Kamis, 31 Maret 2011

Karna Aku Punya Kamu


Aku masih simpan kisah malam itu
Di saat indah matamu buka hatiku
Merasakan getar cintaku kembali
Jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu

Sayang selama ini kau kemana
Seumur hidup ku mencari
Tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
Cinta tak pernah terbayang olehku
Indahnya rasa yang kau beri
Saat ku menemukanmu
Hati ini tlah hidup sendiri

Kau angkat aku jadi lebih jauh
Yang tak akan pernah mampu aku hadapi
Di saat cintamu selamatkan aku
Jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu (kamu)

Sayang selama ini kau kemana
Seumur hidup ku mencari
Tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
Cinta tak pernah terbayang olehku
Indahnya rasa yang kau beri
Saat ku menemukanmu
Hati ini tlah hidup sendiri
 [by : Igo]

Kapan ya... aku memiliki kamu? halah alia...
Hehehe :)
Someday in somewhere, I'll find you
  • Karena Kau Punya Aku


    Aku masih simpan kisah malam itu
    Di saat indah matamu buka hatiku
    Merasakan getar cintaku kembali
    Jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu

    Sayang selama ini kau kemana
    Seumur hidup ku mencari
    tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
    Cinta tak pernah terbayang olehku
    Indahnya rasa yang kau beri
    Saat ku menemukanmu
    Hati ini tlah hidup sendiri

    Kau angkat aku jadi lebih jauh
    Yang tak akan pernah mampu aku hadapi
    Di saat cintamu selamatkan aku
    Jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu (kamu)

    Sayang selama ini kau kemana
    Seumur hidup ku mencari
    tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
    Cinta tak pernah terbayang olehku
    Indahnya rasa yang kau beri
    Saat ku menemukanmu
    Hati ini tlah hidup sendir
  • Karena Kau Punya Aku


    Aku masih simpan kisah malam itu
    Di saat indah matamu buka hatiku
    Merasakan getar cintaku kembali
    Jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu

    Sayang selama ini kau kemana
    Seumur hidup ku mencari
    tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
    Cinta tak pernah terbayang olehku
    Indahnya rasa yang kau beri
    Saat ku menemukanmu
    Hati ini tlah hidup sendiri

    Kau angkat aku jadi lebih jauh
    Yang tak akan pernah mampu aku hadapi
    Di saat cintamu selamatkan aku
    Jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu (kamu)

    Sayang selama ini kau kemana
    Seumur hidup ku mencari
    tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
    Cinta tak pernah terbayang olehku
    Indahnya rasa yang kau beri
    Saat ku menemukanmu
    Hati ini tlah hidup sendir

Untuk Maretku



Engga' terasa sudah tanggal 31, maret sudah hampir berakhir besok sudah masuk bulan april :). Kalau flashback di bulan maret banyak sekali yang sudah saya lalui, banyak juga rasa yang datang silih berganti tapi liat semua menjadi satu rangkaian yang indah, sangat indah. Begitu Allah merangcangnya dengan sempurna. Alhamdulillah semua bisa saya lewati dengan baik walau kadang masih ditemani air mata, but it's okay :).

Maretku...
Terima kasih banyak telah menemani saya ya, terima kasih atas setiap jejak yang kamu tinggalkan di hari-hari saya, semua indah denganmu hehehe...dan kamu mampu mengakhirinya dengan indah tidak ada Pe Er yang kamu tinggalkan untuk april besok. Terima kasih yach...

hehehe tulisan ga' jelas, lagi pengen nulis tapi ga' ngerti mau nulis apa :(

Selasa, 29 Maret 2011

Tafakur Cinta...


Tuhan...saat aku menyukai seorang teman, ingatkanlah aku bahwa ada sebuah akhir sehingga aku tetap bersama yang tidak pernah berakhir. 
Tuhan...jika aku hendak mencintai seseorang temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMU agar bertambah kuat cintaku padaMU. 
Tuhan...ketika aku sedang jatuh cinta jagalah cinta itu agar tidak melebihi cintaku padaMU. 
Tuhan...ketika aku berucap aku cinta padamu biarkanlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut padaMU agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karenaMU.
Sebagaimana orang bijak berucap "Mencintai seseorang bukanlah apa-apa. Dicintai seseorang adalah sesuatu. Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti. Tapi, dicintai oleh Sang Pencipta adalah segalanya."

