Minggu, 26 September 2010

Virus Merah Jambu :'(

Ehm...
Paling ga' suka kalo lagi gini, terjangkit virus merah jambu :( kenapa ga' suka? virus merah jambu bukannya virusnya orang yang sedang jatuh cinta ya? hehehe iya bener istilah buat orang yang lagi jatuh cinta. Dan yang namanya jatuh cinta bukannya semua serba merah jambu? serba indah? bawaannya senang terus? dan senyum terus? trus kenapa ga' suka? something wrong? kok ga' suka.. :)
He em.. ada yang salah memang, salah saya karena terus membiarkan virus merah jambu itu menyebar di  ruang hati saya, salah juga karena saya terus membiarkan pikiran saya dipenuhi oleh bayangannya sampai akhirnya sulit untuk disembuhkan. 

Tidak bisa bila tidak membalas smsnya dia, tidak bisa juga bila harus mengabaikan telfon darinya begitu juga email dari dia pasti sesegera mungkin saya replay. Kenapa tidak bisa mengabaikan semua itu? takut dia menjauh? takut kalau tidak mendapatkan perlakuan yang seperti itu lagi? jawabnya iya, saya tidak ingin dia menjauh, saya juga tidak ingin dia berubah, saya ingin dia selalu dekat dengannya. Sungguh jika boleh memilih saya tidak ingin mengenal dia, cukup mengagumi sosoknya dalam diam saya, memperhatikan dia dari jauh itu seperti dulu lebih membuat saya nyaman dan hati ini lebih tenang. Sungguh saya tidak ingin bermain-main dengan hati ;'(

Saya tidak suka ketika virus merah jambu menyebar dan memenuhi ruang di hati saya, karena itu akan menumbuhkan penyakit hati, iya membuat penyakit hati. Bagaimana tidak, saya lebih suka mendengar suaranya bercerita di ujung telfon daripada mendengarkan lantunan ayat-ayat cintaNya. Saya rela tidur larut  bukan untuk berdzikir tetapi menerima telfonnya dan ngobrol panjang kali lebar kali tinggi. Hati ini bergetar jika dekat dengannya, jantung ini juga berdetak lebih kencang ketika dia melihat mata saya. Berjam-jam dengannya tidak akan terasa lama. Apakah getaran itu juga hadir di hati saya ketika suara adzan berkumandang? apakah jantung ini akan berdetak lebih kencang  juga jika ayat-ayat cintaNya dilantunkan? apakah saat sholat malam, saat bermunajat, saat curhat kepada Pemilik  Jiwa betah berlama-lama  bersimpuh dan larut dalam heningnya di sepertiga malam? Sederet pertanyaan dari nurani ini menyadarkan betapa diri ini masih dikalahkan oleh hawa nafsu, betapa iman ini teramat sangat dangkal sekali.

Tidak malukah ketika yang berada pada deretan pertama di hati adalah "seorang dia" bukan "Sang Pemilik dia dan saya"? kalau tidak malu sungguh ter-la-lu seperti kata bang roma :). Saya tidak ingin menjadi hambaNya yang nakal, saya tidak ingin menjadi hambaNya yang mudah dipermainkan oleh setan dengan rayuan mautnya. Kalaupun rasa ini adalah virus yang indah yang berwarna merah jambu (sok tahu banget hehehe) semoga dia bisa dijinakkan dan semoga suatu hari nanti, semua perasaan yang ada akan menjadi halal bagi saya dan dia sehingga terbebas dari virus apalagi sampai menyebabkan penyakit hati Amin Ya Allah.. ;)

so..untuk saat ini biar berjalan seperti semula, menjaga hati dengan cukup mengagumi sosoknya dalam diam saya, belajar untuk mundur teratur tidak mudah mungkin tapi bukan berarti tidak bisa kan? Insya Allah dimana ada kemauan disitu ada jalan. Cukup Allah tempat mengembalikan semua rasa dan tempat menggantungkan semua harapan. Allah adalah sebaik-baiknya pengambil keputusan, dan Allah tidak akan salah menjodohkan hambaNya, PASTI maka semua kuserahkan kepada Pemiliknya rasa ini dan harapan ini, yang perlu dilakukan hanya menjadi wanita yang baik dan pantas mendapatkan laki-laki yang baik pula.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,laki-laki yang keji untuk wanita yang keji pula.Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik,dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik pula..”
(QS.An-Nur : 26)

