Rabu, 29 Juni 2011

Aku Cemburu

Langit sudah mulai berubah menjadi kekuningan, mentari mulai menyiapkan diri untuk kembali ke peraduannya, begitu juga dengan laut, airnya sedikit demi sedikit menyapa pasir yang seharian telah diterpa sang mentari. Beberapa nelayanpun terlihat sudah bersiap-siap untuk melaut. Saya sangat menikmati lukisan Sang Maha Besar sore itu karena memang saya suka dengan laut dan langit, rasanya damai memandang luasnya laut dan langit yang menyatu di satu titik dan membentuk garis lurus, indah. Enggan rasanya saya beranjak dari batang pohon pisang yang sedari tadi menjadi tempat duduk saya. Lamunan saya tiba-tiba buyar ketika ibu saya duduk menemani saya menikmati pergantian waktu.

"Nduk..." panggilan sayang ibu saya itu selalu membuat hati saya damai. "ya ma..." begitu saya menjawab panggilan ibu saya dengan senyuman yang mengambang antara ada dan tiada. "nduk, makan dulu yuk mama suapin" hem ini yang paling saya suka dan tidak pernah membuat saya malu walaupun saya sudah bukan anak kecil lagi saya paling suka disuapi ibu saya tanpa memakai sendok sekalipun di depan orang banyak. Rasanya nikmat banget apalagi sambil memandang laut ga' peduli orang yang lalu lalang menilai saya apa hehehe whateverlah :). Sambil menyuapi saya, ibu saya mengatakan pada saya "mama senang sekarang kamu sudah ada yang nemenin, sudah ada tempat berbagi, sudah ada yang njagain kamu..tapi mama sedih" seketika saya menghentikan aktivitasku mengunyah ada apa dengan ibu saya "kenapa ma?" tanya saya. beliau menjelaskan lagi "mama sedih karena sekarang tiap kamu pulang bukan mama yang jemput tapi kamu selalu diantar pulang ke rumah itu berarti waktu kita saling bercerita berkurang, sekarang yang menemani kamu kemana-mana bukan lagi mama tapi dengan masmu, mama cemburu"

Selama ini saya memang dekat dengan ibu saya, hampir tidak ada cerita dalam hidup saya yang tidak saya bagi dengan beliau. Beliau tidak hanya sebagai ibu bagi saya tapi juga guru dan sahabat saya selama ini. Saya tidak mengira bahwa ibu saya akan kehilangan saya karena saya dekat dengan seseorang yang nantinya akan menjadi imam dalam sisa hidup saya Insya Allah :). Saya mengira selama ini ibu saya merasa tenang karena sudah ada yang menjaga saya sehingga beliau tidak perlu mengkhawatirkan saya di perantauan. Saya kira ibu saya bahagia karena anaknya sudah mendapatkan seorang laki-laki yang bertanggung jawab, yang mampu menjadi imam dalam keluarganya kelak Insya Allah, ternyata saya salah.

Mama...maaf kalau sudah membuat mama sedih, maaf telah membuat mama merasa kehilangan aku karena waktuku sekarang sudah kubagi dengan yang lain. Tapi, sungguh tidak ada niat sedikitpun untuk menjadikan mama yang kedua saat ini. Laki-laki itu juga pilihan mama karena aku tidak akan pernah menjadikan dia imamku kelak jika mama tidak merestuinya. Mama pasti masih ingat hari dimana aku mengenalkan laki-laki itu pada mama agar mama bisa menilai bagaimana dia dan mama mengatakan kalau mama yakin dia mampu menjadi yang terbaik untukku "nduk...apalagi yang kamu cari? mama lihat dia bisa menjagamu dengan baik, dia bertanggung jawab dan dia bisa menerima apa adanya keluarga kita". Kalimat mama itulah yang menguatkan istikarahku bahwa dialah yang kupilih sebagai partner untuk menyempurnakan separoh dari dien-ku, dialah yang nantinya akan mengingatkan aku pada Rabbku saat aku lalai kelak, dia juga yang akan membimbingku meraih surgaku.

