Minggu, 27 Februari 2011

Puzzle Hikmah

Astaghfirullah…
Ya Allah… Sungguh tidaklah mudah ilmumu yang bernama Sabar dan begitu juga dengan saudaranya Ikhlas..
Rasa jengkel itu selalu ada, marah itu pasti ikut hadir, belum kelopak mataku ingin juga menumpahkan air mata yang ia miliki, ketika semua tidak berjalan sesuai rencana, ketika sesuatu mau tidak mau harus dikerjakan dan harus rampung saat itu juga, saat keadaan & fasilitas yang ada tidak mendukungnya L

“kenapa tidak awal awal tadi sih mintanya, kenapa baru sekarang? Kenapa ini juga lemot banget? Tau ga’ sih harusnya aku dah pulang, dah bersih2 badan, dah minum teh anget ma nonton TV, ngerti ga’ sih….” Begitulah protes batinku tadi, jengkel, pengen marah, pengen nangis L but… It must do!! Key…

Sabar… itu adalah nasehat pertama dari nuraniku, kedua istighfar… dan ketiga ikhlas… bukankah semuanya datangnya dari Allah? Bukankah ini yang meminta Allah? Mau marah? Bukankah itu sama saja protes ma Allah? Ehm… tidak!! aku tidak ingin protes kepada Allah sama sekali tidak! Aku tidak ingin Allah memasukkan aku ke dalam golongan yang lemah, aku tidak ingin Allah marah kepadaku dan menolakku saat aku datang kepadaNya

Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman: "Siapa yang tidak rela dengan ketentuan-Ku dan tidak sabar atas musibah-Ku, maka ia dipersilakan untuk mencari Tuhan selain Aku". dalam hadis qudsi lainnya, Allah berfirman: "Siapa yang rela dengan hukum dan ketentuan-Ku, maka ia akan mendapat keridaan-Ku. Jika ia menemui-Ku, Aku akan meridainya. Akan tetapi, siapa yang tidak terima dengan hukum dan ketentuan-Ku, maka ia layak mendapatkan kemarahan-Ku. Jika ia menemui-Ku, Aku akan memarahinya"....

Akalku memahami dengan benar hal tersebut, tapi emosiku.., sungguh sulit meredam emosi yang dipermainkan oleh setan, setan itu semakin lama semakin membuat keras emosiku, melihat aku jengkel dengan fasilitas yang tidak mendukung dia tersenyum mengejek, ditambah data yang hilang dia tertawa hufh..
Sudah hati ini menuntun membaca istighfar, sudah hati ini meminta untuk memperbanyak menyebut nama Sang Khaliq tapi ehm,,, sungguh kerasnya batu yang disebut emosi itu. Bahkan lantunan2 opick, UJ, Haddid Alwi rasanya tidak bermakna lagi di telinga & hatiku, begitu hebatnya emosi & setan itu sulitnya dihancurkan

Pelajaran yang kudapat seharian ini tentang “bentuk perhatian Allah kepada hambaNya melalui cobaan”, ku- review untuk memanggil kembali sang sabar & sang ikhlas, untuk menemaniku merangkai puzzle hikmah yang Allah berikan melalui amanah ini (tugas dari seseorang termasuk amanah kan..?)
Kukumpulkan potongan puzzlenya, kurangkai kemudian kudapatkan bentuk utuhnya, puzzle yang indah bertuliskan HIKMAH..
Ya hikmah yang kudapat dari jengkelku, dari marahku, dari air mata yang hampir saja tumpah, dari berbagai protes yang menderu emosiku

Potongan puzzle HIKMAH pertama adalah belajar menguatkan prinsip dasar dalam jiwa, hati dan pikiranku bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah, Allah yang menggerakkan hambaNya untuk melakukan sesuatu dan beliau memintaku itu karena Allah yang menggerakkannya
Potongan puzzle HIKMAH kedua adalah belajar manjadikan sabar dan ikhlas sebagai sahabat setia, sahabat yang kuminta berada di sampingku, yang kuminta selalu menemaniku menjalani Titah TuhanNya
Potongan puzzle HIKMAH ketiga adalah tidaklah sulit mengalahkan setan dengan istighfar, dengan lantunan Surat Cinta yang hanya untuk Allah, dengan ditemani “sahabat setia”ku
Potongan puzzle HIKMAH keempat adalah dengan lebih lama aku disini di depan komputer yang tidak pernah protes dengan segala tingkah polaku aku bisa lebih lama memperdengarkan kepada kedua telinga yang Allah titipkan dengan nyanyian yang bermanfaat yang membuatnya mengingat Pemiliknya, menggerakkan jemariku menyuarakan curuhan hati dalam tulisan ini.
Potongan puzzle HIKMAH kelima adalah semua yang awalnya terpaksa, tidak seterusnya menjadi keterpaksaan buktinya sekalipun sudah 14jam lebih di sini, belum pulang masih bisa menikmatinya kan? Walaupun belum selesai tapi tidak selama yang dibayangkan untuk merampungkan semuanya bukan?
So…smile please... believe that everything will be okay :)