Untukmu, seseorang yang saya kagumi yang membuat hari ini terjangkit virus merah jambu :)
Saya akan menjaga hati saya sebaik mungkin hingga setiap perhatian yang kau berikan tidak lagi membuat diri ini menomor sekiankan Pemilik dirimu dan diri saya ini, sehingga hati ini tidak akan dag dig dug der ketika dekat denganmu dan ketika matamu menatap saya (lebay.com). Jika memang apa yang kau rasakan sama dengan yang saya rasakan, jika semua berlandaskan cinta karenaNya, jika niatnya untuk ibadah maka jadikanlah ini halal bagi kita (ngarep.com hehehe). Mari kita akhiri saja bermain-main dengan hati-nya cukup sampai di sini saja agar tidak terlalu lama dan tidak terlalu dalam masuk perangkap setan. Mari kita kembali ke jalan yang benar, mari kembali menuju cinta yang sejati, kembali ke Pemilik cinta itu.
Kepadamu... saya ucapkan terima kasih banyak atas semuanya yach ;)





Kamis, 23 September 2010

Dia..Dia..Dia...


Judulnya pinjem dari lagunya Afgan :)

Dia...
Dia adalah embun di pagi hati, penyejuk hati
Dia adalah sahabat baru saya, yang Allah dekatkan beberapa minggu ini. Seseorang yang mengerti islam jauh melebihi saya pastinya :), seseorang yang tidak pernah lepas dari dzikir dan shalawatnya. Seseorang yang sedang belajar untuk menghafal Al Qu'ran. Ehm... sungguh indah pribadinya dengan kesederhanaan yang dia miliki, di setiap kata yang terucap dan teduhnya pandangannya dan merdunya suaranya ketika melanltunkan ayatNya seperti embun yang menyejukkan jiwa yang rapuh.

Tidaklah Allah menjadikan sesuatu tanpa maksud dan tujuan, begitu juga dengan mendekatkan saya dengannya, agar saya lebih banyak belajar tentang islam, tentang akhirat, tentang apa yang benar dan yang salah.  Darinya saya mendapat Duratun Nasihin, mendapat kumpulan salawat, dan ada 1 buku yang saya lupa judulnya apa yang belum sempat saya baca :( darinya juga saya belajar doa-doa. 
Saya lebih banyak mendengar jika dengannya, tidak seperti biasanya yang cerewet. Senang mendengar dia menjelaskan tentang ilmu fiqih, apalagi jika dia menguraikan tentang hadist ehm...saya seperti seorang murid yang dengan cermat mendengarkan gurunya menerangkan di depan kelas. Belum lagi kalau dia menceritakan kehidupan di jaman Nabi, saya seperti anak kecil yang sedang dininabobokkan sebelum tidur :)

Iya...
Dia adalah sahabat baru saya, guru kehidupan bagi saya, seseorang yang selalu mengingatkan jika saya mulai lalai, yang dengan telaten mengajari doa sampai saya hafal. seseorang yang membuat saya iri, iri akan ilmunya yang lebih dari saya, iri mendengar dia melantunkan ayat-ayatNya dengan lancar & indah yang sedikit demi sedikit sudah dia hafal, ehm...kalau diumpamakan sekolah dia sudah duduk di bangku perkuliahan, saya masih duduk di kelas play group hiks... kemana saja saya selama ini? apa saja yang saya lalukan sampai tertinggal begitu jauh? kapan saya bisa menjadi seperti dia? ;'(

Ya Allah...
Lindungilah dia dalam setiap langkahnya, tuntunlah dia untuk selalu mendekat padaMu, jadikanlah ilmu yang dia miliki bermanfaat di MataMu, permudahlah setiap urusannya Ya Rabb...
Amin..

Sahabatku,
Jangan berubah ya..tetaplah menjadi dirimu yang seperti ini ;p


Kamis, 16 September 2010

Untuk Saudaraku...