Untaian kalimat di atas saya terima lewat sms dari seseorang yang sudah saya anggap adik saya. Untuaian kalimat yang seakan menusuk ulu hati saya, teringat bahwa selama beberapa bulan yang lalu begitu saya dibutakan oleh cinta yang semu. Yah, cinta telah melumpuhkan logika saya dan memainkan emosi saya dengan begitu mudah hem....terima kasih de' telah mengingatkan saya kepada Sang Pemilik Cinta

Cinta...
Saya pernah dibuat mabuk kepayan oleh yang namanya cinta, entah kapan saya mulai berkenalan dengannya, dengan yang namanya cinta yang membuat saya seperti bukan diri saya kata orang-orang terdekat saya. Cinta yang membuat saya rela melanggar prinsip yang bertahun-tahun saya bertahankan, yang telah membuat saya buta dan tuli dan mampu melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan, membenarkan sesuatu atas nama cinta. Intinya cinta tidak membuat saya berubah menjadi lebih baik tetapi sebaliknya.

Cinta yang dulu saya kenal membuat saya mudah sekali menangis sampai mata saya sembab, entahlah kalau dikumpulkan mungkin air mata saya sudah seember lebih hehehe lebay.com :) cinta itu membuat saya mampu terbangun tengah malam dan membuat kesadaran saya terkumpul penuh saat HP saya berdering karena telfon dari seseorang bahkan membuat saya rela begadang sampai pagi menjelang hanya untuk berbincang-bincang dengannya. Padahal jika alerm pukul 03.00 wib berbunyi yang membangunkan saya untuk bertemu Sang Pemilik Jiwa sering saya matikan dan terlelap kembali, kalaupun terbangun dan tahajut curhat saya ke DIA tidak selama saya berbincang-bincang dengan seseorang itu. Duh...separah itu cinta membutakan saya saat itu.

Dan kini, bagaimana kabarnya cinta itu? dimana seseorang yang dulu selalu ada untuk saya? semua sudah tidak ada lagi bersama saya. Sedangkan DIA yang selalu saya nomor sekiankan, yang selalu saya datangi hanya ketika saya membutuhkanNYA, DIA tidak pernah beranjak menjauh dari saya bahkan ketika saya sendirian DIA yang selalu menemani saya, menghapus air mata saya, mengobati luka hati saya. DIAlah yang menggantikan apa yang hilang dari saya dengan yang lebih baik, jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Tidak ingin lagi diri ini terjerumus pada cinta yang seperti itu lagi, saya ingin mengenal cinta yang datangnya hanya dari DIA dan kepada DIA saya persembahkan.

meski ku rapuh dalam langkah kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu

maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta

[Rapuh by Opick]




Minggu, 20 Maret 2011

20 Maret 2011


Pagi ini begitu cerah, langit berwarna biru muda dihiasi gumpalan-gumpalan awan putih yang berarak setelah gerimis mengguyur bumi sepanjang tadi malam. Pagi yang menyenangkan untuk mengawali hari seharusnya, tapi saya masih merasakan gerimis tadi malam. Saya awali hari ini dengan seutas senyum dan sederet doa bahwa hari ini akan baik-baik saja, bahwa hari ini akan lebih baik dari kemarin dan semoga saya bisa melewati hari ini tetap dengan tersenyum dan tanpa air mata. Saya menatap kalender yang terpampang dekat tempat tidur saya agak lama, hari ini minggu 20 maret 2011 hari spesial untuk saya walaupun bukan hari lahir saya, hari ini adalah hari besar untuk seseorang yang spesial bagi saya. Yah seorang laki-laki yang pernah menemani saya mengisi hari-hari saya dalam tujuh bulan terakhir ini.

20 Maret 2011, di suatu tempat pergelaran akbar itu sedang dilangsungkan dengan gelak tawa kebahagian yang menghiasi setiap wajah yang berada di sana. Ada seorang perempuan cantik yang menjadi ratu di sepanjang hari ini sedang mengatur degup jantungnya yang terus berdetak dengan kencang, ada cemas, was-was, takut menyelimuti hatinya tapi saya yakin dia sangat bahagia hari ini paling bahagia dibanding yang lain. Dia sedang menanti seorang laki-laki yang selama ini dia cintai mengucap janji untuk menerima dan menjaganya sampai sisa umur yang diberikan Allah habis. Hari inilah yang selalu dia mimpikan selama ini, menjadi ratu sehari bersanding dengan laki-laki yang dia cintai yang akan menemani sepanjang hidupnya. Menikah, menikah adalah hal yang paling indah yang dimimpikan setiap perempuan termasuk saya.