Irhamna Ya Rabb…


Rabu, 23 Februari 2011

Dialog dengan Diriku


Ini adalah dialog singkat antara logika & perasaanku halah...hehehe, waktu buka-buka file lama kutemukan ini ditulis tanggal 18 Juli 2010 saat berusaha keras melupakan seseorang yang saya kagumi hohoho :)

Alia...
Berhentilah berharap, buang jauh-jauh semua pikiran dan angan-anganmu!!!
Lupakan dia!! anggap dia sudah tidak ada di antaramu
Anggap dia sudah pergi, anggap kau tidak akan pernah melihatnya
Anggap kau tidak akan pernah mendengar suaranya lagi

Please Alia...
Jangan bodohi dirimu sendiri! jangan bermain-main dengan hatimu!
Cukup ya... apapun kebaikan dia padamu, itu tidak lebih dari kebaikan sesama teman
Please jangan GR!!!

Bukankah semuanya sudah kau serahkan ke Allah?
Bukankah dirimu sudah meminta Allah untuk memberikanmu imam yang terbaik?
dan tidak akan kau ingkari bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pengambil keputusan kan?
Of course not!!!

Kalau sudah kau serahkan kepada Pemiliknya,
Kenapa sekarang masih berat untuk melepas? melepas apa yang bukan milikmu alia...!!!

Biarkanlah Allah yang mengambil alih semua kendali.
Biarkan Allah yang mengatur hati kalian berdua
Kalau memang dia baik untukmu dan jika dalam bukumu sudah tertulis namanya sebagai imammu..
Maka akan dibukakan pintu hatinya untukmu
Bahkan hanya engkau yang akan masuk ke dalam & memiliki semua relung hatinya

Tapi...
Sekeras apapun kau berusaha mengejar dia, sebaik apapun engkau padanya,
Jika Allah tidak menghendaki dia untukmu maka tidak sedetikpun kau akan memilikinya!!

Sudahlah...
Lepaskan semuanya, bersihkan luka hatimu obatilah... dan kembalilah melangkah
Perjalananmu masih panjang cinta..bukan disini tempatmu berhenti bukan saat ini!!!

So....
Wake up dear...
Langit begitu biru dan cerah di luar
Mentari juga begitu terang menerangi dunia..
Dan hujan yang sesekali turun memberikan padamu pelangi
So...
Ga' ada alasan wat manyun terus
Senyum cint...

Luv u my Self...

Selasa, 22 Februari 2011

Kebersamaan

 
Kebersamaan itu akan terasa begitu berharga ketika kita tahu bahwa kita akan kehilangan masa-masa itu. Jika kita tahu bahwa suatu saat kita akan kehilangan kebersamaan yang kita miliki pasti kita tidak akan menyia-nyiakan waktu yang tersisa, walau itu hanya dalam hitungan jam bahkan detik. Yakin, pasti akan kita manfaatkan dengan sebaik mungkin, seandainya bisa kita menghentikan waktu pasti itu juga akan kita lakukan. Seandainya kita tahu bahwa suatu hari nanti tidak kita miliki lagi kebersamaan itu, pasti tidak akan pernah kita membuatnya marah, sedih, kecewa, kita tidak akan membuatnya menangis sedetikpun ya kan? Yup kalau saya yang ditanya saya akan jawab “ya saya akan membuatnya bahagia selama sisa waktu yang ada dan selama bisa saya bersamanya saya ingin bersamanya”

Tapi..
Jika kita tidak bisa lagi mempertahankan kebersamaan itu, jika memang waktu sudah tidak bersahabat lagi dengan kita apa yang bisa kita perbuat? Nothing! Ga’ ada yang bisa kita lakukan selain mengikhlaskannya & membiarkannya berlalu, just it! Yang bisa kita pertahankan hanya kenangan yang telah kita rangkai selama kebersamaan itu menjadi milik kita. Kalaupun ternyata setelah kebersamaan itu berakhir, ada luka yang tergores di hati, ada tangis yang menyisakan sembab kelopak mata, saya berharap agar hati itu seluas samudra untuk memaafkan semua salah & khilaf yang tanpa kusadari membekas di hati itu. Semoga setelah kebersamaan yang kita miliki berakhir, masing-masing dari kita mampu melanjutkan jalan kita tanpa satu sama lain, semoga kita cukup kuat untuk bertumpu pada kesendirian kita masing-masing.