Ya Rabb….
Tuhan tempatku menyandarkan hidup
Hari ini aku berdoa untuk saudaraku
Seseorang yang telah Engkau beri kesempatan untuk menghirup sejuknya udaraMu lagi pada hari ini dan setelahnya…
Seseorang yang  telah Engkau ijinkan untuk mengukir kisahnya kembali dalam hidupnya
Di usia yang telah berkurang satu tahun dari jatah yang telah Engkau siapkan

Kutitipkan dia padaMu Ya Rabb….
Karena hanya Engkau sebaik-baiknya Penjaga setiap hati dan jiwa
Kumohon padaMu... tuntunlah dia dalam setiap langkahnya agar selalu berada di  jalanMu
Jangan biarkan dia kembali ke jalan itu hingga ia terjatuh ke dalam jurang yang sama
Bimbinglah dia tuk selalu mendekat padaMu walau kadang rasa lelah itu hadir dalam langkahnya

Ya Rabbku....
Zat Yang Menggenggam Hidupku
Kumemohon untuk saudaraku
Dekaplah dia dalam kasihMu hingga tak sekalipun ia merasa Kau tinggalkan Ya Rabb...
Berikanlah ketenangan dalam hatinya hingga ia mampu menapaki hidupnya tanpa ragu
Sesibuk apapun dia jangan biarkan ia lupa akan hadirMu dalam sepanjang waktunya
Ingatkan dia untuk selalu menyapaMu, merajut doa untuk sebuah harapan di masa depannya

Ya Allah.... Ya Tuhanku...
Hanya Engkau yang mengetahui yang terbaik untuk hambaMu,
Mengetahui setiap isi hati yang sekalipun kami ingkari dengan kemunafikan kami
Karena tidak ada yang paling memahami selain yang Menciptakan kami
Berikanlah yang terbaik di mataMu untuknya, jadikanlah impiannya menjadi kenyataan
Jadikanlah yang terbaik di mataMu baik pula di pandangan, pikiran dan hatinya
Hingga dia tak pernah mendustakan setiap NikatMu Ya Rabb...

Untuk saudaraku....
Ya Rahman Ya Rohim...
Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebih baik dari hari ini
Jadikanlah masanya sekarang adalah kesempatan baginya untuk meraih impiannya
Jadikanlah saudaraku ini menjadikan sifatMu ada padanya Ya Rabbku...
Hingga dia menjadi seseorang yang mampu menyejukkan hati di sekelilingnya
Dengan halusnya tutur katanya, dengan tulusnya senyumnya dan dengan keikhlasannya

Amin Allahumma Amin....

Teruntuk saudaraku yang ultah
Met Milad... :)

Rabu, 15 September 2010

Perjalanan Itu Sudah Usai


Malam itu, malam yang sangat indah untuk sebagian besar umat termasuk diriku. Malam yang dihiasai suara takbir di penjuru arah, malam penuh keceriaan mempersiapkan hari kemenangan Idul Fitri, berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Tapi suasana hati saya seketika berubah saat saya terima sms dari sahabat saya "Abis maghrib tadi masnya nisa meninggal dunia" innalillahi wa innalillahi rojiun
Ya Allah... Sesungguhnya kami semua berasal dariMu dan akan kembali kepadaMu hanya waktunya saja yang tidak pernah diketahui kapan, dimana dan bagaimana. Siapa yang menyangka masnya nisa (begitu kami memanggil dia) yang sudah satu minggu ini membaik & sudah sehat, sudah bisa berkomunikasi tiba-tiba harus masuk ICU lagi dan malam itu selesai sudah jatah umur yang Allah pinjamkan kepadanya, jatah umur yang habis bertepatan dengan habisnya umur Ramadhan :(

4 tahun mereka memperjuangkan kasih sayang mereka setelah lamaran masnya nisa dikembalikan oleh ayah nisa dengan alasan yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. 4 tahun menjaga hubungan jarak jauh, back street membuat nisa lelah, keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan merekapun akhirnya diambil nisa hingga berakibat kecelakaan itu. Kecelakaan yang membuat masnya nisa tidak sadarkan diri selama 5 hari, hanya suara nisa saat mengaji yang membuatnya mampu menggerakkan jemarinya walaupun hanya via telfon. "Mba...kalau mas sadar aku akan menuruti permintaannya untuk menikah sekalipun ayah tidak setuju" itu yang nisa katakan pada saya. Saya hanya bisa mengiyakan, tanpa bisa berkata apapun karena bisa saya rasakan betapa lelahnya menjalani hubungan seperti itu. Alhamdulillah akhirnya masnya nisa sadar, sudah bisa berkomunikasi sudah bisa sms & telfon lega rasanya semuanya mulai membaik. Malam sebelum meninggalpun masih berkomunikasi dengan nisa, tidak ada tanda sakit itu muncul lagi sama sekali tidak.