Dan angan saya beralih pada seorang laki-laki yang tidak asing lagi bagi saya. Laki-laki itulah yang akan mengucap ijab, dialah yang akan berjabat tangan dengan ayah perempuan tadi dan berjanji akan menerima putrinya dan menjaganya sebagai wujud cintanya kepada Rabbnya, hari ini dia akan menyempurnakan sebagian dien-nya. Saya ingin mendekatinya dan bertanya apa yang dia rasakan saat ini, tapi saya tidak bisa saya hanya mampu memandangnya dari kejauhan. Entah bagaimana perasaan dia sekarang bahagiakah?, sedihkah? atau bingungkah? apakah dia merasakan kebahagiaan yang sangat seperti yang terpancar di wajah perempuan cantik itu? saya sama sekali tidak bisa membacanya. 

Saya hanya tahu kemarin sore ketika laki-laki itu menemui saya, dia menangis bukan tangis bahagia yang saya lihat tapi kecewa, sedih dan redup. Matanya tidak seperti sebelum-sebelumnya saya memandangnya mata itu sayu, senyumnya juga terasa hambar dan dipaksakan tidak selepas seperti biasanya. Kemarin, dia tidak banyak berbicara hanya memandang saya, hanya kata maaf dan terima kasih yang terucap dari bibirnya selebihnya diam. Ketika saya mengambil kado pernikahannya saya tahu dia sedang memperhatikan saya, dan ketika saya menyerahkannya saya tahu dia sedang menahan agar tidak menangis, dia menatap saya dengan  berkaca-kaca. Saya sebisa mungkin memberikan senyuman terindah saya untuk menyakinkan dia bahwa saya baik-baik saja, saya akan selalu baik-baik saja Insya Allah. Akhirnya tidak mampu lagi dia menahan air matanya, dia menangis sampai dia berpamitanpun air mata itu masih membasahi pipinya.

Laki-laki yang menangis kemarin, yang mengucap ijab hari ini dan yang dicintai oleh perempuan cantik itu adalah laki-laki yang spesial bagi saya, dialah laki-laki yang saya cintai sampai detik ini. Hari ini adalah hari besarnya, mulai hari ini dia menjadi seorang suami, seorang imam dalam keluarga kecilnya. Saya memang tidak hadir di perhelatan akbar itu bukan karena saya takut tidak kuat menyaksikan dia bersanding dengan perempuan lain disana sebaliknya saya ingin melihat dia mengucap ijab tapi bagaimana jika memang tidak ada undangan yang sampai pada saya dan karena dia meminta saja untuk tidak hadir agar dia lebih mudah mengucap ijab. Saya mengerti akan hal itu dan saya tidak ingin mengganggu gugat permintaannya, saya terima keputusannya. Saya hanya ingin dia bahagia dengan siapapun dia menikah walaupun bukan dengan saya.
Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khoir.. Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan.

Bagaimana dengan perasaan saya sendiri hari ini? tidak seperti yang saya takutkan. Alhamdulillah saya bisa melewati hari ini dengan senyuman yang tulus sama sekali tidak saya buat-buat :). Allah sudah menguatkan saya dengan vitamin IKHLAS yang mampu membuat saya tidak terjangkit penyakit hati. Sungguh Maha Penyayang Allah, yang tidak pernah meninggalkan saya sendirian, Allah mengirimkan saya seorang kakak yang selalu menemani saya walaupun lewat sms dan telfon tapi saya merasakan kehadirannya, ada sahabat-sahabat saya yang masih setia di samping saya. Sungguh hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati manusia, dan menetapkan hati hambaNya. Lihatlah kawan...saya menepati janji saya kan? saya masih bisa tegak berjalan meneruskan langkah saya, kalian lihatkan? saya masih mampu menatap kalian dengan tatapan yang optimis bahwa saya akan baik-baik saja. Saya masih bisa tersenyum dan tertawa bukan?


Ini adalah akhir dari rangkaian cerita panjang saya tentang seorang laki-laki yang sering saya tulis di sini. Dan, ini juga cerita tentang perhelatan hebat untuk hati saya, bahwa saya akan mengantarkan kekasih hati saya  menjadi seorang imam yang pernah saya tulis di awal maret. Akhirnya saya tidak lagi menghitung hari karena hari inilah hari besar itu, minggu 20 Maret 2011.


