui saya, dia menangis bukan tangis bahagia yang saya lihat tapi kecewa, sedih dan redup. Matanya tidak seperti sebelum-sebelumnya saya memandangnya mata itu sayu, senyumnya juga terasa hambar dan dipaksakan tidak selepas seperti biasanya. Kemarin, dia tidak banyak berbicara hanya memandang saya, hanya kata maaf dan terima kasih yang terucap dari bibirnya selebihnya diam. Ketika saya mengambil kado pernikahannya saya tahu dia sedang memperhatikan saya, dan ketika saya menyerahkannya saya tahu dia sedang menahan agar tidak menangis, dia menatap saya dengan  berkaca-kaca. Saya sebisa mungkin memberikan senyuman terindah saya untuk menyakinkan dia bahwa saya baik-baik saja, saya akan selalu baik-baik saja Insya Allah. Akhirnya tidak mampu lagi dia menahan air matanya, dia menangis sampai dia berpamitanpun air mata itu masih membasahi pipinya.

Laki-laki yang menangis kemarin, yang mengucap ijab hari ini dan yang dicintai oleh perempuan cantik itu adalah laki-laki yang spesial bagi saya, dialah laki-laki yang saya cintai sampai detik ini. Hari ini adalah hari besarnya, mulai hari ini dia menjadi seorang suami, seorang imam dalam keluarga kecilnya. Saya memang tidak hadir di perhelatan akbar itu bukan karena saya takut tidak kuat menyaksikan dia bersanding dengan perempuan lain disana sebaliknya saya ingin melihat dia mengucap ijab tapi bagaimana jika memang tidak ada undangan yang sampai pada saya dan karena dia meminta saja untuk tidak hadir agar dia lebih mudah mengucap ijab. Saya mengerti akan hal itu dan saya tidak ingin mengganggu gugat permintaannya, saya terima keputusannya. Saya hanya ingin dia bahagia dengan siapapun dia menikah walaupun bukan dengan saya.
Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khoir.. Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan.

Bagaimana dengan perasaan saya sendiri hari ini? tidak seperti yang saya takutkan. Alhamdulillah saya bisa melewati hari ini dengan senyuman yang tulus sama sekali tidak saya buat-buat :). Allah sudah menguatkan saya dengan vitamin IKHLAS yang mampu membuat saya tidak terjangkit penyakit hati. Sungguh Maha Penyayang Allah, yang tidak pernah meninggalkan saya sendirian, Allah mengirimkan saya seorang kakak yang selalu menemani saya walaupun lewat sms dan telfon tapi saya merasakan kehadirannya, ada sahabat-sahabat saya yang masih setia di samping saya. Sungguh hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati manusia, dan menetapkan hati hambaNya. Lihatlah kawan...saya menepati janji saya kan? saya masih bisa tegak berjalan meneruskan langkah saya, kalian lihatkan? saya masih mampu menatap kalian dengan tatapan yang optimis bahwa saya akan baik-baik saja. Saya masih bisa tersenyum dan tertawa bukan?


Ini adalah akhir dari rangkaian cerita panjang saya tentang seorang laki-laki yang sering saya tulis di sini. Dan, ini juga cerita tentang perhelatan hebat untuk hati saya, bahwa saya akan mengantarkan kekasih hati saya  menjadi seorang imam yang pernah saya tulis di awal maret. Akhirnya saya tidak lagi menghitung hari karena hari inilah hari besar itu, minggu 20 Maret 2011.


15 komentar:

  1. mungkin aku harus mempersiapkan hati inii sekrang, bila suatu saat nanti aku berada di posisi mba alia :'( apa aku kuat ...

    BalasHapus
  2. waaaah mba alia kisahnya hampir sama dengan kisah ku dulu.... masa lalu hanya masa lalu,kita harus terus berjalan, ambil hikmah dari semuanya... keep spirit.... jangn jadikan masa lalu sebagai beban.... :D chayoooooooo mba alia

    BalasHapus
  3. @ windy : jangan pesimis gitu dong, kudu yakin kalau windy ga' akan ada di posisiku sekarang ya..

    @ yhantee : iyah, masa lalu adalah kenangan yang cukup dilihat sesekali gitu kan yah? :)

    BalasHapus
  4. iyah itu kata-kata yang mas slalu bilang ke aku .. tapi aku hanya mempersiapkan saja kok mba ... karena suatu saat nanti , entah itu kapan ... pasti aku merasakan itu .... semoga masih sangat lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali aku merasakannya, sampai aku benar2 siap ..

    BalasHapus
  5. iyah dech
    kl saatnya memang harus mengembalikan rasa itu ke Allah semoga bisa ikhlas dan mengembalikan dalam keadaan yang sebaik saat Allah pertama kali meminjamkan ke kita ya
    Amin :)

    BalasHapus
  6. apa mba sudah melakukan itu..??? kalo dibayangin ajah itu susah .. apa kalo ngelakuinnya juga susah???

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum mbak alia, gimana sekarang udah bisa tersenyum belum hehehehe kayak gini nih :) :)

    BalasHapus
  8. yang tabah ya memang ada hal-hal yang harus kita lewati dalam hidup ini termasuk ditinggal kawin hehehe

    BalasHapus
  9. @ yhantee : Alhamdulillah sudah bisa tersenyum kok
    hehehe :)

    @ archer : iyah Insya Allah :)

    BalasHapus
  10. @ windy : ini ya yang dimaksud windy?
    kl saatnya memang harus mengembalikan rasa itu ke Allah semoga bisa ikhlas dan mengembalikan dalam keadaan yang sebaik saat Allah pertama kali meminjamkan ke kita ya
    ehm.. awalnya memang ga' mudah, tapi kl kita inget bahwa semua terjadi karena Allah, Insya Allah kita bisa ikhlas kok :)

    BalasHapus
  11. Sungguh tidak mudah berbuat Ikhlas....
    tapi Sungguh Ikhlas kan memudahkan segalanya...

    ^_^ ane pernah ngerasaain yang kayak di sisi mbak ni juga... sebenarnya kebanyakan yang kayak gini dirasakan kaum laki.... tapi ni malah terjadi pada kaum mbak ya??

    BalasHapus
  12. Nah gituh dong Sayang, itu baru namnya perempuan hebat!! Daku salut padamyu. Yakinlah Alia Sayang, bahwa Allah akan mengganti laki2 itu, dengan yang lebih baik lagi. Itu janji-Nya bukan? Bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagis etiap makhluknya :-)

    BalasHapus
  13. @ mas pri crimbun : iyah ikhlas akan memudahkan segalanya :)

    @ bunda : wah bunda...bener banget Allah tidak akan ingkar janji, saya yakin pilihanNYA jauh lebih baik dari pilihan saya sendiri :)

    BalasHapus
  14. Asslamuialaikum....
    Hmmm jalan-jalan kesini, liat gambar cicin jadi ingat masa lalu... hehehe... Salam ukhuwah ya ukht

    BalasHapus
  15. Wa'alaikumsalam...
    makasih dah mampir akhi :)

    BalasHapus