Kamis, 31 Oktober 2013

Malam ini...

Diantara ruang yang tidak terlalu luas, udara yang mulai pengap dikarenakan asap rokok yang memenuhi ruangan dan hawa AC yang semakin menyusup jeans hingga persendirian membuat nafas ini tak lega lagi untuk bergerak bebas.

Mataku pedih dan panas..
hidungku tak mampu nenghirup lagi rasanya
Dan dada ini serasa sesak
Maksud hati ingin kututup hidung dan kudapati udara yang sedikit saja terasa layak untuk paru-paruku
Tapi... nihil! Jemariku sudah terlanjur tercemar oleh bau rokok yang menyengat

~pengap~

Jumat, 18 Oktober 2013

Ketika...


Kalau tidak bulan ini mungkin bulan depan, kalau bulan depan belum mungkin bulan berikutnya. Kalau belum juga? mungkin suatu hari nanti... kalau tak kunjung datang? mungkin Allah menggantinya dengan apa yang jauh lebih baik. Mungkin tidak didapat di dunia ini tapi di akhirat kelak.

Hidup kita adalah milik Allah. Allah yang menuliskan skenario hidup kita, DIA yang mengatur cerita, tempat, waktu dan tokohnya. DIA adalah sutradara terbaik di langit & di bumi, sedang kita.. kita hanyalah seorang pemain dimana bertanggung jawab menjadi pemain yang tidak mengecewakanNya. Kita tidak berhak memilih dimana kita akan main, kapan dan siapa saja yang nantinya menjadi tokoh dalam kisah perjalanan kita. DIA adalah penentu tunggal pun penentu akhir kisah atas hidup kita.

Ketika Allah tidak menghendaki satu tokoh hadir diantara cerita, apa yang bisa kita lakukan? kalau cerita ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan apa yang akan kita perbuat?. Apa iyah kita akan mengundurkan diri menjadi pemain? apa bisa kita memasak mengganti cerita sesuai dengan keinginan kita? - tidak teman -. Kisah kita akan terus berlanjut sesuai alur dariNya tinggal bagaimana kita memainkannya, dengan sungguh-sungguhkah? atau ala kadarnya?

Tidak perlu kita merisaukan apa yang akan terjadi jika apa yang kita inginkan tidak dapat kita miliki. Tidak perlu berkecil hati ketika sederet doa masih menggantung tak jadi nyata. Tak perlulah kita memusingkan apa kata mereka karena hidup kita sepenuhnya milik Allah, DIA yang memutuskan apa yang terjadi pada diri kita kemarin, sekarang dan besok. Tugas kita sebatas ikhtiar selebihnya serahkan padaNya. Dia adalah sebaik-baiknya pengambil keputusan.

Rejeki itu tidak akan pernah tertukar termasuk usia, jodoh dan keturunan. Allah yang maha memiliki itu semua, mintalah tapi bukan memaksa,  mintalah dengan hati yang percaya, percaya bahwa Allah maha mengabulkan doa.

"sesungguhnya Allah malu untuk menolak permintaan hambaNya yang meminta dengan penuh pengharapan"