Kamis, 17 Februari 2011

Seperti inilah kami - Alia & Eta ^_^


Saya adalah anak sulung, yang pembawaannya selalu dewasa di depan adik-adik saya & di depan ayah ibu saya begitu juga bila berhadapan dengan orang yang lebih muda dari saya atau yang memanggil saya mbak selalu tenang, dewasa, pokoknya selayaknya seorang kakak dech :). Eits, tapi sikap itu tidak saya buat-buat lho keluar begitu saja. Tapi, jangan disangka kalau saya sudah dihadapkan dengan orang yang lebih tua dari saya atau lebih dewasa atau yang memanggil saya adik, mendadak pembawaan saya yang dewasa sirna menguap begitu saja yang ada adalah sifat childish, manja pokoknya sifat si bungsu dech yang keluar. Maklum saya haus kasih sayang seorang kakak tepatnya saya ingin punya kakak, ingin merasakan jadi seorang adik lebih-lebih jadi si bungsu hehehe :)

Januari 2010, di bulan inilah saya mulai dekat dengannya, sebelumnya sudah kenal memang karena kami bekerja di tempat yang sama, berasal dari kota yang sama kota yang paling indah bagi saya yang selalu membuat saya rindu untuk menapakkan kaki saya lagi disana - Malang hehehe...(ya iyalah namanya juga kota ibu pasti ngangenin ^_^). Awal kedekatan kami karena sama-sama mencari kos yang baru dan akhirnya bisa satu kos dengannya. Sudah hampir satu tahun saya tinggal satu atap dengannya, hampir 24jam sehari kami bersama, bagaimana tidak kami satu kosan, satu kantor untungnya ga' satu kamar & meja kerjanya engga berdekatan jadi dia ga' bosen melihat wajah saya & berinteraksi dengan saya 24jam full sehari hehehe...

Panggil saja dia eta, nama sebenarnya kok :) dia lebih tua dari saya 2tahun, seorang wanita cantik, pintar, sosok yang cukup dewasa, perhatian, telaten dan kuat pastinya. Yup dia seperti seorang kakak bagi saya, kadang juga seperti ibu saya kalau dia masak kemudian menyiapkan bekal makan siang saya sedangkan saya masih asyik di dunia mimpi saya bersama bantal & guling saya ditemani boneka banana kecil saya :). Dia yang mengelola uang makan kami selama sebulan, yang selalu bertanya kepada saya mau dimasakin apa, yang membuat list apa-apa saja kebutuhan kosan yang perlu dibeli setiap bulannya, persis seorang ibu dengan anaknya kan? hehehe. Adanya dia membuat saya seperti menjadi seorang adik, ada yang merhatiin, yang selalu ngingetin & nasehatin kalau saya mulai salah bertindak.




Hampir 12 Bulan kami bersama, tidak sedikit cerita yang kami bagi berdua, banyak kisah yang sebelumnya kami simpan sendiri sedikit demi sedikit kami saling percaya untuk ceritakan mulai dari keluarga, saudara-saudara kami, hari-hari kami, perjuangan cintanya, kisah hati saya, kecewa kami, sedih kami, senang kami bisa leluasa kami bagi bersama. Kadang walaupun di kos bertemu & bisa bercerita, di kantorpun tidak jarang kami bercerita via email atau YM, yah seperti inilah kami :)

Masih jelas di ingatan saya, malam itu 25 Desember 2010 saya menangis tersedu-sedu karena malam itu saya harus mengakhiri kedekatan saya dengan orang yang saya sayang hem...tidak ada seorangpun yang menemani saya malam itu di kos, mba eta pulang malang, hanya sms-sms dia yang menguatkan saya bahwa saya kuat melewatinya, satu sms terakhir dari dia malam itu sebelum saya tertidur karena lelah menangis & mata saya sudah sembab terlalu lama menangis "menangislah biar hatimu lega, setelah ini tidak boleh nangis lagi". Dan paginya, saya terbangun dengan mata masih sembab & pastinya bengkak sampai untuk membuka mata saja berat rasanya. Dan dia balik ke kos dengan membawakan bubur ayam kesukaan saya untuk sarapan, tidak ada pertanyaan apa-apa dari dia hanya tersenyum pada saya, mungkin dia tahu kalau dia bertanya sedikit saja, saya bakal nangis lagi. Dia juga yang menemani saya menangis di toilet  & membawakan saya tissue ketika saya tidak bisa membendung air mata saya di kantor karena masih teringat perpisahan semalamnya (halah lebay dech kalau lagi patah hati hehehe)

