Jumat, 23 November 2012

Curhat Pada Kekasih

Langit malam ini memang begitu indah, bintang-bintang bertaburan menghiasi pekatnya langit yang jarang sekali terjadi, bulanpun tak segan membagi cahayanya untuk menerangi malam ini. Anginpun juga sedang bersahabat dengan sang malam. Seharusnya aku bisa menikmati malamku ini tanpa rasa yang bernama gundah, seharusnya...

Mungkin Allah sengaja menyuruh para penghias langit malam itu menemaniku, sekedar menjadi teman aku bercerita tentang hati, berceloteh tentang resah. Mendengarkan aku curhat pada Sang Pemilik Hidup. Wahai langit bolehkah aku meminjammu untuk menuangkan isi hatiku? Duhai bintang ijinkan aku meminta kerlap kerlipmu untuk menulis di langit Ah... bulan... maukah kau menjadi peneranganku? Aku tak bisa menulis jika kau tak ada bersamaku...
Ya Rabb...

Tak ada satupun yang luput dariMu dan tak ada sesuatu yang terjadi tanpa seijinMu. Kalaupun hamba tak bercerita apapun Engkau pasti tahu apa yang terjadi pada hamba.
Rabb...
Dulu, hamba takut kalau hamba menikah dengan orang yang tidak hamba cintai, hamba takut jika suami hamba tidak sesuai dengan harapan hamba tapi Engkau mengirimkan malaikat tanpa sayap untuk melengkapi hidup hamba :’) Engkau menghadirkan dia seorang laki-laki penyabar yang mampu menyembuhkan luka yang begitu perih kurasa.
Dan kini, ketakutan itu menampakkan diri lagi pada hamba. Ketakutan akan terjadi sesuatu dalam rahim hamba hingga hamba tak mampu memberikan buah hati pada suami hamba tercinta.

Ya Rabb...
Engkau yang Maha Segalanya, Engkau yang memiliki keajaiban, Engkau yang menyembuhkan apa yang sakit, Engkau yang menyuburkan apa yang gersang. Engkau Sang Maha Besar... ijinkanlah hamba mengandung Ya Allah, tanamkanlah benih dalam rahim hamba, ijinkanlah hamba mengandung dan menjadi seorang bunda. Ijinkanlah hamba dan suami hamba mendidik dan membesarkan buah hati kami kelak.

Ya Allah Ya Tuhanku...
Hanya pada Engkau hamba memohon dan meminta, ijinkanlah hamba membahagiakan suami hamba, ijinkanlah hamba membahagiakan orang-orang di sekitar hamba. Jika hamba tak mampu membahagiakan mereka hamba mohon bahagiakan hidup mereka Ya Rabb...

Tanpa kusadari ada genangan air di pelopak mataku yang hampir saja tumpah, ah... aku tak ingin menangis! Aku sudah lelah seharian menangis! Aku percaya Allah Tuhanku Maha Besar, Dia akan memberikan yang terbaik dan Dia tak pernah ingkar janji. Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, pelukan yang hangat dan aku kenal dengan pasti milik siapa pelukan itu –milik suamiku-
“luv u... sayang” bisiknya, mungkin dia tahu kalau aku sedang berusaha menghilangkan gundahku. Dekapan itu terasa semakin kuat, menyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja.
Langit... bintang... bulan... terima kasih telah menemaniku malam ini, terima kasih telah mau berbagi denganku tentang kisah yang mungkin akan kau dengar lagi dari orang lain.

_Alia_