Selasa, 28 Agustus 2012

Baiti Jannati

Seharusnya rumah itu bisa menjadi tempat favorit bagi penghuninya. Tempat yang selalu membuat penghuninya merindu akan pulang dan melepas lelah. Rumahku - Surgaku begitu kan ya seharusnya? tapi... kenapa aku tak merasakan itu ya :'(. Dulu aku merasakannya di rumahku sendiri bersama orang tua dan saudara2 tersayangku tapi kini di rumah ini...tidak kutemukan itu semua hiks....argh aku merindukan rumahku dan seisinya :')

Rumah seharusnya selalu bisa membuat penghuninya tersenyum dan tertawa bahagia, pastinya semua akan tampak apa adanya tidak ada sandiwara dan pemain watak. Tapi...kurasa saat ini aku sedang memerankan peranku jadi pemain watak yg handal. Untuk selalu tersenyum walau hati rasanya lelah untuk terus bersandiwara. Hem...ingin rasanya memiliki rumah sendiri dan menjadikan rumah ini menjadi surga dunia untukku dan semua penghuninya.

Baiti Jannati.... begitu seharusnya...

Jumat, 24 Agustus 2012

.:: Tentang Cinta ::.


Tentang Cinta...
Tentang Hati...
Tentang Perasaan...

Kepadamu aku ceritakan tentang cinta yang ada dalam hati, yang bisa kau rasakan keberadaannya setiap kali kau berada di sampingku. Kepadamu teman hidupku, kubagikan perasaan yang kadang enggan untuk menampakkan diri. Bahwa rasa itu telah kutitipkan padamu untuk kau jaga dan kau semai agar dia tidak layu apalagi hilang tak bernyawa.

Kepadamu...yang kini sisa umurku kupercayakan bersamamu...dengarlah sejenak cerita ini...
Cintaku penuh dengan pernak pernik merah jambu yang menyelimuti hati yang hangat di dalam diri ini dulu. Dia penuh dengan kisah kadang dia tersenyum kadang dia tertawa terbahak-bahak tapi tak jarang juga dia menangis sesenggukan. Tapi dia tetap bahagia dengan keberadaannya bersamaku tentunya. Dan ketika kau hadir dan menjadikan dia bagian dari dirimu saat itulah dia berbagi hati denganku. Dan saat itulah dia menetap di tempat yang nyaman walau membuatnya tak sebebas merpati :') yaitu hatimu.

Dia tahu dengan pasti bahwa cinta yang melekat pada namanya tidak selalu merah jambu, kadang penuh warna bak pelangi yang indah, kadang juga berubah warna menjadi hitam pekat tapi...bisa jadi berubah keabu-abuan. Dia tahu bahwa ketika dia memutuskan untuk tinggal di hatimu dan bersamamu saat itu dia harus bisa menerimamu apa adanya tanpa berharap bahwa kau bisa menerima dia apa adanya. Dia memiliki sejuta mimpi yang ingin dia jadikan kenyataan bersamamu. Dia telah merajut asa bersamamu tentang istana kecil yang ingin dia bangun. Dia memang terlihat begitu kuat tapi taukah engkau bahwa dia juga bisa rapuh ketika kau tanpa sengaja membuatnya kesal, ketika dia lelah berjalan sendiri sedang engkau asik dengan duniamu. Tenang...dia tidak akan berpaling darimu selelah apapun dia, serapuh apapun dia, dia akan tetap menemanimu. Taukah kau bahwa dia dengan keras berusaha mengikhlaskan semua yang tidak mampu dia raih bersamamu.

Pernahkah kau bertanya padanya? pada cinta yang menjilma sebagai perasaan dalam hatimu...apakah dia bahagia disana? apakah dia...nyaman bersamamu? apakah dia masih mengenal yang namanya air mata? Pernahkah kau berbincang-bincang dengannya walau hanya sekedar tapak tilas akan masa-masa pedekate kalian? Kalau iyah ceritakan padaku bagaimana dia sekarang? dan sampaikan salamku padanya. Katakan bahwa aku merindukan dia yang dulu saat bermain-main di hatiku yang tenang. Kalau kau sudah jarang bercengkrama dengannya, mulailah lagi untuk mendekatinya jangan pernah kau tinggalkan dia sendiri. Jadikanlah dia bukan sekedar teman dalam sisa hidupmu tapi menjadi partner tempatmu berbagi akan bahagiamu dan sedihmu. Sekali lagi sampaikan rinduku padanya ya...