Suatu hari nanti aku akan menikah dan pada saat itulah mama akan menjadi yang kedua setelah dia - suamiku. Perkataan suamiku akan menjadi sabda Rabbku ma, perintahnya adalah ibadahku pada Tuhanku tapi aku yakin suamiku kelak tidak akan membatasi ruang buat mama denganku karena dia bukan sekedar suami dari anak mama tapi dia adalah anak mama sama sepertiku, yang menganggap mama bukan sekedar ibu mertua tapi sebagai orang tua baginya. Aku dan dia akan membahagiakan mama melebihi aku bisa membahagiakan mama selama ini.

Langit sudah berubah warna menjadi jingga kemerahan mentari perlahan meninggalkan bumi yang telah seharian bermain dengannya dan deburan ombak semakin tinggi begitu juga dengan air laut sudah mulai pasang pertanda saatnya kami meninggalkan pantai sore itu. Tapi rasanya saya masih enggan beranjak dari tempat saya duduk. "nduk... yuk pulang" suara ibu saya membuyarkan lamunan saya dan menyadarkan saya bahwa beberapa saat saya membiarkan beliau diam sendiri di samping saya, hanya menemani saya melamun setelah memuntaskan suapan terakhir saya.

Untuk ibu saya..
Terima kasih atas kasih sayang yang tidak akan pernah pudar
Terima kasih atas doa yang tidak pernah putus
Terima kasih atas restu yang menguatkan langkah ini
Terima kasih atas semuanya.... 
Aku sayang mama :)

Sabtu, 18 Juni 2011

Bukan untuk seseorang

Tadi malam saya bersms ria dengan sahabat saya nan jauh di bogor sana :). Seperti biasa kami saling bercerita tentang bagaimana hari-hari kami seminggu terakhir dan ujung-unjungnya curhat on air hehehe. Kami mengakhiri sms kami tadi malam dengan saling menguatkan satu sama lain. Ada satu pesan sahabat saya yang membuat saya tertohok rasanya.

"lakukan yang terbaik yang kamu bisa al, lakukanlah bukan untuk seseorang tapi untuk Allah"

Hem...
Pesan singkat dari sahabat saya itu membuat saya diam sejenak untuk mengingat apa yang telah saya lakukan selama ini. Entah itu dalam kehidupan sehari-hari, entah itu dalam pekerjaan. Apakah selama ini saya lakukan untuk Allah? ataukah hanya sekedar untuk seseorang?. Yah selama ini lebih banyak karena seseorang karena takutlah, karena sungkanlah, karena malulah. Mulai hari ini akan selalu saya tanamkan dalam diri saya bahwa apa yang saya lakukan, apapun itu akan saya lakukan karena Allah bukan untuk yang lain. Tidak perlu lagi saya merisaukan apa yang akan mereka berikan sebagai kompensasi, cukup Allah yang menilainya :)

Jumat, 17 Juni 2011

Yang Aku Tahu

Yang aku tahu...
Allah itu selalu bersama dengan hambaNya, sangat dekat dan lebih dekat dari urat leher
Allah itu tidak akan memberikan suatu ujian melebihi kemampuan hambaNya
Allah itu akan memberikan kemudahan setelah kesukaran dan kemudahan itu ada bersama kesabaran 
dan Allah itu ada bersama orang-orang yang sabar :)

Yang aku tahu...
Hidup itu seperti roda yang terus berputar kadang di atas, kadang di samping dan kadang di bawah
Tidak mungkin kita dalam keadaan senang terus, tidak selamanya juga bersedih terus
Tergantung bagaimana kita memandang dan menyikapinya :)

Yang aku tahu...
Allahlah yang menjadikan kita tertawa dan tersenyum
Allah juga yang menjadikan semua indah pada waktunya dengan caraNya sendiri
tapi, Allah tidak akan mengubah nasib hambaNya jika ia tidak berusaha mengubahnya

So...
Jangan bersedih
Jangan lelah untuk berusaha
Jangan berhenti berdoa
Selalu berprasang baiklah kepada Allah
karena sesungguhnya "AKU sesuai prasangka hambaKU"

Selasa, 14 Juni 2011

Semua Sudah Sesuai Takarannya


Dua minggu ini rasanya saya naik roller coaster yang memicu adrenalin saya. Baru saja saya meredam guncangan hati saya, tiba-tiba ada kejadian lain yang membuat saya shock dan harus menata hati lagi. Hem...rasanya pengen nangis, pengen marah, pengen lari dan berdiam diri di suatu tempat yang hanya ada saya, di tempat yang bisa membuat hati saya adem dan melupakan semuanya kalau bisa meninggalkannya hehehe :). Andai saya bisa melakukannya, saya ingin tidak tersenyum padahal saya ingin menangis. Rasanya sudah tidak kuat lagi kaki ini untuk berpijak di sini seperti sudah mati rasa diri saya.

Saya tidak tahu lagi siapa yang harus saya percaya, siapa yang membantu dan siapa yang sekedar  "memanfaatkan" saya. Siapa yang berkata benar dan siapa yang hanya "pemanis" saja. Semuanya manis di depan saya tapi begitu menyakitkan di hati saya. Saya memang masih bisa tersenyum dan berkata baik-baik aja tapi rasanya ingin asya berteriak berkata HENTIKAN!!. Saya lelah dengan permainan ini tapi masih tidak bisa mengakhiri dan harus terus mengikuti alur cerita permainan yang membuat sesak dada saya.

Tapi saya tahu saya harus bertahan, saya harus mampu melewati ini, saya harus "tahan banting" karena itu akan membuat saya semakin kuat, membuat saya semakin tinggi. Tidak mudah untuk tetap berdiri tegak seperti sedia kala tapi saya harus berusaha kembali seperti sebelumnya dan yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Badai pasti berlalu, roda pasti akan berputar begitu kan ya? hehehe menghibur diri sendiri :)
Bismillah...Insya Allah saya bisa melewati ini dan Allah tidak akan meninggalkan saya sendirian. Seperti pak mario teguh bilang memintalah bantuan kepada Tuhan karena Dialah yang akan menguatkan bagian di mana engkau lemah.

Ingatlah alia sayang... [berbicara pada diri sendiri :)]
Allah tidak akan membebankan sesuatu kecuali hambaNya mampu menyelesaikannya. Semua sudah Allah atur sesuai takarannya masing-masing. Kalau Allah kasih ini buat alia berarti Allah yakin alia bisa melewatinya, kalaupun tidak maka Allah yang akan mengambil alih. Allahlah yang akan menyeleseikan semuanya dengan caraNya. Inget al... innallaha ma'ana, sesungguhnya Allah bersama kita jadi tidak usah khawatir asal tetap berjalan di koridor yang benar tidak lupa akan jalannya dan menjauh dari Allah everything will be fine :). Kalau kita yakin bisa pasti bisa, semangat al.......mulailah bersahabat dengan keadaan yach.

Senin, 13 Juni 2011

I'll Miss You...Always


Aku tahu kamu kecewa dengan sikapku, aku tahu kamu tidak mengira bahwa secepat ini aku akan berlari meninggalkanmu. Meninggalkanmu? kurasa tidak, kamu dulu yang meninggalkan aku sendiri hingga saat ini aku harus mundur dan berlari sejauh mungkin dari hidupmu. Aku tahu kamu masih menginginkan aku berada di belakangmu, menemanimu sampai kamu mampu menghapus jejakku di hatimu. Yah..aku tahu seberapa egois dirimu sampai-sampai tidak sekali dua kali kamu melepasku lalu menarikku kembali, membuatku menangis kemudian membuatku tertawa lagi begitu seterusnya. 