"Sabar ya nis...ikhlaskan semuanya, semua adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Semoga amal ibadah masnya nisa selama ini diterima & mendapat tempat terindah di sisiNya" itulah isi sms yang saya kirim kepada nisa malam itu. Sabar & Ikhlas kata yang sederhana tapi sungguh butuh perjuangan untuk menerapkannya.
Selesai juga perjalanan kasih mereka, selesai juga perjuangan untuk mempertahankan hubungan itu, perjuangan untuk meraih restu orang tua, untuk menyempurnakan sebagian dien mereka. Perjalanan yang panjang untuk mendapatkan restu yang akhirnya harus dilepaskan juga, perjalanan kasih yang kadang terasa melelahkan, tak jarang membuat air mata menetes pelupuk mata sahabat saya ini, rasa kecewa itu sekilas terlihat di wajahnya tapi saya bangga bahwa air mata kehilangan itu hanya ada selama 2hari, kini senyumnya sudah menghiasi wajahnya. Ya..saya bangga pada nisa sekalipun akhirnya tidak sesuai harapannya tapi bisa dia terima dengan tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa, sepanjang dan selebar apapun ia bercerita tentang masa-masa dengan masnya tetap tidak berkaca-kaca matanya, senyum keikhlasan begitu tampak di wajahnya.

"Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, 
dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup 
untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya, 
dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk [67]: 1-2)
 
Hanya Allah yang mengetahui yang terbaik untuk setiap hambaNya dan tidaklah sesuatu terjadi tanpa ada hikmah di baliknya. Iya, apa yang baik di Mata Allah belum tentu baik pula di pandangan kita dan apa yang pahit, sakit menurut kita belum tentu itu pahit menurut Allah justru sebaliknya. Tidak ada yang paling mengetahui yang terbaik selain yang menciptakan :). Allah yang berhak mengakhiri sebuah perjalanan hidup hambaNya, yang memutuskan hasil akhir dari cerita setiap hambaNya.

Hari ini tepat 7hari kepulangannya..
Semoga diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya,
Semoga mendapat tempat terindah di sini Allah Sang Pemilik Hidup
Amin Ya Rabb...

Rabu, 08 September 2010

Di Penghujung Ramadhan...


Tak terasa Ramadhan akan segera berlalu...
Hanya tersisa hari ini dan esok Insya Allah, cepat sekali berlalu 30hari terasa begitu singkat. Rasanya belum banyak diri ini berbenah, masih banyak yang belum terlaksana, kerinduan akan Ramadhan belum juga hilang sekarang harus berpisah lagi. Seandainya bisa ingin Ramadhan jangan berakhir, ingin lebih lama lagi bersamanya, masih ingin kuhabiskan hari-hariku bersama Ramadhan. Ada rasa kehilangan di dalam hati ini, ada rasa tidak ingin berpisah, takut bila tidak bisa kubertemu dengan Ramadhan lagi, ada rasa yang menyesakkan di dada yang membuat air mata ini ingin tertumpahkan.

Ramadhan...
Aku ingin memelukmu dengan erat, ingin kuhabiskan waktu yang tersisa ini lebih banyak lagi denganmu. Aku ingin memberikan kenangan yang indah, tanpa ada kesia-siaan di dalamnya, tanpa ada yang terbuang begitu saja hingga ampunan Sang Pemilik Jiwa ini kudapatkan, hingga diri ini menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Seperti akan berpisah dengan saudara, dengan kekasih, dengan sahabat yang begitu kita sayangi sedih itu mulai menggelayut lembut di hatiku, dadaku semakin sesak ketika kuingat waktu untuk berpisah semakin dekat. Aku belum siap melepas Ramadhan masih banyak yang belum aku lakukan ;(

Di Penghujung Ramadhan ini,
Sebelum berpisah, sebelum Ramadhan berlalu, selagi masih ada waktu tersisa ijinkan diri ini memohon dibukakan pintu maaf untuk kata yang merangkai dusta, untuk langkah yang membekas lara, utnuk hati yang penuh prasangka dan untuk tingkah laku yang menoreh luka agar kita dapat meraih indahnya kemenangan yang hakiki.

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
Taqaballahu Minna Wa Minkum Taqobal Yaa Kariim…
Kullu ‘Amin Wa Antum Fi Khoir…

Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir Dan batin”


Rabu, 01 September 2010

Janjiku di RamadhanMu


Ramadhan…
Bulan yang selalu ditunggu-tunggu semua orang muslim di dunia ini. Bulan special yang Allah siapkan kepada setiap hambaNya, bulan penuh berkah, ampunan dan terkabulnya semua doa. Iya… Ramadhan selalu berkesan di setiap hati para mukmin, 30 hari umur ramadhan yang terlalu singkat. Bersama ramadhanlah saatnya berbenah, saatnya bersih-bersih, tidak hanya mukenah & peralatan sholat kita yang kita bersihkan, bukan juga perabotan rumah yang kita benahi tapi diri kita, ruh kita, iman kita, harta kita yang semua itu pada hakekatnya adalah sebuah titipan yang suatu hari nanti akan diambil Sang Pemilik.