Tapi jangan salah, saya pernah dimaharin juga walaupun via email sih hihihi. Saat itu tanggal 31 Desember 2010, jatah saya pulang malang tetapi gagal karena ada meeting mendadak di kantor. Berhubung di rumah ada acara tanggal 1 Januari 2011 maka mau tidak mau saya harus pulang tanggal 1 Januarinya sebelum subuh sudah harus berangkat dari kos dan sudah pasti tidak mungkin saya berangkat sendirian dari kos ke terminal bungurasih sebelum subuh. Akhirnya saya diantarkan oleh seseorang yang karenanya, tanggal 25 desember saya menguras air mata saya. Dan mengenai siapa yang mengantar saya pastinya sudah bisa ditebak oleh mba eta dan tanggapannya tidak seperti yang saya bayangkan, isi emailnya "pasti dianterin dia, masih aja jalan ma dia!, ga' takut juga ya? awas ya nangis lagi" saya hanya bisa membalas "cuman nganterin aja kok buk" dan tidak ada lagi balasan email dari dia dan tidak ada pertanyaan apapun tentang itu sesampainya di kos. Dia memang sering menasehati saya agar tidak berhubungan dengan seseorang itu lagi bahkan lebih tepatnya melarang saya. Saya tahu dia melakukan itu karena dia sayang sama saya, iyah saya tahu dia melarang saya karena tidak ingin saya terluka, tidak ingin saya dibuatnya menangis lagi, saya tahu mungkin sayanya yang bandel engga bisa dinasehatin :(. Saya janji saya tidak menangis lagi di depan sahabat-sahabat saya yang dengan tidak bosan-bosannya menasehati saya


Yah...seperti inilah kami, kedekatan kami menjadikan kami seperti saudara. Semoga persaudaraan ini tidak pernah pupus, semoga suatu hari nannti di saat kami sudah berjalan sendiri-sendiri dengan kehidupan baru kami, dengan keluarga kami masing-masing silatuhrahmi ini tidak akan pernah putus. Semoga masih tetap berlanjut berbagi ceritanya berlanjut dengan suami-suami kami, anak-anak kami, cucu-cucu kami, dan seterusnya. Ehm...indah membanyangkannya


Ya Allah Ya Rabb...
Jagalah dia di setiap saat, teguhkanlah jiwanya yang telah memilih Engkau sebagai sandaran hidupnya, mudahkanlah segala urusannya, tuntunlah kami untuk selalu memahami satu sama lain, untuk saling menghargai dalam persaudaraan ini Amin Allamumma Amin


Tulisan sederhana ini untuk ikut memeriahkan Tanda Cinta di Januarinya keluarga Zulfadhli :)







Selasa, 15 Februari 2011

Lebih Baik Terlambat Daripada Tidak Sama Sekali


Saya kini bukanlah remaja lagi, saya sekarang menginjak dewasa hem,,,sudah dewasa kali ya hehehe :). Di usia yang sudah dewasa ini harusnya sudah banyak yang saya dapat tentang agama saya, seharusnya saya sudah bisa mengetahui & menerapkan bagaimana sholat yang benar, seharusnya saya tahu bagaimana sejarah agama tercinta saya tapi apa? saya sama sekali tidak mengetahui semua itu sejauh ini, apabila dipersentasekan mungkin masih belum bulat 1 %. Jangankan tentang agama saya, membaca Al Quran saja saya masih mengeja dari alif, ba, ta.. sungguh meruginya diri ini, sudah saya sia-siakan usia yang telah Allah berikan kepada saya mulai dari kecil, menginjak remaja, remaja, menginjak dewasa, dan kini di masa yang orang bilang sudah dewasa saya masih belum bisa membaca Surat Cinta-nya Allah dengan baik, benar dan lancar, kemana saja saya selama ini? saya buat untuk apa waktu saya selama ini? membaca Al Quran saja sampai tidak bisa... ;(

