Jumat, 22 November 2013

Lelaki pecinta stroberi


Strowberi... buah ini girly banget kalau menurutku, bentuknya yang imut warnanya yang memikat dan kalau dibuat minuman warnanya berubah pink pink gitu identik sama cewek. Bukan berarti nih buah haram buat para cowok untuk menyukainya sih tapi kebanyakan cowok sukanya kan sama yang berbau cafein, moka coklat dan teman-temannya :) jadinya ketika ada lelaki pecinta stroberi kedengarannya sedikit feminim :)

Si merah yang imut dan segar ini mengingatkan aku pada satu sore menjelang malam di salah satu cafe yang nyaman banget buat nongkrong. Salah satu cafe favoritku sepulang dari tempat kerja untuk sekedar menanti sang suami yang agak terlambat menjemput maklum akunya tidak bisa mengendarai motor sendiri hehehe (hari gini kagak bisa motor-an? hello...kemana aja lo al..?). Menjadi cafe favorit alasannya pertama, deket sama tempat aku kerja, kedua karena memang suasananya juara bagi aku, cafe home decor membuat betah berlama-lama disana apalagi pelayanan yang ramah. Dan, meja favoritku adalah yang ada di bagian pojok cafe,dari sana aku bisa menikmati jalanan yang ramai dengan lalu lalang mereka yang bergegas pulang kerja dan warna warni lampu kendaraan menyuguhkan pemandangan lain yang indah.

Sore itu, aku sedang menikmati pancake pisang keju dan secangkir ice cream stroberi pesananku sembari menanti kekasih hati datang menjemput. Seperti biasa meja di pojokan itu adalah milikku :) tidak jauh dari mejaku, ada sekelompok muda mudi baru saja duduk dan asyik memilih menu yang akan mereka pesan. 2 perempuan dan 3 laki-laki, dari penampilan mereka bisa ditebak usia mereka selisih 5- 7 tahun lebih muda dariku. Dari tempatku duduk aku bisa mendengar apa yang mereka perbincangkan termasuk minuman apa yang mereka pilih. Tanpa aku sadari aku sedang memperhatikan mereka ketika mas pelayan menuliskan pesanan mereka.

"ok mas.. kami pesan moka float 1, es milo 1, ice cream vanila 1, kopi hitam 1, ehm... kamu apa sam?" tanya salah satu perempuan di meja itu.
"aku jus stroberi 1 mas?" jawab laki-laki yang dipanggil sam dan mendadak raut wajah yang lain berubah - heran -.
"baik.. saya ulangi pesanannya moka float 1, es milo 1, ice cream vanila 1, kopi hitam 1 dan.. jus stroberi 1, ada tambahan lagi?" tanya mas pelayan yang ramah itu.
"sementara itu aja mas, makasih..." jawab salah satu perempuan berparas ayu dengan rambut panjang yang tergerai, lembut.

Setelah mas pelayan berlalu mereka berbincang dengan semangatnya membahas lelaki gagah pecinta stroberi. Masih dari tempat aku duduk mendengar mereka berempat ngeledekin satu teman lelaki mereka yang secara postur tubuh gagah, berkulit putih dengan wajah yang bisa dikatakan tampan. Siapa menyangka laki-laki berpenampilan metroseksual itu ternyata pecinta stroberi bukannya minuman pilihan lelaki pada umumnya kopi, moka atau coklat. Dan lelaki itu menjelaskan dengan serius sejarah kenapa dia suka olahan stroberi.

"abah sama umiku suka banget sama buah stroberi, dari kecil aku sama saudara-saudaraku suka dibuatkan jus stroberi jadinya sampai sekarang aku suka sama tuh minuman tapi kalau buahnya aku ga suka asem rasanya" jelasnya pada yang lain
"lagian apa salahnya kalau aku suka jus stroberi?" tanyanya pada teman-temannya
"tidak ada yang salah dengan stroberinya, tapi aneh aja ya...lelaki berparas garang sukanya sama minuman para wanita.." jawab teman perempuannya yang cantik dengan hijabnya itu.

Aku menghabiskan pesananku dengan sesekali tersenyum sendiri mendengar percakapan mereka. Logat lelaki pecinta stroberi itu sedikit cadel dan intonasi cepat menambah menarik percakapan yang kudengar sore itu. Thanks sam telah menutup soreku dengan cerita antara lelaki gagah dan stroberi ... (Insya Allah namanya itu kalau aku tak salah dengar hehehe)

Kamis, 21 November 2013

See U miss Lidya... :*

10 November 2013, 16.30 wib

Sudah kukatakan berulang kali jangan menangis al... no cry! tapi apa boleh dikata mata ini tak mampu membendung air yang mengambang di pelopak mata. Tes... awalnya sebutir membasahi pipi lama kelamaan diiringi sesenggukan yang berusaha kutahan tapi gagal. Setiap ucapan yang keluar dari bibirnya entahlah membuat air mataku terus bercucuran, ada rindu yang menyeruak walaupun orang itu belum beranjak. Ada rasa kehilangan meskipun aku tahu dia sebenarnya tidak pergi hanya saja dia tidak lagi ada di center (kupanggil dia bukan berarti diriku tidak menghargai sebagai atasanku tapi panggilan beliau terlalu formal dan.. kurasa dia terlalu muda untuk dipanggil beliau hehehe, maaf ye mba).