Sabtu, 19 Maret 2011

Berterimakasihlah Padanya



Dari seorang kakak untuk saya..

Berterimakasihlah pada orang yang telah melukai hatimu, karena dia telah membuatmu kuat
Berterimakasihlah pada orang yang telah membohongimu, karena dia telah membuatmu lebih bijaksana
Berterimakasihlah pada orang yang telah membencimu, karena dia telah mengasah ketegaranmu
Berterimakasihlah pada orang yang telah mengkhianatimu, karena dia telah melatih kesabaran dan menguji kesetiaanmu
Berterimakasihlah pada orang yang mengecewakanmu, karena dia telah melatihmu untuk lebih ikhlas
Berterimakasihlah pada orang yang menjaga dan mengerti semua keadaanmu, karena disitulah Rahman Allah ada bersamamu


By : Lukman Alfaqir
Iftaahul qalbie wa futuhal 'arifin..
Syukron



Minggu, 13 Maret 2011

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin


Dari Novel "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Memcbenci Angin"

"Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan."

"Biarlah aku luluh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya"

Pesan yang saya dapat dari novel ini, lagi-lagi mengajarkan untuk ikhlas, ikhlas menerima apapun takdir yang Allah tuliskan di hidup kita.

* gambarnya pinjem dari google

Jumat, 11 Maret 2011

Hanya Satu Pintaku

Republik Telo - Lawang - 21 Februari 2011 17.09 Wib
Tempat itu adalah persinggahan terakhir yang kita wahai masa lalu, di senja itu kita menghabiskan waktu ditemani segelas teh manis untukku dan secangkir kopi untukmu walau sama sekali tidak tersentuh olehmu sebelum kita sepakat untuk mengakhiri semuanya. Kita sepakat untuk tidak saling tegur sapa lagi, kita sepakat untuk saling menjauh. Yah, 21 Februari 2011 sudah lebih dari dua minggu hari itu berlalu.

Kini saat saya mulai terbiasa tanpa engkau wahai masa lalu, kenapa engkau datang lagi di hidup saya? kenapa engkau menyapa di sela hari-hari saya lagi? bukankah kita sudah sepakat di senja itu untuk tidak lagi saling bertegur sapa?. Tidakkah engkau tahu begitu sulitnya saya membiasakan diri tanpamu?, mengertikah dirimu bahwa saya membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menghilangkan bayanganmu dari hidupku?. Jika dirimu tahu kumohon jangan diulangi, jika engkau belum tahu semua itu sekarang saya beritahu dan saya berharap tidak pernah engkau ulangi lagi.

Hanya satu pintaku... Wahai masa lalu...
Jangan pernah engkau hadir dalam hidup saya lagi walaupun itu hanya sekedar menyapaku sesaat. Mudah bukan? sederhanakan pinta saya? bisakan engkau penuhinya?. Bukan karena saya membencimu masa lalu...tapi saya tidak ingin benteng yang sudah saya bangun runtuh karenamu, saya sudah terlalu lama menatapmu kini saya ingin menatap ke depan bukan ke belakang lagi saya takut jatuh untuk kesekian kalinya karena sering menatapmu. Jangan menangis lagi di depan saya karena saya tidak sanggup melihatnya, tsak tangismu selalu mengalahkan keteguhan hati saya. Tidak lelahkah dirimu menangis selama ini? pasti lelahkan?. karena itu, kuatkanlah dirimu bukalah lembaran barumu yaitu hari ini dan teruskanlah di lembar-lembar selanjutnya untuk hari esokmu.