Katanya muslimah, tapi mengaji saja tidak bisa :( kalau mengaji tidak bisa bagaimana dengan hafalan surat-surat pendek saya? apakah sudah benar? bagaimana dengan doa-doa dalam setiap gerakan sholat saya? apakah sudah benar juga? saya tidak yakin ;( terus kalau bacaan di setiap sholat saja salah bagaimana dengan penilaian sholat saya yang selalu dicatat dalam buku amalan saya oleh malaikat? dihitung ibadahkah? atau hanya sebatas gerakan? jika hanya sebatas gerakan berarti tidak tercatat di buku amal saya, itu berarti pada saat saya dihisab nanti tidak ada amalan sholat yang memberatkan timbangan kebaikan saya? padahal amalan yang pertama kali dihisab itu adalah sholat, iya kan?

Bagaimana seandainya tiba-tiba Allah menutup buku saya di dunia ini? bagaimana jika seandainya tiba-tiba nafas yang Allah titipkan pada saya dimintanya kembali? bagaimana jika ruh ini dipanggil Allah untuk kembali ke padaNya? sudah siapkah saya dengan bekal yang saya punya ini?. Tidak, saya sama sekali tidak siap, ada rasa takut yang tiba-tiba ada saat membayangkannya, bisakah saya menjawab pertanyaan malaikat di ketika dalam liang lahat saya ditanya apa pegangan hidup saya? bisakah mulut ini menjawab Al Quran, sedangkan berapa kali saya membacanya saja bisa dihitung dengan jari, itupun dengan terbata-bata. Tempat pembaringan jasad saya nanti, akankah ada yang meramaikannya? adakah yang menemani saya sampai menunggu hari hisab itu datang?. Padahal yang meramaikan di dalam  liang lahat saya nantinya adalah  Al Quran yang sering dibaca saat di dunia, Al Quranlah yang akan menemani kita di dalam sana. Lalu, bagaimana dengan saya yang membaca Al Quran saja masih belum bisa? relakah saya merugi seperti itu? relakah saya ditemani oleh makhluk-makhluk yang hidup di tanah? yang hanya akan membuat saya busuk? Tidak!

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan? Saya tidak ingin ketika Allah memanggil saya kembali justru saya ketakutan, saya tidak ingin pulang dalam keadaan tidak bisa membaca kitab suci saya, saya tidak ingin Allah menutup waktu saya di dunia sebelum saya bisa khatam Quran. Saya akan mengerjakan pe er saya ini dengan segera, saya harus bisa sebelum hari itu tiba, saya harus menyelesaikan tugas saya ini dengan baik & memperbaiki hal-hal lain yang masih berantakan, sholat saya, akhlak saya, pakaian saya, semuanya. Saya ingin berpulang dengan membawa bekal yang cukup, saya ingin berpulang dengan senyuman, saya ingin kembali kepada Allah dengan hati gembira, dengan ketenangan bahwa di tempat saya beristirahat nanti ada yang menerangi pembaringan saya, ada yang menemani & meramaikannya, ada yang menerangi liang lahat saya nanti. Saya ingin timbangan saya berat di kebaikan yang memudahkan saya melewati jembatan sirotol mustaqim

Ya Rabbi...
Hamba mohon berilah hamba kemudahan untuk menyelesaikan tugas saya ini Ya Rabb, bukan sekedar tugas tapi kebutuhan masa depan saya. Kuatkanlah niat ini untuk selalu istiqomah, tuntunlah hamba untuk menutup umur saya dengan khusnul khotimah. Janganlah Engkau panggil hamba dalam keadaan saya belum bisa menbaca Al Quran dengan baik, benar & lancar Ya Rabb, jangan panggil saya sebelum saya menyempurnakan sebagian dien saya, jangan menutup buku saya sebelum saya menyelesaikan semua kewajiban dan amanah yang diberikan kepada hamba, sebelum saya menyelesaikan semua urusan saya di duniaMu ini Ya Rabb, Amin Allahumma Amin... 

Indahnya Persaudaraan


*Nomer 1 : Thank and link to the person who awarded me this award.*
Setelah cuti 3 hari dan tidak membuka blog sama sekali, pagi ini kucek ada 1 komentar yang perlu dimoderasi dari seseorang yang seperti saudara, seorang adik bagi saya, seseorang yang kukenal dari blognya mba Rindu, seorang muslimah yang pintar dengan segudang prestasi, yang tegar saat harus melepas apa yang dia miliki lebih tepatnya dipinjamkan oleh Allah kepadanya, seseorang yang begitu teguh mewujudkan cita-citanya dialah Indah Makasih Indah sayang atas awardnya ya...