Kamis, 23 Agustus 2012

Hati Yang Luka...


"Sekarang kamu sudah bahagia ya kak...sedang aku...masih gini-gini aja" jleb! bbm itu membuat aku tertegun sejenak. Dia adalah "adik" yang sudah hampir 5 tahun aku kenal. Dia yang dulu selalu menemani aku kemanapun aku pergi maklum diriku tak bisa mengendarai motor jadinya kemana-mana bergantung padanya. Dia yang dulu menjadi tempat sharing, Dia yang berani memarahi aku ketika yang lain hanya bisa diam. Dia juga yang mengenalkan aku pada sosok laki-laki pemalu dan pendiam (awalnya ^ ^) yang kini menjadi iman dalam hidupku. Yah...dia adikku yang sedang patah hati - andreanta -

Kubaca lagi bbm itu dan ingatankupun tertuju pada suatu hari dimana dia dengan semangat menceritakan tentang kekasih hati yang bisa menerima dia apa adanya, seorang wanita berparas ayu yang mampu membuat adikku yang satu ini selalu ceria & bersemangat menata masa depannya. Hadirnya pujaan hatinya yang membuat aku berhenti dari kecerewetanku padanya. Masih jelas teringat binar mata itu ketika rasa yang bernama cinta masih dia genggam. Belum pudar dalam benakku bahasa tubuhnya yang begitu lincah ketika jemari mereka masih bertaut.

Kini...ketika untuk kesekian kalinya aku melihatnya jatuh, menangis dan tertatih untuk bangkit, rasanya ingin sekali kupeluk erat dan kubasuh air mata yang menggenang di pelupuk mata belonya. Sayangnya kami bukan mukhrim jadinya mendoakannya adalah caraku memeluknya dari jauh. Sedih ketika dia yang telah mengantarkan aku pada kebahagiaan terjatuh dan aku tak mampu berbuat apapun selain memberi semangat untuk bangkit dan melanjutkan langkah yang masih jauh. Tahukah kau adikku bahwa aku juga ingin mengantarkanmu menjemput kebahagiaanmu sepeti kau telah mengantarkan aku sampai depan pintu masa depanku.

 Aku tak punya pilihan kata-kata bagus yang mampu kurangkai sebagai balasan bbm itu. Dan akhirnya deretan kalimat yang begitu panjang yang terkirim entah apakah itu jawaban yang tepat atau tidak, hanya satu harapanku bahwa dari deretan kalimat itu ada yang membuatnya tersenyum walaupun hanya sebaris kalimat. Ah....dulu ketika kau patah hati karena kekasihmu lebih memilih untuk bersama sahabatmu aku tak berada di dekatmu untuk sekedar mendengarkan curahan hatimu, untuk menemanimu kesendirianmu, untuk membasih air mata yang tak mampu kau bendung. Dan kini ketika kau patah hati (lagi) aku juga tidak bisa berbuat apa-apa - maaf -

De'.... (begitulah aku memanggilnya)
Suatu hari nanti kau pasti akan mendapatkan kebahagiaan sepertiku, hanya saja saat ini Allah sedang mengajarkanmu bagaimana menjadi kuat. Be Strong... karena yang namanya patah itu pasti sakit entah itu patah tulang, patah kaki, patah hati, patah apa aja. Aku tahu begitu beratnya harus melepas apa yang selama ini kita perjuangkan, aku juga tahu bagaimana sulitnya membuat kenangan yang tidak sehari dua hari kita rajut dengan manis, aku tahu....tapi mau tidak mau kita harus melewatinya, kita tidak bisa menghindarinya bahkan kita tidak bisa bersembunyi dan lari dari yang namanya sakit. Kalau jodoh ga' akan lari kemana kok, tenang ajah yang penting ikhlas. Sekarang saatnya memperbaiki apa-apa yang perlu diperbaiki, menata satu per satu masa depanmu hingga saat itu tiba untuk menjemputnya kembali jika dia masih untukmu :)

Mungkin klise apa yang kupaparkan tapi itulah adanya, kalau Allah sudah berkehendak tidak ada hal yang tidak mungkin. Tugas kita tinggal menjalankannya sebaik mungkin walaupun itu harus tertatih melewati setiap ujiannya. Semoga Allah selalu menuntunmu dan menyembuhkan setiap luka hatimu Amiin... ^ ^


-Luv You-

  .:: Alia ::. 

