10 November 2013, 16.30 wib
Sudah kukatakan berulang kali jangan menangis al... no cry! tapi apa boleh dikata mata ini tak mampu membendung air yang mengambang di pelopak mata. Tes... awalnya sebutir membasahi pipi lama kelamaan diiringi sesenggukan yang berusaha kutahan tapi gagal. Setiap ucapan yang keluar dari bibirnya entahlah membuat air mataku terus bercucuran, ada rindu yang menyeruak walaupun orang itu belum beranjak. Ada rasa kehilangan meskipun aku tahu dia sebenarnya tidak pergi hanya saja dia tidak lagi ada di center (kupanggil dia bukan berarti diriku tidak menghargai sebagai atasanku tapi panggilan beliau terlalu formal dan.. kurasa dia terlalu muda untuk dipanggil beliau hehehe, maaf ye mba).
Masih ingat pertama kali interview dengan dia, pertanyaan darinya yang asal aja kujawab adalah "kalau sebel sama teman kerja atau tidak sesuai dengan hati apa yang akan dilakukan?" biar engga terlalu keliatan mikirnya langsung aja aku jawab "nulis diary". Ups.. apa? hari gini nulis diary? kan diarynya dah tutup buku al protes hatiku yang saat itu sedang menyimak setiap jawabanku. pertanyaan selanjutnya yang membuyarkan lamunanku sedetik "terus yang baca siapa?" tanpa jeda "saya sendiri" mendengar jawaban ini pasti hatiku kecicikan jungkil balik dan yang ngasih pertanyaan pasti juga menahan tawa hehehe.
Diaryku disini mba.. disini aku menumpahkan keluh kesah yang mungkin enggan atau tak mampu kuceritakan pada yang lain. Sebenernya aku ingin menuliskan ini pada saat saya yang pamit untuk tidak lagi bergabung di teammu alias resign tapi ternyata dikau duluan yang undur diri.
Panggillah dia miss lidya (nama sebenarnya), sosok pemimpin yang menyenangkan. Wanita bersuami dan juga ibu dari 3 anak ini sungguh wanita tangguh, mandiri dan menenangkan. Satu tahun satu bulan bukan waktu yang singkat kurasa untuk berbagi rasa di center tentang dia, tentang ini dan tentang itu. Banyak pelajaran yang bisa didapat darinya. Sebaik-baiknya seseorang ialah yang bermanfaat dan seperti itulah dirimu mba lid.. Satu pesan yang selalu kuingat bekerjalah dengan hati maka semuanya akan terasa lebih ringan. Yup.. sepakat bekerja dengan hati, jadikanlah kerja sebagai ibadah maka bukan lagi bagaimana penilaian manusia yang lebih kita risaukan tapi bagaimana Tuhan menilai apa yang telah kita kerjakan bukan sebatas pekerjaan tapi bentuk cinta kita akan nikmatNya. Begitu bukan ya..?
See U miss lidya...
Selamat melanjutkan tugas mulianya yang kutahu itu tidak lebih mudah dari mengatur center selama ini. Selamat menjadi seorang istri yang solehah yang taat kepada suami dan seorang ibu dari 3 anak yang sedang menapaki indahnya masa kanak-kanaknya. Selamat berkarya mba lid...
Nice to know you.. miss u...
with love
-Alia-
Nice to know you.. miss u...
with love
-Alia-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar