Selasa, 26 April 2011

Mereka Yang Terindah


Hampir 27 tahun saya dimanjakan oleh Allah dengan memberi saya keluarga yang hangat, menitipkan saya kepada ibu yang selalu ada untuk saya, yang tidak pernah lepas mendoakan saya, yang dari tangannyalah baju-baju saya dijahit jadi yah ga' perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli baju ataupun rok hehehe :). Allah juga mempercayakan saya kepada ayah saya yang hebat di mata saya. Seorang ayah yang tidak pernah lelah bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, agar putra putrinya bisa menjadi seseorang yang lebih baik dari beliau. Dan, tidak pernah sekalipun ayah memarahi saya bahkan membentak saya pun tidak pernah karena saya tidak nakal hehehe, bukan karena saya tidak nakal karena memang ayah tidak pernah bisa mara kepada saya entah kenapa karena saya anak kesayangan beliau mungkin yah hihihi :).

Tidak hanya kedua orang tua yang selalu ada di samping saya yang Allah berikan kepada saya, tapi juga kakak dan adik-adik saya. Merekalah yang menjadi penyemangat bagi saya untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Ibu saya pernah mengatakan kepada saya "kamu adalah cermin bagi adik-adikmu, jadilah cermin yang bagus yaitu bayangan yang dipantulkan adalah kebaikan-kebaikan karena seperti apa adik-adikmu tergantung kamu memberi contoh kepada mereka". Sampai saat inipun kalimat itulah yang aku pegang teguh saya adalah cermin untuk adik-adik saya dan saya ingin mereka akan menjadi lebih baik dari saya, saya ingin mereka mampu menjadi cermin yang baik pula untuk orang lain.


Hari yang paling membahagiakan bagi saya adalah ketika kami semua bisa berkumpul bersama dan saling bercerita tentang hari-hari kami. Ayah dan ibu saya selalu menerapkan keterbukaan di rumah jadi tidak akan ada hal yang bisa kami tutupi dari mereka, semua cerita akan dengan begitu saja mengalir keluar dari mulut kami ketika ada waktu berkumpul. Tidak ada hal yang ayah ibu saya tidak ketahui tentang putra putrinya khususnya ibu saya, beliau adalah tempat kami bercerita tentang apa saja.
Ya Allah,
Terima kasih atas nikmatMu yang begitu indah ini, terima kasih Engkau telah menitipkan hamba kepada kedua orang tua yang terbaik di dunia di mata saya, terima kasih atas saudara-saudara yang begitu menyayangi saya. Terima kasih Ya Allah, karena telah Engkau jadikan ayah ibu saya selalu ada di samping saya, saudara-saudara saya selalu berada di belakang saya hingga hamba selalu terjaga. Terima kasih karena Engkau telah menitipkan senyum yang tulus dari mereka ketika hamba mulai lelah untuk melangkah hingga hamba mampu berdiri dan meneruskan langkah saya. Mereka adalah orang-orang yang selalu menerima saya apa adanya walaupun dunia mungkin sedang menghujat saya.

Ya Allah,
Hanya kepada Engkau hamba menitipkan ayah, ibu dan saudara-saudara saya, karena hanya Engkau sebaik-baiknya pelindung. Hamba mohon jagalah mereka ketika hamba tidak mampu lagi menjaga mereka Ya Allah, hamba mohon ringankanlah setiap langkah mereka menapaki setiap ruas jalanMu, tetapkanlah hati mereka untuk selalu memegang teguh imannya. Sayangi mereka melebihi Engkau menyayangi hamba Ya Allah.
Amin...

maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan...?

Jumat, 22 April 2011

Makasih Kira... :)


Di atas itu adalah award dari kira, seneng dech dalam award lagi hehehe :)
Makasih ya kira untuk award Merajut Cinta, Menebar Kasih Sayang-nya

Kamis, 21 April 2011

Assalamu'alaikum...


Assalamu'alaikum Ya Rabb...
Rasanya sudah lama hamba tidak menyapa dan curhat kepadaMu
Setiap sholatpun hamba hanya berdoa secukupnya tanpa bercerita tentang banyak hal dan curhat tentang apa yang tidak bisa hamba ceritakan kepada makhlukMu yang lain seperti sebelum-sebelumnya
Ah...hamba terlalu disibukkan oleh urusan dunia, yang membuat hamba lupa bahwa sebenarnya semua itu sementara
Maafkan hamba Ya Rabb atas tingkah laku hamba belakangan ini, yang lebih menomor satukan urusan dunia hamba
Jujur hamba merindukan Engkau Ya Rabb, sangat merindukanMu
Hamba rindu saat-saat hamba menceritakan panjang lebar tentang hari hamba, tentang keinginan hamba dan harapan-harapan hamba kepadaMu
Hamba rindu ketika hamba menangis memohon petunjuk dan perlindungan kepada Engkau karena rapuhnya hati hamba

“Karena itu, ingatlah kepada-Ku (berzikir kepada-Ku) niscaya Aku akan mengingat kalian.” (Al-Baqarah: 152)

Ya Rabb...
Telah Engkau perjelas bahwa ketika hamba mengingatMu maka Engkau juga akan mengingat hamba
Telah Engkau nyatakan juga bahwa cintaMu melebihi cinta apapun yang ada di dunia ini
Engkau tidak pernah meninggalkan hamba sedetikpun dalam perjalanan hidup hamba
Tapi apa yang hamba berikan kepadaMu? hamba belum mampu membuktikan cinta hamba kepadaMu
Bahkan waktu untuk menyapa dan bercengkrama denganMu saja hamba lewatkan begitu saja
Sungguh hamba tidak ingin ingatan dan hati hamba lupa akan hadirMu, sama sekali tidak

Tidak ingin hamba terlalu lama seperti ini Ya Rabb
Hari ini hamba kembali mengetuk pintuMu, mengucap salam dengan lembut berharap bahwa Engkau akan menerima hamba dengan hangatnya kasihMu
Hari ini hamba mulai berceloteh tentang apapun kepadaMu lagi, menyerahkan kisah hamba yang tidak mampu hamba percayakan ke selain Engkau
Hamba kembali Ya Rabb...hari ini hamba ingin melepas kerinduan hamba kepadaMu

Ya Rabb,
Jika nanti hamba lupa akan diriMu maka hamba mohon ingatkanlah hamba
Jika hamba mulai jauh dariMu maka hamba panggilah hamba kembali ke jalanMu
Jangan pernah meninggalkan hamba Ya Rabb walaupun itu hanya sedetik
Karena tanpa Engkau hamba bukanlah apa-apa

Assalamu'alaikum Ya Rabb.. :)

Selasa, 19 April 2011

Privasi


Setiap orang pasti punya privasi kan yah? setiap orang berhak atas hidupnya kan? mau nglakuin A, milih B itu hak mereka bukan? dan pasti ada ruang dan urusan yang engga' pengen kita bagi dengan orang lain apalagi diusik-usik orang lain gitu kan yah?. Setiap pribadi kita adalah tanggung jawab kita sendiri bukan orang lain lalu kenapa kita kadang masih saja ikut campur urusan orang padahal kita tahu itu sama sekali tidak ada kepentingannya dengan kita.

Apalagi nih ya, kalau urusan kita diumbar kemana-mana ma orang lain tanpa dia tahu kebenarannya seperti apa. Kalaupun ingin tahu tentang kebenaran suatu hal, kenapa tidak langsung saja tanya ke yang bersangkutan kenapa harus tanya yang lain yang pastinya kurang tahu bahkan tidak tahu menahu tentang hal itu. Sebel ga' tuh kalau digituin? hehehe kok jadi agak emosi ya saya, maap :).

Saya selalu mengingatkan diri saya sendiri untuk tidak mencampuri urusan orang lain, terserah mereka mau nglakuin apa, mau jungkir balik juga terserah toh mereka yang bertanggung jawab atas setiap tindakan mereka bukan saya. Saya juga tidak pernah dirugikan karena tingkah laku mereka kenapa saya harus cuap-cuap urusan mereka apalagi bergosip kesana kemari tentang apa yang belum tentu saya tahu kebenerannya ehm...sebisa mungkin direm sekenceng-kencengnya dech :). Begitu juga kalau ada teman yang memang tidak berbagi ceritanya dengan saya, saya tidak akan memaksa dia untuk cerita kepada saya karena itu adalah hak dia untuk menceritakan atau tidak, saya paham setiap orang butuh privasi yang tidak ingin diganggu gugat oleh orang lain.

Dan saya paling tidak suka kalau ada yang mencampuri privasi saya, apalagi kalau yang ingin tahu itu tanya sana sini bukan langung ke saya untuk mencari kebenaran dari persepsinya. Saya bukan orang penting yang setiap urusan saya harus diketahui orang lain, saya juga bukan artis yang setiap gerak gerik saya menjadi pemberitaan. Ingin rasanya mengatakan kepada mereka yang selalu mencampuri privasi saya "tolong dong, ga' usah ngurusi urusan saya toh ga' ada sangkut pautnya dengan kalian kan? daripada pusing-pusing mikirin urusan saya mending mikirin urusan kalian sendiri deh, urusan saya biar saya yang mikirin" hehehe itu hanya keinginan aja belum berani saya bilang seperti itu apalagi dengan muka jutek, bisanya ya cuman gini ngedumel sendiri :(.

Kalaupun ada yang salah dengan saya, monggo ajah langsung tegur saya, tidak perlu bicara ke orang lain, saya akan lebih seneng dan menghargai orang yang langung bertanya kepada saya atau menegur saya. Semoga saja ketika saya mengharap orang lain melakukan hal ini, saya tidak lupa diri untuk melakukan hal yang sama. Semoga saja saya tidak menjadi orang yang saya tidak suka seperti di atas.

Ya Allah...Ya Rabb...
Hamba mohon bimbinglah diri hamba untuk selalu menjaga lisan hamba dari perkataan yang merugikan  orang lain apalagi sampai menyakiti dan membuat luka di hati orang lain.
hamba memohon bimbinglah hamba untuk membersihkan pikiran hamba dari segala prasangka yang belum pasti kebenarannya. 
Bimbinglah hamba untuk selalu menjaga hati hamba dari segala penyakit hati, menjadi sosok yang rendah hati dan pemaaf
Amin Allahumma Amin :)

Kamis, 14 April 2011

Surat Yang Tidak Akan Pernah Terbaca


Surat ini mungkin tidak akan pernah sampai kepada dia yang dituju. Surat ini mungkin akan tetap tertutup rapi di antara lembaran-lembaran dalam buku harianku. Karena memang tidak mungkin kusampaikan kepadanya, dia yang selama ini tanpa kusadari memenuhi satu ruang di sudut hatiku. Ruang itu bernama cinta hem...

Kepadamu seorang laki-laki yang kupanggil sahabat
Masih lekat di benakku bagaimana awal kita berkenalan, saat itu kita masih berseragam abu-abu putih. Tiga tahun satu kelas membuat kita saling mengenal dan akhirnya mengikrarkan sebagai sahabat. Siapa di sekolah yang tidak kenal kita berdua ya? dimana ada aku pasti ada kamu dan sebaliknya, mengalahkan mereka yang berpacaran yang katanya dunia hanya milik mereka berdua tapi nyatanya dunia milik kita juga saat itu. Masih ingatkah dirimu akan masa-masa itu? Kuharap masih...

Masih ingatkah juga dirimu, hari dimana aku meneteskan air mataku untuk yang pertama kalinya di hadapanmu ketika kamu mengatakan akan meneruskan studimu di Bandung?. Entah apa yang aku rasa saat itu, yang jelas aku sedih karena aku akan berpisah denganmu dan membayangkan akan menjalani hari-hariku sendirian rasanya tidak mudah. Dengan senyummu yang selalu menyejukkan jiwa itu, kamu mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. "Alia...semua akan baik-baik saja, percaya deh...toh masih bisa sms, telfon, email kita juga masih bisa chat kan?". Kalimat itu tidak membuat hatiku lebih baik, justru air mataku semakin deras menetes. "Al...jangan nangis terus dong, janji deh sebulan sekali aku bakal pulang khusus buatmu, ntar kalau liburan semester kamu yang gantian ke Bandung, gimana?" dengan mata berbinar dan senyuman yang tidak pernah lepas itu membuat hatiku luluh juga. Akhirnya aku bisa tersenyum dan berhenti menangis karena aku tahu kamu tidak akan pernah ingkar janji, sebulan sekali aku akan bertemu denganmu, sahabat baikku pikirku saat itu.

Dan benar janji itu kamu tepati, selama empat tahun kamu menyelesaikan studimu di Paris Van Java tidak ada satu bulanpun yang terlewatkan olehmu untuk menemuiku di Malang. Tahukah kamu kalau setiap malam sebelum aku bertemu denganmu, aku selalu resah menunggu hari esok dan ketika hari dimana kita bertemu selalu saja aku bingung memilih-milih baju yang akan aku kenakan berharap aku bisa tampil cantik hari itu?. Dan tahukah kamu, aku senang ketika setiap kamu bertemu denganku selalu mengucapkan bahwa aku sudah berubah menjadi seorang gadis yang cantik dan dewasa dan kamu selalu mengatakan bahwa suatu hari nanti aku akan menjadi wanita yang hebat yang berada di belakang seorang laki-laki yang hebat pula?. "Al, seorang laki-laki yang hebat itu karena di belakangnya ada wanita yang lebih hebat lagi, dan aku yakin kamu adalah wanita hebat itu, someday...". Kata-katamu itu seakan membawaku terbang ke langit ketujuh tapi sayang aku tidak menyadari perasaanku itu bukan sekedar kasih sayang sahabat tapi cinta, yah cinta yang berbalut persahabatan.

Aku baru menyadari perasaanku padamu saat hari wisudamu tiba, seperti ketika aku wisuda kamu menemaniku meraih gelar sarjanaku. Begitu juga denganmu, kamu memintaku untuk datang di hari besarmu itu. Seperti sebelum-sebelumnya ketika aku akan bertemu denganmu selalu kusiapkan segala sesuatunya sesempurna mungkin agar aku bisa tampil cantik dan membuatmu bangga di sampungku, tidak sedetikpun aku melepas senyumku, membayangkan aku yang akan menjadi pendamping di wisudamu. Tapi apa yang terjadi...sungguh di luar dugaanku. "Alia....akhirnya kamu datang juga, terima kasih telah melengkapi bahagiaku hari ini" begitu ucapmu saat menyambut kedatanganku di gedung tempatmu wisuda, aku tersenyum bahagia mendengarnya. "Al, kenalkan ini aisyah kekasihku yang Insya Allah akan menjadi ibu dari anak-anakku kelak" dengan wajah yang sumringah kamu mengenalkan wanita yang ada di sampingmu, tidak pernah sama sekali aku melihatmu sebahagia itu sebelumnya.

Dadaku sesak mendengarnya, tenggorokanku seakan ada yang menghambat sampai aku tidak bisa bersuara sama sekali dan mataku mulai terasa panas ada butiran halus yang mulai menggenang di pelupuk mataku tapi aku berusaha tetap tersenyum dengan mengulurkan tanganku kepada wanita itu, aisyah kekasihmu. Aku merasa tiba-tiba semuanya gelap, hitam, pengap. Pasti kamu tidak lupa hari itu adalah kedua kalinya aku menangis di depanmu. Masih ingatkah kamu saat kamu meluangkan waktumu untuk berbincang denganku saja setelah rangkaian acara wisudamu selesai?. Sungguh aku tidak bisa membendung lagi air mataku saat itu, ingin aku katakan bahwa aku tidak suka kamu bersamanya, ingin kukatakan bahwa baru kusadari bahwa aku jatuh cinta padamu sejak kapan rasa itu ada aku tidak tahu, ingin rasanya aku mengatakan padamu bahwa aku ingin menjadi wanita hebat di belakang laki-laki yang hebat pula, dan laki-laki itu adalah kamu. 

Tapi, aku tak mampu mengatakan semua itu, aku tidak mau merusak hari indahmu. Walau menangis aku tetap berusaha tersenyum, agar kamu mengira aku juga merasakan kebahagiaanmu, aku tidak ingin kamu tahu kalau sebenarnya aku terluka hari itu, aku tidak ingin kamu tahu kalau aku sakit karena setiap celotehmu hanya tentang wanita itu, tentang masa depanmu tidak ada lagi cerita tentang kita. Apakah kamu merasakan apa yang aku rasa? aku yakin tidak karena di benak dan di hatimu hari itu hanya ada dia bukan aku. "Alia...hari ini kamu aneh, kamu menangis tapi tersenyum kamu tidak menyangka ya aku bisa menyelesaikan studiku tepat waktu? atau kamu tidak percaya bahwa aku bisa mendapatkan bidadari cantik itu?". hem..bidadari katamu, sesempurna itukah dia?. "Aku terlalu bahagia saja melihatmu hari ini kamu mendapatkan semuanya, sampai aku terharu seperti ini hehehehe...Selamat ya atas semua aby" hanya itu jawabku. Sungguh hari itu aku menjadi orang yang munafik tapi tidak apalah daripada aku melihatmu kecewa karena kamu tahu aku bukan sahabat yang tulus menyayangimu tapi menginginkan lebih.

Tidak semua hal bisa kita dapatkan memang, apa yang menurut kita baik belum tentu itu baik pula di mata Allah. Dan satu hal lagi, kadang kebahagiaan itu tidak merata bisa jadi ketika kamu bahagia justru saat itu aku merasa terpuruk. Yah...memang begitulah hidup selalu ada dua sisi, ada bahagia ada sedih, ada memeliki ada kehilangan, ada tawa ada tangis. Tapi tidak boleh kita lupa bahwa apa yang telah ditetapkan Allah itulah yang terbaik, Allah selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Begitukan ya...?

Dari sahabat yang pernah jatuh cinta padamu
Dari seorang wanita yang masih mencintaimu
Dari aku yang akan selalu memberi ruang untukmu di hatiku
-Alia-


Tulisan ini untuk memeriahkan kuis Seperti Janji Kita ^_^


Rabu, 13 April 2011

Sosok Itu...


Sosok itu indah di mata saya. Masih hangat di ingatan saya malam itu, kami berdua saling diam membisu ditemani angin malam yang semakin dingin menusuk tulang. 

"Aku sayang kamu karena itu aku tidak ingin kamu terluka" 

kalimat yang dilontarkan sosok itu memecahkan keheningan kami berdua dan berhasil membuat butiran hangat di pelupuk mata saya menetes. Saya tidak mampu berkata apa-apa selain sesenggukan mendengar sosok itu meneruskan kalimatnya.
"Jangan mau diberi kasih sayang, kalau akhirnya kamu terluka".  

Malam semakin larut dan saya masih tidak berkata apapun hanya tangis yang terdengar dari saya sedang sosok itu masih terus berusaha menyadarkan saya bahwa apa yang saya pilih adalah salah.  

"Aku tidak melarangmu untuk jatuh cinta tapi bukan dia, dia bukan lelaki yang tepat untukmu. Dia hanya akan membuatmu sakit, masih banyak lelaki yang lebih baik dan bisa mencintaimu melebihi dia".  

Kemudian sosok itu berlalu meninggalkan saya sambil tersenyum indah.

Sabtu, 09 April 2011

Masih

 

Kita sudah bersimpangan jalan sekarang, kamu ada di ujung jalan sana sedang aku masih ada disini
Kita masih sama-sama berdiri termangu di tempat kita masing-masing
Masih sibuk dengan pikiran kita sendiri-sendiri, dengan angan yang mungkin masih menggantung
Masih berusaha mengembalikan kesadaran kita bahwa semua sekarang berbeda

Aku tahu,
Kamu masih tetap memperhatikan aku walaupun dirimu tidak selalu menatapku di ujung sana
Kamu masih saja mengikuti gerak gerikku, takut kalau terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan pada diriku
Karena sesungguhnya di sudut hatimu masih kamu sediakan ruang untuk namaku

Aku percaya,
Rangkaian kisah tentang kita masih tersusun rapi di benakmu
Rasa di hatimu juga masih sama seperti sebelumnya, tidak sedikitpun berubah bahkan berpaling
Dan aku percaya masih ada diriku di untaian doa dalam setiap sujudmu

Aku yakin,
Seandainya saja ada jalan untuk kembali ke tempatku berdiri saat ini, kamu pasti akan berlari ke arahku
Bila semua bisa diputar kembali, tentu kamu akan meminta mengulang kisah kita dari awal lagi
Jika Tuhan memberimu satu kesempatan untuk mengubah sesuatu di "kisah kita" pasti kamu akan menerimanya
Dan pastinya kamu akan mengubah bagian dimana persimpangan jalan ini tidak pernah akan terjadi

Kalau kamu bertanya, kenapa aku bisa mengetahui semua itu..
Karena aku tahu sampai saat ini kamu masih mencintaiku begitu juga dengan aku
Sama sekali belum ada yang berubah dari sebelumnya tentang kita
Kita masih menjadi pungguk yang merindukan sang bulan

Masih...
Aku masih menatap sosokmu berdiri di ujung sana yang sedang menatapku
Kita saling tersenyum dan membiarkan mata kita berbicara karena bibir kita sudah tidak mampu berucap
Membiarkan mata kita saling berbicara satu sama lain sebelum akhirnya mereka berpisah
Kita saling meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja tanpa kebersamaan lagi

Satu detik, satu menit, satu jam...akhirnya kita berlalu juga dari tempat kita berdiri
Membalikkan badan dan kita berjalan menjauh dan menghilang...
Walaupun sebenarnya hati kita masih tidak ingin beranjak
Tapi mentari sudah mulai berpulang dan sang malam akan segera datang menjaga bumi
Sudah saatnya kita merebahkan diri dalam dinginnya malam, sebelum esok kita memulai hari yang baru
Bukan, bukan kita tapi kamu dan aku memulai hari kita masing-masing

Minggu, 03 April 2011

Cinta dan Wanita

Cinta dan Wanita...

Cinta, kata yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Cinta, hal yang mempunyai berjuta rasa hadir dalam hati hingga ada yang mengatakan bahwa cinta itu buta. Tapi, pak Mario Teguh mengatakan bahwa cinta itu tidak buta hanya saja melumpuhkan logika. Aku yakin dari kita semua tidak ada yang mengelak tentang cinta yang aku paparkan di atas, iyakan? Cinta kadang membuat kita seperti bukan diri kita bukan berarti kita menjadi orang lain, hanya saja kadang kita mampu melakukan sesuatu yang secara logika tidak bakal mampu kita lakukan.

Dan, tentang wanita…
Makhluk Allah yang satu ini begitu mempesona, lembut karena ia mampu memainkan perasaannya dengan baik dan dia walaupun kadang terlihat rapuh tapi sebenarnya dia kuat sekalipun masalah silih berganti menghampirinya. Satu lagi yang membuat wanita istimewa, ketika dia mencintai seorang laki-laki dia akan setia sekalipun banyak lelaki yang datang menawarkan sesuatu lebih dari yang dia dapat sekarang. Wiets, para makhluk bernama laki-laki tidak boleh protes tentang indahnya seorang wanita yang aku paparkan hehehe…

Yah, begitulah cinta dan wanita. Sekali seorang wanita menemukan cintanya ia akan begitu menjaganya, akan setia terhadap cinta itu. Dia akan melakukan apa saja untuk membahagiakan laki-laki yang dicintai sekalipun dia terluka nantinya. Dia mampu bertahan walaupun telah disakiti oleh lelaki yang dia cinta, mungkin cinta yang dipersembahkan dengan tulus itu dikhianati oleh laki-laki yang dia cintai, sekalipun dalam perjalanan cintanya, hati laki-laki itu berpaling ke cinta yang lain tetap saja wanita itu akan memperjuangkan agar cinta itu kembali padanya dan samudra maaf akan dengan ikhlas ia berikan kepada lelaki yang dia cinta. Hem.. begitulah cinta yang dimiliki seorang wanita, wanita mampu melumpuhkan logikanya, mampu membuatnya buta dan tuli jika menyangkut tentang laki-laki yang dia cintai. Tapi di atas semua itu, cintanya selalu tertuju ke Sang Pemilik cinta itu sendiri.

Kepadamu, para makhluk Allah yang katanya kuat…
Lihatlah dia.., wanita yang telah mencintaimu dengan begitu tulus dan menerimamu dengan apa adanya kamu apa yang sudah kamu lakukan untuk membalasnya? Sudahkah kamu mencintai dia seperti dia mencintaimu? Sudahkah kamu menjaga kesetiaan yang dia percayakan padamu? Sudahkah kamu membuatnya bahagia & nyaman bersamamu?. Kalau jawabanmu sudah, kamu adalah laki-laki hebat. Tapi, jika kamu masih saja bermain-main dengan cintanya maka lihatlah dia lekat-lekat, lihatlah ketika dia tersenyum padamu, rasakan semua perhatian yang dia berikan padamu? Tidakkah kamu merasa malu ketika kamu mengkhianatinya? Tidakkah kamu merasa bersalah ketika kamu membuatnya terluka karena sikapmu?

Padamu laki-laki yang telah mendapatkan cinta seorang wanita,
Ingatlah sekalipun wanita berhati lembut, mampu melakukan apapun demi dirimu & rela memaafkan setiap kesalahanmu, jangan pernah beranggapan bahwa dia akan terus seperti itu.  Dia tetaplah makhluk yang punya keterbatasan. Dia akan memberimu kesempatan kedua ketika kamu melakukan kesalahan tapi tidak untuk kesempatan ketiga walaupun jauh di dalam hatinya dia masih mencintaimu, sangat mencintaimu bahkan. Ingatlah wahai lelaki yang tulang rusukmu ada padanya, ketika dia memutuskan untuk melepasmu sebenarnya dia ingin menangis tapi dia berusaha untuk tetap memberikanmu senyuman terindahnya agar tidak perlu khawatir tentangnya, agar kamu yakin bahwa semua akan baik-baik saja dengan atau tanpamu.

Jadi, kepadamu lagi wahai laki-laki…
Sekarang setelah kamu mendapatkan cinta seorang wanita yang begitu tulus maka terimalah apa adanya, selama masih ada kesempatan untuk membahagiakannya maka bahagiakanlah dia semampumu tidak perlu kamu menjadi orang lain karena yang dia cintai adalah kamu bukan yang lain. Ketika dia mempercayakan kesetiaannya padamu maka jagalah dengan sebaik-baiknya sebelum kamu menyesal ketika kehilangan dia, sebelum kamu tidak punya jalan lagi untuk kembali. Karena sering kita merasakan mencintai & memiliki seseorang ketika dia tidak lagi ada bersama kita

-Malang, 2 April 2011-