Masih ingat pertama kali interview dengan dia, pertanyaan darinya yang asal aja kujawab adalah "kalau sebel sama teman kerja atau tidak sesuai dengan hati apa yang akan dilakukan?" biar engga terlalu keliatan mikirnya langsung aja aku jawab "nulis diary". Ups.. apa? hari gini nulis diary? kan diarynya dah tutup buku al protes hatiku yang saat itu sedang menyimak setiap jawabanku. pertanyaan selanjutnya yang membuyarkan lamunanku sedetik "terus yang baca siapa?" tanpa jeda "saya sendiri" mendengar jawaban ini pasti hatiku kecicikan jungkil balik dan yang ngasih pertanyaan pasti juga menahan tawa hehehe.

Diaryku disini mba.. disini aku menumpahkan keluh kesah yang mungkin enggan atau tak mampu kuceritakan pada yang lain. Sebenernya aku ingin menuliskan ini pada saat saya yang pamit untuk tidak lagi bergabung di teammu alias resign tapi ternyata dikau duluan yang undur diri.

Panggillah dia miss lidya (nama sebenarnya), sosok pemimpin yang menyenangkan. Wanita bersuami dan juga ibu dari 3 anak ini sungguh wanita tangguh, mandiri dan menenangkan. Satu tahun satu bulan bukan waktu yang singkat kurasa untuk berbagi rasa di center tentang dia, tentang ini dan tentang itu. Banyak pelajaran yang bisa didapat darinya. Sebaik-baiknya seseorang ialah yang bermanfaat dan seperti itulah dirimu mba lid.. Satu pesan yang selalu kuingat bekerjalah dengan hati maka semuanya akan terasa lebih ringan. Yup.. sepakat bekerja dengan hati, jadikanlah kerja sebagai ibadah maka bukan lagi bagaimana penilaian manusia yang lebih kita risaukan tapi bagaimana Tuhan menilai apa yang telah kita kerjakan bukan sebatas pekerjaan tapi bentuk cinta kita akan nikmatNya. Begitu bukan ya..?

                                
See U miss lidya...
Selamat melanjutkan tugas mulianya yang kutahu itu tidak lebih mudah dari mengatur center selama ini. Selamat menjadi seorang istri yang solehah yang taat kepada suami dan seorang ibu dari 3 anak yang sedang menapaki indahnya masa kanak-kanaknya. Selamat berkarya mba lid...
Nice to know you.. miss u...

with love
  -Alia-

Jumat, 01 November 2013

..:: Catatan Alia ::.. #3


Saya paham benar tentang makna yang tersirat dalam tautan di atas. Bahwa Tuhan memiliki waktu yang pas untuk setiap hambaNya, tidak pernah terlalu cepat memberi ataupun terlambat yang kita butuhkan hanya lebih sabar dan berusaha lebih keras. Tapi, tetap saja kadang tak sabar menunggu ketok palu dari yang maha hidup. Tak jarang juga bertanya kenapa belum? kenapa tidak sekarang? akankah hari itu ada?. Ah...padahal sebagai makhluk yang penuh keterbatasan kita cukup menurut saja.

Oh Tuhan....
Maafkan saya, maaf jika mata saya masih memerah dan berair ketika Engkau memberi kesempatan pada teman saya untuk menghadirkan nyawa di rahimnya. Maafkan saya Ya Rabb... ketika hati ini merasa iri pada mereka yang perutnya buncit karena dia sedang mengandung. Maaf... jika saya merasa lelah untuk berharap bahwa bulan ini saya akan telat datang bulan.

Duh Gusti...
Jangan biarkan hambaMu ini menjadi kufur nikmat, jangan biarkan hamba kalah dengan ujianMu, kuatkanlah hamba Ya Rabb.. ikhlaskanlah hati hamba apapun keputusanMu. Lapangkanlah dada hamba ketika ada suara sumbang terdengar di telinga hamba. Jangan biarkan hamba lelah untuk berikhtiar kepadaMu, Jangan biarkan hamba berputus asa terhadap rahmatMu, Jangan biarkan hamba berburuk sangka PadaMu Ya Allah. Bukankah itu bukan satu-satunya tujuan sebuah pernikahan? andai semua orang mengerti akan hal itu (termasuk saya)

Ya Allah...
Biarkan hamba berkeluh kesah disini karena denganMu hamba bisa bersandar Ya Robbi... :')