*Nomer 2 : Share 8 things about myself.*
Hem berbicara tentang diri saya, sepertinya tidak ada yang spesial semuanya biasa-biasa saja tetapi saya sangat bersyukur menjadi saya - alia -
1. Nama saya alia hehehe sudah tahu ya, alia diambil dari nama tengah saya, saya adalah anak pertama dari 4 bersaudara, adik saya yang pertama & kedua kembar lelaki yang bunggu perempuan

2. Saya bersyukur kepada Allah yang telah menempatkan saya di keluarga yang cukup hangat menurut saya, ayah & ibu saya yang tidak berhenti memberi perhatian kepada saya walaupun usia saya tidaklah remaja lagi sampai terkesan saya anak mama karena apa saja yang terjadi pada diri saya ibu saya pasti mengetahuinya & keputusan tentang apapun juga pasti diambil setelah meminta masukan & persetujuan dari beliau :)

3. Menjadi anak pertama menuntut saya untuk selalu memperbaiki diri & menjadi teladan bagi adik-adik saya, masih lekat di ingatan saya bagaimana dulu saat beranjak dewasa ibu saya berkata kepada saya "jadilah cermin yang bagus untuk adik-adikmu karena adik-adikmu akan melihat & mencontoh bagaimana dirimu menjalani hidupmu"

4. Saya suka membaca, membaca yang ringan-ringan tapi :). Ada 1 pemberian dari seseorang yang spesial di hati saya judulnya Durratun Nasihin, terjemahannya sih, tebel banget kitabnya, ini adalah koleksi buku saya yang paling tebal, isinya penuh dengan tuntutan bagi saya untuk memperbaiki iman & diri saya. Mungkin dia memberikan itu pada saya sebagai teguran halus supaya saya bisa menjadi lebih baik hehehe... Makasih ya masku :)

5. Untuk makanan kesukaan saya suka sekali sama yang namanya cap jay, roti boy, sundae :). Sahabat-sahabat saya sudah kenal banget itu, kalau membelikan saya makanan pasti cap jay, kalau jalan-jalan dibeliin roti boy dan kalau ke Mc D pesanannya pasti sundae blueberry ato strowberry hehehehe

6. Petama kali kenal ma dunia blog dari blognya mba Rindu menjadi pembaca setianya dari postingan-postingan yang sangat saya kagumi, penuh dengan hikmah, saya betah berlama-lama di kebun hikmahnya mba Rindu dan berani menulis & membuat blog setelah kenal Indah, dia yang memberi saya semangat untuk menulis. Tapi sampai sekarang masih belum pinter nulis, masih belum bisa menuliskan sesuatu yang bermanfaat isinya banyakan curcol :)


7. Kalau berbicara tentang cita-cita saya sekarang, saya ingin kelak menjadi istri & ibu yang baik untuk suami & anak-anak saya, kelak. Menjadi seorang istri yang menyiapkan perlengkapan suami saya sebelum ia berangkat kerja, menyiapkan kebutuhan anak-anak saya sebelum mereka mengawali aktivitasnya, menyiapkan sarapan untuk mereka. Saya ingin menjadi istri yang bisa menjadi ladang ibadah bagi suami saya, menjadi penyempurna sebagian dien suami saya, saya ingin menjadi madrasah bagi anak-anak saya, tempat pertama mereka untuk bercerita & bertanya. Semoga Allah meridhoinya Amin :)


8. Ehm...tentang saya apalagi ya...ehm tenpat yang paling saya sukai adalah pantai, saya senang dengan biru lautnya yang menyatu dengan langit, saya suka pasir putihnya, saya suka deburan ombaknya, saya suka semua tentang pantai. Saya betah duduk di pinggir pantai melihat luasnya hamparan birunya laut dengan garis pemisah dengan birunya langit, indah di mata saya :)


*Nomer 3 : Pay it forward to 8 bloggers.*
Dan selanjutnya, award ini saya teruskan kepada yang selalu menjadi inspirasi bagi, menjadi pengingat  bagi saya dari tulisan-tulisannya yang penuh hikmah
1. Yang pertama untuk mba Rindu sosok muslimah idola saya, yang tulisan-tulisannya penuh dengan hikmah & selalu saya tunggu
2. Kedua untuk yang telah bersedia menganggap saya kakak, Indah
3. Ketiga untuk mba aninta yang dari salah satu tulisannya pernah menguatkan saya, & novelnya selalu saya tunggu
4. Keempat untuk mba windy yang kisahnya hampir sama dengan yang saya alami saat itu
5. Kelima untuk mas andri kakak sepupu saya
6. Keeman untuk audy adik sepupu saya
7. Ketujuh untuk mba tami kakak sepupu saya yang beranjak remaja
8. Terakhir untuk om dian yang kalau saya nikah akan menyiapkan semuanya hehehe


