Kembali majelis taklim di kantor mengadakan kajian dan seperti biasa menyajikan tema yang ringan tapi sangat bermanfaat & dapat menambah wawasan ilmu tentang agama kita tercinta – ISLAM. Kali ini tema yang disuguhkan adalah “Indahnya Malam Pertama??”
Hem… menarik bukan? ^_^ engga’ hanya bermanfaat bagi mereka yang sudah menikah tapi juga untuk bahan persiapan buat yang mau nikah. kajian disampaikan oleh Ustadz Agus Suhaili Idris? Monggo guys…
Pertama disampaikan oleh Ustadz bahwa Pernikahan itu merupakan tuntunan syari’at paling awal sekaligus yang akan terus berlanjut hingga akhir zaman. Bahkan hingga di surga kelak dimana sifatnya adalah sunnah muakadah “siapa yang tdk menikah, dia bukan ummatku” begitulah sabda Nabi. Meminang merupakan inisiatif laki-laki sebagai representasi dari peristiwa adam dan hawa. Walaupun hawa diciptakan untuk menemani adam, namun adam yang lebih dulu mendekati hawa, dari inilah kenapa perempuan itu harus jaim, sekalipun sama-sama memiliki rasa yang sama tapi tetap pihak laki-lakilah yang memulai. Dan masalah mahar sebaiknya yang bernilai keuangan dan itu adalah sepenuhnya hak sang istri karena sudah diberikan suami, jadi ya terserah mau diapakan oleh istri tapi tetap harus bermanfaat untuk menggunaannya :) sesuai firman Allah “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya”. (QS. An Nisa: 4). Tapi perlu diingat juga bahwa “Sebaik-baik mahar adalah mahar yang paling mudah (ringan).” (HR. al-Hakim : 2692, beliau mengatakan “Hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari Muslim.”). sebagai contoh mahar yang diberikan Nabi Adam AS pada saat itu adalah sholawat kepada Rosulullah saw sebanyak 10 kali.
Key… itu masalah nikah dan mahar, lalu bagaimana setelah ijab dan sah menjadi suami istri? J. Pastinya semua dah pada tahu kalau laki-laki itu adalah seorang imam, seorang pemimpin dalam keluarga, seorang nakoda yang bertugas untuk mengendalikan kemana kapal akan ia dibawa :D. Oleh karena itu, para suami harus tahu apa ajah yang kudu & wajib ia ketahui untuk menjalankan tugas Negara ini antara lain, 1. Cara suami meperlakukan istri, Seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya Perempuan (hawa) diciptakan dari tulang rusuk, yang artinya mempunyai sifat keras dan bengkok. Sehingga membutuhkan cara-cara halus, dan tidak memaksa untuk memimpin rumah tangga. Begitu juga ketika istri tidak patuh kepada istri, suami tidak boleh serta merta memarahi istri melainkan dilakukan bertahap diingatkan secara baik dengan lisan, kemudian apabila tidak mempan bisa dengan cara dijauhi/didiamkan (di tempat tidur, tidak di pergaulan sehari-hari). Yang terakhir boleh memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan (contohnya njotos dll). Langkah tersebut harus dilakukan secara berurutan. 2. Dalam hal pekerjaan rumah tangga, sebenarnya Memasak dan melakukan pekerjaan rumah lainnya bukan tanggung jawab istri, tetapi suami. Bahkan apabila suami tidak mampu melakukan tugas-tugas itu, istri berhak meminta kepada suami untuk membayar pembantu. Tapi selama suami istri dapat bekerjasama Insya Allah kerjaan rumah bisa diselesaikan dengan pembagian tugas misalnya :)
Hal ketiga yang disampaikan oleh Ustadz Agus adalah tata cara menjadikan yang haram menjadi halal ^_^’
Ketika tiba malam pertama maka sang mempelai tidaklah boleh melampiaskan hasrat yang dimiliki sebagai tanda cinta mereka melainkan ada tuntunan agar proses tersebut bisa berjalan dengan indah J. Bagaimanakah adabnya? Beginilah… hehehe,
Dimulai dengan bersuci dari hadas besar & hadis kecil then sholat 2 rakaat, menggunakan pakaian yang paling baik dan menyenangkan kemudian berdoa sebelum memulainya agar tidak diganggu syech tonirrojim “Allahumma Jannibnasy Syaithon wa Jannibisy Syaithon Maa Rozaqtanaa” (Wahai Allah jauhilah kami dari setan dan jauhilah setan dari kami terhadap rezeki yang Engkau berikan kepada kami). Sesungguhnya jika dikehendaki diantara mereka berdua seorang anak saat itu maka setan tidaklah dapat mencelakakannya selamanya.” (Muttafaq Alaihi). Rosul melarang kita “bertempur” seperti binatang, maksudnya Hendaknya “pertempuran” itu didahului dengan cengkrama, merayu, dan warming up yang cukup. Boleh bertempur dengan berbagai gaya (gaya dada, kupu2, gaya bebas, hehehe). Tidak boleh memecah keperawanan dengan jari :)
Dalam Hal ini, tidak boleh egois melainkan harus saling memuaskan antara kedua belah pihak, tidak boleh sepihak saja. Jika mau nambah hendaknya bersuci dulu. Minimal istinja’ (membersihkan “sesuatu” baik istri maupun suami) dan berwudhu. Untuk menyiasati agar tidak malu dengan mertua, boleh mandi besar secara bertahap. Malamnya membasahi seluruh kepala, kemudian paginya mandi seperti biasa (sambil pura2 mau ngantor hehehe). Perhatian ketika ingin melakukan ibadah yang indah ini sebaiknya dilakukan di 1/3 malam (ketika menjelang Shubuh) dan tidak dalam keadaan kenyang atau lapar. Sunnah melakukan malam pertama yaitu di malam jum’at (membunuh seorang kafir) dan malam senin :D. Tambahannya adalah haram mencium mata klo gak salah, makruh melihat kemaluan.
Ukay… Sekian dari kajian yang diadakan hari jumat, 21 Oktober 2011 kemarin, semoga bermanfaat bagi kita-kita yang belum, akan dan sudah menikah. Semoga malam pertama dan malam-malam selanjutnya dalam pernikahan teman-teman yang sudah menikah dan teman-teman yang akan menikah menjadi Indah dan bernilai Ibadah kelak. Amiin Allahumma Amiin…