Sabtu, 09 April 2011

Masih

 

Kita sudah bersimpangan jalan sekarang, kamu ada di ujung jalan sana sedang aku masih ada disini
Kita masih sama-sama berdiri termangu di tempat kita masing-masing
Masih sibuk dengan pikiran kita sendiri-sendiri, dengan angan yang mungkin masih menggantung
Masih berusaha mengembalikan kesadaran kita bahwa semua sekarang berbeda

Aku tahu,
Kamu masih tetap memperhatikan aku walaupun dirimu tidak selalu menatapku di ujung sana
Kamu masih saja mengikuti gerak gerikku, takut kalau terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan pada diriku
Karena sesungguhnya di sudut hatimu masih kamu sediakan ruang untuk namaku

Aku percaya,
Rangkaian kisah tentang kita masih tersusun rapi di benakmu
Rasa di hatimu juga masih sama seperti sebelumnya, tidak sedikitpun berubah bahkan berpaling
Dan aku percaya masih ada diriku di untaian doa dalam setiap sujudmu

Aku yakin,
Seandainya saja ada jalan untuk kembali ke tempatku berdiri saat ini, kamu pasti akan berlari ke arahku
Bila semua bisa diputar kembali, tentu kamu akan meminta mengulang kisah kita dari awal lagi
Jika Tuhan memberimu satu kesempatan untuk mengubah sesuatu di "kisah kita" pasti kamu akan menerimanya
Dan pastinya kamu akan mengubah bagian dimana persimpangan jalan ini tidak pernah akan terjadi

Kalau kamu bertanya, kenapa aku bisa mengetahui semua itu..
Karena aku tahu sampai saat ini kamu masih mencintaiku begitu juga dengan aku
Sama sekali belum ada yang berubah dari sebelumnya tentang kita
Kita masih menjadi pungguk yang merindukan sang bulan

Masih...
Aku masih menatap sosokmu berdiri di ujung sana yang sedang menatapku
Kita saling tersenyum dan membiarkan mata kita berbicara karena bibir kita sudah tidak mampu berucap
Membiarkan mata kita saling berbicara satu sama lain sebelum akhirnya mereka berpisah
Kita saling meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja tanpa kebersamaan lagi

Satu detik, satu menit, satu jam...akhirnya kita berlalu juga dari tempat kita berdiri
Membalikkan badan dan kita berjalan menjauh dan menghilang...
Walaupun sebenarnya hati kita masih tidak ingin beranjak
Tapi mentari sudah mulai berpulang dan sang malam akan segera datang menjaga bumi
Sudah saatnya kita merebahkan diri dalam dinginnya malam, sebelum esok kita memulai hari yang baru
Bukan, bukan kita tapi kamu dan aku memulai hari kita masing-masing

7 komentar:

  1. Aliaaa... suka banget sama tulisanmu yg ini.. ini sama denganku :-)

    BalasHapus
  2. mba 'Ne...
    memang seperti itu diriku sekarang
    hehehe...

    BalasHapus
  3. hmmm...rangkaian kata2 yang bagus...maknanya dalam....setiap pertemuan ada perpisahan...tapi esok pasti ketemu lagi....bye mentari...

    salam :)

    BalasHapus
  4. Makasih mas Nufri dah mampir
    iyah setiap pertemuan pasti ada perpisahan :)

    BalasHapus
  5. wah, keren tulisannya, eh, suka jg dengan fotonya...

    BalasHapus
  6. "Bukan, bukan kita tapi kamu dan aku memulai hari kita masing-masing"

    sedih amat Al... :(

    sudah lebih baik kah hari ini?

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah sudah lebih baik bhi :)

    BalasHapus