*Nomer 4 : Contact those blogger and tell them about their awards.*
Saatnya berkunjung ke rumah mereka untuk bersilatuhrahmi & memberikan tanda persaudaraan ini, semoga berkenan bagi yang menerima, Amin

Senin, 07 Februari 2011

Jika

Jika..
Jika dengan kehilangan membuat saya semakin dekat denganNya saya ikhlas, Insya Allah
Jika dengan tidak bisa memiliki apa yang saya inginkan membuat saya kembali padaNya saya ikhlas, Insya Allah
Jika dengan tangis membuat saya datang padaNya saya ikhlas, Insya Allah
Jika semua itu membuat saya berlari mencariNya, sungguh saya akan lebih bahagia daripada mendapat kesenangan sesaat yang membuat saya lalai kepadaNya walau hanya sekedar mengingatNya
Jika dengan apa-apa yang mengandung kesedihan di mata kita manusia bisa membuat saya lebih berarti di Mata Allah saya akan ikhlas menjalaninya Insya Allah, semua untuk mendapatkan RidhoNya dan saya bisa naik kelas di SekolahNya

Sungguh...
Tidak ingin saya menjadi orang yang merugi, tidak ingin dengan kehilangan, tidak bisa memiliki, tangis dan segala pernak pernik kesedihan membuat saya semakin jauh dariNya. Tidak ingin semua itu membuat saya lupa akan diriNya bahkan sampai membuat saya marah padaNya, Tidak..Tidak ingin sama sekali
Semoga saya mampu memetik hikmah di setiap rasa yang Allah berikan kepada saya, semoga saya bisa lulus ujian dan bisa naik kelas dengan nilai yang memuaskan di SekolahNya
Amin Ya Rabb...



Wanita Cantik Itu..


Wanita cantik itu:
Tetap tertawa walau sebenarnya ia ingin menangis
Tetap tersenyum walau sebenarnya ia kecewa
Tetap kuat walau sebenarnya ia sudah tidak sanggup lagi
Tetap semangat walau tertekan oleh masalah
Yang terpenting:
Tetap sabar dan memandang segalanya baik-baik saja walau ia sebenarnya sudah terluka

Sudah jadi wanita cantikkah saya? :)


(gambar minta dari google, tulisannya dari sms mba emma makasih mba emma..)

Kamis, 03 Februari 2011

Berlalu Sudah 35 Bulanku


"Selamat pagi.." itulah kalimat pertama yang keluar dari bibir saya dengan seutas senyum ketika pertama kali bertemu. Masih lekat dalam ingatan saya sosok muda tegap, gagah dan tampan menghadap monitor laptop dengan kaos casual hijau tentara dan celana jins biru tua itu menjabat tangan saya erat setelah saya mengucap salam dan masuk ke dalam ruangan, dari logatnya yang khas di telinga saya yang asli jawa timur kentara sekali beliau orang jakarta. "Apa kabar? kenalkan nama saya Fedi" cara beliau memperkenalkan diri dan bertanya membuat saya seperti tidak sedang diwawancarai oleh seorang supervisor, spontan saja saya selama wawancara saya memanggil beliau dengan sapaan "mas" bukan "bapak" hehehe...habisnya terlihat banget masih muda hanya selisih 3 tahun dengan saya :). Yup begitulah 35 bulan yang lalu saya pertama kali bertemu beliau.