Kemarin aku bisa menerima keegoisanmu, aku bersedia berada di belakangmu bukan di sampingmu dan aku rela menerima segala keegoisanmu karena aku sayang kamu. Aku ingin membuatmu tersenyum dan bahagia walaupun itu membuatku sakit. Aku ingin melakukan semuanya untukmu walaupun aku tahu aku tidak akan mampu memilikimu dan aku tahu kamu tidak akan meninggalkan semuanya demi aku. Sekarang? kalau saja aku memenangkan keegoisanku aku yakin aku masih ada untukmu, selalu menemanimu. Tapi maaf aku harus menomorsatukan logikaku bukan perasaan ataupun emosiku.

Mengertilah bahwa aku harus mengambil keputusan ini, aku harus mundur dan menjauh dari hidupmu selamanya. Sudah saatnya aku meneruskan jalanku, memperbaiki semua yang sudah terbengkalai dan menemukan rumah terakhirku untuk hatiku menetap. Maaf jika ini membuatmu menangis (lagi) sungguh tidak ada maksud untuk menyakitimu apalagi meninggalkan luka di hatimu. Aku hanya mengajakmu untuk menggunakan logika kita, sudah cukup kita bermain hati sekarang saatnya kita kembali ke kehidupan kita masing-masing.

Sekali lagi aku minta maaf. Semoga kita mampu menyimpan semua tentang kita sebagai kenangan terindah, sabagai pembelajaran agar kita bisa menjadi lebih dewasa. Doaku akan selalu menyertaimu walaupun aku tidak berada di dekatmu lagi. Aku ingin kamu melepas apa yang masih mengganjal di hatimu agar langkah kita lebih ringan. Terima kasih untuk hari-hari yang kamu berikan padaku, terima kasih telah menemaniku sejauh ini, terima kasih telah mengenalkan aku dengan cinta dan mempercayakan hatimu untukku. Kebahagian itu kita sendiri yang membangun bukan orang lain. Bahagiakanlah dirimu ya... karena aku sudah tidak akan bisa lagi menemanimu untuk membangunnya. Oiya, semoga afalan Qurannya lancar, jangan lupa makan dan istirahat yang cukup ya bair ga' drop badannya :). Selamat jalan, selamat menempuh hidup baru tanpa diriku...

Untukmu yang terindah...
Aku akan selalu merindukanmu

- Alia -

Kamis, 09 Juni 2011

Renungan


Ya Allah... KENAPA kami DIUJI ?
QURAN MENJAWAB :Qs. Al-Ankabut :2-3
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami
telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

 
KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ?
QURAN MENJAWAB : Qs. Al-Baqarah : 216
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi
pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui
 
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?
QURAN MENJAWAB : Qs. Al-Baqarah : 286
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
 
KENAPA FRUSTASI?
QURAN MENJAWAB : Qs. Al-Imran : 139
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman

 
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ?
QURAN MENJAWAB : Qs. Al-Baqarah : 45
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan
sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang
yang khusyuk" Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata.

 
APA YANG AKU DAPAT ?
QURAN MENJAWAB : Qs. At-Taubah : 111
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mu'min, diri, harta
mereka dengan memberikan Syurga utk mereka"

 
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?
QURAN MENJAWAB : Qs. At-Taubah : 129
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku
bertawakkal.

 
AKU TAK SANGGUP !!
QURAN MENJAWAB : Qs. Yusuf : 12
"Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputu asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir."

 
TOLONG, AKU BUTUH JALAN KELUAR!
Al Qur'an menjawab: QS 65: 2 - 3.
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah akan dijadikan baginya jalan keluar Dan
diberinya rizqi dari arah yang TIDAK DISANGKA-SANGKA.

SUBHAANAALLOH...............

Renungan itu didapat dari teman via email sebagai pengingat diri sendiri, 
Semoga tidak lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan, 
Semoga tidak lelah untuk selalu memperbaiki diri, semoga selalu istiqomah
Amiin Ya Allah...