Minggu, 06 Maret 2011

Andai Aku Bisa Jawab

Dering SMS dari HP saya kemaren, membangunkan saya dari tidur siang yang hanya bisa saya nikmati seminggu sekali, karena memang libur kerjanya hanya sekali dalam seminggu hehehehe. Dengan mata yang masih mengantuk, dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul saya buka inbox dan ternyata sms dari adik bungsu saya, dan isinya membuat saya seketika itu kesadaran saya terkumpul 100% dan mata saya sempat terbelalak tidak biasanya adik saya mengirim sms saya seperti itu. Dia adalah adik perempuan saya satu-satunya, baru duduk di bangku perkuliahan semester 2, tapi kalau menasehati ga' kalah sama ibu saya :)

"Kapan nikah sii mbak?? aku keburu pengen pake kebaya di pestamu hehehe :(" Hiyah... pertanyaan ini yang paling susah saya jawabnya tidak jarang saya hanya menjawab dengan senyuman karena memang belum ada jawaban yang bisa saya beri, terselip sedih saat menjawabnya sedikit sih :). Tapi sms adik saya ini bisa membuat saya tersenyum, nunggu saya nikah hanya ingin memakai kebaya di pesta pernikahan saya, seandainya kamu tahu nduk, kalau saya tidak ingin ada pesta pernikahan nanti, hanya ijab pada hari jumat di masjid di dekat rumah, itu impian saya. Sms kedua darinya membuat saya terharu "percaya ga' percaya aku tuh doain kamu mba tiap sholat, aku juga pengen sampean itu buruan ada yang memenin hidup, pendamping sing buat sampean seumur hidup" Ya Allah Ya Rabb... tiba-tiba saja ada genangan air di pelupuk mata saya. Seperti sebelum-sebelumnya, saya tidak ada jawaban yang memuaskan atas pertanyaan & pernyataan adik saya tersebut. Seandainya kalimat itu langsung dilontarkan

Menikah...
Saya tahu sudah saatnya saya menikah, saya juga tahu pernikahan saya sudah dinantikan oleh keluarga besar saya karena saya adalah anak pertama & belum ada sejarah menikahkan atau punya hajat di keluarga besar saya. Saya tahu mereka menginginkan saya segera menikah & berumah tangga, begitu juga dengan saya, saya juga memiliki keinginan yang sama. Jangan mengira kalau selama ini saya selalu terlihat ceria, tersenyum seakan tidak ada beban atau terkesan cuek dengan yang namanya pernikahan sesungguhnya saya juga memikirkannya, dalam hati saya juga ada dalau yang berkabut kesedihan. Jangan pernah beranggapan bahwa saya lupa akan kewajiban saya yang satu itu karena terlalu sibuk bekerja, tidak sama sekali saya tidak lupa untuk menikah, sebaliknya saya ingin menyegerakannya.

Tapi, kalau memang belum ada pangeran gagah berjubah iman dan berpedang akhlak yang datang untuk meminang saya, saya harus bagaimana? kalau yang selama ini datang pada akhirnya bukan untuk saya saya harus mengatakan apa?. Saya tahu pangeran impian saya tidak akan jatuh dari langit begitu saja walaupun tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk menjadikan itu kenyataan, melainkan saya harus berusaha mendapatkannya. Berusaha untuk selalu membenahi diri agar Allah percaya kepada saya untuk menitipkan hamba terbiakNya kepada saya agar bisa menyempurnakan sebagian diennya. Laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik pula dan sebaliknya bukan?

Saya bosan ditanya kapan saya menikah, saya lelah menjawab pertanyaan yang itu-itu terus hehehe... "kapan nikah nduk, mbah pengen liat kamu nikah sebelum kembali kepadaNya" begitulah pertanyaan yang diajukan nenek buyut saya setiap saya pulang ke rumah. "nduk, kapan ayah mantu? ayah kan juga pengen menikahkan putrinya" ini adalah pertanyaan ayah setiap kali saya pulang dari nikahannya teman-teman saya. "nduk, kapan nikah? nunggu apa lagi sih...jangan terlalu sibuk kerja" kalau ini sering dilontarkan oleh saudara-saudara ayah & ibu saya kalau ketemu saya, belum lagi pertanyaan dari teman-teman lama atau yang jarang ketemu setiap bersilatuhrahmi. hufh...;( dan dipastikan jawaban andalan saya "ya doakan semoga bisa segera ya.." dengan seutas senyum sebagai memanis. Andai saya bisa jawab dengan jawaban yang lebih baik dari itu & lebih menyenangkan dari itu, pasti akan saya lakukan tapi sungguh sampai saat ini hanya jawaban itu yang saya punya. Jawaban yang mengandung doa yang saya harapkan yang bertanya mendoakan & mengamininya. 