:: My Soul ::

Bahagia itu...
Ketika aku masih memiliki waktu untuk mereka
Bahagia itu...
Saat aku masih mampu membuat mereka tersenyum
Bahagia itu...
Dimana diri ini masih bisa untuk berbagi

 
dan....
Kalianlah yang membuat aku bahagia
Kemarin...Kini...dan Selamanya
Insya Allah ^ ^

Selasa, 07 Agustus 2012

Kamu & Hatimu


Aku tahu aku telah berjanji untuk tidak membuka emailmu [lagi]. Tapi siang itu tak bisa kucegah jemariku untuk memasukkan username & password milikmu dan....terbuka. Pernah ada goresan yang perih saat membuka emailmu dulu, kuharap tidak akan terjadi lagi kali ini. Aku harap akan ada cerita tentangku yang kau bagi dengan sahabatmu yang selalu kau jadikan tempat curhat. Kau tahu jemariku seakan sudah hafal tempat dimana cerita-cerita dengan sahabatmu itu kau simpan. Yup...ketemu...dalam folder bertuliskan "mine" tanpa ragu jemariku meng-klik-nya hingga terpampang di depanku banyak ceritamu dengan sahabatmu itu, curhatanmu tepatnya. Dan ter-update berjudul "mimpi". Sekali lagi aku tau bahwa aku telah berjanji untuk tidak membuka emailmu tapi aku ingin mengetahui isi hati yang selama ini tidak sepenuhnya jujur [menurutku].

Rasanya seperti dejavu! kenapa terulang lagi? batinku, bukan untuk pertama atau kedua tapi untuk yang kesekian kalinya. Ya Rabb...jangan biarkan aku menangis....teriak batinku. Tidak ada tissue di sampingku, tidak ada sapu tangan, tidak ada benda yang bisa menghapus air mataku, aku tidak ingin menangis!. Terlambat, mataku mulai berkaca-kaca hingga tak jelas lagi deretan huruf di layar monitorku :'( kuusap berlahan genangan air di pelopak mataku dan kulanjutkan membaca cerita yang mungkin bagimu itu sangat penting. Sungguh sebenarnya aku tidak ingin melanjutkan ceritamu tapi aku ingin tahu apa yang sebenarnya ada di hatimu yang selalu tertutup untukku. 

Sampai juga aku pada kalimat yang seakan mencekik leherku, ya..kalimat itu kalimat yang dituliskan oleh sahabatmu petanyaan untukmu tepatnya "jika suatu hari kau harus memilih mantanmu atau calon istrimu...siapa yang akan kamu pilih?" tanpa berfikir panjang kau menjawab dengan singkat, padat & tegas "mantanku!" hem...tak kusangka jawabanmu membuat aku sesenggukan. Apa kau heran aku mengatakan bahwa kau menjawabnya tanpa berfikir panjang? lihatlah...jedah antara sahabatmu bertanya & kau menjawab hanya dalam hitungan detik dan itu sangat menyakitkan bagiku!

Aku berharap ini hanya bunga tidurku saja tapi ternyata aku masih terjaga dengan nyawa yang sepenuhnya masih segar. Tuhan....what should i do? apa aku harus bertahan dengan keadaan seperti ini?. Aku bisa bertahan selama ini, aku bisa mengesampingkan perasaanku yang merasa tidak lebih dari sekedar pelarian, aku bisa....aku bisa tersenyum di atas luka yang kau beri walau tanpa kau tidak menyadarinya atau mungkin kau tidak peduli entahlah!. Tuhan....aku mencintainya tapi aku tak sanggup jika suatu hari nanti dia lebih memilih masa lalunya dan meninggalkanku. Bukan tak sanggup patah hati tapi aku tak sanggup melihat orang-orang terkasihku yang telah banyak berharap terluka karenanya. Tuhan....katakanlah padaku apa yang harus kuperbuat?


diantara bimbangku

          -Alia-