35 bulan bukanlah waktu yang singkat dalam perjalanan sebuah karier, beliaulah yang istilahnya babat alas di sini di tempat kerja saya, beliau yang memulai dari 0, mendidik kami "anak-anaknya" dengan didikan yang keras kadang, dengan peraturan-peraturan yang kadang juga tidak masuk di awal kami kejam!! itu yang dulu sering kamu tuduhkan ke beliau, tidak secara langsung di hadapan beliau sih hehehe tapi dibalik cara beliau mendidik kami, membuat kami lebih menghargai sebuah proses, hasil yang kami dapat tidaklah mengecewakan setidaknya kami terbiasa dengan kedisiplinan dan menjadi tidak "manja" dalam bekerja, anak-anak didikan beliau sudah pasti mendapatkan predikat tahan banting. Dalam keadaan seperti apapun, dengan peraturan yang berubah setiap saat kami mampu bertahan, sah...sobek...begitu beliau bilang kalau berkomentar [pinjem istilahnya mas fed :)]

Tapi, siapa yang menyangka bahwa di balik sosoknya yang terkenal dengan kejamnya & peraturannya yang kadang tidak masuk akal bagi kami itu, beliau mempunyai hati yang baik & suka menolong. Bayangkan saja, seorang supervisor mau mengantar saya ke bandara, menukarkan tiket saya, menemani saya menunggu sampai jam penerbangan saya, menenfon saya untuk selalu berhati-hati, menanyakan apakah saya sudah  sampai di Sukarno Hatta, sms saya apakah sudah sampai di hotel dengan selamat hem...sampai akhirnya beliau sendiri yang ketinggalan pesawat ;( eits, jangan berfikiran yang tidak-tidak ya..beliau melakukan semua itu karena takut saya kesasar dan ada apa-apa di perjalanan karena sebelumnya saya belum pernah masuk bandara, belum pernah naik pesawat apalagi menginjakkan kaki di ibu kota hehehe, beliau takut saya hilang jadi harus diantar 7 dipantau hihihihi saat itu saya merasa seperti anak kecil padahal usia saya sudah tidak pantas disebut remaja lagi :)

Sesampainya di jakartapun, ketika saya harus ke kantor pusat, beliau mewanti-wanti pak supir taxinya agar tidak membawa saya berputar-putar agar argonya mahal, sampai pak supirnya bilang "tidak pak, saya akan mengantarkan mbak ini dengan selamat dan melewati jalur normal" hehehe alia..alia..kl dah gini childishnya keluar dech :) selama di kantor pusat juga setiap pulang kantor beliau menitipkan saya agar ditemani mencari taxi balik ke hotel dududu...malu juga sih kaya'nya udik banget saya ini plus dianggap masih kecil yang harus diantar kemana-mana tapi seneng juga seakan menjadi si bungsu hohoho...

Itulah masa yang paling berkesan sekali tentang beliau, karena beliau seorang supervisor tapi begitu perhatian ke anak beliau, seperti prinsip yang beliau terapkan selama ini kita ini adalah saudara, kita jadikan semua yang ada di kantor bukan atasan & bawahan tetapi sebuah keluarga. Bagi saya beliau bukan sekedar atasan, tetapi sudah seperti saudara, mengingatkan beliau untuk sholat dan mengikuti kajian bukanlah hal yang canggung lagi untuk dilakukan. Baru pertama kali ini saya memanggil atasan saya dengan sapaan mas :) dari beliau saya banyak belajar, karena didikan beliau saya mengubah mindset bahwa kantor bukan saja tempat saya bekerja tetapi sekolah tempat saya belajar, dan beliau adalah salah satu gurunya.

Kini, 35 bulan sudah menjadi anaknya dan beliau harus kembali ke jakarta untuk mengemban amanah yang lain, beliau ditugaskan di devisi yang lain. Tidak mengira saat acara perpisahan 28 januari 2011 kemaren, air mata saya tidak bisa terbendung lagi, tangis saya tidak bisa ditahan dan tiba-tiba bibir ini keluh untuk mengucap sepatah kata kepada beliau. Hanya permintaan maaf dan ucapan terima kasih yang mampu kusampaikan pada beliau. 35 bulan adalah waktu yang panjang untuk sebuah kebersamaan, bukan waktu yang singkat untuk saling memahami karakter masing-masing hingga mampu memberikan yang terbaik di setiap mood yang ada. Tidak hanya saya yang menangis berpisah dengan beliau tetapi teman-teman yang lain, lebay ya? engga' sih menurut saya, wajar yang biasanya ada menjadi tidak ada akan terasa berbeda ;(

Buat mas Fedi..
Semoga di tempat yang baru semakin sukses, rejekinya tambah barokah, semoga mampu selalu menjadi suami dan ayah yang baik untuk keluarganya, terima kasih atas semua pembelajaran dan kesempatan yang diberikan kepada saya, terakhir mohon maaf atas semua salah dan khilaf selama menjadi anaknya mas fedi. Barokallah ya mas fed :) 

[yang di poto itu, beliau nomor2 dari kiri,di sebelah kiri saya, laki-laki yang tinggi, berslempang tas kecil]