Hanya ibu saya yang tidak pernah bertanya kapan saya menikah, beliau hanya mengatakan "nduk, mama selalu berdoa semoga kamu mendapatkan jodoh yang bisa jadi iman, yang bisa membimbing kamu & bermanfaat bagi dunia & akhiratmu, semoga didekatkan ya nduk Amin". Doa beliau inilah yang menguatkan saya. Makasih mama sayang :) Ya Allah Ya Rabb.. ridhoilah doa ibu saya Amin Allahumma Amin. 

Saya yakin semua akan indah pada waktunya, Allah adalah manager paling hebat yang me-arrange waktu dengan baik. Tidak akan terlalu lama tidak juga terlalu cepat tapi dijadikan di suatu waktu yang paling tepat bagi saya. Yup, Allah tahu dengan benar kapan waktu yang paling pas buat saya menikah, Allah tahu kapan saya siap menikah di mataNya, kapan saya siap menjadi seorang istri & menjadi seorang ibu. Saya hanya perlu berusaha sebaik mungkin dan tidak pernah melepas doa selebihnya biarlah menjadi urusan Allah, keputusan akhirnya adalah hak prerogatif Allah :) begitukan ya...

Kamis, 03 Maret 2011

Maret Tlah Tiba..

Akhirnya Maret datang juga...


Selamat jalan Februari...
Selamat tinggal mimpi yang tak mampu kuraih, selamat tinggal harapan yang telah pupus, selamat jalan kenangan yang sudah menemani saya selama ini. Sampai jumpa di waktu dimana kita akan bernostalgia mengenang apa yang sudah berlalu hanya sekedar mengingat bahwa kemarin, di suatu masa dalam perjalanan hidup saya pernah saya lukiskan mimpi yang sangat indah, ada harapan yang saya tulis dengan tinta emas tapi semua adalah sebuah proses yang tak berbuah hasil :)
Semua yang telah saya lewati begitu indah adanya, ditemani senyum, tawa, tangis, sedih, sakit, luka & gembira. Terima kasih atas semua rasa yang telah menemani saya sampai februari berakhir dan berganti maret.

Selamat datang Maret...
Selamat datang di episode hidup saya, selamat menghabiskan 31harinya dengan saya :). Semoga kita bisa berteman baik jadilah maret ceria untuk saya hehehe. Di bulan maret ini ada harapan baru yang saya haturkan kepada Sang Pemilik. Ada mimpi indah lainnya yang saya mulai saya rangkai di bulan ini, ada doa baru yang selalu saya hadirkan di setiap sujud saya berharap bahwa semuanya tidak hanya menjadi proses tetapi berbuah hasil yang manis. Di bulan ini juga akan ada perhelatan hebat untuk hati saya, entah nantinya akan sedih & menangis ataukan diri saya mampu melewatinya dengan tegar dan senyum yang menguatkan hati saya. Harapannya yang kedua yang ingin saya dapat, tersenyum menyambut hari itu, walaupun luka yang ditinggalkan di bulan februari masih belum mengering & sembuh. Saya menunggu hari itu dengan mulai menghitung hari yang saya sendiri belum tahu kapan tanggalnya. 

Hari dimana saya akan menyaksikan kekasih hati saya mengucap ijab, hari itu saya akan mengantarkan dia menjadi seorang imam untuk istri & anaknya kelak ;(. Whatever, apapun yang terjadi nanti, tak usah saya pikirkan yang penting bulan ini saya ingin mengisi hari-hari saya dengan senyum ketegaran, dengan hati yang berpulang kepada Sang Pemilik Hidup, saya ingin menjalani setiap detik hidup saya dengan syukur yang sering terlupa sebelumnya. Yang datang pasti akan pergi, dan yang pergi pasti ada penggantinya begitu bukan? hanya Allah yang tidak pernah pergi dan tidak pernah terganti.


Untuk saya, hati saya dan bulan februari, ingatlah bahwa semua akan baik-baik saja. Semua yang Allah berikan sudah sesuai takarannya masing-masing. Everything will be okay, kalau kata bondan prakoso dan teman-temannya mah ya sudahlah, yang lalu biarlah berlalu :). Untuk hati saya & februari saya, saya persembahkan lagu ini untuk kalian - Ini soundtracknya alia di bulan maret hehehehe...

Ketika mimpimu yg begitu indah,
tak pernah terwujud..ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu,
dan tak pernah sampai..ya sudahlah

Sempat kau berharap keramahan cinta,
tak pernah kau dapat..ya sudahlah

Apapun yg terjadi, ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih..coz everything's gonna be OKAY