Ini adalah surat cintaku kepada Sang Pemilik Jiwaku yang kutulis di malam sebelum ramadhan hadir.

Besok Insya Allah sudah puasa ramadhan
Nanti malam Insya Allah sudah tarawih
Alhamdulillah...
Sampai saat ini masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan ramadhan yang indah
Masih diberi kesempatan untuk menghapus semua dosa yang telah bertumpuk selama 11 bulan
Masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri,untuk lebih mendekat padaNya
Masih diberikan kesempatan untuk membuktikan begitu kalbu ini merindukanNya,
Masih diberikan kesempatan untuk memanjatkan segala doa & pinta di bulan yang suci
Segala Puji bagi Engkau Ya Rabb... Tuhan Semesta Alam...
Nikmat Tuhanmu mana yang engkau dustakan?
Tidak ada!!! tidak ada satupun nikmat yang hamba dustakan atasMu Ya Rabb..
Semua yang telah Engkau hadirkan dalam setiap helaan nafas hamba adalah Anugerah
Malah hamba yang kadang menodainya dengan dosa-dosa hamba
Ampuni segala dosa-dosa hamba Ya Rabb..
Semoga tekad dalam hati ini tetap teguh
Tekad untuk menjadikan ramadhan kali ini lebih baik dari ramadhan yang lalu
Tekad untuk selalu mendekat, menjadikan setiap helaan nafas ini adalah ibadah

Sekarang sudah sampai di umur ramadhan yang ke-23 hari, apakah syukurku di malam sebelum ramadhan masih terjaga sampai saat ini?. Apakah janji yang kusampaikan ke Pemilik Jiwa sudah kupenuhi?. Ehm…hanya Allah yang tidak pernah ingkar janji.

Alhamdulillah, tekad itu selalu menguatkan niat bahwa puasaku tidak hanya lapar dan dahaga, bahwa ibadahku tidak hanya tidur, bahwa hati ini akan bisa terjaga dari emosi, marah dan jengkel, bahwa mulut ini tidak akan meng-ghibah, mata ini tidak akan berzina, begitu juga telinga ini hanya akan mendengar hal-hal yang baik.

Tekad itu juga yang selalu mengingatkan iman ini untuk menyegerakan sholat fardhu, yang mampu mengusir lelah ketika tarawih itu harus didirikan, mengusir kantuk saat bibir ini harus memperbanyak dzikir & sholawat. Iya.. HARUS raga, pikiran dan jiwa ini memang harus dipaksa untuk berbuat semua kebaikan itu agar janjiku kepadaNya tidak hanya sekedar kata-kata manis. Selain itu, ingin rasanya Ramadhan hadir saat hari hisabku tiba, ingin rasanya ramadhan memberikanku pembelaan saat itu.

Yup.. Ramadhan kali ini memang harus lebih baik dari ramadhan tahun lalu. Pedikat TAQWA itulah target yang sebenarnya harus didapat saat hari kemenangan itu tiba.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa" [Al Baqarah:183]

Predikat yang tidak hanya dapat dicapai dengan memperbaiki diri, menata hati dan meningkatkan kualitas dan kuantitas keimanan kita tapi juga membersihkan sebagian dari harta kita,mengeluarkan apa yang bukan hak kita di dalamnya. Bukankah sebagian dari harta kita ada hak untuk mereka. Zakat fitrah wajib hukumnya untuk ditunaikan, jadi jangan sampai terlewat di ramadhan ini.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah saw telah memfardhukan zakat fithrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum salat, maka ia berarti zakat yang di terima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah salat 'ied, maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (bukan zakat fithrah). (H.R : Abu Daud, Ibnu Majah dan Daaruquthni)

Ramadhan…
Seandainya ini adalah ramadhan terakhirku, semoga diri ini cukup bersih untuk menghadap padaNya, semoga hati ini juga terbebas dari penyakit hati dan semoga hak mereka sudah kukeluarkan dari harta yang Allah titipkan padaku.
Dan TAQWA, semoga taqwa akan menemaniku mempertanggungjawabkan hidupku
Amin Allahumma Amin…